Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

RUPTUR GINJAL

Disusun Oleh :
Hillda Wahyu Proborini
201620401011111

Pembimbing : dr. Djamradji, Sp.Rad


SMF ILMU RADIOLOGI
RSU HAJI SURABAYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2017 1
PENDAHULUAN

Cedera yang mengenai organ


Secara anatomis, sebagian besar urogenitalia bisa merupakan
organ urogenitalia terletak di cedera dari luar berupa trauma
rongga ekstraperitoneal (kecuali tumpul maupun tajam, dan cedera
genitalia eksterna), dan terlindung iatrogenik akibat tindakan dokter
oleh otot-otot dan organ lain. pada saat operasi atau petugas
medik yang lain
Anatomi dan Fisiologi Ginjal

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian
atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Pada sisi
ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat-tempat struktur pembuluh darah, sistem limfatik, sistem
saraf, dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal1.
Selain membuang sisa-sisa metabolisme
tubuh melalui urine, ginjal berfungsi juga
dalam:

Mengontrol sekresi hormon-hormon aldosteron dan ADH (anti diuretic


hormone) dalam mengatur jumlah cairan tubuh,
Mengatur metabolisme ion kalsium dan vitamin D (1 hydroxylase enzyme),
Menghasilkan beberapa hormon, antara lain: eritropoetin yang berperan
dalam pembentukan sel darah merah, renin yang berperan dalam mengatur
tekanan darah, hormon prostaglandin (efek vasodilator),
Eliminasi bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh dari darah dan
dikeluarkan melalui urin (misalnya obat, pestisida, zat aditif pada makanan).
EPIDEMIOLOGI
Ginjal terletak di rongga retroperitoneum
dan terlindung oleh otot-otot punggung di
sebelah posterior dan oleh organ-organ
intraperitoneal di sebelah anterior.
Frekuensi terjadinya trauma ginjal
tergantung pada populasi pasien. Jumlah
trauma ginjal biasanya 3% dari jumlah
semua trauma yang ada di sebuah rumah
sakit dan sebanyak 10% dari total pasien
yang mengalami trauma abdomen5.
ETIOLOGI
Cedera ginjal dapat terjadi secara:
Langsung akibat benturan yang
mengenai daerah pinggang atau
Tidak langsung yaitu merupakan
cedera deselerasi akibat
pergerakan ginjal secara tiba-tiba
di dalam rongga retroperitoneum.
PATOFISIOLOGI

Goncangan ginjal regangan pedikel robekan tunika intima arteri renalis


bekuan2 darah trombosis arteri renalis beserta cabang2nya.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
9
Klasifikasi cedera ginjal (menurut AAST) (dikutip dari kepustakaan 8)

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
10
GEJALA KLINIS

Patut dicurigai adanya cedera pada ginjal jika terdapat:


Trauma di daerah pinggang, punggung, dada sebelah bawah, dan perut bagian atas
dengan disertai nyeri atau didapatkan adanya jejas pada daerah itu.
Hematuria
Fraktur kosta sebelah bawah (T8-12) atau fraktur prosesus spinosus vertebra
Trauma tembus pada daerah abdomen atau pinggang
Cedera deselerasi yang berat akibat jatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu lintas.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
IVP (Intra Venous Pyelography)

Terlihat gambar radiografi rupture ginjal spontan. (1) Psoas line kiri terlihat normal (panah
hitam), psoas line kanan tidak terlihat (panah merah). (2-3) IVP diambil pada menit ke 15 dan
45, terlihat ekstavasasi meluas di peripelvis dan perirenal13.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
USG (Ultrasonograpgy)

Penampakan rupture ginjal spontan. Gambar 1-2: menunjukkan defek berdiameter 4,5mm,
3:adalah penampakan USG Doppler berwarna, terlihat aliran warna pada ginjal yang
berhubungan dengan kompresi oleh urinoma13.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
CT-SCAN

Tampak rupture renal bilateral dengan Pemeriksaan CT-scan pada axial10


Terlihat hematoma mengelilingi ginjal kiri dan ekstravasasi material kontras
mengindikasikan ruptur renal10.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
MRI

Gambar Hematoma Perinefric seorang dengan trauma tendangan pada punggung. (A-B)
Penekanan pada Coronal fat (B) terlihat soft tissue di bagian subscapular ginjal kiri15.
DIFERENTIAL FIAGNOSIS
1. Ruptur Lien

CT-scan abdomen dengan kontras menunjukkan pengumpulan cairan masif di abdomen. Foto ini adalah hematoma subkapsular lien16.

CT-scan abdomen dengan kontras menunjukkan laserasi kompleks lien sampai ke hilus16.
DIFERENTIAL FIAGNOSIS
2. Ruptur Ureter

Luka tusuk pada ureter kanan menunjukkan adanya ekstravasasi (panah) pada urogram
intravena7.
DIFERENTIAL FIAGNOSIS
3. Fraktur Tulang Iga

Foto polos thoraks AP menunjukkan fraktur iga kiri bawah lateral (panah putih)17.
PENATALAKSANAAN

1. Konservatif 2. Operasi
Tindakan konservatif ditujukan Operasi ditujukan pada trauma
pada trauma minor. Pada keadaan ginjal major dengan tujuan untuk
ini dilakukan observasi tanda- segera menghentikan
tanda vital (tensi, nadi, suhu perdarahan. Selanjutnya mungkin
tubuh). dilakukan debridement, reparasi
ginjal (berupa renorafi atau
penyambungan vaskuler).
KOMPLIKASI

Jika tidak mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat, trauma major dan trauma pedikel
sering menimbulkan perdarahan yang hebat dan berakhir dengan kematian. Selain itu
kebocoran sistem kaliks dapat menimbulkan ekstravasasi urine hingga menimbulkan
urinoma, abses perirenal, urosepsis, dan kadang menimbulkan fistula renokutan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Purnomo,Basuki B, ed. Dasar-Dasar Urologi Edisi Kedua. Jakarta : Sagung Seto; 2009.p.2-4, 87-91.
2. Ureter. [online]. [cited on 2012, Jan 25]. Available from:
3. http://www.urologie-bad-segeberg.de/Urology/Treatment-options/Ureter/ureter.html
4. Standring, Susan, Harold Ellis, Jeremiah C Healy, David Johnson, Andrew Williams et al, eds. Grays Anatomy The Anatomical
Basis of Clinical Practice 39th Edition. USA: Elsevier; 2008.
5. Mirpuri, Nisha, Pratiksha Patel, Daniel-Horton-Szar, eds. Renal and Urinary Systems. United Kingdom: Mosby; 2000.p.3.
6. Lusaya, Dennis G, Edgar V Lerma, Peter Langenstroer, Francisco Talavera et al, eds. Renal Trauma.[online]. [cited on 2012, Jan
24]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/440811-overview
7. Sutton,David, ed. Textbook of Radiology and Imaging 7th Edition Volume II. London: Churcill Livingstone; 2003.p.217,971-6.
8. Tanagho, Emil A and Jack W McAninch, eds. Smiths General Urology 17th Edition. USA: McGraw-Hill Companies Inc.; 2008.p.278-
87.
9. Elsevier Image. [online]. [cited on 2012, Jan 25]. Available from: http://www.elsevierimages.com/image/25276.htm
10. Muneer, Asif. Genitourinary Trauma, in: Dawson, Chris, and Hugh N Whitfield, eds. ABC of Urology 2 nd Edition. United Kingdom:
Blackwell Publishing; 2006.p.44-5.
11. Marincek,Borut and Robert F Dondlinger, eds. Emergency Radiology- Imaging and Intervention. Berlin: Springer; 2007.p.197-9.
DAFTAR PUSTAKA
12. Smith, J Kevin, Eugene C Lin et al, eds. Imaging in Kidney Trauma. [online]. [cited on 2012, Jan 25]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/379085-overview
13. Begg, James D, ed. Abdominal X-Rays Made Easy. United Kingdom: Churchill Livingstone; 1999.p.160.
14. Tan,Sinan., Meral Arifoglu, et al, eds. The importance of gray scale and color Doppler ultrasonography in the diagnosis of
spontaneous renal pelvis rupture : case report. [Online]. [cited on 2012, Jan 18]. Available from:
http://turkulojidergisi.com/sayilar/136/434-437.pdf
15. Palmer, PES, WP Cockshott, V Hegedus, E Samuel. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 1995.p.193.
16. Siegelman, Evan S, ed. Body MRI. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2005.p.158, 169-70.
17. Klepac, Steven R, Evan J Samett, Neela Lamki, Abraham H Dachman, Robert M Krasny and Eugene C Lin, eds. Spleen
Trauma Imaging. [Online]. [cited on 2012, Feb 1]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/373694-
overview
18. Nadalo, Lennard A, Kory Jones, Leon Lenchik, Bernard D Coombs, Theodore E Keats, Robert M Krasny, Felix S Chew,
eds. Rib Fractures Imaging. [Online]. [cited on 2012, Feb 1]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/395172-overview#a19
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai