Teknologi Surfaktan
Teknologi Surfaktan
TEKNOLOGI SURFAKTAN
Oleh :
Hendrix Yulis Setyawan, STP. Msi
(1) Hidrokarbon
Dapat berupa rantai alkyl lurus, becabang, jenuh, tidak jenuh, sebagian
siklik ataupun aromatik.
(2) Perfluorohidrokarbon
Dapat berupa rantai lurus atau bercabang, perfluoronated sempurna
atau diikat pada hidrokarbon
(3) Siloxane
Seringkali diikatkan ke gugus hidrofilik melalui perantara rantai alkyl
pendek.
(4) Polyoxypropylene atau polyoxybutylene
Beberapa Gugus Hidrofobik pada Surfaktan Komersial
COO-
COO- COO-
Hidrofilik -OOC
Hidrofilik
COO-
-OOC
COO-
-OOC
Hidrofobik
COO-
-OOC
COO-
COO-
COO-
COO- COO-
Hidrofilik
Pemilihan Jenis Surfaktan
Adhesion Promotion
- Adhesi antara 2 fasa immiscible tergentung pada kekuatan interaksi
antara dua molekul berbeda yang berhadapan saling berseberangan
antarmuka antara dua molekul tersebut.
- Makin kuat interaksi antara dua molekul tersebut, makin besar gaya
adhesi antara dua fasa tersebut.
Proses Pembusaan
Udara
Air Surfaktan
Air
Air Lemak/
Air
Minyak
Surfaktan
Air Air
Solubilisasi pelarut yang bersifat tak larut (solvent-insoluble material)
- Diperlukan untuk melarutkan air dengan pelarut yang tidak dapat larut
dengan air.
- Solubilisasi pelarut yang bersifat tidak larut dalam air tergantung pada
kehadiran micelle surfaktan dalam fasa pelarut, dengan bagian hidrofobik
dari micelle surfaktan berada di bagian dalam.
- Contohnya : melarutkan air ke bahan bakar pesawat terbang untuk
mencegah terbentuknya formasi kristal es di saluran bahan bakar pada
suhu di bawah titik beku air.
Hydrotropy
- Karakteristik yang sama atau menyerupai molekul surfaktan yang mampu
meningkatkan kelarutan berbagai zat terlarut dalam suatu pelarut.
Peningkatan viskositas
- Viskositas fase larutan ditingkatkan dengan meningkatkan fraksi volume
bahan terlarut (solute) dalam larutan
- Merupakan fungsi dari micelle dalam sistem, bahkan lebih bergantung pada
struktur micelles surfaktan yang terbentuk.
Nilai Tambah Produk Turunan Kelapa Sawit
900
800
700
nilai tambah (%)
600
500
400
300
200
100
0
My. asam asam Margarin gliserin fatty Metil ester surfaktan
Goreng lemak stearat alcohol
Persentase Pasar Surfaktan
Konstruksi
Plastik 5.5% Bahan peledak
0.5% Pangan 0.1% Lainnya
2.3%
Polimerisasi 6.2%
emulsi
3.4%
Kertas
1.4%
Sumber : www.chemsoc.org
ROADMAP SURFAKTAN
Konstruksi
Industri Industri Industri Industri
dan Industri Industri Industri
Pertambangan Obat-obatan Bahan Kosmetika & Cleansing &
Pekerjaan Farmasi Pangan Perminyakan
Pertanian Peledak Personal Care Washing
Sipil Lainnya
Products Product
Market
Studi Rancang
Sumber Pati & Sumber Minyak/Lemak * Suhu Reaksi * Sistem Reaksi Kelayakan Bangun
* Rasio mol reaktan * Pemurnian
Gula Emulsifier Nabati * Agitasi * Formulasi
Penggandaan
R&D Skala Produksi
Seleksi bahan Seleksi bahan Seleksi bahan
baku potensial baku potensial baku potensial
Kondisi Proses
Kondisi Proses Pengembangan
Konversi
Konversi Proses
Bahan Baku
Diagram Oleokimia Dasar dan Turunannya
Esterifikasi Gliserida parsial
Gliserol
Hidrolisis
Triasetin
Esterifikasi
Ester asam lemak
Epoksidasi
Alkyl epoxy ester
Asam lemak Ethoxylasi
