Anda di halaman 1dari 18

DI SUSUN OLEH :

1. BADRI ILHAM 1620007B


2. BENI DANIL 1620008B
3. DARMA TRI SAMUDRA 1620009B
4. DEDDY RIO SHANGRELA 1620010B
5. DORIS SEPTIAR MADANA 1620011B
6. DWI RAHMAWATI 1620031B
Peristiwa keluarnya darah, krn pembuluhdarah mengalami
kerusakan. (benturan, sayatan, pecah pembuluh darah)
Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh
darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa
( trauma ) atau penyakit.

Klasifikasi sumber perdarahan / Golongan Perdarahan

1. Perdarahan Nadi ( Arteri )


- Berasal dari pembuluh Nadi
- keluarnya memancar seirama denyut nadi
- berwarna merah terang
2. Perdarahan Balik ( Vena )
- Darah keluar mengalir
- Berwarna merah gelap

3. Perdarahan Rambut ( kapiler )


- Darah keluar merembes
- Berwarna merah gelap
Perdarahan yang tampak / terlihat jelas
keluar dari luka terbuka. Dibagi 3 bagian pembuluh
Darah yang mengalami gangguan (P. Nadi (arteri),
P. Balik (vena), P. Rambut (kapiler))

Biasanya tak terlihat dan kulit tampak rusak,


kadang-kadang terlihat dibawah permukaan kulit
berupa memar. (tanda) :
1.Memar disertai nyeri tubuh.
2.Pembekakan trutama diatas alat tbuh pnting.
3.Nyeri, bengkak,prubhan bntuk,
4.Muntah darah dll....
A. Perlindungan terhadap Infeksi
pada penangan perdarahan :
1. Gunakan APD
2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata,
makanan sewaktu memberi perawatan.
3. Buang bahan yang telah ternoda.

B.Mengendalikan Perdarahan Luar :


1.Tekan Langsung ( 5 15 menit )
2. Elevasi ( dilakukan bersamaan tekan langsung )
3. Tekan pada titik tekan.
4. Cara lain yaitu imobilisasi dengan / tanpa bidai/
Torniket.
1. Pada perdarahan besar :
a. Tutup langsung luka
b. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
c. Rawat luka setelah perdarahan terkendali.
2. Pada Perdarahan ringan atau terkendali
a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Jangan melepas penutup luka atau balutan pertama.
3. Perdarahan dalam / curiga ada perdarahan dalam :
a. Baringkan & Istirahatkan penderita
b. Buka jalan nafas & peertahankan
c. Perawatan Syok jika ada
d. Periksa berkala pernapasan & denyut nadi
e. Jangan beri makan & minum
f. Rawat cedera lain
g. Beri O2 & Rujuk
Pada perdarahan besar:
a. Jangan buang waktu mencari penutup muka
b. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya
menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.
c. Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut
lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak), bila
masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada
titik-titik tekan.
d. Pertahankan dan tekan cukup kuat
e. Pasang pembalut penekan.
Pada perdarahan ringan atau terkendali:
a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Pertahankan penutup luka dan balut
d. Sebaiknya jangan melepas penutup lukaatau
balutan pertama
Berdasarkan letak keluarnya darah, perdarahan dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Perdarahan luar (terbuka)
2. Perdarahan dalam (tertutup)
Kekurangan volume cairan
Keadaan dimana seorang individu yang tidak menjalani masa
puasa atau berisiko mengalami dehidrasi vaskular, interstisial, atau
intravaskular.

Faktor yang berhubungan :


Berhubungan dengan haluaran urine yang berlebihan
Diabetes yang tak terkontrol
Berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler dan
kehilangan dengan jalan evaporatif karena luka bakar
Berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan
Demam
Drainase abnormal
Peritonitis
Diare
Situsional
Syok yaitu hambatan di dalam peredaran darah perifer
yang menyebabkan perfusi jaringan tak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sel akan zat makanan dan membuang
sisa metabolisme atau suatu perfusi jaringan yang kurang
sempurna.
ETIOLOGI
1. Hipovolemik shock
- perdarahan
- kehilangan volume cairan
- perpindahan cairan dari vaskuler ke sel interstisial
2.Cardiogenik shock
Gangguan kemampuan pompa jantung (cardiac arrest, aritmia,
kelainan katup, degenerasi miokard, infeksi sistemik obat obatan.
3.Vasogenic shock
Penurunan tonus simpatic, vasodilatasi, peningkatan permiabilitas kapiler
neurogenic, atau kimia (anaphylactic), nyeri berat, stress psikologis,
kerusakan neurologis, obat kolinergik, agent alpha adrenergic blocker.
4.Septic shock
Organisme penyebab gram negatif (P. aerogenosa, Escherichia coli,
Klebseilla pneomoni, Staphylococcus, Streptococcus).
Tanda tanda shock secara umum :
1. Keadaan umum lemah.
2. Perfusi : kulit pucat, dingin, basah
3. Takikardi
4. Vena perifer tidak tampak
5. Tekanan darah menurun, sistolik kurang dari 90 mmHg atau turu
lebih dari 50 mmHg dari tekanan semula.
6. Hiperventilasi.
7. Sianosis perifer.
8. Gelisah, kesadaran menurun
9. Produksi urine menurun
Tanda dan Gejala Syok:
Perfusi Hangat pucat Dingin Basah
EBL 15 % 30 % 40 %

Nadi 80 100 >120 >140


T. Sistol 120 100 < 90 <70
Hilang 600 1200 2100

Infuse 12L 24L 4-6 L


Patofis terjadinya syok :
Intervensi

1. Kaji yang disukai dan yang tidak disukai; beri minuman kesukaan
dalam batas diet
2. Rencanakan tujuan masukan cairan untuk setiap pergantian (mis;
1000 ml selama pagi, 800 ml sore, dan 200 ml malam hari)
3. Kaji pengertian individu tentang alasan-alasan untuk mempertahankan
hidrasi yang adekuat dan metoda-metoda untuk mencapai tujuan
masukan cairan.
4. Untuk anak-anak, tawarkan :
a. Bentuk-bentuk cairan yang menarik (es krim bertangkai, jus dingin, es
berbentuk kerucut)
b. Wadah yang tidak biasa (cangkir berwarna, sedotan)
c. Sebuah permainan atau aktivitas (suruh anak minum jika tiba giliran
anak)
5. Suruh individu mempertahankan laporan yang tertulis dari masukan
cairan dan haluaran urine, jika perlu.
6. Pantau masukan; pastikan sedikitnya 1500 ml peroral setiap 24 jam.
7. Pantau haluaran; pastikan sedikitnya 1000-1500 ml setiap 24 jam.
8. Pantau berat jenis urine
9. Timbang berat badan setiap hari dengan jenis baju yang sama,
kehilangan berat badan 2%-4% menunjukan dehidrasi ringan, 5%-9%
dehidrasi sedang.
10. Ajarkan bahwa kopi, teh, dan jus buah anggur menyebabkan diuresis
dan dapt menambah kehilangan cairan.
11. Pertimbangkan kehilangan cairan tambahan yang berhubungan
dengan muntah, diare, demam, selang drein.
12. Pantau kadar elektrolit darah, nitrogen urea darah, urine dan serum
osmolalitas, kreatinin, hematokrit, dan hemoglobin.
13. Untuk drainase luka :
a. Pertahankan catatan yang cermat tentang jumlah dan jenis drainase.
b. Timbang balutan, jika perlu, untuk memperkirakan kehilangan cairan.
c. Balut luka untuk meminimalkan kehilangan cairan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai