Anda di halaman 1dari 89

TEKNIK

PENULISAN RESEP
DANPEMILIHAN OBAT
YANG RASIONAL

Oleh :
Prof. Dr. H.M. NATSIR DJIDE, MS. Apt

LAB.MIKROBIOLOGI BIOTEKNOLOG FARMASI


LAB. FARMASEUTIKA
FAKULTAS FARMASI UNHAS
TUGAS

Tuliskan resep yg benar kepd:


ny. Mariani dgn komposisi sbb;
CTM 2 mg, DMP 7,5 mg, prednison 2 mg , dlm btk obat
puyer terbagi-bagi sebanyak 15 bks, setiap bungkus
mengandung obat seperti dlm resep dgn cara pakai
3 kali sehari 1 bungkus kalau perlu

juga diminta infus ringer laklat 500 ml fl sebanyak 3 botol.

Injeksi Cepotaksim 500 mg sebanyak 4 vial


TINDAKAN DOKTER
UNTUK PASIEN
ANAMNESIS

PEM. FISIK/TTV
PEMERIKSAAN LAB.
DIAGNOSIS

OBAT
NON OBAT TERAPI Beri Obat
Beri Info
Evaluasi
LANGKAH TERAPI
RASIONAL
Tentukan Masalah Pasien.
Tentukan Tujuan Pengobatan
Pilih Terapi Yang Paling Sesuai Untuk
Pasien (Obat / Non Obat)
Berikan Pengobatan
Berikan Informasi, Instruksi, Peringatan
Evaluasi (Atau Stop) Pengobatan
JENIS-JENIS TERAPI
Terapi Non Farmakologi
1. Pembedahan
2. Radioterapi (penyinaran)
3. Fisioterapi
4. Pengaturan Pola Makan
5. Pengaturan Pola Hidup
6. Konselling (KIE)
JENIS-JENIS TERAPI
Terapi Farmakologi
1. Terapi Profilaktif
Antibiotika Profilaktif (tindakan Bedah)
2. Terapi Simtomatik
Meredakan Gejala (Demam, Pusing)
3. Terapi Kausal
Menghilangkan Penyebab (Infeksi)
TERAPI FARMAKOLOGI

Terapi Farmakologi diwujudkan dlm


bentuk peresepan atau penulisan obat
dalam resep.
Peresepan yg baik idealnya mendekati
penulisan resep yg Rasional.
PENULISAN RESEP YANG
TEPAT DAN RASIONAL
Penulisan resep yg tepat dan rasional
merupakan penerapan berbagai ilmu
banyak variabel yg harus diperhatikan
Variabel yg harus diperhatikan :
1. Unsur Obat
2. Kombinasi Obat
3. Pasien
PENULISAN RESEP YANG
TEPAT DAN RASIONAL
Rasional : Rasio kemanfaatan lebih besar dari
pd resiko efek samping yg ditimbulkan obat.
Penulisan resep yg rasional terdpt motto :
- Tepat Obat -Tepat penyakit/diagnosis
- Tepat Dosis - waspada: Interaksi obat
- Tepat Bentuk sediaan ESO
- Tepat Penderita - perlu diingat biaya
- Tepat Indikasi ( Farmakoekonomi)
DAMPAK PERESEPAN YG
TIDAK RASIONAL
Bertambahnya kemungkinan toksisitas
obat yg diberikan.
Terjadi interaksi obat satu dg obat lain.
Tidak tercapai efektifitas obat yg
dikehendaki
Meningkatkan biaya pengobatan pasien
PENGERTIAN UMUM RESEP
Resep adalah permintaan tertulis
dokter, dokter gigi, dokter hewan
kpd Apoteker di Apotek utk
membuatkan obat dalam bentuk
sediaan ttt & menyerahkan kpd
pasien
Satu resep Satu penderita
PENGERTIAN UMUM RESEP
Dokter umum & spesialis tdk ada
pembatasan jenis obat yg diberikan
pd Pasien.
Dokter gigi jenis obat yg
berhubungan dg penyakit gigi.
Dokter hewan resep utk
keperluan hewan
PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP DOKTER

1. Ukuran blanko resep (ukuran lebar 10-12 cm, panjang


15-18 cm)

2. Penulisan nama obat (Bagian Inscriptio):


a. Dimulai dengan huruf besar
b. Ditulis secara lengkap atau dgn singkatan resmi
(dlm farmakope Indonesia atau nomenklatur inter-
nasional) misal: Acid. salic; Acetosal
c. Tidk ditulis dgn nama kimia (misal: kalii chloridum
dgn KCl) atau singkatan lain dgn huruf capital
(misal Clorpromazin dengan CPZ)
3. Penulisan jumlah obat
a. Satuan berat: mg (milligram), g, G (gram)
b. Satuan volume: ml (mililiter), l (liter)
c. Satuan unit: IU/IU (Internasional Unit)
d. Penulisan jumlah obat dgn satuan biji meng-
gunakan angka Romawi. Misal:
- Tab Novalgin no. XII
- Tab Stesolid 5 mg no. X (decem)
- m.fl.a.pulv. dtd. .no. X
e. Penulisan alat penakar:
Dalam singkatan bahasa latin dikenal:
C. = sendok makan (volume 15 ml)
Cth. = sendok teh (volume 5 ml)
Gtt. = guttae (1 tetes = 0,05 ml)
Catatan:
Hindari penggunaan sendok teh dan sendok makan rumah tangga karena
volumenya tdk selalu 15 ml utk sendok makan dan 5 ml untuk sendok teh.
Gunakan sendok plastik (5 ml) atau alat lain ( volume 5, 10, 15 ml) yg disertakan
dlm sediaaan cair paten
f. Arti prosentase (%)
0,5% (b/b) 0,5 gram dalam 100 gram sediaan ( dicu-
kupkan sampai)
0,5% (b/v) 0,5 gram dalam 100 ml sediaan
0,5% (v/v) 0,5 ml dalam 100 ml sediaan
0,5% (v/b) 0,5 ml dalam 100 gram sediaan

g. Hindari penulisan dengan angka desimal (misal: 0,;


0,0.; 0,00)
4. a. Penulisan kekuatan obat dlm sediaan obat jadi (generik/paten) yg
beredar di pasaran dgn beberapa kekuatan, maka kekuatan yg
diminta harus ditulis, misalkan Tab. Primperan 5 mg atau
Tab. Primperan 10 mg
b. Penulisan volume obat minum dan berat sediaan topikal dlm tube
dari sediaan jadi/paten yg tersedia beberapa kemasan, maka
harus ditulis, misal:
- Allerin exp. yg volume 60 ml atau 120 ml
- Garamycin cream yg 5 mg/tube atau 15mg/tube
5. Penulisan btk sediaan obat (merupakan bagian
subscriptio) dituliskan tdk hanya untuk formula
magistralis, tetapi juga untuk formula officialis dan
spesialistis
Misal: m.f.l.a.pulv. no. X
Tab Antangin mg 250 no X
Tab Novalgin mg 250 no X

6. Penulisan jadwal dosis/aturan pemakaian (bagian


signatura)
a. Harus ditulis dengan benar
Misal: S.t.d.d. pulv. I.p.c atau s.p.r.n.t.d.d.tab.I
b. Utk pemakaian yg rumit seperti pemakaian
tapering up/down gunakan tanda s.u.c (usus
cognitus = pemakaian sudah tahu).
Penjelasan kepada pasien ditulis pada kertas dgn
bahasa yg dipahami.
7. Setiap selesai menuliskan resep diberi tanda penutup
berupa garis penutup (untuk 1 R/) atau tanda pemisah
di antara R/ (untuk > 2R/) dan paraf/tanda tangan pada
setiap R/.
8. Resep ditulis sekali jadi, tidak boleh ragu-ragu, hindari
coretan, hapusan dan tindasan.
9. Penulisan tanda Iter (Iteretur/ Iteratio/ harap diulang)
dan N.I. (Ne Iterretur/tidak boleh diulang)
Resep yg memerlukan pengulangan dpt diberi tanda:
Iter no. x -- berapa kali dpt diulang di sebelah kiri atas
dr resep utk seluruh resep yg diulang.
Bila tdk semua resep, maka ditulis di bawah setiap
resep yg diulang.
Resep yg tdk boleh diulang, dpt diberi tanda: NI di
sebelah kiri atas dari resep utk seluruh resep yg tdk
boleh diulang. Bila tdk semua resep, maka ditulis
di bawah setiap resep yg diulang.
10. Penulisan tanda Cito atau PIM

Apabila diperlukan agar resep segera dilayani karena


obat sangat diperlukan bagi pasien, maka resep
dapat diberi tanda Cito atau PIM dan harus ditulis di
sebelah kanan atas resep
Permintaan obat melalui telepon
hendaknya dihindari !!!

Resep utk pasien hendaknya dibuat


rangkap dua, satu utk pasien, satu lagi
untuk dokumentasi dokter.
MODEL KOP RESEP YANG
LENGKAP

1. Nama dr. & alamat dokter, SIP,


No. tlp, jam & hari praktek
2. Nama kota serta tanggal resep
ditulis dokter
3.Tanda R/ atau recipe berarti
harap diambil Supersriptio
Dr. Sumanjaya
Jl. Durian 1
Makassar
SID : . SIP : ..
Makasssar, 7 September 2014

R/
MODEL RESEP YG LENGKAP(1)

4. Nama setiap jenis/bahan obat


a. Obat pokok (remedium cardinale)
mutlak harus ada
b. Bahan pembantu (adjuvan)
membantu kerja obat pokok,
# wajib
c. Corrigens (Coloris, Saporis, Odoris)
d. Konstituen (Air, Laktosa, Vaselin)
MODEL RESEP YG LENGKAP (2)
5. Jumlahnya obat/bahan obat
a. Jumlah dinyatakan dalam satuan
berat (mcg, mg, g) untuk bhn padat
b. Jumlah obat dinyatakan dalam
satuan isi (ml, liter, tetes) untuk cairan.
c. Penulisan angka tanpa keterangan
lain gram
MODEL RESEP YG LENGKAP (3)
6. Cara pembuatan atau bentuk
sediaan yg dikehendaki
Subscriptio.
misalnya m.f.l.a Pulv = buat sesuai
aturan pembuatan obat puyer
Ungt = salep
Potio = sirup
Caps = kapsul
MODEL RESEP YG LENGKAP (4)
7. Aturan pemakaian obat oleh Pasien
umumnya ditulis dgn bahasa latin,
aturan pakai ditandai dg Signatura
disingkat S.
8. Nama pasien dibelakang kata Pro :
a. Pasien Dewasa : Tn, Ny, Nn, Bpk, Ibu
diikuti nama)
b. Anak (An), Bayi (By)
c. Lengkapi dengan alamat
MODEL RESEP YG LENGKAP (5)

9.Tanda tangan atau paraf dokter yg


menulis resep
Khusus Obat gol. Narkotika hrs
dibubuhi tanda tangan lengkap dr.
Dalam satu kertas resep tdd > 1 R/
dipisah dg tanda # dan tiap R/
diparaf atau ditandatangani
Resep dikatakan sah bila mencantumkan hal-hal berikut

1. Untuk resep dokter swasta terdpt nama, izin kerja,


alamat praktek dan rumah, serta paraf dokter pd
setiap signatura.

2. Resep dokter rumah sakit/klinik/poliklinik terdpt


nama dan alamat rumah sakit/klinik/poliklinik, nama
dan tanda tangan/paraf dokter penulis resep tersebut
serta bagian/unit di rumah sakit.
Pemberian tanda tangan untuk golongan narkotika
dan psikotropika.
Pemakaian singkatan bahasa latin dalam penulisan
resep harus baku
Cara penulisan resep ada 3 macam, yaitu

1. Formula magistralis dimana obat ini merupakan


racikan, sesuai dengan formula yg ditulis oleh
dokter yg membuat resep tersebut.

2. Formula officinalis dimana obat ini merupakan


racikan yang formulanya sudah standar dan
dibakukan dalam formularium Indonesia dan diracik
oleh apotek apabila diminta oleh dokter pembuat
resep.

3. Formula spesialistis dimana obat ini sudah jadi,


diracik oleh pembuatnya, dikemas dan diberi nama
oleh pabrik pembuatnya serta bentuk sediaannya
lebih kompleks.
FORMULA MAGISTRALIS

Formula ini dikenal dgn resep racikan Puyer /serbuk


Dalam hal ini, dokter selain menuliskan bahan obat,
juga bahan tambahan.

Bahan tambahan yg ditambahkan tergantung dr


sediaan yg di inginkan.

Oleh karena itu, penting sekali diperhatikan sifat obat,


interaksi farmasetik, Bentuk Sediaan Obat dan macam
bahan tambahan yg dpt digunakan serta pedoman
penulisan resep magistralis
Hal-hal yg penting diperhatikan dlm formula magistralis:

1. Bahan obat, sdpt mungkin menggunakan bahan baku.


Penggunaan sediaan jadi/paten (tablet, sirup, dll )
sering menimbulkan masalah baik dlm pelayanan
(misalnya tdk halus, tdk homogen, dan tdk stabil)
maupun kerasionalan terapi (antara lain perubahan
formula sediaan, perubahan bioaviabilitas obat, peru-
bahan absorbsi, penurunan konsentrasi obat).

Pencampuran bahan yg lebih dr satu macam harus


dipertimbangkan adanya interaksi (farmasetik dan
farmakologi) dan rasionalitas obat.
2.Btk sediaan yg dpt dipilih meliputi serbuk (pulveres
dan pulvis adspersorium), kapsul, larutan (solusio,
infusa), suspensi, unguenta, cream dan pasta.

3.Penentuan bahan tambahan (corrigen saporis, corrigen


odoris, corrigen coloris, dan constituent/vehiculum).

Contoh penyusunan resep formula magistralis

Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL.


T.Bendahara No. 1 Banda Aceh pd tanggal 15 maret 2011,
menulis resep formula magistralis dgn btk sediaan
pulveres (puyer) sebanyak 10 bungkus, setiap bungkus
mengandung paracetamol 120 mg. Puyer ini diberikan
kpd Sari (2 tahun, 12 kg) dgn aturan pakai:bila panas
diberikan 3 X sehari, tiap kali satu bungkus
Keterangan:
Buatlah: paracetamol 120 mg dan Sacch. Lactis secukupnya campur dan
buatlah menurut aturan pembuatan puyer sebanyak 10 bungkus,
masing-masing bungkus mengandung 120 mg paracetamol dan sacch.
lactis secukupnya
Tandailah: bila panas dapat diberikan 3 X sehari 1 bungkus
Keterangan: Ambilkan paracetamol 1,2 g dan sacch lactis secukupnya
campur dan buatlah menurut aturan puyer sebanyak 10 bungkus.
Tandailah: bila panas dapat diberikan 3 X sehari 1 bungkus
Contoh formula officinalis

Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL.


T.Bendahara No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret
2011, menulis resep dengan menggunakan obat batuk
Potio nigra contra tussim, suatu formula standar dalam
Formularium Indonesia dan diberikan kepada Bp. Tono
dengan aturan pakai:bila batuk dapat diminum 4 X
sehari satu sendok makan, selama 10 hari
Keterangan: Dokter munggunakan formula standar dalam
Formularium Indonesia.
Komposisi obat tersebut: Pot nigr. c. tuss. 300 ml
R/ Succus liquiritae 10
Amm.Chloride 6
Sol amm.spirt. anis 6
Aqua dest. Ad 300 ml
Pemakaian 4-5 d.d. C.I kalau perlu
Keterangan: Dengan resep tersebut, dokter menggunakan
formula standar dalam sediaan jadi generik berlogo.
Komposisi obat tersebut: Ungt. Ophth. Chlorampenicol 1%.
Setiap gram salep mata mengandung 10 mg Chlorampenicol,
berat tiap tube 5 gram
FORMULA SPESIALISTIS

Resep yg ditulis dgn formula ini adalah obat paten dr


pabrik obat. Kadang pabrik obat membuat obat dgn
berbagai sediaan, kekuatan, dan kombinasi obat.
Bila penulisan resep ini kurang jelas atau tidak lengkap
dpt mengakibatklan kesalahan dlm pelayanan di apotek

Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL.


