DERMATITIS KONTAK
ALERGI
DEFINISI
Data di Inggris dan Amerika Serikat, DKA akibat kerja cukup tinggi,
yaitu sekitar 50-60%
ETIOLOGI
Lama pajanan
Oklusi
Suhu dan kelembaban
lingkungan
Vehikulum dan pH
Faktor individu (keadaan kulit
pada lokasi kontak, status
imun)
PATOGENESIS
Dikonjugasikan pada
Hapten masuk kedalam Ditangkap oleh sel
molekul HLA-DR, menjadi
epidermis langerhans
antigen lengkap
Mengeluarkan limfokin
Terjadi kontak ulang yang mampu menarik
Sel efektor yang telah
dengan hapten yang berbagai sel radang
tersensitisasi
sama sehingga terjadi gejala
klinis
GEJALA KLINIS
Gatal
Akut : bercak eritema berbatas jelas, kemudian
diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat
pecah menimbulkan erosi dan eksudasi (basah)
Kronis : terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin
juga fisur, batasnya tidak jelas
DIAGNOSIS
Anamnesis
Non medikamentosa :
Mencari alergen penyebab
Menghindari pajanan ulang dengan alergen penyebab
Medikamentosa :
Kortikosteroid untuk mengatasi peradangan pada DKA akut : prednison 30 mg/hari
Untuk topical : kompres dengan larutan NaCl atau larutan asam salisilat 1:1000
PROGNOSIS
?
Male > female (Fitzpatrick)
Female > male (Buku Ajar UI)
Male : female 1:1,4 (MedScape)
Predisposisi
Keturunan
Musim/iklim
Hygiene
Usia 2 bln - 2 thn Usia 3-10 thn
Muka, leher>>, Fossa Cubiti-Poplitea
Lutut, madidans Lesi kering
Tipe Tipe
Infantil Anak
Dermatitis
Atopik
Tipe
Remaja-Dewasa
Usia 13-30 thn
Fossa Cubiti- Poplitea
Frontal periorbita
FASE INFANTIL
I Harus ada kulit yang gatal (atau tanda garukan pada anak kecil)
Urtikaria adalah reaksi vascular pada kulit, ditandai dengan adanya edema setempat
yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat atau kemerahan,
umumnya dikelilingi oleh halo kemerahan (flare) dan disertai rasa gatal yang berat, rasa
tersengat, atau tertusuk.
Angioedema adalah reaksi yang menyerupai urtikaria, namun terjadi pada lapisan kulit
yang lebih dalam, dan secara klinis ditandai dengan pembengkakan jaringan
EPIDEMIOLOGI
Factor usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi geografis dan
musim memengaruhi jenis pajanan yang akan dialami oleh
seseorang
Urtikaria atau angioedema digolongkan sebagai akut bila
berlangsung kurang dari 6 minggu, dan dianggap kronis bila
lebih dari 6 minggu
Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat akibat
penglepasan histamine dari sel mast dan basophil. Sel mast adalah sel efektor utama pada
urtikaria, dan mediator lain yang turut berperan adalah serotonin, leukotrien, prostaglandin,
protease, dan kinin.
1. Factor imunologik yang
terdiri atas :
- Hipersensitivitas tipe cepat
yang diperantarai IgE,
2. Factor non-imunologik yang
contohnya alergi obat
mengakibatkan aktivasi
- Aktivasi komplemen jalur
langsung selmast oleh
klasik maupun alternative,
penyebab, misalnya : bahan
menghasilkan anafilatoksin
kimia pelepas mediator
(C3a, C4a, dan C5a) yang
(morfin, kodein, media radio-
menyebabkan pelepasan
kontras,aspirin, obat anti-
mediator sel mast.
inflamasi non steroid,
benzoate), factor fisik (suhu,
mekanik, sinar-X, ultraviolet,
efek kolinergik).
GAMBARAN KLINIS
Asian consensus guidelines yang diajukan oleh AADV pada tahun 2011 untuk
pengelolaan urtikaria kronis dengan menggunakan antihistamin H1 non-sedasi,
yaitu:
Antihistamin H1 non-sedasi (AH1-ns), bila gejala menetap setelah 2
minggu
AH1-ns dengan dosis ditingkatkan sampai 4x, bila gejala menetap
setelah 1-4 minggu
AH1 sedasi atau AH1-ns golongan lain anatagonis leukotrien, bila teriadi
eksaserbasi gejala, tambahkan kortikosteroid sistemik 3-7 hari
Bila gejala menetap setelah 1-4 minggu, tambahkan siklosporin A,
AH12, dapson omalizumab
Eksaserbasi di atasi dengan kortikosteroid 3-7 hari.
PROGNOSIS
Erupsi obat alergik atau adverse cutaneous drug eruption adalah reaksi
hipersensitivitas terhadap obat dengan manifestasi pada kulit yang dapat disertai
maupun tidak keterlibatan mukosa. Yang dimaksud dengan obat ialah zat yang
dipakai untuk menegakkan diagnosis profilaksis, dan pengobatan
ETIOLOGI
Tipe 2
Tipe 1 mekanisme yang diperantarai reaksi
dimediasi oleh antigen, komplemen terhadap eritrosit,
immunoglobulin (lg) E Leukosit, trombosit, atau sel prekursor
hematologik lain
Tipe 4
Tipe 3
Tipe lambat, diperantarai
reaksi imun kompleks
oleh limfosit T
GEJALA KLINIS
1. Urtikaria dan angioedema
2. Erupsi makulopapular
3. Fixed drug eruption (FDE)
4. Pustulosis eksantematosa generalisata akut
5. Eritroderma
6. Sindrom hipersensitivitas obat
TATA LAKSANA
Terapi sistemik
kortikosteroid
EOA ringan = 0,5 mg/KgBB/hari
EOA berat= 1-4 mg/KgBB/ hari.
Antihistamin
Topikal
Terapi sistemik lain yang pernah dilaporkan adalah penggunaan siklosporin,
plasmaferesis, dan Imunoglobulin intravena (IVIg)
PROGNOSIS