Anda di halaman 1dari 78

PRIMUM, NON

NOCERE
FIRST, DO NO HARM
HIPPOCRATESS
TENET
(460-335 BC)
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
KPRS (Patient safety)

1. PENGERTIAN KESELAMATAN PASIEN

2. 6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN

3. SISTEM PELAPORAN
Keselamatan Pasien Rumah Sakit KPRS
(Patient safety)

Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien


lebih aman, meliputi;
Asesmen, identifikasi & pengelolaan resiko;
pelaporan & analisis insiden; tindak lanjut & solusi

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yg


disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yg
seharusnya diambil. (KKP-RS)
UU No. 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit
Pasal 43, Wajib menerapkan standar
keselamatan pasien
Permenkes No. 1691 tahun 2011 tentang:
Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Rumah
Sakit wajib melaksanakan dan wajib
membentuk Tim KPRS
SK Direksi RSU UKI tentang pembentukan Komite
PMKP dan Pedoman + SPO Upaya PMKP di RSU
UKI
Program Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit RSU UKI
1.Terciptanya budaya keselamatan
pasien di RS
2.Meningkatnya akuntabilitas
rumah sakit thdp pasien dan
masyarakat
3.Menurunnya KTD di RS
4.Terlaksananya program-program
pencegahan shg tidak terjadi
pengulangan KTD
Bagaimana Insiden dapat Terjadi
DATA KASUS DUGAAN MALPRAKTIK YANG SUDAH DILAPORKAN
Tgl Korban Terlapor Kasus
Lapor
1. 12 -02-04 Alm. Lucy Maywati RS Bersalin YPK Jkt Meninggal saat melahirkan caecar
Polda Metro Jaya
2. 23-04-04 Wulan Yulianti RSCM Jkt Meninggal krn operasi pd usus Polda
Metro Jaya
3. 28 -04-04 Alm Lucy Maywati RS Bersalin YPK Jkt Penggelapan M/R Polda
Metro Jaya
4. 07-06-04 Jeremiah RS Budi Lestari Bks Operasi caecar mengakibatkan Polda
Metro Jaya
RS Hermina, Bekasi luka & cacat
5. 11 -06-04 Mindo Sihombing RS Persahabatan Jkt Gagal operasi hernia Polda
Metro Jaya
6. 15-06-04 Anissa Safitri RSCM Jkt Hidrocepalus Polda
Metro Jaya
7. 24 -06-04 Alm. Jajang RSUD Sukabumi Jabar Wabah malaria di Sukabumi Polda
Jawa Barat
8. 30-06-04 Alm. Lucy Maywati RS Bersalin YPK Jkt Meninggal saat melahirkan
Polda Metro Jaya
9. 07 -07-04 Robinson L. Tobing RS Kodam Bkt Barisan Vegetativ State akibat
operasi/ Polda Sumatra Medan cacat permanen
Utara
10. 12-07-04 Anissa Safitri Yayasan Amal Beduli Perbuatan tdk menyenangkan Polda Metro
Jaya
Seribu, Jkt krn memulangkan pasien
11. 08 -07-04 Ngatmi RS Persahabatan Jkt Operasi kanker payudara Polda
Metro Jaya
12. 14-07-04 Rohati RS Darmais Jkt Meninggal dunia akibat gagal Polda
Metro Jaya
operasi kanker payudara
13. 18 -07-04 Dr Jane P PT Newmont Minahasa Pencemaran limbah B3
Mabes Polri
Raya, Sulawesi Utara
14. 18-07-04 Srifika Modeong RS CM & RS MMC Jkt Keracunan mercury & arsen
Mabes Polri
15. 18 -07-04 Rasyid Rahman RS CM & RS MMC Jkt Keracunan mercury & arsen Mabes Polri

