Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

MANAJEMEN PEMASARAN
KELOMPOK 6 :

ASPIAN NUR NPM:16.11.1001.3443.122


JAMALUDIN NPM:16.11.1001.3443.123
AGUS SUTRISNO
NPM:16.11.1001.3443.119
FEBRI ARI .R.
NPM:16.11.1001.3443.104
SURIYADI
NPM:16.11.1001.3443.066
FAHRU JAINI
NPM:16.11.1001.3443.049

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA


TAHUN AJARAN 2017/2018

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Pemasaran
B. Perkembangan dan Sajarah Pemikiran Tentang Pemasaran
C. Fungsi Universal dan Tantangan Pemasaran

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran ada di mana-mana. Orang dan organisasi
terlibat dalam sejumlah besar aktivitas yang dapat kita
sebut pemasaran. Pemasaran yang baik telah menjadi
elemen yang semakin vital untuk kesuksesan bisnis.
Pemasaran sangat mempengaruhi kebutuhan kita
setiap hari dan setiap hal yang kita lakukan, dari
pakaian yang kita pakai, situs internet yang kita klik,
sampai iklan yang kita lihat.
Sebagai pemasaran yang baik bukan sebuah
kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan
pelaksanaan yang cermat. Pemasaran adalah seni
sekaligus ilmu. Ada ketegangan yang terus menerus
antara sisi terformulasikan dan sisi kreatif.
B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang


akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan ruang lingkup pemasaran?

2. Apa perkembangan dan sejarah pemikiran


tentang pemasaran?

3. Apa fungsi universal dan tantangan


pemasaran?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa pengertian dan


ruang lingkup pemasaran

2. Untuk mengetahui bagaimana


perkembangan dan pemikiran pemasaran

3. Untuk mengetahui apa fungsi dan


tantangan pemasaran
BAB II
PEMBAHASAAN

A.Pengertian dan Ruang Lingkup Pemasaran

Pemasaranadalah sebagai analisis,


perencanaan, penerapan, dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran
yang menguntungkan dengan pasar sasaran
dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi. Istilah pemasaran berasal dari
bahasa Inggris Marketing yang diartikan dengan
istilah pemasaran dengan asal kata pasar
(Market).
1. Pengertian Pemasaran menurut
para ahli :
A. Philip Kotler (1997:8) menyatakan bahwa
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
B. Charles F. Philip, Ph.D & Delbert J. Duncan
dalam Buku Marketing Principles and
Methods: Marketing oleh para pengusaha
diartikan sama dengan distribusi yang
dimaksuskan segala kegiatan untuk
menyampaikan barang-barang ketangan
konsumen rumah tangga dan ke konsumen
industry.
C. Maynard & Beckman dalam buku Principes of
D. William J. Stanton (1993 :7) Pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginan dan jasa baik
kepada konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.
E. Hermawan Kartajaya (2002) pemasaran
diartikan sebagai :
a). Menghubungankan penjual dan pembeli
potensial.
b). Menjual barang dan barang tersebut
tidak kembali ke orang yang menjualnya.
c). Memberikan standar kehidupan.
F. Peter Drucker (1954) Penjulaan bukan
sekedar perluasan penjualan, pemasaran
meliput keseluruhan bisnis dan harus dilihat
dari sudut pelanggan. Hanya pemasaran dan
inovasilah yang bisa menghasilkan uang,
kegiatan lainnya merupakan pos biaya saja.
G. The American Marketing Asociation
(AMA) :
Pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan konsepsi, penentuan harga,
promosi dan pendistribusian barang, jasa dan
ide dan dapat memuaskan pelanggan individu
atau organisasi secara menguntungkan.
2. Yang Dipasarkan
Dalam pemasaran ada 10 tipe entitas yaitu barang, jasa,
acara, pengalaman, orang, tempat, properti, organisasi,
informasi, dan ide.

