Anda di halaman 1dari 14

DISPEPSI

DEFENISI

Sindroma klinik yang di sebabkan oleh


beberapa penyakit saluran cerna bagian
atas
Rasa nyeri/sakit, dan dicomfort ulu hati,
bersifat eopisodik dan persisten,
akut/kronis fungsional dan organik.
SIMPTOM DISPEPSIA
Sindrom yang dialami :
Sakit Perut atas & Discomfort, rasa penuh
setelah makan (fullness), kembung (bloating),
cepat kenyang (early satiety), sendawa
(belching), kurang nafsu makan/anoreksia,
muntah/vomiting, mual/nausea, heart
burn/pirosis dan regurgitasi asam.
Nyeri/sakit ulu hati, sakit tengah malam,
menyebar kepunggung.
Terminologi lain : Non Ulcer, fungsional, X-ray
(-), esensial, flatulen, idiopatik dan epigastrik
distress dispepsi .
Dispepsia

Endoskopi + alarm (disfagia, perdarahan, anemia, BB ?


Simptom dispepsia berat, awal dispepsi > 45 )

Tukak Peptik Kronis Kanker Lambung


Dispepsia Non Tukak

Organik Fungsional

Pankreatitis Lesi GERD Dispepsia IBS


Kolesistitis Mukosa Kronis

Gastritis Duodenitis
Kronis Kronis
Dispepsia Fungsional 2-5 % dokter keluarga
13,6 % pasien dokter umum
20-40 % konsultasi Gastroenterologi

DISPEPSIA

Tipe dismotilitas
Tipe tukak
Non spesifik
Refluks
PATOFISIOLOGI DNU / DF
* Multifaktorial disorder
* Dismotilitas lambung
Asam ?
Psikiis
Hipersensitivitas makanan, alkohol, kopi, rokok
NSAIDs
Infeksi HP
HP
* Tergantung pada : - agents
- Host
- Lingkungan
* Peranan pada DNU
perbedaan prevalensi HP
eradikasi HP menghilangkan simptom
DISPEPSIA FUNGSIONAL
* Prevalensi : USA 25%
Skotlandia 25%
Denmark 34%
Inggris 41%
Karena pengelompokkan gejala dispepsia tidak
berhubungan dengan patofisiologi

maka penatalaksanaan berdasarkan gejala yang


predominan
Dispepsia abad 21 ( Milenium III )

1900

2000 Kanker Tukak DF GERD


Lambung Peptik
DISPEPSIA FUNGSIONAL th 2000 (MILLENIUM III)
* Berbeda dan overlapping dengan GERD & IBS
* 2 sub group utama
sakit ulcer like
Discomport dismotility like

PERBEDAAN DEMOGRAFI DARI SUBGRUP


DISPEPSIA
Prev. sakit Prev. discomfort
Seks 69 % (M) 60 % (F)
Umur rata-rata 41 tahun 39 tahun
BB > ideal < ideal
Overlap. GERD 24 % 23 %
Overlap. IBS 12 % 30 %
GET normal delayed
%-delayed 11 % 42 %
PATOFISIOLOGI DF

Kerusakan postprandial relaksasi fundus (40%)

Terapi relaksasi
Fundus (serotonin)
Cepat / kenyang
( early satiety )

Berat badan menurun


Penyebab Dispepsia Kronis
Penyakit Evaluasai Klinis

NUD/DF Umur muda, alarm (-)


Tukak Peptik kronik NSAIDs, Serologi HP (+), rokok,
PSCA, anemia.
GERD Heart burn, Refluks asam
Kanker Lambung Umur tua, alarm (+), BB , HP(+)
Misscelanous

Peny.Bilier/sal Kolik Bilier


Pankreatitis kronik Nyeri menetap radiasi kepunggung,
alkohol, DM.
Angina Intestinal Sakit post prandial, takut makan,
BB turun, rokok, DM,komplikasi DM
Obat-obatan Teofilin, besi, K, digoksin, Antibiotik.
DAERAH DENGAN
TINGGI KANKER RATE
Dispepsi tidak terinvestigasi

Simptom alarm

(+) (-)

Endoskopi HP (+) HP (-)

Terapi tepat / Empiris, prokinetik


eradikasi, empiris / antisekretorik
DAERAH DENGAN
RENDAH KANKER RATE
Dispepsi tidak terinvestigasi

Simptom alarm

(+) (-)

Endoskopi HP (+) HP (-)

Terapi tepat / Terapi Empiris,


eradikasi, HP prokinetik /
empiris antisekretorik
Langkah awal penatalaksanaan
dispepsia dalam praktek

Latar belakang masalah


80 % pasien tanpa kelainan organik
Sebelum menetapkan terapi :
1. Singkirkan peny. Non GI, bilier, IBS,
refluks
2. Keluhan < 2 4 minggu : diet
makanan lembek, makan teratur,
jangan terlalu banyak, faktor
pencetus makanan tertentu hindari,
tidak merangsang / pedas, asam,
lemak, alkohol, kopi, rokok Terapi
di evaluasi
3. Waspadai alarm simptom, (+)
endoskopi (disfagia, perdarahan,
anemia, BB ? Simptom dispepsia
berat, awal dispepsi > 45
4. Singkirkan obat-obat NSAIDs,
analgetik
5. DF banyak diklinik, kemungkinan
seumur hidup, patients physician
relationship yang baik.
6. First line treatment antasid,
prokinetik, PPI/ARH2
Bila gagal kombinasi terapi
atau periksa
HP/lokal bila (+) eradikasi

Anda mungkin juga menyukai