Asam lemak ehoxylate
(fatty acid)
Konjugasi
Conjugated fatty acid
Tangkai Buah
Daun Bunga Batang Akar
Bunga
Bahan Tambang/
Nira Estragol Daging Biji/Inti Kelapa Sawit Cangkang Tandan Limbah Limbah Arang
Kerajinan Daging Buah Tali
Gula Buah (PK) Sawit Kosong Padat cair
Tokoferol Merah Pulp
Aseton-
Anggur Pakan Domba
Nutrien Butanol- Pasta
Sawit Testa Pelet Karbon Etanol Gasbio
Organik Pangan Non Pati
Vitamin B
Pangan Selulosa Pelet Lignin
Lipid komplek Bungkil Inti
Cuka Sawit Minyak Media Absorber
Isoenzim Bahan Silose
Kelapa Sawit (CPO) Pertumbuhan Polipot TKS Bangunan
Pulp Kapang (Pot Tanaman) Silitol
Selulosa
Tepung Inti Minyak Inti Makanan Biogas Metan Bahan Kerajinan
Sawit Sawit (PKO) ternak
Alkohol Bungkil Kayu Kelapa
Bahan Vernis, Sawit
Glukosa Metan Makanan
Minyak
Media Ayam
Kue-kue Inti Rengas
Sawit Pengembangbiakan Makan Ternak
Tepung Bahan Cacing Ruminansia
Tempurung Bakar
Media Media Enzim Ekstra
Pertumbuhan Pertumbuhan Sekunder
Arang Karbon Aktif
Minyak Kelapa Sawit kapang
Lumpur Kelapa Sawit
Kasar (CPO) Mono Pulp
Gliserida Poliblen
Lignin Surfaktan
Karbon Aktif Abu Janjang Campuran Pupuk
Ransum Digliserida Lignin
Ternak Briket Arang
Silitol Asam
Organik
Surfaktan
Silose
Sabun
Fatty Metalic Polyethoxylated Fatty Ester Dibasic Fatty Acide Minyak
Fatty Alkohol Margarine
alkohol soap Derivates amines Acid Amides Salad
Cocoa Butter Vegetables
Substitute Margarine Shortening
Ghee
APLIKASI SURFAKTAN
PADA INDUSTRI
INDUSTRIAL APPLICATION OF SURFACTANTS
Deinking agents
Palm Oils
Defoaming agents Others Energy
Dispersants for CaCO3 Environment
Food
Plastics Water
Scouring and bleaching agents Treatment
Dyeing auxiliaries
Softening agents Pulp &
Antistatic agents
Shade improvers
Paper
Surfactant :
Metal
Textile Anionic Surfactant
Concrete additives
Gypsum board additives
Cationic Surfaktant
Asphalt emulsifiers.
Amphoteric Surfactant
Oilfield
Construction Nonionik Surfactant
Firefighting
Agro Foam
chemicals Emulsion
Polymerization
Adjuvants
Additives for agrochemicals
Anti-caking agents Detergent Explosive
Wood preservativesv Toiletries Material
Fermentation
Cosmetics
Laundry
Fermentation
detergent Additives for
additives
chemicals Foaming agents polymerization
for toothpastes
Cosmetics
chemicals
Source : Modification of KAO Indonesia Chemicals Information
Agrochemical
A. Immersion Cleaning
Surfaktan Anionik :
- Ethoxylated (4-10 EO) nonylphenol phosphate ester
- Ethoxylated (4-9 EO) linear (C8-C10) alcohol phosphate ester
- Ethoxylated (9-12 EO) dinonylphenol phosphate ester
Surfaktan Nonionik :
- Nonylphenol ethoxylate (5-12 EO)
- Octylphenol ethoxylate (5-10 EO)
- Linear (C9-C11) alcohol ethoxylate (5-12 EO)
- Branched (C13-Oxo) alcohol ethoxylate (9-12 EO)
- Tertiary dodecyl (branched) thioethoxylate (6-10 EO)
Surfaktan Amfoterik :
- Sodium acylamido aminopropionate
- Sodium acylamido aminohydroxypropyl sulfonate
B. Paper Deinking
- Digunakan pada proses daur ulang kertas bekas.
- Kinerja surfaktan yang diperlukan : memberi efek pembasahan
(wetting) dan sifat dispersi yang sangat baik pada partikel tinta yang
akan dipisahkan dari serat kertas, serta stabil terhadap hidrolisis.