a). Barang
Barang fisik memang memiliki bagian terbesar dalam proses produksi
maupun pemasaran. Perusahaan bisa memasarkan mobil, lemari es,
handphone, laptop, jam tangan, dan lain sebagainya. Peluang pasar
pada komoditas barang sangat besar. Semakin banyak inovasi tentunya
akan semakin menggairahkan pasar.
b). Jasa
Perkembangan jaman memang melahirkan berbagai ide-ide bisnis
tentang apa saja yang bisa dipasarkan. Bisnis pelayanan jasa semakin
menjamur dan memiliki prospek bisnis yang sangat bagus. Dunia bisnis
saling ketergantungan dengan berbagai pihak yang lainnya. Untuk
menjembatani peluang itu, muncullah industri jasa yang memberikan
pelayanan jasa. Contohnya saja, industri perbankan, transportasi
meliputi darat, laut, udara, asuransi, bahkan laundry dan warung
internet, dan lainnya.

c). Acara
Ide bisnis juga bisa diperoleh dari mengadakan
berbagai acara atau event. Memang bisnis di bidang
ini sangat tergantung dari regulasi waktu. Misalnya
saja ada event olah raga piala dunia 4 tahunan
sekali, acara pentas seni saat berbagai seniman
berkumpul memamerkan karyanya setiap 6
bulanan, bahkan acara musik yang saat ini sedang
populer diadakan setiap hari.
d). Pengalaman
Saat ini, salah satu aspek penting bagi marketer
adalah bagaimana menciptakan suatu pengalaman
yang akan tertanam di dalam benak pelanggan.
Contohnya, produk-produk Apple yang menawarkan
pengalaman bagi penggunanya tentang keindahan,
kemudahan, eksklusivitas, serta kecanggihan.
Contoh lainnya, Walt Disney Worlds Magic Kingdom,
ada kapal bajak laut, dunia peri, rumah hantu, dan
e). Orang
Sumber daya manusia juga merupakan pasar yang besar.
Melihat perkembangan penduduk secara statistik maupun
kompetensi (keahlian), maka manusia adalah potensi pasar
yang menjanjikan. Baik pemasaran orang dalam jumlah besar
untuk menjadi tenaga kerja, maupun pemasaran orang secara
individual. Berkaitan dengan pemasaran orang secara
individual, yang disebut personal branding. Saat ini, sudah
saatnya Anda menjual diri Anda sendiri. Tom Peters, pencetus
istilah ini menyampaikanthe brand called YOU. Sebenarnya,
hal ini sudah diterapkan oleh orang-orang yang sudah tak
asing lagi bagi kita. Sebut saja, David Beckham, Oprah
Winfrey, bahkan di dalam negeri seperti Mario Teguh, Olga
Syahputra, dan lainnya.
f). Tempat
Suatu tempat yang memiliki daya tarik keindahan, unik,
bernilai jual, pasti mendatangkan keuntungan. Marketer harus
melihat potensi ini, dengan mengelolah tempat itu sebaik
mungkin, membentuk manajemen yang solid, lalu
memasarkannya secara luas. Selain tempat wisata, juga ada
g). Properti
Peluang pasar di bidang properti juga sangat besar. Properti itu
adalah hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang sebenarnya
(real estate) maupun properti finansial (dalam bentuk saham dan
obligasi). Properti diperjualbelikan, jadi hal itu membutuhkan
pemasaran. Pihak yang memasarkan biasanya disebut agen properti.
Agen ini bekerja untuk pemilik atau penjual properti, lalu agen bisa
memasarkan properti untuk pemukiman maupun perdagangan.
Untuk properti finansial, perusahaan investasi atau pun bank
memasarkan sekuritas dan sejumlah aset kepada investor
institusional maupun individual. Aset properti terbukti menghasilkan
profit yang tinggi asalkan dikelolah dengan baik.
h). Organisasi
Ide bisnis dari kumpulan beberapa orang untuk menawarkan jasa,
sehingga membentuk organisasi, baik profit maupun non-profit,
besar maupun kecil, berlandaskan hukum maupun tidak. Organisasi
menawarkan pada pasar sasarannya beragam pelayanan jasa.
Organisasi bisa menjual keahliannya dan keunikannya. Contohnya,
organisasi yang membangun brand mereka sebagai organisasi non-
profit seperti wikipedia. Organisasi yang menawarkan jasa, seperti
agensi pemasaran, event organizer, dan lainnya.
i). Informasi
Era informasi yang begitu pesat berkat dukungan teknologi
informasi saat ini menjadikan bisnis ini peluang pasar yang
menggiurkan saat ini. Informasi-informasi yang ditawarkan
juga sangat bermacam-macam. Marketer dapat mengambil
peluang ini dengan membangun brand yang unik, berbeda
dari yang lainnya, dan bernilai jual. Era informasi saat ini
sangat dipengaruhi pesatnya perkembangan internet.
Contoh peluang yang bisa diambil seperti websites, toko
online, pemasaran online, maupun blogging yang
menawarkan informasi Sip! seperti
blogtugasku4u.comyang kami lakukan ini.
j). Ide
Produk yang paling orisinil dan sangat aman dari
penjiplakan adalah ide. Ide bisa sangat bervariasi dan
berbeda-beda setiap orang. Dan tahu kah Mark?, salah satu
sebab lahirnya berbagai produk yang mengesankan adalah
dari benih yang disebut ide.
3. Konsep Pemasaran

