Anda di halaman 1dari 3

Konsep Produksi

Konsep produksi (production concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang tersedia dan harganya terjangkau. Karena itu, anda harus berfokus pada peningkatan
efisiensi produksi dan distribusi. Dengan adanya peningkatan efisiensi produksi, maka harga
akhir dapat ditekan sehingga konsumen akan mendapatkan penawaran yang terjangkau.

Contoh 1 :
Sebagai contoh, pembuat smartphone dari Cina mendominasi pasar smartphone global.
Mereka akan sangat kompetitif dan sensitif terhadap harga, baik itu upah buruh yang rendah,
efisiensi produksi yang tinggi, dan distribusi massal.
Contoh 2 :
Pada bisnis pakaian, melakukan efisiensi produksi mampu menekan harga. Lalu melakukan
dengan optimasi distribusi akan membuat produk pakaian menjadi mudah ditemukan
konsumen.
Namun ada potensi munculkan masalah. Karena tidak semua konsumen memerlukan harga
yang terjangkau, dan persaingan pada harga produk akan memangkas keuntungan dari bisnis
itu sendiri.

Konsep Produk
Konsep produk (product concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur inovatif yang terbaik. Selalu memberikan produk
dengan mutu terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada perbaikan
produk yang berkelanjutan. Jika dilakukan dengan benar maka akan menghasilkan produk
yang sangat baik. Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian yang penting dalam
sebagian besar strategi pemasaran.
Contoh :
Sebagai contoh, beberapa produsen percaya bahwa jika mereka dapat “membuat jebakan
tikus yang lebih baik, maka pasti bisnis mereka akan lancar dan terus meningkat.” Tetapi
mereka akan terkejut. Kenyataannya para pembeli mungkin mencari solusi yang lebih baik
terhadap masalah tikus. Mereka tidak mencari jebakan tikus yang lebih baik. Tapi solusi yang
lebih baik bisa berupa semprotan zat kimia, jasa pemusnahan, atau sesuatu yang bekerja lebih
baik daripada jebakan tikus. Akibatnya membuat jebakan tikus yang lebih baik tidak akan
menghasilkan penjualan. Produsen harus berinovasi dengan konsep pemasaran yang lebih
baik.

Konsep Penjualan
Konsep penjualan (selling concept) menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli
produk perusahaan kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan besar serta dengan
usaha promosi yang besar pula. Konsep penjualan ini, biasa diterapkan pada produk atau jasa
non primer. Produk yang bukan kebutuhan pokok sehingga tidak dicari-cari.
Contoh produknya seperti seperti asuransi.
Industri-industri ini harus melacak prospek dan menjual produk berdasarkan manfaat produk.
Meskipun demikian, penjualan agresif seperti itu mengandung risiko tinggi. Tujuannya sering
berkisar pada cara menjual produk yang dihasilkan perusahaan dan bukan membuat produk
yang diinginkan pasar.
Konsep Pemasaran
Konsep keempat adalah konsep pemasaran (marketing concept). Philip Kotler dan Gary
Armstrong menyatakan bahwa dalam konsep ini pencapaian tujuan organisasi tergantung
pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan
yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing. Berdasarkan konsep ini, fokus dan nilai
pelanggan adalah jalan menuju penjualan dan keuntungan.

Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial


Konsep pemasaran berwawasan sosial dalam bahasa inggris disebut societal marketing
concept. Konsep pemasaran berwawasan sosial adalah prinsip pemasaran yang menyatakan
bahwa perusahaan harus mengambil keputusan pemasaran yang baik dengan memperhatikan
keinginan konsumen, persyaratan perusahaan, kepentingan jangka panjang konsumen, dan
kepentingan jangka panjang masyarakat.
Contoh :
Perhatikan industri makanan siap saji. Anda mungkin memandang rantai industri makanan
siap saji raksasa saat ini sebagai industri yang menawarkan makanan enak dan lezat dengan
harga yang murah. Tetapi banyak ahli gizi konsumen dan kelompok lingkungan yang
menyuarakan keprihatinan. Mereka menunjuk pembuat makanan siap saji tidak sehat. dan
dapat berdampak buruk jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai