Pemasaran menurut para ahli, ruang lingkupnya terbatas pada bidang bisnis
saja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas pemasaran tidak
lagi sekedar beruanglingkup dibidang bisnis saja, tetapi jangkauannya telah
melebar keberbagai dimensi yang lain. Dewasa ini, pemasaran tidak lagi
dugunakan oleh koorporat bisnis saja, tetapi organisasi-organisasi social
kemasyarakatan atau departemen-departemen pemerintah juga
menggunakannya. Jadi, pemasaran tidak terbatas dalam dunia bisnis saja, tetapi
mempunyai makna kemasyarakatan yang luas. Sebenarnya, para pelaku
pemasaran melaksanakan usaha pemasaran dari 10 jenis wujud yaitu:
a. Organisasi
b. Pasar
3. Pasar penjual : suatu pasar yang terdiri atas individu dan organisasi yang
membeli barang dengan maksud dijual atau disewakan lagi agar mendapat laba.
c. Produk
Produk yang dimaksud disini adalah semua barang dan jasa yang dihasilakn
atau diproduksi oleh suatu perusahaan dan kemudian memasarkannya.
d. Saluran
e. Penentuan
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual yaitu : pendekatan biaya
dan pendekatan pasar atau persaingan.
Jika dikatakan bahwa marketing adalah ilmu yang dinamis, itu memang benar
adanya. Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan struktur
social dan ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya
ilmu marketing terus berkembang seiring revolusi besar peradaban manusia.
Mungkin masih banya yang belum tahu bahwa peradaban bisnis modern
berkembang sejak adanya revolusi industry di tahun 1900. Revolusi ini benar-
benar mengubah tatanan struktur dan perilaku masyarakat pada saat itu. Bisnis
yang tadinya berciri merkatilis (berdagang) kemudian berubah menjadi
kapitalis. Kekuatan modal dipergunakan untuk membangun pabrik dan
organisasi perusahaan memperoduksi barang, dan memperdagangkannya.
Pada waktu itu, konsumsi dianggap sebagai akhir dari kegiatan produksi di
sunia ekonomi. Demikian halnya dengan istilah “value”. Ilmu ekonomi
meletakan value berhubungan dengan penambahan input dari factor-faktor
produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga mencangkup sesuatu yang
intangible seperti palayanan. Pendekatan marketing juga mempertanyakan
apakah market dipengaruhi hanya oleh purchasing power (daya beli)
masyarakat? Lebih jauh dari itu, para praktisi bisnis melihat bahwa market
bukan sekadar dipengaruhi oleh daya beli, tetapi juga keinginan membeli yang
ipengaruhi oleh iklan dan tenaga penjual. Advertising muncul lebih dulu
kabarnya kelas pertama dari pelajaran marketing diberikan oleh ED jones pada
tahun 1902 di university of muchigan dan kemudian oleh simon litman di
university of California pada tahun yang sama. Saat itu, pemikiran marketing
masih berfokus pada masalah distribusi. Ini sesuai dengan ciri industry tahap
awal yang berfokus pada distribusi masal.
Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut
retailing sejak tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis literature ritel
bukan saja dari sisi proses distribusi, tapi juga manajemen ritel. Dengan
banyaknya tambahan elemen-elemen baru dalam marketing, maka ilmu
marketing kemudian masuk ke dalam tahapan integerasi. Pada tahap ini para
pemikir dan ilmuan mencoba menggabungkan berbagai ilmu, litelatur serta
elemen yang berdiri sendiri menjadi sebuah konsep yang terintegerasi. Buku
priciples of marketing pertama muncul lewat tangan paul ivey pada tahun 1920-
an. Buku ini menggabungkan semua teori dan pemikiran yang berkembang
didunia marketing. Tetapi, yang lebih mengemuka kemudian adalah buku
priciples of marketing karangan maynard, weidler dan Beckman. Berbeda
dibandingkan ivey yag berfokus pada sisi pengusaha, buku ini ebih berfokus
pada sudut pandang konsumen. Teori marketing belum berakhir dengan
dimunculkannya buku-buku tadi. Pada decade-dekade berikutnya masuklah
berbagai unsur yang memperkaya marketing. Ilmu-ilmu psikologi dan social
mulai masuk. Demikian pula dengan konsep seperti segmentasi baru hadir
belakanga setelah muncul konsep-konsep lain seperti marketing mix (4p).
elemen-elemen dalam marketing sendiri mengalami perkembangan. Sebagai
contoh, ilmu advertising semakin berkembang dengan masuknya media-media
baru seperti televise yang mulai popular pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-
an dan 1970-an ilmu marketing justru memecahkan diri kedalam berbagai
diferensiasi (kekhususan) seperti internasional marketing, social marketing,
marketing for non-profit organization dan lain-lain. Konsep social responsibility
juga menjadi salah satu konep yang sudah mulai terbentuk pada tahun 1970.
