Anda di halaman 1dari 132

SISTEM INDERA

SISTEM INDERA
(Special Senses)
1. ORGANA VISUALE (penglihatan)
2. ORGANA AUDITORIA (pendengaran)
3. ORGANA OLFACTORIA (penghidu)
4. ORGANA GUSTATORIA (pengecapan)
5. INTEGUMENTUM COMMUNE
(kulit/perabaan)

2
SISTEM INDERA
PEMAHAMAN
o Organ / struktur tubuh yang dapat menerima
stimulus dari LUAR
o Dihantar ke SSP untuk disadari
o Berfungsi sebagai RECEPTOR (penerima) atau
terdapat receptor tertentu padanya.

Pada prinsipnya sangat terkait dengan SISTEM


SYARAF

3
ORGANA
VISUALE
STRUKTUR AKSESORIUS MATA

1. ALIS MATA/ eyebrows


Melindungi mata dari cahaya, debu dan tetesan
keringat
2. KELOPAK MATA/ eyelids
disebut juga palpebra
Terdiri dari kulit, otot dan kelenjar; melindungi dari
debu, cahaya, benda asing
saat berkedip membasahi mata (normal 25 kali/
menit)
terdapat kelenjar meibom (modifikasi kelenjar
sebacea, jika mengalami infeksi kalazion)
3. BULU MATA
melindungi mata
STRUKTUR AKSESORIUS MATA,
lanj
4. KONJUNGTIVA/ conjunctiva
Membran mukosa yang melapisi bagian
dalam kelopak mata (konjungtiva palpebra)
dan permukaan bola mata (konjungtiva
bulbi)
pertemuan kedua konjungtiva disebut fornix
konjungtiva
5. KELENJAR LAKRIMAL/ Lacrimal glands
memproduksi air mata yang membasahi dan
melindungi mata (1 ml/hari)
6. OTOT EXTRAOKULER
STRUKTUR AKSESORIUS MATA
ALIS MATA

PALPEBRA/
KELOPAK MATA

BULU MATA

CONJUNCTIVA
STRUKTUR AKSESORIUS MATA
STRUKTUR AKSESORIUS MATA
STRUKTUR AKSESORIUS MATA :
KELENJAR LAKRIMAL

PERJALANAN AIRMATA
LACRIMAL GLAND/ KELENJAR LAKRIMAL DUCTUS
LACRIMALIS membasahi bola mata melalui puncta masuk ke
CANALICULI LACRIMAL SACCUS LACRIMAL DUCTUS
NASOLACRIMAL masuk ke rongga hidung
STRUKTUR AKSESORIUS MATA:
OTOT EXTRAOKULER

Ada 6 otot extraokuler


-4 rectus lateral, medial,
inferior, dan superior
-2 oblique superior dan
inferior
-Fungsi untuk menggerakkan
mata ke segala arah di test
dg TEST H
BOLA MATA
ANATOMI BOLA MATA
Lapisannya terdiri atas 3 lapis
TUNICA FIBROSA terdiri atas sclera
dan kornea
TUNICA VASCULAR terdiri atas
choroid, ciliar body/ badan siliar, iris
TUNICA NERVOSA terdiri atas retina
BOLA MATA
BOLA MATA : TUNICA FIBROSA

Tersusun atas sclera dan cornea


Sclera terletak di dua perlima bagian
posterior bola mata, terlihat sebagai
bagian putih mata
Cornea ada di seperlima bagian
anterior, avaskuler (tidak ada
pembuluh darah), transparan, dan
berguna untuk meneruskan sinar yang
masuk ke mata
BOLA MATA : TUNICA VASCULAR

TERDIRI ATAS
IRIS
Melingkar, berlubang di tengah yg disebut
PUPIL
Terdapat otot polos yang berfungsi mengatur
besar kecilnya cahaya yang masuk
Musculus sphincter pupillae dan dilator
pupillae
BOLA MATA : TUNICA VASCULAR

LANJUTAN IRIS

Musculus sphincter pupillae berkontraksi


(melalui saraf parasimpatis N III) pupil
diameter mengecil (MIOSIS)

Musculus dilator pupillae berkontraksi


(melalui saraf simpatis N III) pupil
diameter melebar (MIDRIASIS)
BOLA MATA : TUNICA VASCULAR

