KOMUNIKASI
PEMASARAN
Suryati Veronika
Institut Bisnis Nusantara
Anggaran komunikasi pemasaran merupakan
bagian dari anggaran pemasaran.
Anggaran iklan
dihitung berdasarkan
Satu gross rating biaya rata-rata
Impresi adalah ukuran point adalah pembelian iklan dikali
“keterlihatan” sebuah satu exposure gross rating point
iklan. untuk satu persen
Contoh:iklan atau sasaran populasi
Persentase
konten Anda telah
jumlah target
muncul di layar netizen
Persentase jumlah pasar yang
Pangsa pasar adalah bagian pasar yang sebanyak 300 kali. Itu
target pasar yang akan dibujuk
dikuasai oleh sebuah perusahaan. Ini dapat berarti jumlah
akan dijangkau iklan untuk mencoba
dihitung berdasarkan angka penjualan, impression atau
produk yang
produksi, atau pendapatan; dan biasanya tayangan untuk iklan
diiklankan
dinyatakan dalam persen. itu adalah 300.
Contoh :
Misalkan seorang pengiklan hendak meluncurkan produk handphone baru,. Maka AE membuat
perhitungan rencana anggaran promosi pengiklan sebagai berikut :
1. Menentukan sasaran pangsa pasar: perusahaan menaksir 50 juta pemakai potensial dan
menargetkan mampu menjaring 8 % pasar yaitu 4 juta pemakai (50 Jt x 8%= 4 Jt).
2. Menetapkan presentase pasar yang harus dijangkau periklanan: pengiklan berharap bisa
menjangkau 80% pasar (40 juta prospek) (50 Jt x 80% = 40Jt).
3. Menentukan persentase aware prospect yang harus dibujuk untuk mencoba(trial) merek
itu: pengiklan akan senang kalau 25% aware prospect = 10 Juta mau mencoba produk
handphone. (40Jt prospek x 25% = 10 jt); Hal ini berdasarkan perhitungan bahwa 40% dari
semua yang pernah mencoba atau 4 jt orang (10Jt x 40%= 4Jt) akan menjadi pemakai setia.
Angka ini sama dengan sasaran pasar.
4. Menghitung angka impresi iklan per 1 persen tingkat trial; pengiklan menaksir bahwa 40%
impresi iklan (exposure/tayang) untuk setiap 1 % populasi mampu menghasilkan 25% tingkat
trial.
5. Menentukan jumlah gross rating point yang harus dibeli; satu gross rating point (GRP)
adalah satu exposure untuk 1 persen sasaran populasi (1 Exposure = 1% sasaran populasi);
karena perusahaan ingin mencapai 40 exposure (40% Impresi Iklan) untuk 80 % populasi
maka perusahaan harus membeli 3.200 gross rating point. (80 x 40 =3200gross rating point)
6. Menghitung anggaran iklan yang diperlukan berdasarkan biaya rata-rata pembelian 1
gross rating point ; untuk mengekspose 1% sasaran populasi dengan 1 exposure akan
memakan biaya misalnya rata-rata 5 juta rupiah (1 exposure = Rp. 5jt). Alhasil 3.200 GRPs
akan memakan biaya Rp. 16 millar ( 5 juta x 3.200) pada tahun pertama.
Pengeluaran
Dalam Promosi
Keputusan menentukan pengeluaran promosi merupakan faktor kunci
karena akan sangat berpengaruh terhadap efetivitas program promosi
dan terhadap laba perusahaan. Tujuan utama dari penentuan
pengeluaran promosi adalah sebagai latar belakang pendekatan yang
esensial dari suatu usaha promosi dalam satu tahun atau dalam hal
produk baru untuk periode waktu tertentu.
3. Competitive-Parity Method
Anggaran disusun berdasarkan keinginan perusahaan untuk tetap mempertahankan market
sharenya karena pengeluaran yang berdasarkan persentase sales sama seperti yang dilakukan
pesaing lain.
f(A) =Penjualan
A= Advertising expenditure
P=Mf(A) – A = Profit
A = Anggaran
• Margin = besaran target pencapaian
• A = Anggaran periklanan yang meningkat
akan diikuti oleh kenaikan penjualan.
• Penjualan yang meningkat akan diikuti
oleh perolehan ( magin) profit yang
meningkat pula
• Keuntungan (profit) merupakan margin
dikurangi anggaran
• Bila ingin meningkatkan (margin) profit,
biaya dapat dikurangi pada level penjualan
tetap
• Penerapan matode marginal (analisis
marginal) memiliki dua asumsi yang
dianggap menjadi kelemahan:
– Asumsi bahwa anggaran periklanan
berhubungan langsung dengan tingkat
penjualan.
– Penjualan hanya disebabkan oleh kegiatan
periklanan
Pada kenyataan hal ini tidak selalu benar.
• Hubungan kegitan periklanan dengan
penjualan memiliki dua model
Concave downward function The S shaped response function
A B C
Pendekatan ini mencoba membandingkan jumlah pangsa pasar yang dipertahankan melalui
pemain berbeda dan penyesuaian pengeluaran promosi yang sesuai.
Prinsip pokok dari advertising to sales ratio (A/S ratio) adalah bahwa setiap industri mungkin
menentukan rata-rata pengeluaran advertising untuk semua pemain dan membandingkannya
dengan nilai pasar.
Itu memungkinkan setiap organisasi untuk menentukan ratio A/S-nya dan membandingkan
dengan rata-rata industri. Apabila ratio A/S dibawah rata-rata berarti organisasi mempunyai
advertising yang bekerja dalam skala ekonomis.
Rasio Iklan dengan Penjualan
Setiap sektor bisnis mempunyai karakteristik sendiri yang mempengaruhi ukuran pengeluaran
advertising.
High Keterangan
Cell A : pada posisi ini SOM anda relative rendah dan
A B SOV pesaing relative tinggi. Rekomendasi pada
situasi ini adalah menurunkan pengeluaran dan
mengisi relung pasar yang bisa dipertahankan dari
Find a Defensible Increase Advertising to pesaing lainnya.
Niche and Decrease Defend Position
Cell B : pada situasi ini SOM anda relative tinggi dan
Competitor Advertising pesaing mempunyai SOV tinggi. Probabilitas untuk
Share of meningkatkan pengeluaran periklanan tergantung
pada posisi market share sekarang. Kesalahan
Voice melakukan dalam antisipasi akan menyebabkan
(SOV) kehilangan share, yang diambil oleh pesaing agresif.
C D
Cell C : pada situasi ini SOM anda rendah dan SOV
pesaing juga rendah. Rekomendasi umum pada
Attack with Maintain a Modest sebuah situasi ini secara agresif menyerang
Large SOV Premium Advertising pesaing yang mempunyai SOV rendah dengan
sebuah SOV premium yang besar melawan pesaing
Premium
Cell D : pada situasi ini anda berada pada posisi
Low menarik karena memiliki sebuah market share yang
tinggi, tetapi pesaing tidak aggresif dan mempunyai
Low High sebuah SOV rendah. Menjaga pengeluaran iklan
premium selalu lebih tinggi dari pesaing.
Your Share of Market (SOM)
CONTOH PENAWARAN
MEDIA ORDER & BOOKING SPACE
Nilai Komunikasi Merek
Pada akhirnya proses komunikasi merupakan sebuah keuntungan yang diharapkan manajemen
akan menimbulkan sebuah peningkatan menyeluruh pada valuasi dari merek. Sebuah brand
merupakan penandaan yang unik dari sebuah perusahaan atau merek dagang yang
membedakannya dengan penawaran dari kategori produk lain. Nama merek yang baik bisa
membangkitkan perasaan percaya, keamanan, kekuatan, daya tahan, kecepatan, status dan
lain-lain.
Terdapat tiga nilai yang dijanjikan dari komunikasi sebuah merek (Aaker):
1. Nilai fungsional, nilai yang diperoleh dari attribut produk yang memberikan kegunaan (utility)
fungsional kepada konsumen. Fungsi atau layanan yang diberikan oleh sebuah produk.
2. Nilai emosional, berhubungan dengan perasaan yaitu perasaan positif apa yang akan
dialami oleh seorang konsumen pada saat membeli produk.
3. Nilai ekspresi diri, berbicara tentang bagaimana seorang konsumen di mata orang lain.
Nilai Komunikasi Merek
Nilai merek (brand value) menjadi sangat penting untuk mengukur kekuatan dan harga suatu merek.
Pasalnya, merek bukanlah sekadar identitas produk atau logo perusahaan, melainkan ikatan batin
atau reaksi emosional (bukan rasional dan mendalam dari seorang konsumen terhadap suatu
produk atau layanan. Ikatan batin dan persepsi kualitas (brand-perceived quality) inilah yang
membedakan komoditas dengan produk berkualitas (bermerek), menggeser fungsi dengan gengsi
dan karenanya menciptakan nilai dan harga yang sangat beda.