Perusahaan yang mengadopsi konsep ini, berfikir bahwa barang maupun jasa
yang dihasilkan harus murah sehingga dapat dibuat kapan saja dan di mana saja
agar tidak terjadi masalah dalam penjualan. Secara tidak langsung, perusahaan
ini mencoba manajemen pemasaran melalui upaya penurunan biaya produksi
dan penguatan sistem distribusi. Dalam rangka menurunkan biaya produksi ke
level minimum, perusahaan akan mengandalkan sistem produksi barang dalam
skala besar. Konsep ini akan berjalan dengan baik jika permintaan melebihi
stok. Namun, pelanggan tidak selalu membeli barang atau jasa yang murah dan
mudah didapat. Ada saatnya mereka membutuhkan barang berkualitas dengan
harga yang pantas.
Konsep ini menekankan tidak hanya pada kepuasan konsumen tetapi juga
memerhatikan manfaat bagi orang lain. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan
menghasilkan mobil yang rendah bahan bakar tapi menyebabkan polusi. Hal ini
hanya membuat konsumennya puas, tetapi masyarakat tidak menerima
manfaatnya. Perusahaan dengan konsep manajemen pemasaran umum, tidak
akan menjualnya. Perusahaan dengan konsep ini percaya bahwa sebuah
kesuksesan bisnis akan dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan dan memiliki
dampak baik yang dapat diterima masyarakat umum sehingga konsep ini
memungkinkan untuk digunakan dan disukai banyak konsumen. Saat ini sudah
banyak perusahaan yang juga mempertimbangkan aspek etika, lingkungan dan
sosial atas aktivitas strategi pemasaran mereka.
4. Bagaimana manajemen pemasaran berubah ?
Hal ini disebabkan oleh beberapa factor kemajuan zaman dari segi informasi,
teknologi dan ilmu pengetahuan. Perubahan-perubahan ini harus ditanggapi
secara serius oleh kita selaku pelaku proses pemasaran guna merancang dan
menentukan pemasaran yang tepat untuk produk atau jasa yang kita pasarkan.
Menurut Philiph Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, "tempat pasar
bukanlah seperti yang seharusnya." ia sangat berbeda sebagai akibat dari
kekuatan masyarakat besar yang kadang-kadang saling berkaitan yang
menciptakan perilaku baru, peluang baru, dan tantangan baru :
Teknologi yang berubah. Revolusi digital telah menciptakan satu Zaman
Informasi. Zaman industri dicirikan oleh produksi massal dan konsumsi massal, toko
yang penuh persediaan, iklan dimana-mana, dan pemotongan harga yang menjadi-jadi.
Zaman Informasi berjanji untuk menghasilkan level produksi yang lebih akurat,
komunikasi yang ditargetkan dan penetapan harga yang lebih relevan. lagi pulan
banyak dari bisnis dewasa ini dilakukan melalui jaringan elektronik: intranet, ekstranet,
dan internet.
Globalisasi. kemajuan teknologi dalam transportasi, pengiriman dan
komunikasi telah lebih memudahkan perusahaan untuk melakuikan kegiatan pemasaran
di negara lain dan lebih mudah bagi konsumen untuk membeli produk dan jasa dari
pemasar di negara lain.
Deregulasi. banyak negara telah menderegulasikan industri untuk menciptakan
persaingan dan peluang pertumbuhan yang lebih besar. Sekarang di Amerika Serikat,
perusahaan telepon jarang jauh dapat bersaing di pasar lokal dan perusahaan telepon
lokal dapat menawarkan telepon jarak jauh. Sama halnya pemanfaatan listrik bisa
memasuki pasar lokal yang lain.
Privatisasi. Banyak negara telah mengalihkan perusahaan publik mereka ke
manajemen dan kepemilikan swasta guna meningkatkan efisiensi, seperti British
Airways dan British Telecom di Inggris.
Pemberdayaan pelanggan. Pelanggan semakin mengharapkan pelayanan dan
mutu yang lebih tinggi dan adanya penyesuian pesanan (customization) mereka
semakin lama semakin menuntut waktu dan menginginkan lebih bnyak kenyamanan.
Mereka tidak terlalu memahami perbedaan-perbedaan produk nyata dan tampaknya
kurang setia pada merk. Mereka dapat memperoleh informasi ari produk yang lebih
ekstensif dari internet dan sumber-sumber lain yang mengijinkan mereka berbelanja
secara lebih cerdas. Mereka menunjukan kepekaan harga lebih besar dalam pencarian
mereka akan nilai.
