Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT

GLAUKOMA

Tri Hapsoro Guno 1301-1209-0023


RM Rendy Ariezal Effendi 1301-1209-0030
Yan Cahya Wijaya 1301-1209-0043
Identitas Umum
Nama : Nona. E
Umur : 14 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Ngamprah
Tanggal pemeriksaan : 28-10-10
Anamnesa
Keluhan Utama : Pandangan mata kiri kabur
Anamnesa Khusus :
Sejak tujuh bulan yang lalu, penderita mengeluh
pandangan pada mata kiri menjadi kabur. Keluhan
dirasakan terus menerus dan semakin memburuk.
Keluhan disertai mata berair, nyeri seputar mata dan nyeri
kepala. Keluhan tidak disertai mata merah, dan rasa silau..
Karena keluhannya, penderita berobat ke dokter umum
dan diberi obat tetes mata, tapi tidak tahu nama obatnya.
Pasien tidak pernah kontrol. Keluhan tidak dirasakan
membaik sehingga pasien berobat ke RSMC.
Lanjutan anamnesa
Riwayat benturan atau luka pada mata, penyakit
mata lain maupun operasi mata sebelumnya disangkal.
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan tertentu dalam
jangka panjang disangkal. Riwayat penyakit serupa dalam
keluarga diakui, yaitu ibu pasien. Sebelumnya penderita
tidak pernah menggunakan kacamata. 3 bulan yang lalu
keluhan dirasakan memburuk sehingga pasien tidak bisa
melihat (buta total).
STATUS GENERALIS :

Kesadaran : kompos mentis


Keadaan umum : tampak sakit ringan
Tanda vital : dalam batas normal
Lain-lain : dalam batas normal
Pemeriksaan Oftalmologi
VOD : 1/60 VOS : 0

OD OS
Posisi Orthotropia
Pergerakan Bola Mata Baik Baik
Silia t.a.k t.a.k
Palpebra Superior Tenang Tenang
Palpebra Inferior Tenang Tenang
App. Lakrimalis Lakrimasi (+) Lakrimasi (+)
Konj.Tarsalis Sup. Tenang Tenang
Konj. Tarsalis Inf. Tenang Tenang
Konj. Bulbi Tenang Tenang

Kornea Jernih Jernih

COA Sedang Sedang


Bulat, d=5mm,
Pupil RC(-) Bulat, d=5mm, RC(-)

Iris Sinekia (-) Sinekia (-)

Lensa Keruh Keruh


PEMERIKSAAN TIO PALPASI
OD N +
OS N +

TONOMETER SCHIOTZ:
OD : 50,6 mmHg OS : 12,2 mmHg
Pem. Funduskopi : OD OS
Papil Bulat, batas tegas Bulat, batas tegas
a/v 2/3 2/3
c/d 1.0 1.0
Makula FR (+) FR(+)
Retina Flat Flat
DK/ :
Juvenile glaukoma primer sudut terbuka ODS

ANJURAN PEMERIKSAAN KHUSUS :


Gonioskopi
Pemeriksaan kampimeter/perimeter
Mengapa pada pasien ini didiagnosis juvenile
open angle glucoma?
Dari anamnesis:
Keluhan utama pasien ini adalah hilangnya
penglihatan pada mata kiri pasien dan
pandangan buram pada mata kanan
Keluhan ini dirasakan berangsur-angsur
didahului penglihatan buram yang semakin
lama semakin buram yang sekarang menjadi
buta total.
Keluhan mata merah disangkal, nyeri kepala
+ muntah2, melihat lingkaran berwarna
pelangi disekitar cahaya terang disangkal
pasien
Riwayat penyakit yang serupa diakui oleh
pasien yaitu ibu pasien. Riwayat penggunaan
kacamata sebelumnya diakui oleh pasien.
Dari pemeriksaan Fisik:
visus menurun pada mata kanan
mata kiri visus nya 0
Tekanan intraokuler pada pasien mengalami
peningkatan
TERAPI / PENATALAKSANAAN
Timolol 0,5 % 2 dd gtt I
Diamox 3 dd I
Rencana Trabekulektomi
PROGNOSA
Quo ad vitam ad bonam
Quo ad functionam dubia ad malam
PEMBAHASAN
Glaukoma merupakan neuropati optik dengan
gambaran spesifik pada papil saraf dan
lapang pandang.
Peningkatan tekanan bola mata merupakan
faktor resiko yang utama dan tidak
merupakan penyakit glaukoma itu sendiri.
Faktor Resiko
Beberapa faktor resiko yang dapat mengarah
pada glaukoma adalah :1
Tekanan darah rendah atau tinggi
Fenomena autoimun
Degenerasi primer sel ganglion
Usia di atas 45 tahun
Keluarga mempunyai riwayat glaukoma
Miopia atau hipermetropia
Pasca bedah dengan hifema atau infeksi
Gambar 1. Pada funduskopi terlihat pembesaran cup sehingga c/d ratio meningkat
Klasifikasi Glaukoma
Sugar mengklasifikasikan glaukoma menjadi:2
Glaukoma primer
Dewasa
Glaukoma simpleks (glaukoma sudut terbuka,
glaukoma kronis)
Glaukoma akut (sudut tertutup)
Kongenital/juvenil
Glaukoma sekunder
Sudut tertutup
Sudut terbuka
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA

aliran keluar aqueus humor dari badan siliar melewati kanalis schlem pada
glaukoma sudut terbuka tehambat akibat dari proses degeneratif di jalinan
trabekula.
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA
Gambaran patologis yang utama :
proses degenerasi pada jaringan tuberkulum

di dalam jaringan tuberkulum dan di bawah


lapisan endotel kanal Schlemm terdapat
deposit materi ekstraseluler

berkurangnya drainase cairan aqueous

peningkatan tekanan intraokuler.


Gambaran Klinis

Onset : tersembunyi dan membahayakan


gejala biasanya baru muncul setelah
progesivitas penyakit telah lanjut
Diagnosis :
diskus optikus yang glaucomatous atau
hilangnya lapang pandang
peningkatan tekanan intraokuler
sudut bilik mata anterior yang normal.
PENATALAKSANAAN
Terapi Medikamentosa
Obat antiglaukoma berdasarkan pada cara
kerjanya :
1. Mengurangi produksi akuosa humor
2. Menambah curahan trabekular
3. Menambah curahan uveosklera
4. Penurunan volume korpus vitreum
1. Mengurangi produksi akuos humor
Beta adrenergik antagonis
Di dalam mata yang berperan besar pada produksi
cairan mata adalah beta-1 (1) reseptor. Dengan
menghambat reseptor beta maka dengan sendirinya
produksi akuos humor berkurang.
Dikenal beberapa bentuk Beta blocker topikal
1. Nonselektif beta blocker (timolol, levobunolol, carteolol,
metipranolol)
Termasuk ke dalam kelompok ini yang mempunyai efek
pada kedua reseptor beta-l (1) dan beta-2 (2),
mempunyai potensi menurunkan TIO dengan
memungkinkan mata memproduksi akuos lebih sedikit
daripada normal
2. Selekfif (betaxolol)
Selektif beta blocker adalah "cardioselective".
Pada usia lanjut toleransi obat ini lebih baik
karena efeknya kurang pada pernafasan,
dengan efek menurunkan TIO yang kurang.
Obat-obat karbonik anhidrase
Karbonik anhidrase inhibitor dikenal
Acetazolamide (D'amox), Methazolamide
(Neptazane), Dorzolamide (Trusopt 2%),
Brinzolamide (Azopt).
2. Menambah curahan trabekular
Adrenergik agonis
a. Brominidine (alphagen, alergan)
Menaikkan curahan akuos humor uveosklera
Menurunkan tekanan bola mata 4-6 mmHg

b. Epinefrin
B. Pembedahan pada glaukoma
Tujuan pembedahan pada glaukoma adalah
membuat filtrasi jalan keluar cairan mata.
Pada glaukoma masalahnya adalah terdapatnya
hambatan filtrasi (pengeluaran) cairan mata
keluar bola mata yang tertimbun dalam mata
sehingga tekanan bola mata naik.
Bedah trabekulektomi merupakan teknik bedah
untuk mengalirkan cairan melalui saluran yang
ada.
Pada trabekulektomi ini cairan mata tetap
terbentuk normal akan tetapi pengaliran
keluarnya dipercepat atau salurannya diperluas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai