Anda di halaman 1dari 17

RESIDU PLASTIK DALAM MAKANAN

KELOMPOK

Aulia Widya Kusuma


(6411412116)
Meilia Wulandari
(6411412152)
Anggita Kurniasari
(6411412209)
Pendahuluan
Penggunaan plastik sebagai pengemas
pangan terutama karena keunggulannya
dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga
mudah mengikuti bentuk pangan yang
dikemas; berbobot ringan; tidak mudah
pecah; bersifat transparan/tembus pandang,
mudah diberi label dan dibuat dalam aneka
warna, dapat diproduksi secara massal,
harga relatif murah dan terdapat berbagai
jenis pilihan bahan dasar plastik.
Pengertian Plastik

Plastik adalah campuran bahan-


bahan kimia yang sebagian berasal
dari gas alam dan minyak bumi yang
diolah melalui proses polimerisasi.
Bahan yang terkandung dalam
pembuatan plastik
Bahan yang terkandung dalam pembuatan plastik
berupa bahan additive seperti :
penstabil (stabilizer),
pelunak (plasticizer),
pengisi (filler),
penghalang pembakaran (flame retardant),
pelincir (lubricant) dan
pigment.
Kode Plastik dan Contoh
Penggunaannya

..\..\Materi Kuliah\SMT V\Keamanan


Pangan\Plastiksebagaikemasanpangan.p
df
Jenis-jenis plastik tipis fleksibel yang banyak
digunakan untuk pengemasan bahan
pangan adalah :

Cellulosa acetat Rubber hydrochlorida


(pliofilm)

Polyethylene

Polyvinyl acetat

Polypropylene
Aluminium foil

Polyamides (nilon)
Polyester

Polyvinyl chlorida
Residu Kimia dalam Plastik
Dalam plastik tersebut terdapat zat adiktif, salah
satunya ialah Bisphenol A (BPA). Dari berbagai
penelitian, telah terbukti bahwa dalam plastik terdapat
kandungan Bisphenol A (BPA) sedikitnya 95%.
BPA juga ditemukan di epoxy resin, yang bertindak
sebagai lapisan pelindung pada bagian dalam makanan
berbasis logam dan kaleng minuman.
Migrasi Bahan Additive Plastik
ke dalam Makanan
Selama proses pengemasan dan penyimpanan
makanan, kemungkinan terjadi migrasi
(pemindahan) bahan plastik pengemas dari
bungkus ke makanan yang dikemas sehingga
formulasi plastik akan terus berkembang.
Bahan yang berpindah dapat berupa residu
polimer (monomer), katalis maupun aditive lain
seperti filler, stabilizer, plasticizer dan
flalameretardant serta pewarna.
Aditive ini pada umumnya bersifat racun, terikat
secara kimia atau fisika pada polimer dalam
bentuk asli atau modifikasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
migrasi
1. Luas permukaan yang berkontak,
2. Kecepatan migrasi,
3. Jenis bahan plastik,
4. Temperatur dan waktu kontak.
Efek residu bahan plastik terhadap kesehatan
antara lain adalah:
No Residu bahan plastik Efek
1. Polyvinyl chloride (PVC) jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan kanker, cacat lahir,
perubahan genetik, bronkitis kronik,
ulcer, penyakit kulit, tuli, gangguan
penglihatan, gangguan
pencernaan, disfungsi hati.

2. Phthalates jangka waktu yang lama antara lain


adalah endocrine disruption, terkait
dengan asma, efek terhadap
perkembangan dan Reproduktif,
kanker, cacat lahir, perubahan
hormon, penurunan jumlah sperma,
infertilitas, endometriosis dan
gangguan sistem imun.
Lanjutan.....
3. Polycarbonate yang dalam kadar rendah dan dalam
mengandung Bisphenol A jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan kanker, gangguan
fungsi imunitas, pubertas yang
muncul dini, obesitas, diabetes, dan
hiperaktivitas

4. Polystyrene secara akut dapat mengiritasi mata,


hidung, tenggorokan, menyebabkan
pusing dan ketidaksadaran. Jika
bermigrasi ke dalam pangan, bahan
ini akan
terakumulasi dalam jaringan lemak.
Studi menunjukkan adanya
peningkatan kanker limfatik dan
hematopoietik bagi pekerja yang
terpapar bahan ini.
Lanjutan.....
5. Polyethylene Bahan ini dicurigai sebagai
karsinogen pada manusia.
6. Polyester dapat menyebabkan iritasi pada
mata dan saluran pernafasan serta
ruam kulit akut.
7. Urea-formaldehyde menyebabkan cacat lahir dan
perubahan genetik. Menghirup
formalin dapat menyebabkan batuk,
pembengkakan tenggorokan, mata
berair, gangguan pernafasan, sakit
kepala, ruam, dan rasa lelah.

8. Polyurethane foam dalam jangka waktu yang lama


dapat menyebabkan bronkitis,
batuk, gangguan kulit dan mata.
Bahan ini dapat melepaskan toluen
diisosianat yang menyebabkan
gangguan paru berat.
Lanjutan.....
9. Acrylic secara akut dapat menyebabkan
gangguan pernafasan, diare, mual,
lemah, sakit kepala.
10. Tetrafluoroethylene secara akut dapat mengiritasi mata,
hidung, dan tenggorokan, serta
dapat menyebabkan gangguan
pernafasan.
Penggunaan Plastik yang Aman
Beberapa jenis plastik yang relatif aman digunakan
sebagai kemasan pangan adalah PP, HDPE, LDPE, dan
PET.
Keamanan kemasan dapat dikenali dari logo atau tulisan
yang tertera, misalnya , tulisan aman untuk makanan
atau food safe / for food use / food grade. Logo atau
tulisan atau kode plastik tersebut biasanya dicetak timbul
pada benda plastik yang bersangkutan.
Secara umum, bila ditinjau dari sifatnya, sebaiknya
kemasan plastik tidak digunakan untuk pangan yang
bersifat asam, mengandung lemak atau minyak, terlebih
dalam keadaan panas.
Tips Memilih dan Menggunakan
Kemasan Pangan yang Aman :
1. Utamakan menggunakan kemasan yang terbuat dari
kaca/gelas atau keramik.
2. Jika menggunakan kemasan plastik, pilih yang
mencantumkan kode daur ulang.
3. Pilih kemasan yang mencantumkan tulisan aman (food
safe/for food use/food grade) untuk makanan atau logo
gelas dan garpu
4. Ikuti petunjuk pemakaian yang disarankan oleh
produsennya.
5. Pilih kemasan yang mencantumkan identitas produsen.
6. Sebaiknya mengurangi penggunaan kemasan pangan
yang terbuat dari plastik PVC untuk makanan
berminyak/berlemak
Daftar Pustaka
Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi : Keracunan
Makanan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
http://ik.pom.go.id/v2013/wp-
content/uploads/2011/11/Plastiksebagaikemasanpangan.
pdf
http://ocw.stikom.edu/course/download/2013/05/28-03-
2013.11.51.31_802_390903040_Kimia-Teknik-D3-
KGC_P1_Pert6_2.pdf
http://ik.pom.go.id/v2012/wp-
content/uploads/2011/11/cermat-memilih-kemasan-
pangan.pdf

Anda mungkin juga menyukai