Kunstomisasi. Perusahaan mampu memproduksi barang-barang yang
terdiferensiasi secara individual entah dipesan secara pribadi, melalui telepon, atau
online. Dengan cara online pada hakikatnya memampukan konsumen untuk merancang
barang mereka sendiri. Perusahaan juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi
dengan setiap pelanggan secara pribadi, untuk mempersonalosasikan pesan, layanan
dan hubungan. Dengan menggunakan perangkat lunak yang cerdas dan peralatan
manufacturing yang baru.
Persaingan semakin tajam. Pengusaha pabrik bermerk menghadapi persaingan
yang intens dari merk-merk domestik dan asing, yang mengakibatkan meningkatnya
biasa promosi dan menyusutnya marjin laba. Lebih lanjut mereka terpukul oleh
pengecer-pengecar yang kuat yang menguasai ruang rak yang terbatas dan
menempatkan merk-merk took mereka sendiri dalam persaingan merk-merk
internasional.
Konvergensi Industri. Perbatasan industry menjadi kabur pada satu tingkat
yang tidak dapat dipercaya ketika perusahaan mengakui bahwa peluang-peluang baru
terletak pada persilangan dari dua atau lebih industry.
Transformasi eceran. Para pengecer kecil takluk pada kekuatan yang sedang
bertumbuh dari pengecer raksasa dan “pembunuh kategori”. Para pengecer berbasis
took menghadapi persaingan yang tmbuh di pusat-pusat catalog; perusahaan surat
langsung; surat kabar; majalah, dan iklan TV langsung pada pelanggan; berbelanja di
rumah melalui TV dan e-comerce pada internet. Sebagai tanggapan, para pengecer
wirausaha membangun hiburan dalam took dengan coffe bars, ceramah demonstrasi,
dan pertunjukan. Mereka memasarka suatu “pengalaman” dan bukan jenis produk.
5. Apa tugas yang diperlukan untuk manajemen pemasaran yang berhasil ?
Contoh tugas-tugas manajemen pemasaran secara umum yaitu :
Sebagai contoh : Riset mengenai kebutuhan orang dengan mobilitas tinggi akan
makanan, dengan hasil kebanyakan orang dengan mobilitas tinggi memerlukan
makanan yang praktis dan tidak menghabiskan banyak waktu untuk
menyiapkannya.
Konsep produk dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan pasar.
Apabila konsep tersebut dapat diterima sebagian besar calon konsumen maka
tugas manajemen pemasaran untuk pengembangan produk akan dilaksanakan.
Sebaliknya apabila konsep tersebut kurang berhasil maka perlu ada perbaikan
dan pengembangan lebih lanjut dalam pembuatan konsep produk.
Ketika konsep produk diterima oleh sebagian besar masyarakat dengan baik,
selanjutnya dilakukan adalah pengembangan akan konsep produk tersebut.
Misalkan ketika konsep makanan siap saji diterima di masyarakat maka dibuat
desain/blueprint bagaimana makanan tersebut akan disajikan beserta prosesnya.
Ketika desain produk sudah siap maka langkah berikutnya dari tugas
manajemen pemasaran adalah mengembangkan packaging yang menarik dan
mudah digunakan oleh calon konsumen.
Pengemasan dibuat sedemikian rupa selain karena fungsi namun untuk menarik
minat calon konsumen untuk membeli.
Lebih jauh penetapan harga ditentukan dari harga pokok penjualan yang telah
dihitung sebelumnya. Melalui perhitungan penetapan harga dan Return On
Investment maka perusahaan dapat mengetahui seberapa jauh pengembangan
akan dilakukan.
7. Mengatur distribusi
Setelah proses produksi dan penetapan harga sudah dilaksanakan dan ditetapkan
kemudian tugas manajemen pemasaran adalah mengatur distribusi produk.
Proses distribusi harus diatur supaya produk sampai ke tangan konsumen sesuai
dengan perkiraan dan perhitungan yang telah dilakukan.
Promosi merupakan satu dari tugas manajemen pemasaran yang terfokus pada
aspek komunikasi.
9. Memeriksa penjualan
Memeriksa hasil penjualan diperlukan untuk proses evaluasi apakah usaha dan
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan hasil penjualan. Apabila tidak sesuai
maka harus dilakukan identifikasi permasalan atau penyusunan strategi ulang.
Selain itu tugas manajemen pemasaran kali ini juga memiliki kegunaan untuk
memantau kesesuaian antara stok produk dengan hasil yang ada. Langkah ini
dilakukan untuk mengidentifikasi kecurangan/penyelewengan di bagian
manajemen distribusi ataupun penjualan.
Dewasa ini selain fokus pada aspek penjualan, tugas manajemen pemasaran
juga perlu memperhatikan kepuasan konsumen.
Hal ini perlu menjadi konsentrasi lebih karena konsumen ialah aset berharga
yang kita harapkan akan terus loyal pada produk yang akan dipasarkan di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.