Rima Mustafa
2012730086
Pembimbing : dr. Wiwin Sundawiyani, Sp.S
RPS: Pasien datang ke Poli Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
dengan keluhan tangan dan kaki sebelah kiri sulit untuk digerakkan,
keluhan ini dirasakan pasien sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan
kelemahan dirasakan muncul secara tiba-tiba setelah bangun tidur.
Awalnya pasien merasakan lengan dan tungkai kiri terasa berat saat
digerakkan, namun pasien masih bisa berjalan dengan bantuan dan
berpegang pada dinding. Kemudian lama-kelamaan lengan dan tungkai
kiri terasa semakin lemah. Pasien sulit untuk memegang benda dan
berjalan dengan menyeret kaki. Pasien tidak bisa bicara dengan jelas
(pelo) sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan sering tersedak
ketika minum. Pasien belum pernah mengeluhkan keluhan seperti ini
sebelumnya Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit Diabetes
Melitus.
ANAMNESIS SISTEM KELUHAN
CEREBROSPINAL Kejang (-), pingsan (-), pusing (-)
CARDIOVASKULAR Berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
RESPIRASI Sesak (-)
GASTROINTESTINAL Mual (-), muntah (-), BAB normal
UROGENITAL BAK normal
INTEGUMENTUM TAK
MUSKULOSKELETAL Tangan kanan dan kaki kanan lemas
RPD:
Pasien pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya sekitar
beberapa bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes
mellitus. Riwayat hipertensi disangkal. Riwayat jantung
disangkal.
RPK:
Dikeluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa.
Riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus di keluarga disangkal.
Ekstremitas:
edema (-), akral hangat, kulit lembab
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kekuatan otot: 5555/3333 Refleks patologis:
5555/3333 hoffman tromner -/-
Sensibilitas: tidak dilakukan babinski -/-
Refleks fisiologis: chaddock -/-
biceps +/ gordon -/-
triceps +/ oppenheim -/-
patella +1/+1 schaefer -/-
achilles +1/+1 Meningeal Sign
kaku kuduk (-)
NERVUS HASIL PEMERIKSAAN
CRANIALIS
n. I Tidak dilakukan
n. II Tidak dilakukan
n. III, IV, VI Refleks pupil direct +/+, indirect +/+, gerakan bola mata simetris,
nistagmus (-), strabismus (-), ptosis (-)
n. V kornea (+/+), palpasi m.maseter simetris
n. VII Mulut merot (-), tersenyum (+/+), mengangkat alis (+/+),
mengerutkan dahi (+/+), membuka dan menutup mata (+/+)
n. VIII Tidak dilakukan
n. IX, X Uvula tidak deviasi, refleks muntah (+), refleks menelan tidak baik
n. XI Menoleh ke kanan kiri (+/+), mengangkat bahu (+/+)
n. XII Lidah tidak deviasi, tremor (-), atrofi papil (-)
CT SCAN KEPALA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil CT Scan kepala
CT scan kepala tanpa kontras
tampak hypodens kecil pada paraventrikuler III kanan
Ventrikel III, IV dan lateralis normal, tak tampak perifocal odem
sistem ventrikel baik
Kes: infark cerebri kanan
EKG
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Patologi
Hematologi rutin
Hasil Laboratorium
Hb 3/5/2017
13,1 11,7-15,5
Leukosit 8,65 3,6-11
Ht 40 35-47
Trombosit 346 150-440
Eritrosit 5,67 3,8-5,2
MCV 71 80-100
MCH 23 26-34
MCHC 33 32-36
Ureum Ginjal
Ureum darah 21 10-50
Kreatinin darah 0,8 <1,4
Glukosa darah 243 70-200
sewaktu
KESIMPULAN
ANAMNESIS:
Tn. TH, 52 tahun dengan keluhan tangan dan kaki sebelah kiri sulit untuk
digerakkan, keluhan ini dirasakan pasien sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan
kelemahan dirasakan muncul secara tiba-tiba setelah bangun tidur. Awalnya pasien
merasakan lengan dan tungkai kiri terasa berat saat digerakkan, namun pasien
masih bisa berjalan dengan bantuan dan berpegang pada dinding. Kemudian lama-
kelamaan lengan dan tungkai kiri terasa semakin lemah. Pasien sulit untuk
memegang benda dan berjalan dengan menyeret kaki. Pasien tidak bisa bicara
dengan jelas (pelo) sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan sering tersedak
ketika minum. Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus.
PEMERIKSAAN FISIK & NEUROLOGIS:
TD = 140/80 mmHg; refleks fisiologis menurun (biceps,trisep)
HEAD CT SCAN:
infark cerebri kanan
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : hemiparese sinistra, disfagia, disartria, DM,
Hipertensi
Diagnosis Topis : Hemisfer cerebri dextra
Diagnosis etiologi : trombus
Diagnosis patologi : Infark
PENATALAKSANAAN
Menjaga jalan napas, fungsi respirasi, dan kardiovaskuler
Memantau dan mengelola tekanan darah
Memantau dan mengelola kadar glukosa darah (80-180 mg/dL)
Infus NaCl 2fl/hari
Clopidogrel 75mg/hari
Citicolin dosis 2x5000mg i.v
Aspilet 50mg/ hari
Amlodipine 5 mg/hari
Rantin 2x1
Metformin 2x500 mg
Mobilisasi bertahap
Program fisioterapi
PEMBAHASAN
DEFINISI
Gangguan fungsi otak baik fokal maupun global
(menyeluruh), berlangsung mendadak, lebih dari
24 jam, tanpa adanya penyebab selain dari
gangguan vaskular.
Pada pasien ini
Terdapat defisit neurologis fokal : Motorik : kelemahan pada satu
sisi (hemiparese sinistra) 5555/3333
5555/3333
Parese N.IX kiri akibatnya sering tersedak ketika minum
Sensorik : Baik
Keluhan terjadi secara perlahan, yaitu saat mula-mula
dirasakan terasa berat lama-kelamaan terasa kelemahan pada
anggota gerak badan bagian kiri.
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan neurologis
Anamnesis : terdapat hemiparese sinistra yang onsetnya lambat dan
pada saat bangun tidur terasanya, terdapat riwayat TIA
sebelumnya, terdapat disartria(pelo), status psikososial pasien
sering merokok, dan terdapat riwayat diabetes melitus.
Faktor resiko juga berpengaruh terhadap umur pasien yang diatas
50 tahun, jenis kelamin laki laki
Pemeriksaan neurologis : pada vital sign terdapat hipertensi,
penurunan refleks fisiologis pada bisep dan trisep, refleks menelan
yang tidak baik
EPIDEMIOLOGI
Dapat mengenai semua usia, tetapi meningkat
pada dekade ke-5.
Penyebab kematian yang cukup besar di Indonesia
Cepat, tepat, dan cermat dalam penanganan dapat
menurunkan risiko kematian maupun morbiditas
penderita.