CILIARY BODY
Terdapat ciliary process yang berfungsi untuk
memproduksi humor aqueous
Terdapat otot polos musculus ciliaris yang
berfungsi untuk mengatur bentuk lensa
(melalui ligamentum suspensory berhubungan
dengan lensa)

CHOROID
Lapisan diantara sclera dan retina
BOLA MATA :
TUNICA VASCULAR
TUNICA NERVOSA : RETINA
TERDIRI ATAS
RETINA
Adalah lapisan paling dalam bola mata
Selembar tipis jaringan saraf semitransparan
Multilapis yang melapisi 2/3 posterior dinding bola mata.
Lapisan retina:
Membrana limitans interna
Lapisan serat saraf
Lapisan sel ganglion
Lapisan pleksiformis dalam
Lapisan inti dalam badan sel bipolar
Lapisan pleksiformis luar
Lapisan inti luar sel fotoreseptor
Membrana limitans eksterna
Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar, terdapat sel
batang dan kerucut
Epitel pigmen retina
TUNICA NERVOSA : RETINA

Struktur pada retina


Makula lutea/ bintik kuning di tengahnya terdapat Fovea centralis tempat
cahaya difokuskan, mengandung paling banyak sel fotoreseptor
Optic disc/ discus opticus yaitu penonjolan N II (N. Opticus), disekitarnya
terdapat blind spot/ bintik buta yg tidak mengandung sel fotoreseptor
TUNICA NERVOSA : RETINA, sel
fotoreseptor
SEL BATANG
Untuk penglihatan tak berwarna
mempunyai pigmen rhodopsin yang berguna
untuk adaptasi gelap
Terdapat hampir di seluruh retina, kecuali
fovea centralis

SEL KERUCUT
Untuk penglihatan warna
Mengandung pigmen iodopsin
Terdapat paling banyak di macula dan fovea
centralis
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA

TERDAPAT 2 KOMPARTEMEN
1. KOMPARTEMEN ANTERIOR
Terbagi lagi menjadi :
Anterior chamber/ kamera okuli anterior :
antara kornea dan iris
Posterior chamber/ kamera okuli posterior :
antara iris dan lensa
berisi humor aqueous
humor aqueous diproduksi oleh processus
siliaris(cilliary process)/ bagian dari badan
siliar/ cilliiary body
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA :
HUMOR AQUEOUS

humor aqueous berfungsi untuk


Menjaga tekanan bola mata
Memberi bentuk bola mata
Memberi nutrisi kornea
Media refrakta/ meneruskan cahaya
Setelah diproduksi humor aqueous akan
dikembalikan ke aliran vena melalui
canalis Schlemm/ canal of Schlemm,
dan jika terjadi gangguan aliran maka
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA

2. KOMPARTEMEN POSTERIOR :
Ruangan di belakang lensa
Berisi humor vitreous
Sering disebut corpus vitreus/ badan kaca
KOMPARTEMEN/ RUANGAN BOLA MATA

CORPUS
VITREUS/
BADAN KACA

KAMERA
OKULI
ANTERIOR

KAMERA
OKULI
POSTERIOR
LENSA
LENSA
Transparan, bentuk bikonveks
Dibungkus oleh suatu kapsul, berisi suatu protein
crystalline
Dihubungkan dengan badan siliar oleh ligamentum
suspensory
Di badan siliar terdapat musculus ciliaris, sehingga
kontraksi musculus ciliaris akan mengendurkan
ligamentum suspensory yg kemudian menjadikan lensa
mencembung, hal ini disebut AKOMODASI
Semakin bertambah umur, kemampuan lensa untuk
mencembung/ memipih berkurang pandangan kabur
pada orang lanjut usia yg disebut PRESBIOPI
lensa dapt mengalami degenerasi KATARAK
Saat melihat dekat
musculus ciliaris akan
berkontraksi, ligament
suspensory mengendur
sehingga lensa akan
menebal/ mencembung ><
Saat melihat jauh musculus
ciliaris relaksasi maka
lensa akan memipih

Lensa menerima bayangan


terbalik dan diperkecil, baru
kemudian akan dipersepsi
oleh otak sehingga menjadi
seperti aslinya
KELAINAN AKOMODASI LENSA

-
KELAINAN AKOMODASI LENSA

MYOPIA/ RABUN JAUH


KABUR JIKA MELIHAT BENDA JAUH KARENA LENSA
TERLALU MENCEMBUNG ATAU AXIS BOLA MATA
TERLALU PANJANG SHG BAYANGAN JATUH DI
DEPAN RETINA
DIKOREKSI DG LENSA CEKUNG/ NEGATIF

HYPEROPI/ HIPERMETROPI/ RABUN DEKAT


KABUR JIKA MELIHAT BENDA DEKAT KARENA
LENSA KURANG DAPAT MENCEMBUNG ATAU AXIS
BOLA MATA TERLALU PENDEK SHG BAYANGAN
JATUH DI BELAKANG RETINA
DIKOREKSI DG LENSA CEMBUNG/ POSITIF
JALUR SARAF PENGLIHATAN
Lapang pandang tiap mata ada 2 temporal dan
nasal
Lapang pandang sebelah temporal akan diterima
retina bagian nasal >< Lapang pandang sebelah
nasal akan diterima retina bagian temporal
Di pusat penglihatan, pada akhirnya otak bagian
kiri akan menerima lapang pandang mata kiri
sebelah nasal dan mata kanan sebelah temporal
>< otak kanan
Akhirnya kedua lapang pandang akan tumpang
tindih sebagai suatu lapang pandang yang
BINOCULAR
KELAINAN2 YANG BERKAITAN DENGAN INDERA PENGLIHATAN
Konjungtivitis
Ptosis
Trikiasis
Keratitis
Hordeolum
Miopi
Hipermetropi
Presbiopi
Exophthalmus
Endophtalmitis
Strabismus
Buta warna
ORGANA
AUDITORIA
ORGANA AUDITORIA
(Indera Pendengaran)

1. AURIS EXTERNA
2. AURIS MEDIA
3. AURIS INTERNA

37
STRUKTUR TELINGA
Auris externa Auris interna
Auricula Labyrinthus
Meatus acusticus membranaceus :
externus Labyrinthus
Auris media vestibularis
Cavitas tympanica Labyrinthus

Membrana tympanica
cochlearis
Labyrinthus osseus :
Ossicula auditus
Vestibulum
Tuba auditiva
Canalis semicircularis
Cochlea
Meatus acusticus
interna
STRUKTUR TELINGA
Persyarafan Daun Telinga
N. vagus r. auricularis : meatus acusticus externus
N. auricularis magnus r. posterior : permukaan
belakang auricula
N. auricularis magnus r. anterior : permukaan
depan auricula
N. mandibularis, N. auriculotemporalis, N.
meatus acustici eksterni dan Rr. Mambranae
tympani : pada dasr, atap dan sebagian besar
membran timpani
N. facialis, N. auricularis posterior : seluruh otot
telinga
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Luar
Fungsi : menangkap dan mengumpulkan
gelombang bunyi serta menyalurkannya ke
telinga tengah
Auricula
Terdiri atas tulang rawan elastin dan kulit
Liang telinga
Berbentuk huruf S, panjangnya 2.5 3cm
Sepertiga luar meatus acusticus externus terdiri dari
tulang rawan, lapisan kulitnya terdapat rambut halus
dan kelenjar ceruminosae penghasil serumen/ earwax
Dua pertiga dalam rangkanya terdiri dari tulang
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Tengah
Membran timpani
Bentuk bundar dan cekung bila dilihat dari
arah liang telinga. Terdiri atas 2 bagian; pars
flaksida (atas) dan pars tensa (bawah)
Membran Timpani
Tuba Eustachius
Tuba Eustachius
Saluran yang menghubungkan telinga tengah
dengan daerah nasofaring, berfungsi
mengatur tekanan udara di dalam telinga agar
sama dengan di luar
Panjang : 36 mm (dewasa), 18 mm (anak)
Arahnya menurun ke medial
Sudut : 45 dewasa, 10 anak
1/3 lateral tulang
2/3 medial fibrocartilago
Otot : m. tensor palatini, m. levator veli
palatini, m. salphingopharyngeus, m.
tensor timpani
Suplai darah : a.palatina ascendens, a.
canalis pterygoid, a. pharyngeal, a.
meningea media
Vena : plexus pharyngeal dan pterogoideus
Lymfe : berjalan sepanjang tunika propria
submukosa tuba. >> cartilago
Persyarafan : cabang ganglion spenopalatina
dari n. maxilaris (ostium).
N. spinosus dari n. madibular (cartilagenus)
Plexus typampani dari n. glossopharyngeus
(tulang)
M. tensor palatina n. trigeminus
M. levator palatina n vagus
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Tengah
Tulang-tulang pendengaran
3 buah tulang; Incus (martil) , maleus,
stapes (sanggurdi), yang terhubung oleh
persendian
Fungsi : amplifikasi getaran yang
dihasilkan oleh membran timpani sebelum
disalurkan melalui tingkap oval ke koklea
Tingkap oval dan tingkap bundar
Tulang Pendengaran
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Tengah (tulang2 pendengaran)
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Dalam
LABIRIN TULANG
VESTIBULUS
CANALISSEMI SIRKULARIS
COCHLEA