16. 18-07-04 Juhria RatubaheRS CM & RS MMC Jkt Keracunan Mercury & arsen Mabes Polri
17. 18 -07-04 Masna Stiman RS CM & RS MMC Jkt Keracunan mercury & arsen Mabes Polri
18. 26-07-04 Revy Anastasia RS Cikini Jkt Keracunan Obat Polda Metro
Jaya
19. 09 -07-04 Revy Anastasia Apotik RS Cikini Jkt Keracunan Obat Polda Metro
Jaya
20. 12-08-04 Rasyid Rahman Menkes Ahmad Sujudi Pencemaran nama baik dgn
Mabes Polri
Mentamben P Yusgiantoro menyatakan tdk ada pencemaran
Men LH Nabiel Makarim
21. 18 -08-04 Fellina Azzahra RS Karya Medika Jkt Meninggal krn salah operasi usus Polda
Metro Jaya
22. 31-08-04 Again Isna Nauli RS Islam Bogor Kelalaian medis yg berakibat
SATGA OPS Polda
cacat permanen Jawa Barat
23. 03 -09-04 Anggi & Anggeli RSCM Jkt Membiarkan pasien yg hrs dirawat
Polda Metro Jaya
24. 03-09-04 Andreas RS Pasar Rebo Jkt Kelahiran yg mengakibatkan cacat Polda
Metro Jaya
25. 03 -09-04 Maena Nurrocmah RS Setia Mitra Jkt Operasi usus Polda
Metro Jaya
26. 15-09-04 Fellina Azzahra RS K Medika Cibitung Meninggal krn operasi usus Polda
Metro Jaya
RSCM Jkt
27. 16-09-04 Leonardus W Pete RS Silom Gleaneglas Penyaderaan krn tdk mampu byr
Polda Metro Jaya
28. 27-09-04 Wino Polres Sorong Papua Penganiayaan mengakibatkan Mabers Polri
Wiran mata dan dada rusak parah

29. 28-09-04 Lexyano Hamsalim RS Medistra Jkt Infeksi akibat operasi klip jantung
Polda Metro Jaya
30. 28-09-04 Parrel Davin H.A RS Eva Sari Lalai mengakibtakan org lain Polda Metro
Jaya
Sinurat Rawamangun Jkt meninggal
31. 05-10-04 Rizka Hudha RS Harapan Bunda Jkt Lalai mengakibatkan kematian Polda
Metro Jaya
32. 05-10-04 Masita Ariani Klinik Bedah Plastik Kegagalan bedah plastik pd hidung Dit
Reskrim Polda
(Annisa) Bandung Jawa Barat
33. 07-10-04 Tyava Putra Juliarty Klinik Dharma Bakti 2 Keracunan obat
mengakibatkan Polda Metro Jaya
RS harapan Kita Jkt Steven Johnson Syndrom
34. 20-10-04 Chealfiro M.P RSCM Jkt Operasi Hemia Polda Metro
Jaya
35. 20-10-04 Sahat Parulian RS Cikini Jkt Pencemaran nama baik Polda
Metro Jaya
36. 06-11-04 Fatimah RSCM Jkt Kelalaian mengakibatkan kematian
Polda Metro Jaya
37. 10-11-04 Panca Satriya Dr. Siti Fadillah S Dugaan tindak pidana membuat
Mabes Polri
Hasan Kesuma (Menkes RI) perasaan tdk menyenangkan
38. 14-01-05 Siti Zulaeha RSUD Pasar Rebo Jkt Kesalahan dlm operasi Polda
Metro Jaya
39. 16-02-05 Selli Wane Carolina RS Fatmawati Jkt Kesalahan dlm operasi pd tulang
Polda Metro Jaya
belakang berakibat cacat
40. 24-02-05 Martha Manulang RS St Carolus Jkt Salah obat
Polda Metro Jaya
41. 11-03-05 Chris RS Sumber Waras Jkt Kesalahan dlm operasi
Polda Metro Jaya
RS Mitra Kemayoran Jkt
42. 11-03-05 Tumi RS Harun Jkt Kesalahan dlm operasi Polda
Metro Jaya
43. 11-03-05 Erwin Said dr. GW Sp.B Pelaku tanpa seizin korban SIAGA OPS
mengambil ginjal korban Bandar
Lampung
44. 12-05-05 Royke Bagalutu, SH Rosyid Rusdi Melarang membawa anak ke
SATGAS OPS Jabar
Sandino Brata RS Hasan Sadikin Bandung
(Asisten I Sukabumi)
45. 26-05-05 Royke Bagalatu, SH PT BIO FARMA Indo Pemberian vaksin polio yg tdk
SATGAS OPS Jabar
diakui WHO
46. 12-06-05 Nabila Ka Dinkes Jabar Anaknya kejang2, panas berak2
Polda Metro Jaya
Dinkes Depok setelah imunisasi polio, kmd
Menkes RI meninggal
PT Bio Farma Indonesia
47. 18 -06-05 Wagirin RS Pelabuhan Kelalaian Medis Polda
Metro Jaya

