Anda di halaman 1dari 7

Nama :

NIM :
Tugas 1
Definisi Marketing
1. Philip Kotler
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya
individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dari pihak lain.
2. Augustine Fou
Menurut Augustine Fou, pemasaran adalah proses mengekspos target pelanggan
untuk produk melalui taktik dan saluran yang tepat, mengukur reaksi dan tanggapan
mereka, serta akhirnya memfasilitasi jalan mereka untuk membeli.
3. Paul Flanigan
Menurut Paul Flanigan, pemasaran adalah tindakan mengembangkan hubungan
menarik dengan setiap manusia yang menunjukkan minat terhadap sesuatu.
4. Heidi Cohen
Menurut Heidi Cohen, pemasaran adalah proses mendapatkan produk atau layanan
dari perusahaan kepada pelanggan dari pengembangan produk melalui penjualan dan
pascadukungan pembelian akhir.
5. Marjorie Clayman
Menurut Marjorie Clayman, pemasaran adalah proses membangun merek,
meyakinkan orang bahwa merek produk, jasa, atau perusahaan tersebut adalah yang
terbaik dan membangun serta melindungi hubungan dengan pelanggan.
6. Steve Dawson
Menurut Steve Dawson, pemasaran adalah membuat hubungan antara pelanggan
dengan produk, merek, dan bisnis, sehingga mereka cenderung untuk membeli.
7. Kenneth E. Miller dan R. A. Layton
Menurut Kenneth E. Miller dan R. A. Layton, pemasaran adalah suatu aktivitas bisnis
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
produk ataupun jasa guna memuaskan kebutuhan pasar.
8. Charles Doyle
Menurut Charles Doyle, pemasaran adalah disiplin ilmu profesi yang selalu
berkembang, yang menjadi lazim di dunia bisnis dan masyarakat di seluruh dunia.
9. Thamrin Abdullah dan Francis Tantri
Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, pemasaran adalah suatu kegiatan
yang sistematis dan teratur yang dimulai dari menyelidiki dan mengetahui keinginan
konsumen yang belum terpenuhi, yang dilanjutkan merencanakan dan
mengembangkan produk yang akan memenuhi keinginan konsumen tersebut lalu
menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan kepada konsumen.
10. William J. Stanton dan Charles Futrell
Menurut William J. Stanton dan Charles Futrell, pemasaran adalah salah satu sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran
agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Kesimpulan
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijelaskan oleh para ahli di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah salah satu kegiatan usaha untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusukan barang
atau jasa agar mencapai tujuan organisasi dan dapat diterima serta diminati oleh
konsumen.
Tugas 2
6 essential marketing concept
1. Konsep Produksi
Konsep produksi adalah konsep pemasaran tertua yang meyakini bahwa lebih banyak
produksi, lebih banyak penjualan, dan lebih banyak keuntungan. Maksudnya,
menghasilkan produk yang semaksimal mungkin otomatis akan tercipta pasar.
Diasumsikan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan terjangkau.
Revolusi industri (1770-1820 M) yang berpusat pada spesialisasi tenaga kerja dan
peningkatan teknologi produksi merupakan tulang punggung konsep ini. Hal ini
tampak pada produktivitas yang lebih besar yang meminimalkan biaya produk secara
dramatis. Pekerjaan ini berlangsung hingga tahun 1930-an. Konsep produksi
tampaknya mengikuti Says Law, yang berarti kelebihan pasokan menciptakan
permintaan itu sendiri. Dan ketika permintaan melebihi pasokan, konsumen hanya
mempunyai sedikit pilihan produk. Premis implisit yang mendasari konsep
pemasaran ini adalah:
- Konsumen membeli produk yang tersedia di pasar.
- Konsumen membeli produk yang harganya terjangkau, yaitu mereka lebih
suka membeli produk dengan harga murah.
- Konsumen selalu berusaha mengetahui harga produk pesaing. Oleh karena itu,
harga selalu menjadi variabel pemasaran yang penting.
- Pelanggan tidak lebih menekankan pada faktor tanpa harga seperti pelayanan,
jaminan, kualitas, dll.
Konsep produksi perlahan-lahan kehilangan maknanya, terutama di negara-negara
berkembang di mana produk murah tidak menghasilkan penjualan.

2. Konsep Produk
Konsep produk merupakan sedikit modifikasi dari konsep produksi dan muncul
hampir bersamaan dengan konsep produksi. Konsep produk mengasumsikan bahwa
pelanggan akan membeli produk yang menawarkan kualitas tertinggi dengan harga
yang wajar. Saya pikir ini adalah salah satu konsep pemasaran paling populer yang
akan kita lihat saat ini. Lihat saja, ketika kita memikirkan ponsel berkualitas, ponsel
Apple mungkin terlintas di benak kita. Konsep produk adalah keyakinan
menghasilkan produk berkualitas yang sejauh mungkin pelanggan secara otomatis
datang untuk membelinya. Asumsinya, pelanggan lebih memilih untuk membeli
produk berkualitas di antara merek pesaing, produk berkualitas rendah dihindari, dan
mereka berusaha mengetahui perbedaan kualitas dan fitur dari merek pesaing.
Karena konsep produk terutama berfokus pada kualitas produk, kinerja, dan fitur.
Organisasi yang mengadopsi konsep ini percaya bahwa hanya sedikit usaha yang
diperlukan untuk menjual produk berkualitas baik dengan harga terjangkau. Mereka
berkonsentrasi pada merancang produk yang tahan lama dan memberikan masa
garansi yang lebih lama.

