Anda di halaman 1dari 18

KEBIJAKAN KEMKES RI

TENTANG CSSD

Dr dr. Izaak Zoelkarnain Akbar, SpOT

RSUD dr H Moch. Ansari Saleh


Banjarmasin
Latar Belakang Pelayanan CSSD di RS
1.Penyebaran penyakit menular merupakan ancaman serius
bagi lingkungan RS. Suplai peralatan & bahan-bahan medis
steril memiliki peran penting dalam upaya untuk
mengurangi penyebaran penyakit.

2.RS. menjadi tempat dengan tingginya insiden penyakit yang


disebabkan mikro-organisme yang dengan mudah menyebar
antar pasien melalui petugas, peralatan dan bahan lain yang
digunakan untuk perawatan pasien.

3.Dalam perawatan pasien di RS. digunakan berbagai macam


persediaan medis yang besifat kritikal, yaitu yang
menembus membran mukosa atau mengenai jaringan tubuh
steril, harus digunakan dalam keadaan steril.
Latar Belakang Pelayanan CSSD di RS
4.Beberapa bahan sudah disterilkan di pabrik dan dirancang
untuk penggunaan sekali pakai. Namun, sebagai upaya
efisiensi di RS bagaimana cara siklus persediaan tsb dapat
digunakan kembali secara aman.

5.Ruang CSSD bertanggung jawab untuk membuat sebuah


proses yang aman untuk peralatan sekali pakai digunakan
berulang sesuai kebijakan RS.

6.Secara tradisional sterilisasi di RS masih terdesentralisasi,


shg menjadi tantangan bersama untuk membuat pelayanan
sterilisasi RS menjadi tersentral dan memberikan jaminan
mutu yang lebih baik.
UU no 44 Rumah Sakit harus
Tentang Rumah Sakit memenuhi persyaratan :
Lokasi, Bangunan, Prasarana,
Sumber daya manusia,
Kefarmasian, dan peralatan
Pasal 7

Pasal 8 Pasal 9-10 Pasal 11 Pasal 12-14 Pasal 15 Pasal 16

LOKASI BANGUNAN PRASARANA SDM KEFARMASIAN PERALATAN

1. Studi
kelayakan
2. Masterplan
Permenkes 340 tahun 2010
Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit

Bangunan dan Prasarana Sterilisasi


RS Kelas A dan B harus CSSD
Lokasi CSSD dalam RS
Pasal 8

1.Lokasi ruang CSSD memiliki kemudahan akesibilitas


pencapaian ke dan dari Ruang Operasi RS, Ruang Perawatan
Intensif, Ruang Rawat Inap, Ruang Gawat Darurat dan
terpisah dari sirkulasi pasien.

2.Bangunan RS bertingkat, harus diatur kemudahan akses ke


lif, dan tangga untuk pencapaian ke dan dari ruang-ruang yg
membutuhkan suplai steril.

3.Penggunaan jenis peralatan sterilisasi harus sudah


direncanakan sejak awal, karena terkait perletakan tata
ruang dan zonasi, perkuatan struktur bangunan, instalasi
elektrikal dan mekanikal.
Pasal 9 -10 BANGUNAN RUMAH SAKIT
a.R.Rawat Jalan R. YANMEDIK & PERAWATAN
b.R.Rawat Inap. a.R.Rawat Jalan;
b.R.Rawat Inap;
c.R.Gawat Darurat.
c.R.Gawat Darurat;
d.R.Operasi d.R.Operasi;
e.R.Tenaga Kesehatan f.R.Radiologi. e.R.Kebidanan dan Kandungan
g.R.Laboratorium f.R. ICU
h.R. STERILISASI g. Rehabilitasi medik
i.R.Farmasi. R. PENUNJANG MEDIK
j.R.Pendidikan dan Latihan a.R.Radiologi; b.R.Laboratorium;
k.R.Kantor dan Administrasi. c.R.Sterilisasi;
l.R.Ibadah dan R.tunggu. d.R.Farmasi
m.R.Penyuluhan Kesehatan e.R.Dapur. f.Laundry
masyarakat rumah sakit g. Kamar Jenazah
n.R.Menyusui. R. PENUNJANG UMUM & ADM
o.R.Mekanik. a.R.Pendidikan dan Latihan..
p.R.Dapur b.R.Kantor Administrasi
q.Laundry. c.R.Ibadah dan R.Tunggu.
r.Kamar janazah d.R.Penyuluhan Kesehatan masyarakat RS
s.Taman e.R.Menyusui.
f.Pelataran Parkir yang mencukupi
t.Pengolahan sampah
g. Taman
u.Pelataran parkir yang mencukupi
Pasal 11. PRASARANA RUMAH
MEKANIKAL
SAKIT a.Instalasi Sanitasi, Drainase, Plambing
b.Instalasi Gas Medik
a. instalasi air; c.Instalasi Uap dan Air panas
b. instalasi mekanikal dan elektrikal; d.Instalasi pengolahan limbah cair
c. instalasi gas medik; e.Instalasi pengolahan limbah padat.
d. instalasi uap; f. Instalasi pencegahan dan
e. instalasi pengelolaan limbah; penanggulanagn kebakaran
f. pencegahan dan penanggulangan g. Sarana Kerselamatan Jiwa
kebakaran; h. Rumah sakit yang aman terhadap
g. petunjuk, standar dan sarana bencana dan situasi darurat
evakuasi saat terjadi keadaan i. Instalasi Tata Udara
darurat;
h. instalasi tata udara; ELEKTRIKAL
i. sistem informasi dan komunikasi; a.Sistem Kelistrikan.
J. Ambulan b.Sistem Proteksi Petir
c.Sistem Komunikasi & Informas
Sumber Daya Manusia
Kepala Inst.
Data Kesehatan
Status
Uraian Tugas Ka.R . Inst.
Kesehatan

PJ Admin

Pemeriksaan
Staf
Berkala
SDM
di CSSD

Kompetensi Kualifikasi

Pelatihan Teknis Tanggung Jwb Kapasitas


9
Konsep Pelayanan
1.Dari berbagai ruangan di RS seperti r. operasi, r. rawat inap, r. rawat jalan &
ruang2 lain, semua barang2 kotor dikumpulkan di R. Sterilisasi Sentral
untuk diproses, kemudian didistribusikan kembali ke pengguna akhir.

2.Di R.Sterilisasi Sentral, proses pembersihan, disinfeksi, pengemasan,


sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusiannya dilakukan oleh petugas
khusus yang terlatih. Hal ini untuk memastikan kontrol yang lebih baik dan
hasil yang dapat diandalkan dan berkurangnya risiko akibat infeksi.

3.Sterilisasi instrumen, set operasi, nampan dan lain-lain dilakukan dengan


pemanasan menggunakan uap bertekanan atau dengan sterilisasi gas.

4.Sterilisasi dilakukan dimana instrumen dibersihkan & dikemas dg kain linen


khusus.

5.Dalam sistem desentralisasi, fasilitas sterilisasi dilakukan dekat dengan area


steril dari barang-barang yang akan digunakan, misalnya dalam ruang
operasi disebut Theater Steril Supply Unit (TSSU)
Latar Belakang Pelayanan CSSD di RS
6.Keuntungan sistem desentralisasi dimungkinkan untuk komunikasi
langsung dg unit pengguna barang steril, & transportasi menjadi lebih dekat
shg mengurangi resiko terkontaminasi, namun tanggung jawab supervisi &
aturan harus tetap mengikuti persyaratan teknis seperti di R. Sterilisasi
Sentral.

7.Dengan banyaknya lalulintas di dalam & sekitar area steril dari ruang
operasi yang kompleks dan apalagi dalam kebanyakan kasus
adanya jendela terbuka yang dilalui instrumen dan paket yang telah
disterilkan ke kamar operasi berakibat sulit terjaga kondisi sterilnya.

8.Ruang Sterilisasi Sentral melayani ruang perawatan, ruang operasi, ruang


perawatan intensif, ruang bayi, ruang rawat jalan, radiologi, farmasi dan
laboratorium klinis.

9.Kegiatan utama dari Ruang Sterilisasi Sentral ini adalah : sterilisasi,


menyimpan dan mendistribusikan bahan-bahan persediaan steril,
instrumen, set dalam nampan, paket linen steril dll
Fungsi CSSD di RS
1. Menerima dan memilah bahan-bahan kotor yang digunakan di RS;
2. Menentukan apakah barang-barang tsb akan digunakan kembali
atau dibuang;
3. Melaksanakan proses dekontaminasi atau disinfeksi sebelum
disterilisasi;
4. Melaksanakan pembersihan khusus dari peralatan dan bahan-2
5. Memeriksa dan menguji instrumen, peralatan dan linen;
6. Merakit kembali instrumen set, mengemas linen dan lain-lain.
7. Mengemas semua bahan-bahan untuk sterilisasi;
8. Sterilisasi;
9. Memberikan label dan tanggal pada bahan;
10.Menyimpan dan mengontrol persediaan; dan
11.Mengeluarkan dan mendistribusikan
Bangunan CSSD Rumah Sakit
1.Dalam perancangan, zonasi ruang sterilisasi sentral terbagi tiga yang
terorganisir, yaitu area kotor, area bersih dan area steril.

2.Pola aliran kerja harus direncanakan dimana lalu lintas petugas dan
pergerakan dari persediaan dan peralatan dicapai dengan cara yang
effisien.

3.Ruang CSSD memiliki setidaknya 3 akses yang tidak boleh


cross untuk mencegah terjadinya kontaminasi :
a) akses instrumen kotor (menuju r. dekontaminasi),
b) akses barang bersih (kassa, linen bersih, dll)
c) akses distribusi barang steril

4.Komponen bangunan ruang-ruang CSSD (lantai, dinding, plafon,


pintu) harus memenuhi persyaratan teknis.
CONTOH RUANG CSSD
Dengan sterilisator 1 pintu.
CONTOH RUANG CSSD ( Strerilisator 2 pintu )
Prasarana CSSD Rumah Sakit
1. Sistem kelistrikan : sistem kelistrikan esensial 1
2. Sistem pencahayaan.
3. Sistem proteksi Kebakaran
4. Sistem Tata Udara : persyaratan temperatur,
kelembaban, tekanan udara (+ & -) dan pertukaran
udara per jam (ACH)
5. Sistem Pasokan Air Bersih
6. Sistem Pasokan Uap
7. Sistem Pasokan Udara Tekan : diperoleh dari sentral
udara tekan berupa kompressor dengan
kelengkapannya, dalam hal ini tidak boleh diperoleh
dari sentral udara medik
Peralatan
KRITERIA PEMILIHAN PERALATAN
1.Ketercukupan/terpenuhi setting persyaratan,
meliputi kesesuaian dengan fasilitas yang ada,
pemenuhan keterampilan pengoperasian
peralatan, pemenuhan aklimatisasi dan
kondisi peralatan.
2.Keyakinan akan mutu dan keamanan
3.Kemampuan dan efektivitas biaya

Anda mungkin juga menyukai