didokumentasikan
reversibilitas dengan bronkodila
tor
Kadar vitamin D serum 25
(OH) :
Sampel darah dikumpulkan,
Kuesioner : selama pemeriksaan
disentrifugasi, aliquoted,
usia, jenis kelamin, dan dibekukan sampai -
Indeks Massa Tubuh, dan 70 sampai diperlukan.
bbrp pertanyaan tentang Konsentrasi serum 25 (OH) D
beratnya asma. diuji menggunakan kit
RIA (DRG, Marburg, Jerman)
setelah ekstraksi dengan
asetonitril.
Dengan
melihat:
Bandingkan jumlah eosinofil
antara 2 FEV1, FVC, FEV1/FVC
kelompok penggunaan obat anti
inflamasi, rawat inap,
jumlah kambuh dlm
setahun, durasi dan
keparahan penyakit
KATEGORI KADAR
VITAMIN D
Insufisiensi
Defisiensi Cukup
20
< 20 ng/mL 30 ng / mL
dan <30 ng /mL
Pada
subyek asma, spirometri dilakukan dengan
spirometer .
FEV1 terbaik, FVC,dan nilai-
nilai FEV1/FVC yang dipilih untuk analisis.
T-test, Anova, chi-square (dengan probabilitas
preset P<0,05) dengan program SPSS versi 16
Analisis regresi sederhana, ganda, dan logistik,
efek simultan variabel pembaur ( usia, jenis
kelamin, tingkat vitamin D, dan indeks massa
tubuh (BMI) pada keadaan asma diukur).
Asumsi normalitas distribusi tersebut dapat
diterapkan berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov.
Table 1. Characteristics of patients in asthmatic and non-asthmatic groups
No. of patients 50 12 13 13 12
Age (yr) 9.312.67 10.213.34 9.692.31 7.921.55 9.52.94 0.156*
Sex (female/male) 19/31 7/5 6/7 6/7 0/12 0.006
BMI (kg/m2) 17.563.7 15.854.55 20.022.9 16.032.74 18.263.01 0.008*
Eosinophil count (cells/mm3) 236.3136.4 217.83176.61 238.08134.98 254.46115.15 233.08128.54
0.932*
Litonjua et.al25 :
Brehm et.al8:
- Anak dengan kadar 25(OH)
-Hubungan terbalik antara D yang insufisien memiliki
kadar sirkulasi vitamin D dan kemungkinan terjadinya
beberapa penanda alergi beberapa eksaserbasi
dan keparahan asma seperti
jumlah eosinofil, kadar IgE, -Tidak ada hubungan antara
eksaserbasi asma, vitamin D dengan respon
responsitivas saluran napas, terhadap bronkodilator atau
dan reaktivitas uji kulit hiperresponsivitas saluran
napas
PENELITIAN KAMI
Karena
subyek yang lebih kecil dan distribusi jenis kelamin yang tidak
rata
FAKTOR PREVALENSI
PERANCU DEFISIENSI VIT
D TINGGI PADA
Anak asma yang AREA SINAR
lebih sering di MATAHARI
dalam ruangan
FAKTOR
PERILAKU
Kadar 25(OH) D :
30-40 ng/mL (75-100 nmol/L/ hari
Kadar serum 25-hidroksi vitamin
D berbanding terbalik dengan
kejadian asma.