LABIRIN MEMBRAN
UTRICULUS
SACULUS
KANALIS SEMICIRCULARIS
DUKTUS COCHLEARIS
DUKTUS & SACUS ENDOLIMPATICUS
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Dalam
KOKLEA (RUMAH SIPUT)
Terdiri dari dua setengah lingkaran
Terdiri dari 3 ruangan; skala vestibuli (yang
berhubungan dengan tingkap oval), skala media
dan skala timpani (berhubungan dengan tingkap
bundar)
Skala vestibuli dan timpani berisi cairan perilimfe
dan skala media berisi endolimfe
Dasar skala vestibuli adalah membran vestibuli
sedang dasar skala media adalah membran
basalis, pada permukaan membran basalis
terdapat organ pendengaran (organ corti)
STRUKTUR TELINGA :
Telinga Dalam
APARATUS VESTIBULARIS : ORGAN
KESEIMBANGAN
Kanalis Semisirkularis
Terdiri dari 3 saluran setengah lingkaran yang
tersusun saling tegak lurus satu sama lainnya, berisi
cairan endolimfe
Mendeteksi akselerasi atau deselerasi angular dan
rotasional kepala;
Sel rambut reseptif-nya terletak pada bagian ampulla
Organ otolit; Sakulus dan Utrikulus
Memberikan informasi mengenai posisi kepala relatif
terhadap gravitasi, dan mendeteksi perubahan
kecepatan linier
MACULA UTRICULI & SACULI

SEL RAMBUT ( I & II )

SEL PENYANGGA

MEMBRAN OTOLITIK
CRISTA AMPULARIS
SEL RAMBUT ( I & II )

SEL PENYANGGA

KUPULA
Cochlea Cross-Section &
Organ of Corti
No Hearing Sensory Cells!
The Electrode Array
Electrode in Scala Tympani
PROSES MENDENGAR
Suara MAE membran tymphani yang
kemudian menggetarkan tulang2 pendengaran
(maleus, inkus, stapes). Suara kemudian
dikuatkan atau diamplifikasi. Gerakan stapes yang
menempel di oval window, menggetarkan perilimfe
yg ada di skala vestibuli (vestibular membrane)
endolymph dan kemudian menghasilkan
pergerakan membran basalis (basilar membrane)
perubahan sel rambut potensial aksi N.
VIII (N. Cochlearis) pusat pendengaran (lobus
temporalis otak) area 39-40
PROSES MENDENGAR
TELINGA
Fungsi telinga : alat pendengaran, alat keseimbangan
dan kosmetik
1. Sebagai alat pendengaran
~ Impuls akustis = suara
~ Komponen suara :
a. amplitudo/intensitas : kekerasan suara, dyne/cm3
decibel(dB)
b. Frekuensi : ketinggian suara, CPS/Hz(Hertz)
c. Pitch/desah : dapat membedakan suara satu
dengan yang lain
Yang bisa didengar manusia = 0-120 dB dan 25-
16.000 Hz
I. Bagian telinga sebagai alat pendengaran
1. Dinding telinga : memantulkan, mengumpulkan dan
mengarahkan gelombang suara.
2. Lubang Liang Telinga : meneruskan, menggaungkan
dan memperkuat gelombang suara
3. Membran Timpani : meneruskan impuls suara ke osikula
4. Tulang pendengaran : meneruskan, memperkuat, impuls
dari MT ke basis, stapes (Foramen Ovale)
5. Telinga Dalam :
a. Transmisi : penerusan impuls suara pdari basis stapes
perilimfe membran vestibuli dan membran basilaris
endolimfe organo corti
b. Trasduksi : perubahan impuls suara dari benuk energi fisik
menjadi energi listrik di organon corti
Praktis Bagian konduksi : T. Luar dan T.
Tengah
Bagian persepsi/sensori neural :
T. Dalam
Impedance Matching : mekanisme yang dimiliki
oleh T. Tengah untuk mengurangi hilangnya
energi suara akibat perpindahan media dari T.
Luar ke T. Dalam.
Penentuan Arah Suara

Perbedaan waktu antara masuknya suara


ke dalam satu telinga dan telinga yang
lain nuklues olivarius superior medial
Perbedaan antara intensitas suara dalam
kedua telinga nukleus olivarius superior
lateral
Jaras Pendengaran
ORGANA
OLFACTORIA
INDERA PENGHIDU
ANATOMI HIDUNG
Nasus externus
Caviatas nasi
Nasus externus
Terdiri atas bagian-bagian:
DORSUM NASI
RADIX NASI
APEX NASI
Sepasang NARES
Sepasang ala nasi
SEPTUM mobile
Bagian di atas tersusun atas
- Osseus
- Cartilago nasi
Anatomi hidung bagian luar

Bagian tulang: superior


os. nasale, proc. frontalis os.maxilla, os.
Frontal

Bagian tulang rawan: inferior dari


tulang hidung
cartilago septi nasi, cartilago lateralis
nasi, dan ala nasi
Anatomi hidung bagian dalam
Cavum nasi di bagi 2 oleh septum nasi dengan
pintu masuk disebut Nares.
Dinding lateral dan septum nasi terdiri dari
tulang dan tulang rawan
Septum nasi, terdiri dari:
bagian tulang (pars perpendicularis
os.ethmoid, os.vomer, krista maxilla, krista
palatina)

bagian tulang rawan (cartilago septi nasi


dan cartilago alaris major crus medial)
Anatomi hidung bagian dalam
Tulang yang membentuk dinding lateral
cavum nasi adalah
Os nasal, os maksillaris, os lakrimalis, os
ethmoidalis, konka inferior dan pars
perpendikularis os pallatini.
Tulang rawan yang membentuk dinding
lateral cavum nasi adalah
Cartilago lateralis nasi, cartilago alaris major
crus lateral, cartilago alaris minor dan
cartilago sesamoidea
Anatomi hidung bagian dalam
Pada dinding lateral hidung terdapat pula tiga
lengkung tulang yang menonjol ke inferior,
dilapisi oleh mukoperiosteum, disebut KONKA
(superior, media, inferior)
Di sisi inferior masing-masing konka terdapat
MEATUS (superior, media, inferior)
Struktur penting:
Meatus inferior : muara duktus nasolakrimalis
Meatus media ( hiatus semilunaris) : muada sinus
paranasal utama (frontalis, maksilaris, etmoid anterior
dan media)
Dinding cavum nasi dilapisi tunika mukosa.
Menurut sifat tunika mukosanya, cavum nasi
dibagi menjadi beberapa regio:
Vestibulum nasi
Merupakan bagian yang dindingnya terdiri atas tulang
rawan. Tunika mukosanya merupakan kelanjutan dari
kulit dengan epitel skuamosa komplaks, rambut2
hidung (vibrissae), dan glandula sebacea. Batas
vestibulum dengan reg. respiratoria dibentuk oleh suatu
krista rendah yang disebut Limen Nasi
Regio Olfactoria
Merupakan daerah di krannial dan medial konka
superior dan diseptum nasi berhadapan dengan konka
superior. Epitelnya merupakan neuroepitelium, yang
terdiri dari sel-sel olfactus dan sel penyokong.
Sel-sel olfactus adalah sel saraf penerima rangsang
bau. Ujung sel-sel dimana seharusnya terdapat dendrit
ini meruncing membentuk silia, kemudian membentuk
berkas-berkas kecil yang disebut fila olfactoria
Regio Respiratorius
Sel kolumnar semu bersilia, dan mengandung sel
goblet.
INNERVASI
Innervasi hidung sebagai alat indera
adalah nervus olfaktorius (n.I)
Inervasi sensorik umum (nyeri, raba,
suhu) melalui N. maksillaris, cabang
kedua dari N. Trigeminus
JARAS PENCIUMAN
Kemoresptor olfaktorius dalam rongga
hidung melewati lamina kribiformis
bulbus olfaktorius traktus olfaktorius
korteks temporal otak (amigdala)
hipotalamus
SINUS PARANASALES
1. Sinus Frontalis
2. Sinus Ethmoidalis
3. Sinus Sphenoidalis
4. Sinus Maxillaris