T.Bendahara No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret2011,
menulis resep dgn menggunakan sediaaan paten Alerin
expektorant 120 ml dan diberikan kepada Bp.Tono dgn aturan
pakai:3 X sehari 2 sendok teh (volume cairan obat yg diminum
adalah 10 ml).
Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL.
T.Bendahara No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 Maret 2011,
menulis resep dgn menggunakan sediaaan paten Alerin
expektorant 120 ml dan diberikan kepada Bp.Tono dgn aturan
pakai:3 X sehari 2 sendok teh (volume cairan obat yg diminum
adalah 10 ml).
Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL.
T.Bendahara No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 Maret 2011
menulis resep dengan menggunakan sediaaan paten kaplet
Kalmoxicil in 500 mg sebanyak 20 biji dan diberikan kepada
Bp. Tono dengan aturan pakai:3 X sehari
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
OBAT

MANFAAT (Efficacy)
KEAMANAN (Safety)
HARGA (Cost)
KESESUAIAN (Suitability)
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
BENTUK SEDIAAN
1. Faktor Karateristik Bahan Obat
2. Faktor Pasien
PERTIMBANGAN
PENENTUAN DOSIS
Dosis Terapi / dosis lazim/dosis pemakaian
Dosis Pasien Anak
Dosis Pasien Lansia
Dosis Pasien Obesitas
DOSIS OBAT UNTUK ANAK
UMUR BERAT BADAN (KG) DOSIS ANAK THD DWS
Bayi Prematur 1,13 2,5-5 %
1,81 4-8 %
2,27 5-10 %
Bayi Baru Lahir 3,18 12,5 %
2 bulan 4,54 15 %
4 bulan 6,35 19 %
12 bulan 9,98 25 %
3 tahun 14,97 33 %
7 tahun 22,68 50 %
10 tahun 29,94 60 %
12 tahun 35,52 75 %
14 tahun 54,43 80 %
Dr. Hartono
Jl. Durian 1
Makssar
SID : . SIP : ..
Makassar, 7 September 2015
R/ Tiamfenicol 200 mg
sach.lact q.s
m.f.l.a pulv dtd No. X
S. 3 dd pulv I
#####
R/ Parasetamol Syr No. I Fl
S. 3 dd cth I

Pro : Siti Kirani (7 tahun)


Alamat :
KETENTUAN PENULISAN RESEP
Dokterbertanggungjawab penuh
terhadap resep yg ditulisnya.

Resepditulis sedemikian rupa


hingga dpt dibaca petugas apotek.

Resep ditulis dg tinta warna hitam


atau biru shg tdk mudah terhapus
KETENTUAN PENULISAN RESEP(1)
Hindari penulisan rumus kimia obat misal
: H2O2, NaCl,
Hindari penulisan singkatan yg meragu-
kan
Boleh menulis lebih dari 1 R/ diatas satu
kertas resep.
Menyimpan turunan dari tiap resep yg
dituliskan.
KETENTUAN PENULISAN RESEP (2)
Sedpt mungkin dokter menulis resep
dihadapan pasien
Jangan bersikap ragu-ragu, mencoret
dan merobek kertas resep dihadapan
pasien.
Sebelum resep diberikan pasien
dibaca kembali apa yg telah ditulis.
Perhatikan kondisi ekonomi penderita.
(Farmakoekonomi)
KETENTUAN PENULISAN RESEP (3)
Tanggal resep ditulis jelas
Bila Pasien anak-anak cantumkan
umur atau berat badan.
Di bawah nama Pasien tulis
alamat.
Utk jumlah obat yg diberikan
dihindari penggunaan angka desimal
KETENTUAN PENULISAN RESEP (4)

Obat yg dinyatakan dg satuan unit,


jangan disingkat U. UI
Obat berupa cairan dinyatakan satuan
ml, hindari menulis cc.
Preparat cairan berupa obat minum utk
anak 50, 60, 100, 150 ml.
KETENTUAN PENULISAN RESEP (5)

Preparat cairan berupa obat minum utk


orang dewasa 200, 300 ml.

Obat tetes (mata, hidung, telinga)


diberikan 10 ml.
BAHASA LATIN DALAM RESEP

Bahasa latin digunakan untuk penulisan :


1. Nama obat,
2. Ketentuan mengenai pembuatan
3. Bentuk obat
4. Petunjuk aturan pemakaian obat ditulis
berupa singkatan Signatura.
BAHASA LATIN
Utk menghindari salah interpretasi
singkatan bahasa Indonesia sedpt
mungkin dihindari
Contoh :
- Obat batuk Hitam jgn disingkat
o.b.h Potio nigra contra tussim
(Pot.nigra c.t)
- Kalau perlu jgn disingkat K.P
Pro re nata (p.r.n)
BAHASA LATIN DLM RESEP (1)
Beberapa alasan penggunaan Bahasa Latin :
1. Bahasa latin adalah bahasa mati dan tdk
dipakai dlm percakapan sehari-hari.

2. bahasa latin mrp bahasa Internasional


dalam dunia profesi kedokteran & farmasi.
BAHASA LATIN DLM RESEP (2)

3. Dgn bahasa latin tdk akan terjadi


dualisme ttg bahan yg dimaksud dlmresep.
4. Dlm hal tertentu, krn faktor psikologi
ada baiknya Pasien tdk perlu mengetahui
obat yg diberikan kepadanya.
PENULISAN JUMLAH OBAT
Penulisan jumlah obat dinyatakan dlm
angka romawi :
I =1
V =5
X = 10
L = 50
C = 100
M = 1000
SINGKATAN LATIN
DALAM RESEP (1)
Singkatan latin yg sering dipakai di resep
aa = sama banyak
a.c = sebelum makan
a.n = malam sebelum tidur
ad lib = secukupnya
a.u.e = untuk obat luar
a.u.i = untuk obat dalam
SINGKATAN LATIN
DALAM RESEP (2)
C = sendok makan (15 ml)
cth = sendok teh (5 ml)
conc = pekat
dc = sedang makan
dd = sehari
dext = kanan
dil = encer
dtd = berikan sebanyak dosis tersebut
SINGKATAN LATIN
DALAM RESEP
f. = buat, harap dibuatkan
f.l.a = buat menurut cara semestinya
g = gram
gr = grain
gtt = tetes
gtt auric = obat tetes telinga
gtt nasal = obat tetes hidung
gtt opth = obat tetes mata
SINGKATAN LATIN
DALAM RESEP
i.m.m = berikan ke tangan dokter
inf = infus
inj = injeksi
iter = harap diulang
lot = obat cair untuk obat luar
m = campur , harap dicampur
m.f = campurlah dan buatlah
mg = miligram
SINGKATAN LATIN
DALAM RESEP (3)
o.m = tiap pagi
o.n = tiap malam
p.c = sesudah makan
p.r.n = kalau perlu
pulv = serbuk tunggal
pulveres = serbuk terbagi
S = tandailah
sol = larutan
SINGKATAN LATIN
DALAM RESEP
u.c = aturan pakai diketahui
u.e = obat luar
Ungt = salep
Vespere = sore
RESEP CITO
Krn suatu hal Penderita harus mendapat obat
dg segera maka dokter memberi tanda pada
bagian atas resep dg menulis CITO !
Resep cito pembuatannya harus didahulukan
Dokter yg meminta resep cito hendaknya
betul-betul bila Pasien dalam kondisi gawat
dan penundaan pemberian obat akan
membahayakan jiwa pasien.
Persamaan istilah cito statim (amat segera)
atau P.I.M (Periculum in Mora = berbahaya
bila ditunda)
BENTUK SEDIAAN
OBAT PADAT
CONTOH BENTUK SEDIAAN
OBAT PADAT
CONTOH BENTUK
SEDIAAN
OBAT PADAT
CONTOH BENTUK SEDIAAN
OBAT PADAT
CONTOH BENTUK SEDIAAN
OBAT CAIR (1)
1. Solutio (larutan)
2. Suspensio (suspensi)
3. Emulsi
4. Eliksir
5. Guttae (tetes)
6. Injectio (injeksi)
7. Aerosol
8. Infus
CONTOH BENTUK SEDIAAN
OBAT CAIR (2)
CONTOH BENTUK SEDIAAN
OBAT CAIR (3)
CONTOH BENTUK SEDIAAN
OBAT CAIR
CONTOH BENTUK
SEDIAAN
OBAT CAIR
CONTOH BENTUK SEDIAAN
SETENGAH PADAT (1)
1. Linimentum (obat gosok)
2. Ungentum (salep)
3. Pasta
4. Sapo (sabun)
5. Emplastrum (plester)
6. Krim
7. Gel
BENTUK SEDIAAN OBAT
SETENGAH PADAT (2)
BENTUK SEDIAAN OBAT
SETENGAH PADAT (3)
TUGAS POST TEST

Tuliskan resep yang rasional dan benar kepada :


Ibu Yatmi Asry yaitu:
- Obat tets telinga ottopain sebanyak 1 botol dgn cara pakai
3 kali sehari 5 tetes pada telingan kanan

- juga diberika Coamoxiclav 500 mg sebanyak 10 kapsul


dgn cara pakain 3 kali sehari 1 kps sebelum makan

- diberikan juga asam mefenamat capl 500 mg sebanyak


6 biji dgn cara pakai 3 kali sehari 1 cps kalau perlu

- juga diberikan obat injeksi :


Streptomycin sebanyak 2 flacon dan
cyploxacine 2 vial.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
Dr. Hari
Jl. Durian 10
Makassar
SID : . SIP :
Makassar, 19 Januari 2016

R/ Cap Amoksisilin 500 mg No. XV


S. 3 dd cap I (paraf)

Pro : Tn Amir
Usia : Dws
TUGAS

Tuliskan resep yg benar kepd:


ny. Mariani dgn komposisi sbb;
CTM 2 MG, DMP 7,5 mg, prednison 2 mg , dlm btk obat
puyer terbagi-bagi sebanyak 15 bks, setiap bungkus
mengandung obat seperti dlm resep dgn cara pakai
3 kali sehari 1 bungkus kalau perlu

juga diminta infus ringer laklat 500 ml fl sebanyak 3 botol.

Injeksi Cepotaksim 500 mg sebanyak 4 vial


Uji coba

Masalah : Seorang pasien bernama AMIN umur 24 tahun. Alamat


jl Pendidikan No. 125, Makassar

Setelah dilakukan pemeriksaan, maka keputusannya: di diagnosis


penyakit komplikasi:diputuskan dilakuan terapi dgn obat sbg berikut:

diberikan 3 macam btk Sediaan Obat :


a). resep racikan berupa Amoxicillin 1 kaplet, parasetamol 500 mg,
vitamin B kompleks 2 tablet dan lactosum secukupnya dibuat dlm
btk serbuk terbagi-bagi sebanyak 15 bungkus setiap bungkusnya
mengandung obat seperti dalam resep, dgn cara pakai 3 kali
sehari 1 kapsul sebelum makan dan diminta dimasukkan dlm
kapsul
b). Enzimpleks tablet sebanyak 15 biji dgn cara pakai 3 kali sehari
1 tablet sementara makan
c). Resep obat injeksi : Streptomycin sebanyak 2 flacon dan
cyploxacine 2 vial.

Tugasnya : tulis resep tersbt dgn benar dan rasional


TUGAS POST TES waktu 10 menit

Tuliskan resep yang rasional dan benar kepada :


Ibu Yatmi Asry yaitu:
- Obat tetes telinga ottopain sebanyak 1 botol dgn cara pakai
3 kali sehari 5 tetes pada telinga kanan

- juga diberika Co amoxiclav 500 mg sebanyak 10 capsul


dgn cara pakain 3 kali sehari 1 caps sebelum makan

- diberikan juga asam mefenamat caps 500 mg sebanyak


6 biji dgn cara pakai 3 kali sehari 1 caps kalau perlu

- juga diberikan obat injeksi :


Streptomycin sebanyak 2 flacon dan
cyploxacine 2 vial.
Dr. Hartono
Jl. Durian 1
Makassar
SID : . SIP : ..
Makassar, 19 Januari 2016

R/ CTM 2 mg
DMP 7,5 mg
Prednison 2 mg
mf.pulv dtd No. XV
S. 3 dd pulv I (paraf)
Pro : Siti Kirani
Umur : 7 tahun
Dr. Bambang
Jl. Sumbing 10
Makassar
SID : . SIP : .........
Makassar, 19 Januari 2016

R/ Braxidin 1 tab
Domperidon 1 tab
Famotidin 1 tab
mf.pulv da in cap dtd No. XV
S. 3 dd cap I ac (paraf)
Pro : Ny. Mariani
Umur : Dws
RS. Dr. Pemdidikan UNHAS
Makasaar
Dokter : Timoty
Bagian : Kulit dan Kelamin.
Makassar, 19 Januari 2016

R/ As salisilat 2%
Topcort cr 10 g
Ikaderm cr 10 g
m.f.l.a cream
S.u.e mane-vesp (paraf)
Pro : Nn. Lisa
Usia : Dws
RS. Wahidin Sudirohosodo
Dokter : Junaedi
Makassar.
Tanggal : 19 Januari 2016
R / Infus Ringer Lactat 500 ml fl No. III
s. i. m.m (paraf)
R/ Inj Cefotaxim 500 mg vial No. IV
s. i.m.m (paraf)

Pro : Tn Joni
Usia : Dws
RS. Wahidi Sudirohosodo
Dokter : Abdurahman
Tgl : 19 Januari 2016

R/ Venaron cap No. XII


s. 3 dd cap I (paraf)
R/ Faktu oint tube No. I
s. u.e anal pagi-sore (paraf)
R/ Anusol HC supp No. X
s.u.e an (paraf)
Pro : Tn. Gatutkaca
Usia : DWS
Dr. Hari
Jl. Kartini No.132
Makassar
SID : . SIP : ..
Makassar, 19 Januari 2016

R/ Bricasma syr No. I


s. 3 dd Cth (5 ml) (paraf)
R/ Ventolin Inhaler No. I fl
s prn 1-3 dd puff I (paraf)
R/ Dextamin Syr No. I
s. 2 dd cth (5 ml) (paraf)
Pro : Pandu
Usia : 8 thn
RS. Wahidin Sudirohosodo
Dokter : Rudi
Bagian : Ilmu Kesehatan Anak
Makassar, 19 Januari 2016

R/ Nutrilin drop fl No. I


s. I dd 0,5 ml (paraf)
R/ Nipe drop fl No. I
s. I dd 0,3 ml (paraf)

Pro. : By Ary
Usia : 10 bln
RS. Pendidikan UNHAS
Dokter : Popi
Bagian : THT
Tanggal : 19 Januari 2016
R/ Ottopain ear drop fl No. I
s. 3 dd gtt V auric Dext (paraf)
R/ Co amoxiclav 500 mg capl No. X
s. 3 dd capl I pc (paraf)
R/ Asam Mefenamat capl 500 mg No. VI
s. 3 dd capl I prn (paraf)
Pro. : Ibu Yatmi Asry
Usia : Dws
Klinik Mata Makassar
Dr. Tuty
Jl. Ratulangi No. 14, Makassar
SID : . SIP : .
Tgl : 19 Januari 2016

R/ C. Tobro Minidose Strip No. II


s. 3 dd gtt II ODS (paraf)
R/ Lutevit caps No. X
s. 3 dd caps I (paraf)
Pro :Tn. Mahmud
Usia : Dws

Anda mungkin juga menyukai