Anda di halaman 1dari 10

1. Mengapa pemasaran penting ?

Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang terpenting


didalam kehidupan perusahaan sebagai usahanya untuk mencapai tujuan,
mengembangkan usaha, mendapatkan laba serta mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan itu sendiri. Pemasaran bagi pelanggan memiliki arti penting
atas informasi, penyampaian nilai dan hubungan yang baik dengan perusahaan.
Pelanggan akan mengetahui berbagi informasi dan referensi mengenai suatu
produk maupun perusahaan melalui komunikasi pemasaran yang dilakukan.
Pemasaran dlam suatu perusahaan memilik peran sangat penting karena
merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan pelanggan,
sehingga terjalin hubungan dengan para pelanggan.

2. Apa ruang lingkup pemasaran ?

Pemasaran menurut para ahli, ruang lingkupnya terbatas pada bidang bisnis
saja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas pemasaran tidak
lagi sekedar beruanglingkup dibidang bisnis saja, tetapi jangkauannya telah
melebar keberbagai dimensi yang lain. Dewasa ini, pemasaran tidak lagi
dugunakan oleh koorporat bisnis saja, tetapi organisasi-organisasi social
kemasyarakatan atau departemen-departemen pemerintah juga
menggunakannya. Jadi, pemasaran tidak terbatas dalam dunia bisnis saja, tetapi
mempunyai makna kemasyarakatan yang luas. Sebenarnya, para pelaku
pemasaran melaksanakan usaha pemasaran dari 10 jenis wujud yaitu:

a.       Organisasi

Pemasaran organisasi ditujukan untuk menaikkan nama dan citra organisasinya


di mata masyarakat umum. Dan tugas suatu organisasi adalah utuk mengatur
kegiatan-kegiatan dengan baik, manajer juga harus menentukan komposisi
struktur organisasinya. Disini organisasinya juga bertanggung jawab pada :
perencanaan dan perdagangan barang, periklanan, riset pemasaran, analisis dan
pengawasan penjualan, perencanaan saluran, territorial dank outa, pengawasan
persediaan, penjadwalan produksi, serta distribusi.

b.      Pasar

Adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk


berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya atau suatu tempat yang
dianggap mempunyai nilai jual yang tinggi akan berusaha untuk memasarkan
tempatnya. Misalnya suatu kota yang memiliki banyak bangunan bersejarah.

Pada pokonya pasar dikelompokan menjadi 4 golongan yaitu:

1.      Pasar konsumen: sekelompok pembeli yang membeli barang untuk


dikonsumsi dan barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
2.      Pasar industry : pasar yang terdiri atas individu dan lembaga yang
membeli barang-barang untuk dipakai lagi baik secara langsung maupun tidak
langsung dan barang yang dibeli adalah barang industry.

3.      Pasar penjual : suatu pasar yang terdiri atas individu dan organisasi yang
membeli barang dengan maksud dijual atau disewakan lagi agar mendapat laba.

4.      Pasar pemerintah : pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerinah,


seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor dinas, dll.

c.       Produk

Produk yang dimaksud disini adalah semua barang dan jasa yang dihasilakn
atau diproduksi oleh suatu perusahaan dan kemudian memasarkannya.

d.      Saluran

Saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari


produsen sampai ke konsumen atau pemakai industry.

e.       Penentuan

Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual yaitu : pendekatan biaya
dan pendekatan pasar atau persaingan.

f.       Promosi dan periklanan

Jika dikatakan bahwa marketing adalah ilmu yang dinamis, itu memang benar
adanya. Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan struktur
social dan ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya
ilmu marketing terus berkembang seiring revolusi besar peradaban manusia.
Mungkin masih banya yang belum tahu bahwa peradaban bisnis modern
berkembang sejak adanya revolusi industry di tahun 1900. Revolusi ini benar-
benar mengubah tatanan struktur dan perilaku masyarakat pada saat itu. Bisnis
yang tadinya berciri merkatilis (berdagang) kemudian berubah menjadi
kapitalis. Kekuatan modal dipergunakan untuk membangun pabrik dan
organisasi perusahaan memperoduksi barang, dan memperdagangkannya.

      Pada proses ini munculah pandangan-pandangan baru tentang bagaimana


perilaku pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan
operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal-hal inilah yang kemudian
melatarbelakangi munculnya ilmu peraktik manajemen bisnis, termasuk
marketing. Boleh jadi, ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban atas
berbagai pertanyaan yang tidak bisa diakomodasikan oleh ilmu ekonomi yang
telah berkembang terlebih dahulu. Marketing awalnya tak lebih dari aktivitas
bisnis yang sederhana. Para eknomi pun hanya memasukkannya sebagai salah
satu bentuk aktivitas ekonomi.
      Namun, pendekatan yang lebih berciri sosiologis kemudian menunjukan
adanya pengembangan dari institusi (lembaga) yang disebut sebagai “market”
dalam bahasa ekonomi. Pendekatan sosiologis melihat institusi market isa
dilihat sebagai institusi social dibandingkan ekonomi. Artinya, di market bukan
hanya tempat bertemunya supply dan demand. Market adalah tempat
bertemunya penjual dan pembeli. Market merupakan sebuah system social
dimana kebutuhan setiap pihak akan materi tertentu akan bertemu.

      Pada waktu itu, konsumsi dianggap sebagai akhir dari kegiatan produksi di
sunia ekonomi. Demikian halnya dengan istilah “value”. Ilmu ekonomi
meletakan value berhubungan dengan penambahan input dari factor-faktor
produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga mencangkup sesuatu yang
intangible seperti palayanan. Pendekatan marketing juga mempertanyakan
apakah market dipengaruhi hanya oleh purchasing power (daya beli)
masyarakat? Lebih jauh dari itu, para praktisi bisnis melihat bahwa market
bukan sekadar dipengaruhi oleh daya beli, tetapi juga keinginan membeli yang
ipengaruhi oleh iklan dan tenaga penjual. Advertising muncul lebih dulu
kabarnya kelas pertama dari pelajaran marketing diberikan oleh ED jones pada
tahun 1902 di university of muchigan dan kemudian oleh simon litman di
university of California pada tahun yang sama. Saat itu, pemikiran marketing
masih berfokus pada masalah distribusi. Ini sesuai dengan ciri industry tahap
awal yang berfokus pada distribusi masal.

Namun, pengembangan pemikiran awal teori marketing justru banyak


bermunculan dari universitas seperti Wisconsin, Harvard, ohio state, university
of Illinois dan torthwestern university. Sebenarnya, walaupun belum
dimasukkan dalam disiplin ilmu marketing, pemikiran tentang dunia iklan
sudah lebih dulu ada. Buku history of advertising sudah muncul pada tahun
1875. Demikian pula halnya engan selling sudah mendahului pengembangan
ilmu marketing itu sendiri. Selling awalnya hanya sekadar sebuah seni menjual,
tetapi kemudian dijadikan sebuah formula untuk dipelajari dan dianalisis.
Mulanya pendekatan marketing memang menyangkut tiga elemen : advertising,
selling dan distribusi. Namun, banyak pemikiran yang kemudian menambahkan
elemen lain dalam marketing, yakni : komoditas, institusi, dan fungsional.
Artinya marketing menyangkut pula soal produk, organisasi pemasaran dan
juga proses serta kegiatan.

      Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut
retailing sejak tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis literature ritel
bukan saja dari sisi proses distribusi, tapi juga manajemen ritel. Dengan
banyaknya tambahan elemen-elemen baru dalam marketing, maka ilmu
marketing kemudian masuk ke dalam tahapan integerasi. Pada tahap ini para
pemikir dan ilmuan mencoba menggabungkan berbagai ilmu, litelatur serta
elemen yang berdiri sendiri menjadi sebuah konsep yang terintegerasi. Buku
priciples of marketing pertama muncul lewat tangan paul ivey pada tahun 1920-
an. Buku ini menggabungkan semua teori dan pemikiran yang berkembang
didunia marketing. Tetapi, yang lebih mengemuka kemudian adalah buku
priciples of marketing karangan maynard, weidler dan Beckman. Berbeda
dibandingkan ivey yag berfokus pada sisi pengusaha, buku ini ebih berfokus
pada sudut pandang konsumen. Teori marketing belum berakhir dengan
dimunculkannya buku-buku tadi. Pada decade-dekade berikutnya masuklah
berbagai unsur yang memperkaya marketing. Ilmu-ilmu psikologi dan social
mulai masuk. Demikian pula dengan konsep seperti segmentasi baru hadir
belakanga setelah muncul konsep-konsep lain seperti marketing mix (4p).
elemen-elemen dalam marketing sendiri mengalami perkembangan. Sebagai
contoh, ilmu advertising semakin berkembang dengan masuknya media-media
baru seperti televise yang mulai popular pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-
an dan 1970-an ilmu marketing justru memecahkan diri kedalam berbagai
diferensiasi (kekhususan) seperti internasional marketing, social marketing,
marketing for non-profit organization dan lain-lain. Konsep social responsibility
juga menjadi salah satu konep yang sudah mulai terbentuk pada tahun 1970.

3. Apa saja konsep-konsep dasar dalam pemasaran ?

Ada 5 konsep manajemen pemasaran dengan segala kekurangan dan kelebihan


yang harus Anda ketahui.

Konsep Produksi (Production Concept)

Perusahaan yang mengadopsi konsep ini, berfikir bahwa barang maupun jasa
yang dihasilkan harus murah sehingga dapat dibuat kapan saja dan di mana saja
agar tidak terjadi masalah dalam penjualan. Secara tidak langsung, perusahaan
ini mencoba manajemen pemasaran melalui upaya penurunan biaya produksi
dan penguatan sistem distribusi. Dalam rangka menurunkan biaya produksi ke
level minimum, perusahaan akan mengandalkan sistem produksi barang dalam
skala besar. Konsep ini akan berjalan dengan baik jika permintaan melebihi
stok. Namun, pelanggan tidak selalu  membeli barang atau jasa yang murah dan
mudah didapat. Ada saatnya mereka membutuhkan barang berkualitas dengan
harga yang pantas.

Konsep Produk (Product Concept)

Perusahaan yang menggunakan konsep ini memercayai bahwa kualitas barang


maupun jasa yang dihasilkan perusahaan haruslah bagus sehingga mudah
menarik konsumen. Konsep manajemen pemasaran ini dapat diterima oleh
sebagian konsumen, namun yang tidak boleh dilupakan adalah kualitas yang
bagus pasti memengaruhi harga, sedangkan bagi sebagian konsumen, harga
yang murah masih menjadi tujuan utama untuk membeli barang.

Konsep Penjualan (Selling Concept)


Perusahaan yang menggunakan konsep ini berpikir bahwa pelanggan tidak
boleh dibiarkan sendirian. Perusahaan harus mengarahkan konsumen dengan
sebuah teknik penjualan yang harus dipikirkan karena barang tidak dibeli tetapi
barang harus dijual. Dalam konsep manajemen pemasaran ini, perusahaan harus
memikirkan usaha penjualan untuk memengaruhi konsumen membeli
produknya. Mereka percaya bahwa dengan sistem penjualan yang baik, mereka
dapat menjual produk apa saja yang mereka tawarkan. Hal ini terkadang ada
benarnya meskipun tidak dapat diandalkan secara terus menerus. Anda dapat
meraih hati pelanggan satu kali disaat pertama promosi, tetapi dengan
banyaknya kompetitor, pelanggan akan berpindah produk di kemudian hari.

Konsep Pemasaran (Marketing Concept)

Konsep pemasaran disebut juga sebagai konsep marketing. Perbedaan antara


penjualan dan pemasaran yaitu penjualan lebih menekankan pada produk yang
dijual, sedangkan pemasaran lebih tertuju kepada keinginan dan kebutuhan
konsumen. Perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran menganggap
bahwa kepuasan konsumen adalah segalanya sehingga barang atau jasa yang
dihasilkan harus sesuai kebutuhan mereka. Dengan kata lain, perusahaan seperti
ini tidak membuat apa yang mereka dapat buat, tetapi membuat apa yang
konsumen inginkan. Konsep manajemen pemasaran ini terkesan modern dan
dapat bertahan dalam waktu cukup lama, namun konsep ini hanya bisa
dinikmati kalangan tertentu yang memiliki tingkat kesejahteraan lebih.

Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept)

Konsep ini menekankan tidak hanya pada kepuasan konsumen tetapi juga
memerhatikan manfaat bagi orang lain. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan
menghasilkan mobil yang rendah bahan bakar tapi menyebabkan polusi. Hal ini
hanya membuat konsumennya puas, tetapi masyarakat tidak menerima
manfaatnya. Perusahaan dengan konsep manajemen pemasaran umum, tidak
akan menjualnya. Perusahaan dengan konsep ini percaya bahwa sebuah
kesuksesan bisnis akan dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan dan memiliki
dampak baik yang dapat diterima masyarakat umum sehingga konsep ini
memungkinkan untuk digunakan dan disukai banyak konsumen. Saat ini sudah
banyak perusahaan yang juga mempertimbangkan aspek etika, lingkungan dan
sosial atas aktivitas strategi pemasaran mereka.
4. Bagaimana manajemen pemasaran berubah ?
Hal ini disebabkan oleh beberapa factor kemajuan zaman dari segi informasi,
teknologi dan ilmu pengetahuan. Perubahan-perubahan ini harus ditanggapi
secara serius oleh kita selaku pelaku proses pemasaran guna merancang dan
menentukan pemasaran yang tepat untuk produk atau jasa yang kita pasarkan.
Menurut Philiph Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, "tempat pasar
bukanlah seperti yang seharusnya." ia sangat berbeda sebagai akibat dari
kekuatan masyarakat besar yang kadang-kadang saling berkaitan yang
menciptakan perilaku baru, peluang baru, dan tantangan baru :
 Teknologi yang berubah. Revolusi digital telah menciptakan satu Zaman
Informasi. Zaman industri dicirikan oleh produksi massal dan konsumsi massal, toko
yang penuh persediaan, iklan dimana-mana, dan pemotongan harga yang menjadi-jadi.
Zaman Informasi berjanji untuk menghasilkan level produksi yang lebih akurat,
komunikasi yang ditargetkan dan penetapan harga yang lebih relevan. lagi pulan
banyak dari bisnis dewasa ini dilakukan melalui jaringan elektronik: intranet, ekstranet,
dan internet.
 Globalisasi. kemajuan teknologi dalam transportasi, pengiriman dan
komunikasi telah lebih memudahkan perusahaan untuk melakuikan kegiatan pemasaran
di negara lain dan lebih mudah bagi konsumen untuk membeli produk dan jasa dari
pemasar di negara lain.
 Deregulasi. banyak negara telah menderegulasikan industri untuk menciptakan
persaingan dan peluang pertumbuhan yang lebih besar. Sekarang di Amerika Serikat,
perusahaan telepon jarang jauh dapat bersaing di pasar lokal dan perusahaan telepon
lokal dapat menawarkan telepon jarak jauh. Sama halnya pemanfaatan listrik bisa
memasuki pasar lokal yang lain.
 Privatisasi. Banyak negara telah mengalihkan perusahaan publik mereka ke
manajemen dan kepemilikan swasta guna meningkatkan efisiensi, seperti British
Airways dan British Telecom di Inggris.
 Pemberdayaan pelanggan. Pelanggan semakin mengharapkan pelayanan dan
mutu yang lebih tinggi dan adanya penyesuian pesanan (customization) mereka
semakin lama semakin menuntut waktu dan menginginkan lebih bnyak kenyamanan.
Mereka tidak terlalu memahami perbedaan-perbedaan produk nyata dan tampaknya
kurang setia pada merk. Mereka dapat memperoleh informasi ari produk yang lebih
ekstensif dari internet dan sumber-sumber lain yang mengijinkan mereka berbelanja
secara lebih cerdas. Mereka menunjukan kepekaan harga lebih besar dalam pencarian
mereka akan nilai.
 Kunstomisasi. Perusahaan mampu memproduksi barang-barang yang
terdiferensiasi secara individual entah dipesan secara pribadi, melalui telepon, atau
online. Dengan cara online pada hakikatnya memampukan konsumen untuk merancang
barang mereka sendiri. Perusahaan juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi
dengan setiap pelanggan secara pribadi, untuk mempersonalosasikan pesan, layanan
dan hubungan. Dengan menggunakan perangkat lunak yang cerdas dan peralatan
manufacturing yang baru.
 Persaingan semakin tajam. Pengusaha pabrik bermerk menghadapi persaingan
yang intens dari merk-merk domestik dan asing, yang mengakibatkan meningkatnya
biasa promosi dan menyusutnya marjin laba. Lebih lanjut mereka terpukul oleh
pengecer-pengecar yang kuat yang menguasai ruang rak yang terbatas dan
menempatkan merk-merk took mereka sendiri dalam persaingan merk-merk
internasional.
 Konvergensi Industri. Perbatasan industry menjadi kabur pada satu tingkat
yang tidak dapat dipercaya ketika perusahaan mengakui bahwa peluang-peluang baru
terletak pada persilangan dari dua atau lebih industry.
 Transformasi eceran. Para pengecer kecil takluk pada kekuatan yang sedang
bertumbuh dari pengecer raksasa dan “pembunuh kategori”. Para pengecer berbasis
took menghadapi persaingan yang tmbuh di pusat-pusat catalog; perusahaan surat
langsung; surat kabar; majalah, dan iklan TV langsung pada pelanggan; berbelanja di
rumah melalui TV dan e-comerce pada internet. Sebagai tanggapan, para pengecer
wirausaha membangun hiburan dalam took dengan coffe bars, ceramah demonstrasi,
dan pertunjukan. Mereka memasarka suatu “pengalaman” dan bukan jenis produk.  
5. Apa tugas yang diperlukan untuk manajemen pemasaran yang berhasil ?
Contoh tugas-tugas manajemen pemasaran secara umum yaitu :

1. Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen

Tugas manajemen pemasaran yang pertama kali harus dilaksanakan adalah


mengetahui keperluan dan keinginan konsumen. Hal ini merupakan fondasi
awal sebelum melangkah ke tugas manajemen pemasaran selanjutnya.

Manajer pemasaran harus menganalisis kebutuhan pasar kemudian berusaha


untuk menyusun strategi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebagai contoh : Riset mengenai kebutuhan orang dengan mobilitas tinggi akan
makanan, dengan hasil kebanyakan orang dengan mobilitas tinggi memerlukan
makanan yang praktis dan tidak menghabiskan banyak waktu untuk
menyiapkannya.

2. Mengembangkan konsep barang dan jasa yang diarahkan untuk


memuaskan/melayani kebutuhan konsumen

Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk, tugas


manajemen pemasaran selanjutnya adalah mengembangkan konsep produk
untuk menjawab keinginan konsumen.

Konsep produk dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan pasar.

Contoh : Setelah mengetahui kebutuhan akan makanan praktis, kemudian


dibuatlah konsep makanan siap saji untuk menjawab permasalah bagi orang
dengan mobilitas tinggi.

3. Mengadakan pengujian terhadap berlakunya konsep produk


tersebut

Tugas manajemen pemasaran yang ketiga adalah melakukan pengujian terhadap


berlakunya konsep produk yang telah dikembangkan.

Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik seperti


wawancara, Kuesioner, ataupun menampilkan gambaran produk dan meminta
calon konsumen untuk memberi penilaian/tanggapan akan konsep tersebut.

Apabila konsep tersebut dapat diterima sebagian besar calon konsumen maka
tugas manajemen pemasaran untuk pengembangan produk akan dilaksanakan.
Sebaliknya apabila konsep tersebut kurang berhasil maka perlu ada perbaikan
dan pengembangan lebih lanjut dalam pembuatan konsep produk.

4. Membuat desain produk

Ketika konsep produk diterima oleh sebagian besar masyarakat dengan baik,
selanjutnya dilakukan adalah pengembangan akan konsep produk tersebut.
Misalkan ketika konsep makanan siap saji diterima di masyarakat maka dibuat
desain/blueprint bagaimana makanan tersebut akan disajikan beserta prosesnya.

Sebagai contoh sebelum meluncurkan Cup Noodles terlebih dahulu dibuat


alternatif desain produk untuk dipilih yang terbaik dan sesuai dengan keinginan
pasar.

5. Mengembangkan pengemasan dan merk

Ketika desain produk sudah siap maka langkah berikutnya dari tugas
manajemen pemasaran adalah mengembangkan packaging yang menarik dan
mudah digunakan oleh calon konsumen.

Pengemasan dibuat sedemikian rupa selain karena fungsi namun untuk menarik
minat calon konsumen untuk membeli.

Selain pengemasan, strategi pemasaran yang juga dibutuhkan yaitu Branding.


Mengembangkan Merk menjadi tugas manajemen pemasaran yang penting
karena masuk pada Product Positioning yang akan direkam oleh para
konsumen.

Contoh tugas manajemen pemasaran ini adalah apabila konsumen di Indonesia


dihadapkan pada Cup Noodles  maka yang terbesit di benak mereka adalah Pop
Mie. 

6. Menetapkan harga sedemikian rupa untuk menghasilkan return on


investment yang layak

Penentuan harga dilakukan setelah mengetahui anggaran atau biaya yang


dikeluarkan dari proses awal hingga akhir. Tugas manejemen pemasaran ini
berguna untuk mengetahui kapan perusahaan dengan biaya dan proses
pemasaran yang dilakukan akan mendapatkan pengembalian modal.

Lebih jauh penetapan harga ditentukan dari harga pokok penjualan yang telah
dihitung sebelumnya. Melalui perhitungan penetapan harga dan Return On
Investment maka perusahaan dapat mengetahui seberapa jauh pengembangan
akan dilakukan.

7. Mengatur distribusi

Setelah proses produksi dan penetapan harga sudah dilaksanakan dan ditetapkan
kemudian tugas manajemen pemasaran adalah mengatur distribusi produk.

Proses distribusi harus diatur supaya produk sampai ke tangan konsumen sesuai
dengan perkiraan dan perhitungan yang telah dilakukan.

Proses distribusi sangat penting karena apabila terjadi hambatan distirbusi


seperti keterlambatan ataupun kerusakan maka akan berpengaruh pada arus kas
perusahaan.
8. Menciptakan Komunikasi Pemasaran yang efektif dengan melalui
media atau cara lain yang tepat

Promosi merupakan satu dari tugas manajemen pemasaran yang terfokus pada
aspek komunikasi.

Manajer pemasaran perlu mengatur startegi untuk membangun komunikasi


efektif dengan para konsumen ataupun calon konsumen dengan tujuan untuk
memperkenalkan produk atau membangun Merk.

Komunkasi efektif dapat dibentuk dengan menggunakan berbagai macam cara


baik melalui media atau cara lain yang dianggap tepat.

Salah satu contoh tugas manajemen pemasaran untuk menciptakan komunikasi


bisnis efektif di era modern ini adalah membangun pelayanan maupun sekedar
pencitraan melalui sosial media khususnya dengan pangsa pasar anak-anak
muda.

9. Memeriksa penjualan

Memeriksa hasil penjualan diperlukan untuk proses evaluasi apakah usaha dan
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan hasil penjualan. Apabila tidak sesuai
maka harus dilakukan identifikasi permasalan atau penyusunan strategi ulang.

Memeriksa penjualan juga berfungsi sebagai recording/rekam jejak yang dapat


digunakan untuk memetakan peluang pasar di masa yang akan datang sesuai
dengan historical data.

Selain itu tugas manajemen pemasaran kali ini juga memiliki kegunaan untuk
memantau kesesuaian antara stok produk dengan hasil yang ada. Langkah ini
dilakukan untuk mengidentifikasi kecurangan/penyelewengan di bagian
manajemen distribusi ataupun penjualan.

10. Memperhatikan kepuasan konsumen

Dewasa ini selain fokus pada aspek penjualan, tugas manajemen pemasaran
juga perlu memperhatikan kepuasan konsumen.

Hal ini perlu menjadi konsentrasi lebih karena konsumen ialah aset berharga
yang kita harapkan akan terus loyal pada produk yang akan dipasarkan di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.

Memperhatikan kepuasan konsumen dapat diwujudkan dalam program layanan


purna jual. Di era digital ini program Q and A (Questions and Answer) melalui
media sosial juga cukup efektif dalam membangun interaksi antara perusahaan
dengan konsumen.

11. Memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran


berdasarkan pada hasil.
Tugas manajemen pemasaran tingkat lanjut adalah memperbaiki dan
meningkatkan rencana pemasaran berdasarkan dengan evaluasi kinerja yang
telah dilakukan. Berdasarkan keadaan lapang terkait strategi yang telah
diterapkan maka diperlukan perbaikan dan pengembangan strategi untuk
memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

Berdasarkan tugas manajemen pemasaran tersebut, diketahui bahwasanya


seorang manajer pada manajemen pemasaran merupakan seorang peneliti,
psikolog, sosiolog, ekonom, komunikator, dan ahli hukum.

Dikarenakan kewajiban manajemen pemasaran tersebut cukup banyak maka


manajer pemasaran perlu berusaha membuat sistematika yang lebih simpel yang
dinamakan proses pemasaran strategik.

Proses pemasaran strategik merupakan sekumpulan proses manajemen yang


mengidentifikasi kesempatan pasar dan memilih prosisi, program, dan
pengendalian pemasaran yang menciptakan dan mendukung bisnis-bisnis yang
aktif untuk mencapai tujuan serta sasaran perusahaan

Anda mungkin juga menyukai