Struktur histologis sesuai dengan regio


respiratorius.
SINUS PARANASALIS
ORGANA
GUSTATORIA
INDERA PENGECAP
Terutama fungsi pengecapan di temukan
pada lidah, namun tunas pengecap (taste
buds) juga ditemukan pada:
Palatum
Dinding Faring
Epiglottis
Bagian proksimal esofagus
LIDAH
Organ berotot yang memiliki fungsi
Proses mengunyah
Proses bicara
Pengecapan
Asal embriologis
2/3 anterior dari dasar mulut, tertutup selaput lendir
stomodeum yang berasal dari ektodermal.
Merupakan bgn CORPUS LUNGUAE
1/3 posterior tertutup selaput lendir ujung kepala
usus sederhana, asalnya dari endodermal. Disebut
RADIX LINGUAE
ANATOMI LIDAH
Apeks Linguae
Selaput lendir seperti
Corpus Linguae beludru, mengandung
papila. Ada 4 macam
Sisi dorsal dan ventral papila

Margo Linguae (tepi lidah)


Radiks Linguae
1/3 bagian posterior
Selaput lendir halus dan berkilau, bertabur
bungkul-bungkul limfoid
RADIKS
FORAMEN SEKUM
SULCUS TERMINALIS

MARGO

CORPUS

SULCUS MEDIANUS
APEKS
HISTOLOGIS LIDAH
Secara histologis, lidah dibagi menjadi 3 lapisan:
Tunika Mukosa (selaput lendir lidah)
Tunika Submukosa
Jaringan ikat fibroelastis
Kelenjar-kelenjar lidah
Tunika muskularis
Mengandung otot-otot intrinsik lidah; Otot longitudinalis
(superior dan inferior) , otot transversalis dan otot
vertikalis
Berfungsi mengubah bentuk lidah; menebal dan
memendek, menyempit dan memanjang, memipih dan
melebar, dll.
Selaput Lendir Lidah
Selaput lendir 2/3 anterior berbeda dengan 1/3
posterior
Mengandung papila:
Papil filiformis
Bentuk seperti benang runcing
Mengandung reseptor sensorik bagi rasa nyeri, suhu,
raba, tekan. Memiliki sisik, epitel bertanduk utk
membantu proses mengunyah
Papil fungiformis
Papil kecil berbentuk seperti kepala jamur, tersebar di
antara papil fili formis. Kaya pembuluh darah
berwarna kemerahan. Mengandung tunas pengecap
(taste buds)
Selaput Lendir Lidah
Papil sirkumvalata
Lokasi
di tepi anterior sulkus terminalis, tampak
menonjol pada dorsum lidah. Jumlah 12 buah atau
kurang. Diameter 2mm, papil ini dikelilingi parit
semu yang dalamnya 2-3 mm. Tunas pengecap
berada di dinding papil di sekeliling lekuk parit
semu tsb.
Papil foliata
Lokasidi sisi lateral lidah, di sebelah anterior arkus
palatoglossus, namun pada manusia sudah
rudimenter.
P
A
P
I
L
L
A
L
I
D
A
H
1. Epitel; 2. Lapisan keratin; 3. Lamina propria; 4. otot intrinsik lidah
1. Epitel; 2. Lamina propria; 3. Tunas pengecap
TUNAS PENGECAP
Terdapat
pada
Papila
sirkumvalata
Papila
fungiformis
Permukaan
palatum, pilar
tonsilar,
epiglottis dan
proksimal
esofagus
Tunas Pengecap
Diameter 1/30 mm, panjang 1/16 mm.
Terdiri dari 50 sel epitel yang termodifikasi.
3 macam tipe sel:
sel penyangga atau sel sustentacular,
sel pengecap dan
sel basal. Sel basal secara periodik berdiferensiasi
menjadi sel sustentacular dan sel pengecap untuk
menggantikan sel-sel tua. .
Ujung luar dari sel pengecap terpapar pada permukaan
lidah melalui pori kecap. Ujung sel pengecap ini
memiliki sejumlah rambut kecap atau mikrovili yang
menjulur keluar dari pori kecap ke rongga mulut. Adanya
mikrovili ini memperluas permukaan untuk pengecapan.
Ujung serabut saraf pengecap terdapat disekitar badan
sel pengecap
OTOT LIDAH
Ekstrinsik
Menggerakkan lidah secara sadar
Jumlah 3 buah;
M. Genioglossus
Origo : Spina mentalis
Insersi: Lidah
Fungsi : Mennarik lidah keluar
M. Hioglossus
Origo : Os Hioid
Insersi : lidah
Fungsi : menarik lidah ke bawah dan belakang
M. Stiloglossus
Origo : Prosesus Styloideus
Insersi: tepi lidah
Fungsi : menarik lidah ke belakang dan ke atas
Otot
Ekstrinsik
Lidah
OTOT LIDAH
Intrinsik, 3 macam:
M. longitudinalis inferior dan superior
Berjalan memanjang pada lidah
Bila keduanya berkerut : lidah memendek, menebal
Bila kedua M.Long. Inf. Berkerut: belok ke atas
Bila M. long. Inf. Berkerut : belok ke bawah
Bila masing2 otot ini hanya sepihak yang berkerut : membelok ke lateral
M. Transversalis
Di antara, di atas dan di bawah M. Longitudinalis
Bila berkerut lidah menyempit dan memanjang
M. Vertikalis
Berjalan vertiikal di sebelah lateral dan di antara m. Longitudinalis.
Bila berkerut lidah menjadi memipih tetapi lebar
PERSARAFAN LIDAH
Persarafan lidah untuk pengecapan :
2/3 anterior lidah dan palatum oleh N. Facialis
(N. VII)
1/3 posterior lidah oleh N. Glosofaringeus (N.
IX)
Dinding faring dan epiglottis oleh N. Vagus
(N. X)
Persarafan untuk gerakan otot lidah
ekstrinsik olah N. Hipoglossus (N. XII)
PENDARAHAN
Oleh A. Lingualis, cabang dari A. Karotis
eksterna setinggi tulang hioid.
Cabang arteri Lingualis
A. Dorsalis lingua menuju dorsum lidah
A. Profunda lingua mendarahi badan lidah
A. Sublingualis mendarahi M. genioglosus
dan kelenjari sublingualis
INDERA PENGECAPAN
FUNGSI PENGECAP
Zat terlarut dalam saliva masuk ke taste
pore taste cells
Manusia dapat mengecap 5 rasa utama
Asam/ kecut :
Manis : karbohidrat, beberapa protein
Asin : ion logam (Natrium terdapat di
garam)
Pahit : alkali
Umami : rasa lezat, terdapat pada protein
dan asam amino (glutamat)
INDERA PENGECAPAN
Selain rasa utama tersebut, terdapat
sejumlah besar rasa yg mampu dikecap yg
merupakan kombinasi rasa.
Ambang kecap tiap rasa berbeda, paling
tinggi adalah ambang rasa pahit, terendah
adalah asin
Manusia mempunyai kecenderungan
menyukai rasa manis, asin, dan umami. Hal
ini mungkin disebabkan karena respon
terhadap kebutuhan tubuh akan gula,
karbohidrat, proteins, dan minerals
PROSES PENGECAPAN

Substansi rasa terpapar pada rambut


kecap berikatan dengan reseptor
protein kimiawi pada rambut kecap
membuka saluran ion natrium atau
hidrogen ion-ion bermuatan positif
masuk menyebabkan penurunan
perbedaan potensial depolarisasi
sinyal listrik diteruskan oleh serabut saraf
pengecap
Serabut saraf pengecap
(N.VII, N.IX, N.X)

Nucleus tractus
solitarius

Talamus

Gyrus Postcentralis
lobus Parietalis
thank you

Anda mungkin juga menyukai