dariDeoxyribonucleic Acid, menduga bahwa suatu bagian dari sel bertanggungjawab atas sifat yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Gregor Mendel;1865) Sejarah penyelidikan genetik dimulai dengan Gregor Mendel "Bapak genetika". Dia telah melakukan percobaan dengan tanaman tahun 1857 yang mengarah ke peningkatan minat dalam penelitian genetika.
Mendel Eksperimen terlibat menanam tanaman kacang selama 8 tahun,percobaan masih membentuk dasar genetika dan memberikan ide yang adil dari warisan. Friedrich Miescher dan Richard Altmann
Friedrich Miescher (1844-1895)
menemukan suatu zat yang ia disebut "nuclein" pada tahun 1869. Kemudian nuclein ini terisolasi murni contoh bahan yang kini dikenal sebagai DNA dan pada tahun 1889 murid-Nya, Richard Altmann, menamakannya "asam nukleat". Zat ini ditemukan hanya ada dalam kromosom. Frederick Griffith Frederick Griffith, seorang ilmuwan, bekerja pada sebuah proyek pada tahun 1928 yang membentuk dasar bahwa DNA adalah molekul warisan. Griffith ' s percobaan yang melibatkan tikus Pada tahun 1920-an, dengan pewarna ungu DNA yang khas, yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Robert Feulgen, DNA ditemukan terletak secara ekslusif pada kromosom. Karena itu, DNA merupakan lokasi yang diharapkan bagi suatu bahan genetik. Pada tahun yang sama Phoebus Levine mengungkapkan bahwa gula DNA adalah deoksiribosa (karena itu namanya asam deoksiribonukleat). Phoebus Levene mengidentifikasi komponen yang membentuk molekul DNA. Komponen-komponen adalah: 1. Empat basa 2. Gula 3. Fosfat a. Adenina (A) Erwin Chargaff dan Chargaff's aturan Untuk memahami lebih baik molekul DNA, ilmuwan berusaha untuk membuat model untuk memahami cara kerjanya dan apa yang dilakukannya. Pada 1940 ilmuwan bernama Erwin Chargaff menemukan pola jumlah dari empat basa: adenin, guanin, sitosin, dan timin. Ia mengambil sampel DNA dari sel yang berbeda dan menemukan bahwa jumlah adenin adalah hampir sama dengan jumlah timin, dan jumlah guanin adalah hampir sama dengan jumlah sitosin. Dengan demikian bisa mengatakan: A = T, Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins Kemudian dua peneliti Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins mencoba membuat Kristal molekul DNA. Mereka ingin mengambil gambar X-ray DNA untuk memahami bagaimana DNA bekerja. Meereka memperoleh pola x-ray. Mereka menemukan bahwa DNA memiliki bentuk helix. Watson dan Crick Pada tahun 1953, dua ilmuwan, James d. Watson dan Francis Crick, mencoba untuk menempatkan bersama- sama sebuah model DNA. Mereka melihat Franklin dan Wilkin ' s gambar X-ray dan membuat model mereka. Mereka mengelompokkan basa DNA menjadi purin dan pirimidin. Mereka menciptakan model yang tidak berubah banyak sejak itu. Model mereka menunjukkan heliks ganda