Sumber : Dari berbagai sumber


MAURICE MURPHY
London Symphony Orchestra selama 30 tahun, ia bermain di soundtrack untuk sekitar
450 film, termasuk Star Wars, Raiders Of The Lost Ark, Superman dan Harry Potter.
MENINGGAL DI ROYAL FREE HOSPITAL KARENA sutoto-KARS
DOKTER SALAH MEMASUKKAN NGT
FOUR MAIN FACTORS PREVENTING INJURIES

sutoto-KARS
Transparency and Learning being
open and Fair

To Err is Human

Bila Terjadi Kesalahan Staf Dan RS :


1.Mampu Mengenali Kesalahan-kesalahan,
2.Menjadi Terbuka mau melaporkan
kesalahan
3.Belajar Dari Kesalahan Tersebut
4.Mengambil Tindakan Untuk
Memperbaikinya
Transparency and Learning being
open and Fair

Kami merekrut
orang-orang yang
sangat kompeten,
lalu kami ciptakan
lingkungan
dimana mereka
boleh berbuat
salah dan mampu
belajar dan
berkembang dari
kesalahannya
Steve Jobs - Founder of
Apple Computer
UU RS Pasal 13
(3) Setiap tenaga kesehatan yang
bekerja di Rumah Sakit harus bekerja
sesuai dengan
Standar profesi
Standar pelayanan rumah sakit
Standar prosedur operasional yang
berlaku
Etika profesi
Menghormati hak pasien dan
Mengutamakan keselamatan pasien
q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana; dan

Pasal 29
s. melindungi dan memberikan bantuan
hukum bagi semua petugas Rumah Sakit
dalam melaksanakan tugas
(1) Dokter atau dokter gigi dalam
menyelenggarakan praktik kedokteran
wajib mengikuti standar pelayanan
kedokteran atau kedokteran gigi.
(2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dibedakan menurut jenis
dan strata sarana pelayanan kesehatan.
(3) Standar pelayanan untuk dokter atau
dokter gigi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
peraturan Menteri.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR


1438/MENKES/PER/IX/2010
TENTANG STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN
PASAL 50
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran mempunyai hak :
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional;
b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan
standar prosedur operasional;
PASAL 50
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran mempunyai kewajiban :
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien;
PERMENKES 1438 / 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEDOKTERAN

STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN:


1. PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN
KEDOKTERAN (PNPK) : Standar
pelayanan kedokteran yang bersifat
nasional dan dibuat oleh organisasi
profesi serta disahkan oleh menteri

2. SPO : PANDUAN PRAKTIK KLINIK


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

STANDARPELAYANAN
PANDUAN PRAKTIK
KLINIS
ALURKLINIS (CLINICAL
PATHWAY)
ALGORITME

PROTOKOL

STANDING ORDER
PROSEDUR
Definisi
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Kriteria diagnosis
Diagnosis banding
Pemeriksaanpenunjang
Terapi
Edukasi
Prognosis
Kepustakaan
TAK TERJADI CEDERA PASIEN

