Anda di halaman 1dari 45

Presentasi Kasus

TINEA CRURIS

Oleh :
Dr. Munzir

Program Internsip Dokter Indonesia


PUSKESMAS II KUALA TUNGKAL
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi
Status penderita
Nama : Tn. A
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Alamat : Jln Sriwijaya
Status : Menikah
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 23 Agustus 2017
Keluhan Utama :
Gatal-gatal pada selangkangan/lipatan paha

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal pada
selangkangan/lipatan paha kanan dan kiri disertai
bercak-bercak kemerahan yang sudah terjadi 1 tahun,
bercak-bercak kemerahan pada selangkangan tersebut
mula2 kecil makin lama makin melebar, keluhan tersebut
kambuh-kambuhan dan bertambah gatal bila
berkeringat.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pernah memiliki keluhan yang sama 2 thn lalu

Riwayat Pengobatan :
Pasien sudah pernah berobat (pasien lupa nama
obatnya) sembuh, kambuh lagi.
Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum:
Baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6)
2. Tanda vital :
Tensi : 120/80
Nadi : 80 x/mnt
Pernafasan : 18 x/mnt
Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan fisik
KEPALA :DBN

MATA :DBN

THT :DBN

MULUT :DBN

GIT :DBN

LEHER :DBN
pemeriksaan fisik
THORAX
COR : DBN
PULMO : DBN
ABDOMEN : DBN
SISTEM GENETALIA : DBN
EKSTREMITAS ATAS : DBN
EKSTREMITAS BAWAH : TERDAPAT KELAINAN KULIT
Status Dermatologis
Lesi pada daerah genitokrural (selangkangan /
lipatan paha kanan-kiri)
Efloresensi :
Lesi makula hiperpigmentasi, berbatas
tegas, tepi meninggi, erosi (-), ekskoriasi (-).
Bagian tengah menyembuh (central healing)
ditutupi skuama halus
Diagnosis
Tinea Cruris
Terapi
Griseofulvin 250 mg 2 dd 1
Mikonazol nitrat 2%
Pembahasan Kasus

Tinea
MIKOSIS SUPERFISIALIS

DERMATOFITOSIS

NON DERMATOFITOSIS:
PITIRIASIS VERSIKOLOR

PIEDRA

KANDIDIASIS = KANDIDOSIS
DERMATOFITOSIS
Infeksi jamur yang mengenai epidermis kulit, rambut
dan kuku

Habitat :
antropofilik, zoofilik, geofilik

Klinis :
Tinea + lokasi
T. KAPITIS T. KORPORIS
T. BARBE T. KRURIS
T. PEDIS T. UNGUIUM
PREDISPOSISI
1. Temperatur tinggi
2. Kelembaban tinggi
3. Pekerjaan, sering berkontak dengan tanah, air,
binatang
4. Pakaian berlapis/ tidak menyerap keringat
5. Higiene dan gizi kurang
6. Sistim imun tubuh
7. Adanya penyakit dasar
8. Pengobatan
Patofisiologi
Agen penyebab dapat ditularkan melalui kontaminasi
dengan pakaian, handuk atau sprei penderita atau
autoinokulasi dari tinea pedis, tinea inguium, dan tinea
manum. Jamur ini menghasilkan keratinase yang
mencerna keratin, sehingga dapat memudahkan invasi
ke stratum korneum. Infeksi dimulai dengan kolonisasi
hifa atau cabang-cabangnya didalam jaringan keratin
yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yang
berdifusi ke jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi
peradangan. Pertumbuhannya dengan pola radial di
stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi kulit
dengan batas yang jelas dan meninggi (ringworm).
Gejala klinis
Gatal (meningkat waktu berkeringat)
Lesi makula hiperpigmentasi, berbatas tegas
Tepi meninggi
Bagian tengah menyembuh (central healing)
ditutupi skuama halus
TINEA KAPITIS
Infeksi jamur pada kulit , rambut kepala, alis & bulu mata
Etio: Trichophyton, Microsporum
Diagnosis:
Klinis:
Black dot, Grey patch ring worm, kerion, favus
Lab:
KOH, kultur jamur, lampu Wood
Terapi
Griseofulvin, Gol.Azol, Terbinafin, Shampo Selenium
Sulfide
GGGH

Mikroskopik T.rubrum Mikroskopik M.cani


Woods Lamp
TINEA KRURIS
Infeksi jamur dermatofita
pada daerah pubis & sela
paha

Etio:
E. floccosum
T. rubrum
T. mentagrophytes
TINEA KORPORIS
Infeksi jamur dermatofit
pada badan, tungkai,
lengan

Etio :
Trichophyton
Microsporum
Epidermophyton
TINEA PEDIS
Infeksi dermatofit pada kaki,

terutama di sela jari dan

telapak kaki

Etiologi :

T.rubrum, T.mentag, E.floccosum

Predisposisi:

Lama pakai sepatu, panas,

lembab
TINEA UNGUIUM
(ONOMIKOSIS)
Kelainan kuku akibat infeksi
jamur
Etio :
T. rubrum,
T. mentagrophytes
Diagnosis:
Klinis : OSD, OSP, OSPT,
OK
Lab: KOH, kultur,
potongan kuku dan
rambut.
LABORATORIUM

KOH
Kerokan kulit,
potongan kuku,
rambut
+ KOH 10-20%

Hifa panjang + spora


Diagnosis
Berdasarkan :

Anamnesis

Pemeriksaan fisik (gambaran klinis dan lokasi


terjadinya lesi)

Pemeriksaan mikologis (KOH)


Penatalaksanaan
Pengobatan
a. Topikal
- Kombinasi as. Salisilat & as. Benzoat
- Kombinasi as. Salisilat & sulfur presipitatum
- Derivat azol: mikonazol 2%, klotrimasol 1,
ketokonazol 1%
b. Sistemik
1. Griseofulvin
2. Gol. Azol
3. Antibiotika
4. Antihistamin
Pencegahan
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.
Jaga kebersihan kulit bila berkeringat keringkan dengan
handuk /tissue dan mengganti pakaian yang lembab
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat
menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan ganti
setiap hari.
Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan
handuk yang digunakan penderita harus segera dicuci
dan direndam air panas.
Tidak memakai handuk atau bertukar pakaian dengan
orang lain
Prognosis
Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis dan
terapi yang tepat asalkan kelembapan dan
kebersihan kulit selalu dijaga.
PITYRIASIS VERSIKOLOR

Infeksi jamur superfisial, disebabkan


oleh Malassezia furfur
(P.orbiculare/ovale)
Jamur dimorfik
Saprofit -------------Parasitik
GAMBARAN KLINIS

Gatal +/-

Makula dimulai di
sekitar folikel
rambut

Bermacam-
macam warna

Skuama halus
LABORATORIUM

Pemeriksaan Meat ball and spaghetti

Pemeriksaan
dengan lampu
Wood

Kerokan kulit ,

+ KOH
PENATALAKSANAAN

Hindari faktor pencetus

Topikal :

Gol. Azol ( krim, sampo)

Sampo Selenium sulfida

Oral:

Gol. Azol
KANDIDIASIS

Infeksi jamur yang disebabkan oleh


Candida, terutama C. albicans

Jamur saprofit pada lipatan kulit,


mulut, tenggorok, sal. cerna, vagina

Jamur dimorfik : pengaruh lingkungan

Mekanisme imun humoral & seluler


Kandidiasis oral/ Oral trush

FISSURA

MERAH

PSEUDOMEMBRAN
Kandidiasis Intertriginosa

Mengenai lipatan kulit

Kandidiasis terbanyak

Gatal hebat

Makula eritem, batas

tegas, basah,

lesi satelit
Kandidiasis Interdigitalis
Pustula yang kemudian terjadi erosi, pembentukan
fisura, dan dikelilingi oleh kulit yang menebal.
Distribusi disela-sela jari kaki dan tangan
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Definisi: infeksi vagina / vulva yang disebabkan
oleh Candida
Fc. Predisposisi :
1. DM
2. Wanita hamil
3. IUD
Gejala klinis:
Gatal
Duh tubuh sedikit
Labia mayora,kulit erosi & lesi satelit
Mukosa vagina eritema
Bercak-bercak seperti susu/bubuk,lengket sukar
lepas
Kandidiasis vulvovaginalis

Sangat gatal dan


pedih

Keluar cairan putih

mirip susu/ keju

Pseudomembran putih

Sangat eritem

Lesi satelit
Kandidiasis vaginalis
LABORATORIUM

Pemeriksaan Pseudohifa

Kerokan kulit +
larutan KOH 10 -20
%

Pewarnaan Gram

Kultur

Pemeriksaan
histopatologi
blastospora
PENATALAKSANAAN

Umum :
Mengurangi faktor predisposisi
Topikal:
Nistatin, gentian violet, mikonazol
Sistemik
Gol. Azol
PENGOBATAN

Klotrimazol vaginal 500 mg dosis tunggal

Klotrimazol 200 mg 3 hari

Ketokonazol 2 x 200 mg p.o 5 hari

Itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal

Flukonazol 150 mg dosis tunggal


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai