Created by :
B - 09
SKENARIO 2
(Makan,tapi badan kok lemas?)
Pak Budi seorang dosen,bertanya kepada dokter Tati :
Dokter kenapa saya selalu saja merasakan badan
lemas, walaupun baru saja makan?. Dokter
menceritakan secara garis besar bagaimana proses
pencernaan makanan,mulai dari metabolisme yang
terdiri dari Katabolisme dan Anabolisme. Serta
bantuan enzim-enzim pencernaan sehingga terjadi
proses kimiawi yang akhirnya menghasilkan energi.
Dokter menduga Pak Budi mengalami gangguan
metabolisme zat nutrisi.
LANGKAH 1
(IDENTIFIKASI ISTILAH)
METABOLISME HINGGA
MENGHASILKAN ENERGI
LANGKAH 2
(IDENTIFIKASI MASALAH)
Gangguan Metabolik
Zat
Penghasil
Metabolisme
Katabolisme Energi(Karbo
hidrat,Lemak
,Protein)
Anabolisme Dibantu
Enzim
ATP
LANGKAH 5
(LEARNING OBJECT)
2ATP, @NADH
2As.piruvat (3C)
2CO,2NADH
2Asetil Co-A (2C)
As.sitrat (6C)
As.oscaidasetad 2ATP,2NADH
(4C)
2NADH As. ketoglutarat (5C)
As.malat
2FADH 2CO,2NADH,2ATP
As. Suksinat (4C)
Transpor elektron
10 NADH + O 10NAD + HO + 30ATP
2FADH + O 2FAD + HO + 4ATP
Jadi, menghasilkan 38 ATP
Metabolisme Lemak
Lemak
As.amino
As.Ketokarbonat
ATP
GANGGUAN METABOLISME SISTEMIK
A. G.M Karbohidrat
1. Dibetes Mellitus
Defisiensi Insulin yang disertai hiperglikemia
Organ yang berperan : hipofise, pankreas, kelenjar
adrenalin.
2. Penimbunan Glikogen
Terjadi pada ginjal, jantung, hati dan otot
- Penyakit Von Gierke: kekurangan enzim pada
glukosa.
- Penyakit Glikogenesis: penimbunan glikogen pada
jaringan dan otot.
3. Hipoglikemia
Kadar gula dalam darah <normal
Gejala: keringat dingin, sakit kepala, gelisah, kejang
dan koma.
B. G.M Protein
1. Hypoproteinemia
Tekanan osmotik darah menurun sehingga terjadi
edema.
Penyebab:
- Ekskresi protein serum pada urin berlebihan.
- Pembentukan albumin terganggu karena lapar atau
penyakit usus.
2. Defisiensi protein: Pada gangguan pertumbuhan,
pemeliharaan jaringan, pembentukan antibodi.
3. Kuarsiokor: Tidak adanya protein untuk menghambat
lipoprotein.
4. Marasmus
Kekurangan protein,fisik kurus, rambut rontok.
Rentan terhadap infeksi.
Luka sukar sembuh.
C. G.M Lemak
1. Obesitas
Kelebihan berat badan > 10% dari normal.
Hipertropik: sel lemak membesar, jumlah tetap, berat
badan mudah diturunkan.
Hiperplastik Hipertropik: sel lemak membesar, jumlah
bertambah, berat badan sulit diturunkan.
2. Hiperlipemia
Bisa dijumpai pada DM yang tidak diobati.
Gejala: penimbunan lemak pada dinding pembuluh
darah arteri.
Penyebab: lebih banyak kalori daripada yang di
metabolisme.
3. Defisiensi lemak: lemak yang hilang secara drastis.
MEKANISME KERJA ENZIM
1. Enzim bersifat koloid, luas permukaan besar, bersifat
hidrofil
2. Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun
basa, kation maupun anion
3. Enzim sangat peka terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan denaturasi protein misalnya suhu, pH
dll
4. Enzim dapat dipacu maupun dihambat aktifitasnya
5. Enzim merupakan biokatalisator yang dalam jumlah
sedikit memacu laju reaksi tanpa merubah
keseimbangan reaksi
6. Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim
tetap baik sebelum maupun setelah reaksi
berlangsung
7. Enzim bermolekul besar
8. Enzim bersifat khas/spesifik
Mekanisme kerja enzim pada sistem pencernaan
- Mulut ( enzim amilase: amilum maltosa)
- Lambung (enzim pepsin : protein pepton, enzim
renin : mengumpulkan carein dalam susu )
- Usus halus
Lipase : lemak as.lemak + glikogen
Amilase : amilum maltosa
Tripsin : protein as.amino
Erepsin : pepton as.amino
- Colon (Usus Besar)
terjadi pembentukan sisa-sisa makanan oleh E.Coli
dan sintesa vit.K oleh E.Coli
-Rektum
-Anus
LANGKAH 7
(KESIMPULAN)