Ada beberapa konsep dalam pemasaran, yaitu


konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, dan konsep kesejahteran.

a. Konsep Produksi :
Pemasar berkonsentrasi pada proses produksi,
produsen beramai-ramai membuat produk dalam
jumlah besar untuk di jual ke konsumen. Model ini
hidup pada masa awal industrialisasi. Contoh Ford
dengan mobil model T yang diproduksi secara
masal.
b. Konsep Produk :
Pemasar tidak hanya sekedar melempar produk ke pasar
dalam jumlah besar akan tetapi mulai berkonsentrasi
pada kualitas. Kualitas produk menjadi senjata utama
untuk bersaing di pasar. Contoh Ford meluncurkan
produk inovasinya yaitu mobil bermesin V.8.

c. Konsep Penjualan:
Orientasi pasar tidak lagi pada jumlah produk yang
banyak atau pengembangan kualitas produk, namun
bagaimana cara menjual produk tersebut. Mulai saat itu
para pemasar memperkenalkan produk ke konsumenya
melalui distribusi, promosi, periklanan, dan public
relations. Contoh Ford, General Motor, Chysler tidak
hanya memproduksi mobil dalam jumlah banyak dengan
berbagai macam tipe dan keunggulannya, namun
berkonsentrasi pada penjualan.
d. Konsep Pemasaran :
Konsep pemasaran lebih luas ketimbang
konsep penjualan. Pemasar tidak hanya
sekedar bermain pada distribusi, promosi,
periklanan, dan public relations.
Konsentrasi pemasar diarahkan kepada
konsumen. Membangun kepuasan
konsumen menjadi tujuan utama melalui
kualitas, pelayanan, dan nilai. Contoh
Ford, General Motor, Chysler
memproduksi mobil dengan kualitas
prima ditambah pelayanan istimewa yang
memunculkan istilah baru seperti
pelayanan purna jual, 24 jam service,
saluran hotline atau gratis spare part
e. Konsep Pemasaran Kesejahteraan :

Konsep ini di ilhami oleh teori perilaku (behavior theory)-


nya Abraham Maslow. Pada tingkat kelima dikenal
dengan istilah aktualisasi diri, lalu memunculkan konsep
pemasaran kesejahteraan. Pada konsep pemasaran ini
perusahaan mulai memperhatikan masyarakat yang
telah turut membesarkan perusahannya. Perusahaan
merasa perlu membalas jerih payah masyarakat. Contoh
Ford meluncurkan program Ford Foundation yang
memberikan bantuan beasiswa bagi para mahasiswa
dari dunia ketiga untuk belajar di negara maju. General
Motor dengan progam AIDS, MC Donald dengan program
penggalangan dana olah raga di tanah air, dimana MC
Donald akan menyisihkan Rp.100 dari setiap produk
yang disantap oleh konsumennya, dll.
B. Perkembangan Dan Sejarah Tentang Pemikiran
Pemasaran

Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan


struktur sosial dan ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide baru
yang memperkaya ilmu marketing terus berkembang seiring
revolusi besar peradaban manusia.

Peradaban bisnis modern berkembang sejak adanya revolusi


industri di tahun 1900. Revolusi ini benar-benar mengubah
tatanan struktur dan perilaku masyarakat pada saat itu. Bisnis
yang tadinya berciri merkantilis (berdagang) kemudian berubah
menjadi kapitalis. Kekuatan modal dipergunakan untuk
membangun pabrik dan organisasi perusahaan, memproduksi
barang, dan memperdagangkannya. Pada proses ini munculah
pandangan-pandangan baru tentang bagaimana perilaku pasar
terjadi dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan
operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal-hal inilah yang
kemudian melatarbelakangi munculnya ilmu praktik manajemen
bisnis, termasuk marketing.
Ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban atas
berbagai pertanyaan yang tidak bisa diakomodasi oleh
ilmu ekonomi yang telah berkembang terlebih dahulu.
Marketing awalnya tak lebih dari aktivitas bisnis yang
sederhana. Para ekonom pun hanya memasukkannya
sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi.

Namun, pendekatan yang lebih berciri sosiologis kemudian


menunjukkan adanya pengembangan dari institusi
(lembaga) yang disebut sebagai market dalam bahasa
ekonomi. Pendekatan sosiologis melihat institusi market
bisa dilihat sebagai institusi sosial dibandingkan ekonomi.
Artinya, di market bukan hanya tempat bertemunya supply
dan demand. Market merupakan sebuah sistem sosial di
mana kebutuhan setiap pihak akan materi tertentu akan
bertemu. Pada waktu itu, konsumsi dianggap sebagai akhir
dari kegiatan produksi di dunia ekonomi.
Padahal perilaku konsumsi sendiri sebenarnya
merupakan ilmu yang bisa dieksplorasi lebih
dalam. Demikian halnya dengan istilah value.
Ilmu ekonomi meletakkan value berhubungan
dengan penambahan input dari faktor-faktor
produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga
mencakup sesuatu yang intangible seperti
pelayanan. Pendekatan marketing juga
mempertanyakan apakah market dipengaruhi
hanya oleh purchasing power (daya beli)
masyarakat?Lebih jauh dari itu, para praktisi
bisnis melihat bahwa market bukan sekadar
dipengaruhi oleh daya beli, tetapi juga keinginan
membeli yang dipengaruhi oleh iklan dan tenaga
penjual.
Advertising Muncul LebihDulu
Kabarnya kelas pertama dari pelajaran marketing
diberikan oleh ED Jones pada tahun 1902 di
Sebenarnya, walaupun belum dimasukkan
dalam disiplin ilmu marketing, pemikiran
tentang dunia iklan (advertising) sudah
lebih dulu ada. Buku History of Advertising
sudah muncul pada tahun 1875. Demikian
pula halnya dengan selling sudah
mendahului pengembangan ilmu
marketing itu sendiri. Selling awalnya
hanya sekadar sebuah seni menjual,
tetapi kemudian dijadikan sebuah formula
untuk dipelajari dan dianalisis.
Mulanya pendekatan marketing memang
menyangkut tiga elemen: advertising,
selling dan distribusi. Namun, banyak
pemikiran yang kemudian menambahkan
elemen-elemen dalam marketing. Seperti
Ralph Butler dan Arch Shaw, dua ahli ini
menambahkan elemen lain dalam
marketing, yakni: komoditas, institusi, dan
fungsional. Artinya marketing menyangkut
pula soal produk, organisasi pemasaran
dan juga proses serta kegiatan.
Untuk elemen distribusi, berkembang pula
pemikiran baru yang disebut retailing sejak
tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis
literatur ritel bukan saja dari sisi proses
distribusi, tapi juga manajemen ritel. Dengan
banyaknya tambahan elemen-elemen baru
dalam marketing, maka ilmu marketing
kemudian masuk ke dalam tahapan integrasi.
Pada tahap ini para pemikir dan ilmuwan
mencoba menggabungkan berbagai ilmu,
literatur serta elemen yang berdiri sendiri
menjadi sebuah konsep yang terintegrasi.
Buku Principles of Marketingpertama
muncul lewat tangan Paul Ivey pada
tahun 1920-an. Buku ini
menggabungkan semua teori dan
pemikiran yang berkembang di dunia
marketing. Tetapi, yang lebih
mengemuka kemudian adalah buku
Principles of Marketingkarangan
Maynard, Weidler dan Beckman. Berbeda
dibandingkan Ivey yang berfokus pada
sisi pengusaha, buku ini lebih berfokus
pada sudut pandang konsumen.
Teori marketing belum berakhir dengan
dimunculkannya buku-buku tadi. Pada dekade-
dekade berikutnya masuklah berbagai unsur yang
memperkaya marketing. Ilmu-ilmu psikologi dan
sosial mulai masuk. Demikian pula dengan konsep
seperti segmentasi baru hadir belakangan setelah
muncul konsep-konsep lain seperti marketing mix
(4P).

Pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-an dan 1970-


an ilmu marketing justru memecahkan diri ke dalam
berbagai diferensiasi (kekhususan) seperti
international marketing, social marketing, marketing
for non-profit organization dan lain-lain. Konsep
social responsibility juga menjadi salah satu konsep
yang sudah mulai terbentuk pada tahun 1970.
1.Peran Kotler
Kejayaan Kotler sebagai bapak
marketing sendiri dimulai pada
periode 1970-an. Peran Kotler dalam
dunia marketing memang pada
kemampuannya menerjemahkan
konsep marketing ke terminologi yang
mudah dipahami oleh banyak orang.
Kotler-lah yang mengubah konsep
marketing ke bentuk-bentuk aplikasi
tertentu seperti marketing untuk health
service, public service, educational
service, politik.
Tahun 1967, misalnya, Kotler sudah
memperkenalkan konsep manajemen marketing
modern yang meliputi analisis marketing
opportunities, mengorganisasikan aktivitas
marketing, kegiatan perencanaan marketing
serta kontrol. Buku-buku Kotler kemudian
menginspirasi banyak para pengajar dan
praktisi di dunia marketing seluruh dunia.
Bahkan, tak ada kuliah marketing yang tak
lepas dari karya-karya Kotler. Buku Principles of
Marketing dan Marketing Management dari
Kotler membentuk pemikiran-pemikiran dasar
dan fundamental yang mempengaruhi berbagai
pemikiran baru lainnya di dunia marketing.
Pada dekade 1980-an, pemikiran baru di dunia
marketing seperti positioning yang dipopulerkan
oleh Jack Trout dan Al Ries serta brand equity
yang dipopulerkan oleh David Aaker semakin
menguat. Era kemajuan bisnis di banyak negara
pada dekade tersebut menciptakan kompetisi
bisnis yang semakin ketat. Karenanya, peran
dari sebuah merek dan upaya untuk
mendiferensiasikan diri juga mengemuka.
Dekade 1980 dan 1990-an adalah dekade
menguatnya unsur service dan kepuasan
pelanggan di dalam marketing. Konsep seperti
Servqual, Service profit chain dan juga services
marketing mulai bermunculan.
Ketika dunia memasuki gelombang revolusi
berikutnya, yakni revolusi teknologi informasi,
maka pemikiran-pemikiran marketing baru pun
bermunculan mengikuti gelombang revolusi
tersebut. Salah satunya konsep experiential
marketing. Dengan adanya teknologi informasi,
internet dan multimedia membuat experiential
marketing lebih bisa berkembang. Demikian pula di
dunia service, peran IT membuat konsep CRM
(Customer Relationship Management) juga ikut
berkembang. Belum lagi jargon-jargon baru seperti
buzz marketing,viral marketing dan lain-lain.
Revolusi baru juga berimbas pada perkembangan
media periklanan. Semakin berkembang dan
kompleksnya media untuk berpromosi membuat
marketer semakin berhati-hati menginvestasikan
dananya. Oleh karena itu muncul pemikiran-
pemikiran baru yang menggugah. Orang
marketing untuk menghitung return on
investment dari aktivitas marketing yang
dilakukannya. Marketing dihadapkan pada
kenyataan bahwa kegiatan mereka harus mampu
dijelaskan dengan bahasa-bahasa finansial.
Marketing ROI, CLV (Customer Lifetime Value),
dan lain-lain adalah pemikiran-pemikiran yang
kemudian mulaimuncul.
Dari berbagai pergolakan pemikiran
marketing tadi kita bisa menyimpulkan
bahwa pemikiran marketing, mau tidak
mau, harus terus berubah dan
berkembang sesuai dengan perubahan
struktural yang terjadi dalam tatanan
sosial ekonomi masyarakat, bentuk dan
tingkat kompetisi yang ada serta
perkembangan teknologi. Setelah
revolusi industri dan IT, dunia diramalkan
akan masuk ke revolusi bioteknologi.
C. Fungsi Universal dan Tantangan Pemasaran