3. Konsep Penjualan
Setelah menurunnya tingkat penjualan melalui produksi dan konsep produk, konsep
penjualan pun berkembang. Kita tidak bisa mengatakan bahwa kedua konsep
pemasaran di atas hampir gagal tetapi bisa diperbaiki dengan cara ini. Konsep
penjualan meyakini bahwa hanya produk berkualitas saja yang tidak membuat
konsumen membeli, sebaliknya perusahaan harus membujuk konsumen untuk
melakukan hal tersebut. Dengan kata lain, ide dari konsep ini adalah bahwa orang
akan membeli lebih banyak barang dan jasa jika metode penjualan yang agresif
digunakan. Biasanya, masyarakat tidak akan membeli produk organisasi kecuali
mereka dibujuk untuk membelinya.
Konsep penjualan yang mendasari premis implisit adalah:
- Orang biasanya mempunyai kecenderungan untuk menolak membeli sebagian
besar barang yang tidak penting bagi mereka.
- Kepentingan konsumen dapat teralihkan atau dipengaruhi oleh kegiatan
promosi.
- Konsumen dapat dibujuk untuk membeli melalui berbagai alat perangsang
penjualan.
Konsep pemasaran inilah yang memunculkan berbagai alat promosi. Titik awal
konsep penjualan adalah pabrik, titik fokusnya adalah produk pilihan penjual yang
artinya penjualan agresif & promosi besar-besaran, dan yang terakhir keuntungan
melalui volume penjualan yang tinggi.

4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengasumsikan bahwa kecuali produk dan jasa dirancang
berdasarkan kebutuhan dan keinginan pelanggan, tidak ada tujuan pemasaran yang
dapat dicapai oleh organisasi.
Sesuai dengan konsep pemasaran, keberhasilan organisasi bergantung pada
mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran serta mewujudkannya. Ini
adalah pendekatan pemikiran baru yang mengintegrasikan orientasi pelanggan dan
aktivitas pemasaran untuk mencapai tujuan organisasi. Titik tolak konsep pemasaran
adalah target pasar, fokusnya pada kebutuhan & keinginan pelanggan yang artinya
pemasaran terpadu, dan keuntungan terakhir melalui kepuasan pelanggan.

5. Konsep Pemasaran Sosial


Konsep pemasaran sosial merupakan salah satu konsep pemasaran baru yang tidak
hanya berfokus pada kepuasan pelanggan tetapi juga menekankan pada kesejahteraan
masyarakat. Konsep pemasaran sosial percaya bahwa organisasi harus memberikan
produk bernilai unggul ke pasar yang mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan pelanggan dan masyarakat (manusia).
Artinya, agar sukses jangka panjang, organisasi harus memikirkan masyarakat secara
luas. Saat membuat strategi pemasaran apa pun, organisasi harus menyeimbangkan
keuntungan, kebutuhan dan keinginan pelanggan, dan kepentingan masyarakat. Tugas
utama organisasi adalah melayani pasar sasaran dengan cara yang tidak hanya
memenuhi kepuasan keinginan tetapi juga memberikan manfaat individu dan sosial
jangka panjang. Titik awal dari konsep societal marketing adalah target pasar,
fokusnya pada kebutuhan sosial yang berarti melindungi & mendukung konsumen &
masyarakat, dan yang terakhir adalah keuntungan melalui pelanggan dan
kesejahteraan sosial.

6. Konsep Pemasaran Holistik


Konsep pemasaran holistik adalah salah satu tambahan filosofi pemasaran terbaru.
Konsep pemasaran ini muncul terutama karena tantangan sosial dan teknologi yang
menimbulkan pertanyaan serius mengenai kekuatan pemasaran untuk membentuk dan
mengubah kebutuhan dan preferensi konsumen di abad ke-21. Dengan kata lain,
pemasaran holistik adalah kombinasi dari semua konsep produksi, produk, penjualan,
pemasaran, dan kemasyarakatan di atas. Fokusnya adalah pada seluruh aktivitas
organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memusatkan perhatian
pada seluruh pemangku kepentingan organisasi.
Titik awal pemasaran holistik adalah target pasar, fokusnya pada konsumen &
masyarakat, melalui pemasaran internal, terintegrasi, relasional, & kinerja, dan yang
terakhir keuntungan melalui kesejahteraan social.
Tugas 3
Model lima tahap proses pemasaran menurut Philip Kotler (2012) :

1. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan


Konsep inti dari sebuah pemasaran adalah identifikasi kebutuhan dan keingan
pelanggan, produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan dan keiinginan pelanggan
akan lebih mudah diterima dan disukai oleh para konsumen.
Secara harafiah, kebutuhan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
menjalani hidup, dan muncul dalam keadaan merasa kurang. Contoh kebutuhan
antara lain kebutuhan fisik (makan, pakaian, rumah, dll), kebutuhan sosial (teman,
hubungan saling mencintai) dan kebutuhan individu seperti kebutuhan pendidikan
dan ekspresi diri.Sedangkan keiinginan adalah sebuah bentuk kebutuhan pada diri
seseorang yang dipengaruhi oleh budaya dan kepribadiannya. Misal saja, orang jogja
kalau lapar maka butuh makan, inginnya maka gudeg, pecel dll. Sedangkan orang
Amerika ketika lapar maka butuh makan, inginnya hamburger, hot dog dll.
Keberhasilan seorang pemasar salah satunya ditentukan oleh keberhasilan dalam
mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Misal saja,
kasus mobileropa dan mobil jepang. Mobil Jepang begitu sukses di Indonesia,
sedangkan mobil-mobil eropa seperti chevrolet tidak mampu bersaing di
Indonesia.Hal tersebut karena, perusahaan Jepang mampu menciptakan mobil khusus
untuk orang Indonesia, yakni yang dibutuhkan dan diinginkan oleh orang Indonesia
yaitu murah namun berkualitas. Sementara mobil eropa, umumnya lebih mahal.
2. Desain strategi pemasaran berorientasi pelanggan
Setelah perusahaan mampu mengidentifikasi need and want dari konsumen, maka
perusahaan harus mendesain strategi pemasan yang berorientasi pada konsumen.
Menurut Kotler (2012), dalam mendesain ini seorang pemasar dituntut membuat
strategi pemasaran yang dapat menjawab minimal dua pertanyaan berikut ini, yaitu :
- Siapa target pasar perusahaan?
- Apa proposisi nilai yang akan ditawarkan kepada pelanggan?
Agar mampu melayani pelanggan secara efektif, maka perusahaan perlu
mengidentifikasi pelanggan-pelanggan seperti apa yang akan dilayani. Pada intinya
perusahaan harus melakukan STP (Segmenting, Targetting dan Positioning. Awalnya
perusahaan harus membagi konsumen ke dalam segmen-segmen yang didasarkan
pada demografis, geografis, dll. Setelah itu, dari segmen yang telah dipilih baru
ditargetkan dengan yang lebih spesifikik lagi. Dari target yang spesifik tersebut,
kemudian di lekatkan (di posisikan/positioning) di benak konsumen produk yang kita
miliki (positioning).
Selain itu melakukan STP, perusahaan juga perlu menentukan proposisi nilai (valua
proposition) yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Pada tahap
ini, seorang pemasar harus mengidentifikasi product benefits (keunggulan produk
yang dimiliki dan apa perbedaan dengan produk yang lainnya).
3. Mendesain program pemasaran terpadu (bauran pemasaran)
Strategi pemasaran yang sudah di desain tersebut, maka tahap selanjutnya adalah
mengimplementasikan melalui program-program pemasaran. Program-program
pemasaran tersebut merupakan srangkaian program pemasaran dalam upaya
menjalankan strategi pemasaran yang telah ditentukan oleh pemasar.
Program-program tersebut sering disebut sebagai marketing mix (bauran pemasaran)
yang terdiri dari 7P (Product, Price, Place, Promotion, Physicle Evidence, Process,
People). Pengertiannya, marketing mix atau bauran pemasaran adalah sekumpulan
alat yang dipergunakan oleh manajer pemasaran untuk menjalankan strategi
pemasaran yang mencakuppenentuan produk, harga, saluran distribusi, promosi,
suasana, proses/layanan, dan people (orang yang terlibat/staff/).
4. Membangun hubungan dengan pelanggan dan menciptakan kepuasan pelanggan
Kesuksesan suatu perusahaan dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, akan
menentukan eksistensi dan keberlangsungan hidup perusahaan di waktu yang akan
datang. Hubungan yang baik akan menimbulkan kepuasan pelanggan yang berimbas
pada loyalitas pelanggan kepada perusahaan kita, tentu ini menjadi investasi jangka
panjang karena akan mengurangi biaya promosi karena sudah ada pelanggan yang
loyal.
Menurut Kotler, 2012. Manajemen hubungan pelanggan merupakan keseluruhan
proses membangun dan mempertahankan hubungan pelanggan yang menguntungkan
melalui penciptaan nilai pelanggan yang super serta kepuasan pelanggan secara
berkelanjutan.
5. Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan profit dan ekuitas pelanggan.
Tahap kelima dari tahap proses pemasaran adalah menangkap nilai dari pelanggan
yang dapat berupa penjualan, pangsa pasar serta profit. Keberhasilan perusahaan
menangkap nilai dari pelanggan merupakan output atau hasil dari strategi-strategi
pemasaran yang sukses dilakukan, terutama ke-empat tahap proses pemasaran diatas.

Anda mungkin juga menyukai