KEPATUHAN TERHADAP SPO


MENJADI KEHARUSAN
BEKERJA
Akuntabilitas kerja ditunjukkan MELANGGA
R
dengan kepatuhan terhadap spo SPO,STAND
AR
PROFESI,
TAK
KOMPETEN
MALPRAKTIK

CEDERA PASIEN/
KEGAGALAN MEDIS
JIKA STAF RS TIDAK KOMPETEN DAN TIDAK PATUH TERHADAP
STANDAR PROSEDUR MAKA:
KUALITAS PELAYANAN TIDAK TERJAMIN
KESELAMATAN PASIEN TIDAK TERJAMIN
1. Meningkatkan kebersihan tangan di tempat kerja
2. Pengurangan risiko salah. Nama obat rupa atau
ucapan mirip (NORUM); kesalahan pemberian
obat yang terjadi
3. Mengurangi kesalahan identifikasi pasien (misal
nama yang sama); menghindari kesalahan
pemberian obat atau pelaksanaan prosedur
4. Memperbaiki kesenjangan komunikasi antar unit
pelayanan, khususnya saat serah terima pasien
5. Mencegah terjadinya prosedur (pembedahan)
yang keliru pada sisi tubuh
6. Akurasi pemberian obat pada saat transisi atau
pengalihan pasien
7. Mencegah salah penggunaan cairan elektrolit
pekat yang spesifik
8. Menghindari salah sambung selang kateter, atau
spuit (syringe)
9. Penggunaan alat injeksi sekali pakai untuk
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM

HIPPOCRATESS
TENET
(460 - 335 BC)
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang
efektif
Sasaran III: Peningkatan keamanan obat
yang
perlu diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-
prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk
memperbaiki /
meningkatkan
ketelitian
identifikasi pasien.

Tepat pasien,
Tepat pelayanan,
Tepat Tindakan
Salah
memb
eri
obat

Salah
tindak
an

SALAH
Pasien
IDENTIFIKASI
Salah Cedera
Tranfu Citra buruk
si
Tuntutan
Salah
hasil
Lab/P KETELITIAN
A IDENTIFIKASI
DISEMUA LINI
Biru : Laki
Laki
Pink :
Perempuan
Merah : Alergi
Kuning : Risiko
Jatuh
Putih :
Difabel
Ungu : DNR
Kebijakan dan/atau prosedur,
cara untuk mengidentifikasi
pasien:
nama pasien
tanggal lahir
nomor rekam medis
Dilarang identifikasi dengan
nomor kamar pasien atau
lokasi
Proses kolaboratif digunakan
untuk mengembangkan
kebijakan & atau prosedur
agar dapat memastikan
semua kemungkinan situasi
dapat diidentifikasi contoh:
pasien koma tanpa identitas,
pasien jiwa
Rumah Sakit mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar
para pemberi layanan.
Juga
komunikasi antar petugas RS (kesehatan, non
kesehatan) dengan pasien/keluarga
Terjadi pada saat:

Perintah diberikan
secara lisan
Perintah diberikan
melalui telpon
Saat pelaporan
kembali hasil
pemeriksaan kritis.
Situation
Background
Assesment
Recomenda
tion
Write back
Read
Back
/spelling
Reconfirm
hidraALAzine hidrOXYzine
ceREBYx ceLEBRex
vinBLASTine
chlorproPAMIDE vinCRIStine
glipiZIde chlorproMAZINE
DAUNOrubicine glYBURIde
dOXOrubicine

ulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL


Tulis
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
utk memastikan
tepat-lokasi,
tepat-prosedur,
dan tepat-
pasien
48
TIME OUT
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk
mengurangi
risiko pasien
dari cedera
karena jatuh
GERIATRIC
SCORE
(> 60th)
MORSE SCALE
(dewasa)
HUMPTY
DUMPTY (Anak-
anak)
- GELANG KUNING
RISIKO
- SEGITIGA KUNING JATUH
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM

HIPPOCRATESS
TENET
(460 - 335 BC)
Untuk memulai PROSES PEMBELAJARAN

Mencegah kejadian yang sama berulang kembali

BAGAIMANA MEMULAINYA ? ?