- Jenis surfaktan yang digunakan : surfaktan nonionik
Tabel. Surfaktan yang digunakan pada proses deresinasi pulp
Surfaktan Anionik :
- Ethoxylated (6-10 EO) nonyl/octylphenol phosphate ester
- Ethoxylated (4-8 EO) linear (C8-C10) alcohol phosphate ester
- Ethoxylated (8-12 EO) dinonylphenol phosphate ester
Surfaktan Nonionik :
- Polyoxyethylene (9-15 EO) nonyl/octylphenol
- Polyoxyethylene (12-20 EO) dinonylphenol
Sumber : Rosen and Dahanayake (2000).
Surfaktan Keterangan
R N+(CH3)2O- R = C16 - C18
R1 N+(CH2CH2OH)2O- R = C15 CO NH CH2CH2- hingga C7 CO NH CH2CH2-
m = 9 - 15, n = 2
R N [(CH2CH2O)mH]n
m = 8 - 10, n = 3
R N [(C3H7O)x (C2H4O)y H]2
x = 12 - 15, y = 2 - 4
R N+ (CH3)2CH CH (OH) CH2 SO3-
Surfaktan Karakteristik
Lignosulfonate Dispersing
Sodium butyl or isopropyl naphthalene sulfonate Wetting
Sodium naphthalene sulfonic acid-formaldehyde Dispersing
condensate
Sodium alkyl (branched C8-C10) sulfate Wetting dan dispersing
Sodium alkyl (C6-C10) ethoxy (2-4) sulfate Foaming and air entrainment
Rosin acid soap Foaming and air entrainment
D. Aspal
- Aspal bersifat padat pada suhu kamar dan nonpolar.
- Surfaktan berfungsi rangkap : (1) mengurangi tegangan antarmuka
aspal/air sehingga aspal dapat diemulsikan dalam air, kemudian (2) saat
emulsi aspal/air kontak dengan rangka jalan (road-building aggregate),
emulsi membasahi dan menyerap ke dalam rangka pada bagian hidrofobik.
- jenis surfaktan yang digunakan : surfaktan kationik, dengan rantai alkil
C12-C20.
Tabel. Surfaktan yang digunakan pada industri papan gipsum
Surfaktan Kationik
RCONHCH2CH2NH3 +X-
R N+H2CH2CH2 NH3+ 2X-
R N+H2CH2CH2CH2NH3+2X-
R N+(CH3)3Cl-
R CONHCH2CH2 N(CH3)3+X-
R N(CH2CH2OH)2
R N+(O-)(CH3)2
R = C4 - C18
X- = Cl-, Br-, CH3SO4-
Surfaktan Viskositas
100-1 s/shear rate at 5% (by wt)
C16H33N+(CH3)3 . CH2(COO-)2 87
C18H37 N+(CH3)3 . HOCH2C6H4COO- 90
C18H37 N+(CH3)3 . CH2(COO-)2 110
R N+ (CH3)3 . CH2(COO-)2 140
RN+(CH2CH2OH)2CH3Cl- 180
R = C22
Fluorosurfaktan
C6-10F13-21CH2CH(OCO CH3) CH2 N+ (CH3)2 CH2COO-
C8H17CH2CH2S CH2CH2CONH C(CH3)2 CH2SO3- Na+
C6-10F13-21CH2CH2N+(CH3)3 CH3SO4-
C6-10F13-21SO2N(CH2 CH2) C3H6N+(CH3)3. CH3SO4-
C2F4CONH C3 H6N+(CH3)2 CH2 CH2 CO2-
C8F17CH2CH2 S CH2 CH2 COO-Li+
Surfaktan Anionik :
- Ethoxylated (6-10 EO) dodecylphenol phosphate ester
- Ethoxylated (5-10 EO) linear (C10-C16) alcohol phosphate ester
- Ethoxylated (5-10 EO) tridecylalcohol phosphate ester
- Ethoxylated (0-4 EO) alkyl (C12-C14) sulfate
Surfaktan Nonionik :
- Ethoxylated (15-20 SEO) castor oil sorbitan monolaurate
- Ethoxylated (5-10 SEO) sorbitan monolaurate
Surfaktan kationik :
- Ethoxylated (6-12 mol SEO) tallow amine)
C. Defogging Agent
- Seringkali plastik berembun akibat penetrasi lampu atau cahaya, jika
digunakan untuk mengemas produk pangan akan berpengaruh buruk
terhadap pangan dan penerimaan konsumen.
- Surfaktan yang umum digunakan : surfaktan jenis polyoxyethylenated
atau polyhydroxylated dengan rantai alkil C9-C12. Lebih disukai
apabila memilki struktur aromatik pada gugus hidrofobiknya.
TERIMA KASIH