Fungsi-fungsi pemasaran meliputi penanggungan resiko,


pendanaan, pengendalian informasi pemasaran
pembelian, penjualan, pengiriman, penyimpanan,
standarisasi dan klasifikasi, dan pembungkusan.

1. Tantangan pemasaran

Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran


pada abad 21. Namun informasi tidak berdiri tunggal,
informasi akan banyak ditunjang oleh hal-hal lain di luar
wilayah kajian informasi. Dengan demikian pemasaran
disamping akan banyak dipengaruhi oleh informasi,
dalam diri pemasaran akan mengalami pergeseran-
pergeseran baru yang sifatnya strategis. Dalam abad 21
ini ada beberapa tantangan bagi profesi pemasaran.
2. Tantangan Visi
Sering kali pengambilan keputusan pemasaran lebih
didasarkan pada pemenuhan tuntutan masa
sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan
kompetitif produk dan jasa memiliki usia yang
semakin pendek, hal demikian tidak dapat
dipertahankan lagi. Tanggung jawab untuk melihat
masa depan menjadi beban para eksekutif
pemasaran. Dengan demikian tidak berlebihan bila
dikatakan pemasar dituntut untuk menjadi visionary
marketer yang strategis dan holistik dalam berpikir
serta dapat menghidupkan fungsi marketing
intelligence dan corporate intelligence secara nyata.
Pengembangan diri menjadi visionary marketer
secara ideal perlu mengadopsi faham
kewirausahaan yang mengutamakan
proaktivitas dan menerima tanggung jawab
utama sebagai innovator dan risk taker.
Pemasar harus mempunyai keberanian untuk
mendobrak kemapanan dan kreatif dalam
menentukan strategi pemasaran. Orang muda
macam Richard Kartawijaya (Microsoft
Indonesia), Barry G Lesmana (Citibank), Betty
Alisyahbana (USI IBM), Mulia Tambunan
(Telkomsel), merupakan pemasar visioner yang
akan banyak mewarnai dunia pemasaran
Indonesia abad 21.
3. Tantangan Pada Power Marketing

Landasan utama power marketing adalah


memanusiakan pelanggan yang terangkum dalam
konsep customer centered marketing. Dengan
demikian konsumen merupakan subyek, bukan obyek
dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu
pada tiga kata kunci; moving, caring dan inovating.
Moving merupakan tumpuan untuk menjawab gelora
persaingan dan dinamika permintaan yang selalu
bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang
semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving musti
disertai kepedulian kepada pelanggan (caring) melalui
langkah-langkah inovasi (inovating) di bidang strategi,
manajerial, maupunproduk/jasa.
Inovasi merupakan proses untuk
menghantarkan nilai tambah bagi
pelanggan. Kepuasan pelanggan akan
menelurkan kepercayaan dan hubungan
jangka panjang yang berkelanjutan, yang
artinya tercipta loyalitas pelanggan.
Hubungan pelanggan tidak sekedar
hubungan pada dataran rasional belaka,
tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah
emosi pelanggan. Sehingga pangsa pasar
yang digenggam bukan hanya mind share,
namun sudah masuk ke wilayah heart share.
4. Tantangan Pada Transferable Marketing

Biaya pemasaran untuk memasuki arena global,


secara logis akan meningkat pula. Salah satu cara
untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah
dengan memanfaatkan transferable marketing. Arti
dari tranferable marketing adalah penyusunan pola
pemasaran yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa
lokasi atau pasar sasaran dengan derajat universalitas
yang ditingkatkan. Contoh yang bagus adalah konsep
pemasaran dari DeBeers berlian. DeBeers dibuat di
London dan Hongkong, sedang pemanfaatannya
disebar ke berbagai lokasi, termasuk Indonesia.
Penyebaran ini (termasuk manfaat dan modelnya) di
sesuaikan dengan situasi negara setempat.
5.Tantangan Pada Manajemen Merek

Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar


ditantang untuk meningkatkan reputasi merek. Peran reputasi merek
menjadi lebih penting untuk konteks abad 21 lantaran banyaknya
jumlah merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam
perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai
dengan kebanggaan merek (brand minded culture). Harus pula
diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke benak konsumen
dalam rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.

Pada abad 21 house brand atau private label akan banyak diproduksi
oleh perusahaan. Di Indonesia house brand banyak dilakukan oleh
usaha eceran seperti; Matahari, Hero dan Makro. Untuk Matahari
house brand produk pakaiannya diberi merek Stanley Adams dan M-
2000. Sementara Hero pasar swalayan banyak bermain dalam house
brand, semisal; Innosence untuk produk perlengkapan bayi, Hero
Selection untuk soft drink, dan Hero untuk produk-produk industri
rumah tangga. Untuk Makro, perusahaan ini menamai produk house
brand-nya dengan sebutanAro.
6. Tantangan Pada Etika Pemasaran
Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa
depan, akan peduli terhadap kualitas dan mulai memperhatikan
sisi moralitas dan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk
dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan
pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan.
Hal ini semakin dipertajam dengan adanya berbagai pendapat
miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa
produk, penyalahgunaan label dan iklan, serta predatory pricing.
Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat dan reputasi
perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap
kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik yang
berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi
profesional. Kode etik utama yang harus diperhatikan oleh para
pemasar adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran,
kode etik dalam bidang promosi, kebijakan harga dan distribusi,
kode etik dalam riset pemasaran dan komitmen dalam
memajukan peradaban manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Pemasaran adalah sebagai kegiatan yang
direncanakan dan di organisasikan yang meliputi
pendistribusian barang, penetapan harga, dan
dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan
yang telah di buat yang tujuannya untuk mendapatkan
tempat di pasar agar tujuan utama dari pemasaran
dapat tercapai. Dalam pemasaran ada 10 tipe entitas
yaitu barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat,
properti, organisasi, informasi, dan ide. Dan juga ada
beberapa konsep dalam pemasaran, yaitu konsep
produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, dan konsep kesejahteran.
Dalam pemasaran terdapat juga fungsi universal dan tantangan
pemasaran. Fungsi universal yang meliputi penanggungan
resikopendanaan, pengendalian informasi pemasaran
pembelian, penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi,
klasifikasi, dan pembungkusan. Sedangkan tantangan
pemasarannya yaitu tantangan visi, tantangan power marketing,
tantangan transferable marketing, tantangan pada manajemen
merek, dan tantangan pada etika pemasaran.

B. Saran

Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi


pemasaran sangat penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh
manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas
yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda
sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai
tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
1) Muhammad Firdaus. 2008,manajemen
agribisnis. PT Bumi Aksara Jakarta
2)http://
d-dan-20.blogspot.com/2010/12/rencana
-rencana-
pemasaran.html
3)http://
www.wayankatel.com/2012/09/contoh-m
embuat-makalah-
manajemen-pemasaran-yang-
baikbenar.html

Anda mungkin juga menyukai