Seluruh Karyawan harus memahami KTD.


Bagaimana ALUR serta CARA
Melaporkannya
(Dibuat Sistem Pelaporan insiden di RS)
Siklus Kegiatan Keselamatan
Patient Pasien
1
Involvement/ .
Risk Grading
Communicatio Pelaporan Matrix
n Insiden Risk Analysis :
6. RCA,
2. FMEA
Implementasi &
Measurement Analisis/Belajar
Yan RS Riset
yang lebih
5.
aman 3.
Pelatihan
Seminar Pengembangan
4. Solusi
Panduan
Pedoman
Standar
@PERSI, 2006
Laporkan secara tertulis setiap keadaan yang
tidak konsisten dengan kegiatan rutin
terutama terhadap pelayanan kepada
pasien

Tujuan Pelaporan Kejadian


Untuk mengingatkan kepada manajemen akan
adanya risiko / keadaan yang mengancam
terjadinya klaim
Keberhasilan tergantung pada Perubahan
Budaya
Seluruh karyawan / staf perlu menyadari
pentingnya Keselamatan Pasien
Budaya saling menyalahkan harus
dihilangkan
Diperlukan manajemen strategis yaitu
Manajemen Risiko
Sistim pelaporan sesuai waktu dan informatif
Klaim
SIAPA SAJA, Karyawan / Staf RS atau
supervisornya/ Keluarga/Pasien yang pertama
menemukan kejadian
Karyawan / Staf RS yang terlibat dengan kejadian
atau supervisornya

Masalah yang dihadapi dalam Pelaporan


Kejadian
Laporan dipersepsikan sebagai pekerjaan
perawat
Laporan sering underreport, karena takut disalahkan
Laporan terlambat
Laporan miskin data
APA
YANG HARUS
DILAKUKAN
RUMAH SAKIT ?
Organisational safety culture surveys :
- safety culture assessment tool will
enable organisations to undertake a
baseline assessment of their safety
culture, against which they can
measure progress over time
Creating the virtuous circle: patient
safety, accountability and an open and
fair culture
Safety
Culture
Assessment
Informasi disembunyikan
Pelapor (Messengers) dibunuh
Pertanggung jawaban dielakkan
Koordinasi dilarang
Kegagalan ditutupi
Ide-ide baru dihancurkan
Informasi diabaikan
Messengersditoleransi
Pertanggung jawaban terkotak-kotak
Koordinasi dijinkan tetapi disia-siakan
Ide-ide baru menimbulkan masalah
Informasi secara aktif dicari
Pelapor (Messengers) dilatih
Berbagi pertanggung jawaban
Koordinasi dihargai (rewarded)
Penyebab kegagalan diselidiki
Ide-ide baru diterima (welcomed)
Mengubah nilai-nilai, keyakinan, dan perilaku
tidaklah mudah.