Perbandingan laki-laki:perempuan = 2:1
Tidak dapat diubah :
usia, jenis kelamin, herediter,
ras/etnik
Faktor Risiko
Stroke
Dapat diubah:
hipertensi, penyakit jantung,
DM, TIA, dyslipidemia,
penggunaan kontrasepsi oral,
merokok, obesitas,alkohol
Perbedaan Tanda Stroke Iskemik Menurut Lokasi
UMUM
1. Life support secara umum
a. Pembebasan jalan napas dgn suction/intubasi
b. Oksigenasi 2-4 lpm via nasal canul
c. Pengendalian sirkulasi darah agar tdk tjd penurunan perfusi ke
jaringan otak
d. Manajemen cairan & elektrolit: NS 0,9% 20ml/jam atau asering, RL
e. Mengatur posisi kepala lebih tinggi 15-300 shg memperbaiki venous
return
f. Mengatasi kejang
g. Mengatasi rasa nyeri
h. Menjaga suhu tubuh normal <37,50C
i. Menghilangkan rasa cemas
2. Meminimalkan lesi stroke dengan neuroprotektan:
rt-PA,
2. Trombolitik streptokinase,
urokinase
Terapi Stroke
Iskemik
Heparin, LMWH,
3. Antikoagulan heparinoid
Citicolin,
4. Neuroprotektan
piracetam
Terapi Stroke Iskemik
ASPIRIN
menghambat secara irreversibel siklooksigenase
mencegah konversi asam arakhidonat menjadi
tromboxanA2 (merupakan vasokonstriktor kuat dan
stimulator agregasi platelet)
Dosis 75-150mg sehari
DIPIRIDAMOL
hambat agregasi platelet pada dosis tinggi,
dengan menghambat fosfodiesterase mybbkan
akumulasi cyclic adenosine monophosphate (cAMP)
dan cyclic guanosine monophosphate(cGMP)
intrasel mencegah aktivasi platelet
Terapi tambahan atau kombinasi dengan aspirin
dalam bentuk extended release
Dipiridamol juga menaikkan potensial antitrombotik
dinding vaskular
Dosis oral 300-600mg sehari dalam 3-4 dosis terbagi
sebelum makan
TIKLODIPIN
hambat jalan adenosin difosfat (ADP) pada agregasi
platelet dan menghambat faktor-faktor yang diketahui
merupakan stimuli agregasi platelet menyebabkan
perubahan membran platelet dan interaksi membran-
fibrinogenik penghambatan reseptor platelet
glikoprotein IIb/IIIa
Dosis 2x250mg
Efek samping : menekan sumsum tulang yang
menyebabkan neutropenia, rash, diare, dan kenaikan
serum kolesterol, ITP dan anemia aplastik
CLOPIDOGREL
Sama seperti Tiklodipin
Dosis 75 mg/ hari
2. TROMBOLITIK
Memperbaiki pasokan darah ke area penumbra obat
trombolitik: streptokinase, urokinase, plasminogen aktivator (rTPA)
rTPA, syarat:
a. Stroke didiagnosis <3jam
b. Harus dilakukan di ruang ICU
c. Usia 18thn
d. Tdk ada stroke/trauma kepala dlm 3bln sebelumnya
e. Tdk ada riwayat perdarahan intrakranial
f. TD sistolik 185mmHg atau diastolik 110mmHg
g. Tdk ada gejala yg menghilang dgn cepat/gejala stroke ringan
h. Tdk ada gejala ygmemunculkan dugaan SAH
i. Tdk ada perdarahan GIT/traktus urinarius dlm 21bln
sebelumnya
j. Tdk ada pungsi arteri pd lokasi yg non compressible dlm 7hr
sebelumnya
k. AT 100.000/mmk
l. Glukosa darah >50mg/dL (2,7mmol/L)
DOSIS rTpA: 0,9mg/kg (max.90mg) selama 60 menit 10% dosis I bolus
1 menit
STREPTOKINASE
Turunan protein dari streptokokus-hemolitikus
Secara tidak langsung mengaktifkan plasminogen
Dapat terjadinya perdarahan intraserebral tidak
direkomendasikan
UROKINASE
Aktivator ilmiah plasminogen selektif pada fibrin
(fibrinolitik)
Berasal dari urin manusia atau kultur sel-sel ginjal embrioa
Kontraindikasi : perdarahan organ dalam dan perdarahan
cerebrovaskular
Komplikasi : perdarahan
3. ANTI KOAGULAN:
Mencegah rekurensi stroke dini dan mencegah
perluasan trombus memperbaiki outcome
neurologis
Heparin
Dosis (5.000 atau 12.500 IU 2x sehari dalam 48 jam
onset gejala)
Perdarahan intracranial, ulkus peptikum, gangguan
fungsi hepar dan ginjal , TD tidak terkontrol (sistolik
>200 mmHg, diastolik >120 mmHg)
4. NEUROPROTEKTAN
Melindungi daerah iskemi agar tidak mengalami kematian
sel neuroprotektan: citicolin, piracetam