Anda di halaman 1dari 21

SEISMIC BASE ISOLATION

Fica Rahma P.R.H


Rimamunanda Ekm
Royadji Darma
Wayan Anggi W.R
Widyastuty Utami
Perkembangan Base Isolation
:
Base-isolation mulai dikembangkan sejak tahun 1980-an,
dan sekarang sudah digunakan di berbagai negara maju
seperti diItaly, Japan, New Zealand, dan USA. Base-
isolation juga digunakan untuk memperkuat bangunan
penting yang sudah ada seperti rumah sakit dan
bangunan bersejarah. Dan sekarang sudah lebih dari
1000 bangunan di seluruh dunia dilengkapi dengan base
isolation.
Bukti pertama dari arsitek menggunakan prinsip isolasi
dasar untuk perlindungan gempa ditemukan di
Pasargadae, sebuah kota di Persia kuno, sekarang Iran:
itu akan kembali ke abad ke-6 SM. Ia bekerja dengan
memiliki batu luas dan mendalam dan pondasi mortir,
merapikan di atas, di mana landasan kedua dibangun
PENGERTIAN...
Isolasi seismik atau seismic isolation base adalah
suatu desain struktur bangunan yang dilakukan
dengan memasang jenis isolator tertentu pada dasar
bangunan dengan tujuan membatasi respon struktur
bangunan saat terjadi gempa
Desain isolasi seismik pada bangunan merupakan
salah satu penanggulangan yang paling efektif dan
praktis terhadap gempa bumi karena mengurangi
kecepatan respon selama gempa terjadi.
Ketika terjadi gempa, bangunan yang menggunakan
isolasi seismik tidak ikut berguncang karena
terisolasi dari permukaan tanah yang berguncang
energi yang ditimbulkan oleh getaran tanah
dapat diredam, sehingga menjadi sangat kecil
dibandingkan apabila bangunan didirikan
langsung di atas tanah tanpa base isolation,
atau disebut dengan fixed base building
MANFAAT :
Penggunaan isolator seismik memperbesar perioda alami struktur
sehingga gaya gempa yang bekerja pada bangunan akan menjadi lebih
kecil dan akan meningkatkan kenyamanan orang yang berada di
dalamnya.
Interstory drift (simpangan antar tingkat) bangunan yang menggunakan
isolasi seismik lebih kecil daripada bangunan konvensional yaitu
mendekati nol sehingga bangunan lebih stabil.
Pada lantai dasar bangunan yang menggunakan isolator seismik
memiliki perpindahan (displacement) yang lebih besar dari bangunan
konvensional. Hal ini terjadi karena isolator yang terletak didasar
bangunan isolasi seismik sangat fleksibel dalam arah horizontal yang
memungkinkan terjadinya perpindahan pada dasar gedung.
Penggunaan isolator seismik pada bangunan dapat mereduksi gaya
geser dasar (base shear). Base shear dipengaruhi oleh kekakuan efektif
dan perpindahan dari isolator tersebut.
Base Isolation systemsendiri harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Mampu mengisolasi bangunan dari tanah;
2. Mampu mendukung berat bangunan;
3. Mampu meredam ayunan bangunan ketika
gempa;
4. Mampu mengembalikan bangunan ke
posisi semula setelah gempa.
Perbandingan perilaku struktur bangunan antara bangunan
konvensional dan bangunan dengan isolasi seismik adalah
sebagai berikut:
Bangunan konvensional:
Bangunan ditetapkan langsung pada tanah sehingga ketika
gempa, getaran gempa dibawa langsung dari tanah ke struktur
bangunan.
Bangunan berguncang keras sehingga dapat terjadi perpindahan
barang-barang di dalam gedung dan mengalami kerusakan.

Bangunan dengan isolasi seismik:


Perangkat atau isolator dipasang diantara bangunan dan tanah.
Isolator tersebut menyerap energi getaran selama gempa terjadi
sehingga mengurangi guncangan bangunan.
Guncangan bangunan sangat lambat sehingga orang di
dalamnya tetap merasa aman.
Perangkat yang sering digunakan sebagai isolator seismik
saat ini adalah perangkat nonlinear seperti lead rubber
bearings, friction-pendulum bearings, atau high damping
rubber bearings.
1) seismic isolation rubber yang terdiri dari baja dan karet yang
disusun seperti sandwiches, karet berfungsi mengurangi
getaran gedung menjadi lambat dan lempengan baja
berfungsi menopang berat gedung.
2) slide bearings adalah lempengan baja stainless yang
berfungsi menopang berat gedung dan memungkinkan
gedung bergerak lateral atau horizontal pada permukaan
lempengan dengan jumlah gesekan tertentu.
3) U-shaped damper terbuat dari baja yang berfungsi menekan
getaran gempa,.
4) Oil damper, biasanya menggunakan minyak atau silikon
sebagai cairan kental, resistensi kekentalan cairan
berkontribusi untuk pemborosan energi gempa.
Konsep dari Base Isolation Devices :
bangunan diletakkan di atas rollers yang
bisa bergerak tanpa gesekan. Ketika tanah
bergetar, maka rollers akan bergerak
dengan sendirinya dan bangunan di
atasnya tidak ikut bergerak, dan tidak
terjadi penyaluran energi dari getaran
gempa ke bangunan. Singkat kata,
bangunan tidak akan merasakan getaran
ketika ada gempa bumi.
Rollers bisa juga digantikan dengan lapisan
fleksibel yang mampu melawan besarnya
gaya ke samping (horisontal), sebagaimana
digambarkan dalam figure
Macam-Macam Alat Peredam
Gempa :
Untuk melindungi struktur bangunan dari
gempa, dapat menggunakan alat-alat
peredam gempa (damper), mulai dari
bantalan karet (base isolation seismic
bearing) hingga alat-alat berteknologi
tinggi.
Adapun alat peredam gempa tersebut, cukup
banyak jenisnya,
Bantalan karet tahan gempa (seismic
bearing)
Lock Up Device (LUD)
Fluid Viscous Damper (FVD)
Penggunaan peralatan tahan gempa tersebut,
pada prinsipnya berfungsi untuk menyerap
energi gempa yang dipikul oleh elemen-
elemen struktur. Sehingga, struktur
bangunan menjadi lebih elastis dan terhindar
dari kerusakan gempa yang parah.
Bantalan Karet

Bantalan karet sering dikenal sebagai base


isolation, tampaknya penggunaannya akan
semakin berkembang luas di masa datang.
Berbagai daerah di Indonesia yang
dikategorikan rawan gempa, menjadikan
bantalan karet peredam gempa ini sangat
diperlukan untuk melindungi struktur
bangunan. Bantalan karet ini tergolong
murah, dan bukan merupakan alat
berteknlogi tinggi.
Aplikasi bantalan karet
Dalam aplikasinya, bantalan karet tersebut dipasang
pada setiap kolom, yaitu diantara pondasi dan
bangunan. Bantalan karet alam ini, berfungsi untuk
mengurangi getaran akibat gempa. Sedangkan
lempengan baja, digunakan untuk menambah kekakuan
bantalan karet, sehingga penurunan bangunan saat
bertumpu di atas bantalan karet tidak terlalu besar.
Adapun prinsip kerja dari bantalan karet (base isolation
seismic bearing) ini adalah pengaruh gempa bumi yang
sangat merusak struktur bangunan, merupakan
komponen getaran karet horizontal. Getaran tersebut,
dapat menimbulkan gaya reaksi yang besar. Bahkan,
pada puncak bangunan, dapat terlihat hingga
mendekati dua kalinya. Oleh karena itu, apabila gaya
yang sampai pada bangunan itu lebih besar dari
kekuatan struktur maka bangunan itu akan rusak.
Gaya reaksi yang sampai pada bangunan
tersebut, dapat dikurangi melalui penggunaan
bantalan karet tahan gempa ini. Pada
dasarnya, cara perlindungan bangunan oleh
bantalan karet tahan gempa ini, dicapai
melalui penggunaan getaran gempa bumi ke
arah horizontal. Dengan bantalan tersebut,
juga memungkinkan bangunan untuk
bergerak bebas, pada saat berlangsung
gempa bumi, tanpa tertahan oleh pondasi.
Bantalan karet tersebut, dapat mengurangi
daya reaksi hingga 70%. Karena, secara alami
karet alam memiliki fleksibilitas yang tinggi
dan dapat menyerap energi.
Karet Alam dan Lempeng Baja.
Bantalan tersebut dipasang disetiap kolom
yaitu diantara pondasi dan bangunan. Karet
alam berfungsi untuk mengurangi getaran
akibat gempa bumi sedangkan lempeng
baja digunakan untuk menambah kekakuan
bantalan karet sehingga penurunan
bangunan saat bertumpu diatas bantalan
karet tidak besar.pembuatan Ba
Tahap Pemasangan :
Harga dari base isolation
bantalan karet adalah Rp.
5.000.000 / pcs

Anda mungkin juga menyukai