Mengembangkan budaya keselamatan


dalam suatu organisasi
memerlukan kepemimpinan yang kuat,
perencanaan dan pemantauan yang
cermat
TINGKAT
RISIKO DESKRIPSI DAMPAK
TIDAK
1 TIDAK ADA CEDERA
SIGNIFIKAN
MINOR CEDERA RINGAN
2 DAPAT DIATASI DENGAN PERTOLONGAN
PERTAMA
MODERAT CEDERA RINGAN MIS. LUKA ROBEK
BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK/SENSORIK/
PSIKOLOGIS / ATAU INTELEKTUAL
3
(REVERSIBLE) TDK BERHUB. DGN PENYAKIT
SETIAP KASUS YG MEMPERPANJANG
PERAWATAN
MAYOR CEDERA LUAS / BERAT MIS CACAD LUMPUH
KEHILANGAN FUNGSI MOTORIK / SENSORIK /
4 PSIKOLOGIS ATAU INTELEKTUAL
(IREVERSIBLE) , TDK BERHUBUNGAN DGN
PENY.
KATASTROPIK KEMATIAN YG TDK BERHUBUNGAN DGN
5
PERJALANAN PENYAKIT
LEVEL DESKRIPSI CONTOH

Sangat Sering
5 Tiap minggu
(almost)

Beberapa kali dalam 1


4 Sering (likely)
tahun

Kemungkinan akan muncul


3 Mungkin (posible) (terjadi beberapa kali
dalam 1 - 2 tahun)
Kemungkinan akan muncul
2 Jarang (unlikely) (dapat terjadi dalam >2
sampai 5 tahun)
Jarang terjadi (dapat
1 Sangat jarang (rare) terjadi dalam > 5 sampai
HFMEA : Healthcare Failure Mode Effect and Analysis
sekali)
matrik IKP 26/04/17
74
TDK MODERA
MINOR MAYOR KATAS
PROB/ DAMPAK SIG. T
2 4 5
1 3
INVESTIG INVESTIGA
SGT SERING MODERA MODERAT EKSTRI EKSTRI
ASI SI TINGGI
(TIAP MG/BLN) TE
SEDERHA E
SEDERHAN M M
NA A
SERING (BBRP MODERA MODERAT RCA
TINGGI(Root Cause
EKSTRI EKSTRI
X THN) TE E M M
MUNGKIN INVESTIGASI Analisys)
MODERA MODERAT EKSTRI EKSTRI
TERJADI SEDERHANA
TE E
TINGGI
M M
( 1 x 2 THN)
JRG TERJADI MODERA EKSTRI
RENDAH RENDAH TINGGI
INVESTIGASI
( 2-5 THN) TE M
INVESTIGASI KOMPREHENSI
SANGAT F EKSTRI
JARANG SEDERHANA
RENDAH RENDAH
MODERA
TE
TINGGI
(RCA) M
( > 5 TAHUN)
KOMUNIKASI YANG
JELEK
Proximate
Immediate /
Cause

INFORMASI KAMAR INSTRUKSI DOKTER


Why ? KOMUNIKASI JELEK
KOSONG TDK ADA TDK JELAS

.................................... ......................... .............................


...
Why ?

................................ ............................ ..................................................


Cause
Root

SIM RS TIDAK SOP PENGISISAN TIDAK ADA


INFORMATIF REKAM MEDIS URAIAN TUGAS
KELAS FUNGSI2
Rekomendasi

PERBAIKI PERBAIKI BUAT URAIAN


IT RS SPO TUGAS JELAS

SOSIALISASI
Tindaka

PERBAIKAN SOSIALISASI
SISTIM IT SPO FUNGSI2
RAHASIA
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN (IKP)
Hanya dibuat jika timbul INSIDEN, atau yang
DAPAT MENYEBABKAN HARM pada pasien
Bersifat anonim, tidak mencantumkan nama,
hanya diperlukan rincian kejadian
Segera kirim (2 x 24 jam) ke Tim KP RS
JANGAN melaporkan kejadian lebih dari 48 jam
JANGAN menunda laporan kejadian dengan
alasan di follow up atau ditanda tangani
JANGAN menambah catatan medis pasien bila
telah tercatata dalam laporan kejadian
JANGAN meletakkan laporan kejadian sebagai
bagian dari rekam medis pasien
JANGAN membuat copy laporan kejadian untuk
alasan apapun
CATATLAH keadaan yang tidak di antisipasi
UTAMAKAN
KESELAMATAN PASIEN

TERIMA KASIH
QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai