Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 2

1. RIDWANNNULLAH SALAWATI
2. ADE SA’DIAH
3. HAIRUN RAHADAD
4. AIN RAMLAH FURU
5. HENNY MONIM
SYOK HIPOFOLEMIK

A. DEFENISI

Syok hipovolemik adalah kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh hilangnya darah dan
cairan tubuh dalam jumlah yang besar, sehingga jantung tidak dapat memompa cukup darah ke
seluruh tubuh.
B. ETIOLOGI

Berikut ini beberapa penyebab yang bisa membuat tubuh kehilangan banyak darah secara tiba-tiba:

 Adanya luka tusuk atau luka terbuka di kepala dan leher

 Kecelakaan parah yang menyebabkan perdarahan di organ dalam perut seperti ginjal, limpa, dan hati

 Patah tulang di sekitar pinggul

 Gangguan pencernaan, seperti luka lambung atau luka yang muncul di lambung

 Kehamilan ektopik, kondisi dimana janin tumbuh di luar rahim


C. TANDA DAN GEJALA

Tanda-tanda syok hipovolemik yang muncul pada penderitanya bisa berbeda, tergantung jumlah
cairan yang berkurang.

Gejala syok hipovolemik ringan hingga


Gejala syok hipovolemik yang parah
sedang

o Tubuh Mulai Dingin - Bibir dan Kuku


 Pusing Membiru
 Lemas o pucat - Kepala Terasa Ringan
 Mual o Tubuh Lemas - Pusing
 Linglung o Napas Pendek
 Keringat mulai mengucur banyak o Jantung Berdebar Kencang
D. PATOFISIOLOGI

Secara patofisiologis syok merupakan gangguan hemodinamik yang menyebabkan tidak adekuatnya hantaran
oksigen dan perfusi jaringan. Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler sitemik
terutama di arteri, berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel dan sangat kecilnya curah jantung.
Gangguan faktor-faktor tersebut disbabkan oleh bermacam-macam proses baik primer pada sistim kardiovaskuler,
neurologis ataupun imunologis. Diantara berbagai penyebab syok tersebut, penurunan hebat volume plasma
intravaskuler merupakan faktor penyebab utama. Terjadinya penurunan hebat volume intravaskuler dapat terjadi
akibat perdarahan atau dehidrasi berat, sehingga menyebabkan yang balik ke jantung berkurang dan curah
jantungpun menurun
Tingkat pertama adalah tingkat keparahan paling rendah.
Tingkat 1 Kondisi ini biasanya terjadi di awal dan bisa saja secara cepat
langsung berkembang ke tingkat keparahan berikutnya

Di tingkat selanjutnya, volume darah di tubuh sudah berkurang


Tingkat 2 hingga 30% atau sekitar 1500 ml. Pada tahap ini sudah terlihat
adanya peningkatan detak jantung maupun frekuensi pernapasan
E. KLASIFIKASI
Syok hipovolomelik tingkat 3 ditandai dengan hilangnya 30%-
Tingkat 3 40% darah atau setara 1.500-2.000 ml. Pada fase ini, tekanan
darah sudah mulai menurun drastis dan detak jantung pun
semakin kencang dan frekuensi pernapasan semakin cepat.

Tingkat4 Tingkat 4 adalah tingkatan terakhir dan merupakan yang paling


parah, volume darah di tubuh sudah berkurang lebih dari 40%
atau sekitar 2000 ml. Orang yang mengalami kondisi ini
umumnya sudah masuk ke fase kritis
 Posisikan orang tersebut dalam posisi terlentang .
F. PENGOBATAN DAN  Ganjal posisi kaki agar sedikit naik dengan benda setinggi kurang lebih
PERAWATAN 30 cm.
 Apabila ini adalah korban kecelakaan dan Anda curiga ia mengalami
cedera kepala, leher atau punggung, jangan pindahkan posisinya
hingga bantuan medis datang.
Lakukanlah
pertolongan pertama  Jaga orang tersebut agar tetap hangat dan terhindar dari hipotermia.
dengan langkah-  Jangan berikan cairan apapun melalui mulut.
Langkah.
 Jangan angkat kepala orang tersebut atau memberikan bantalan di
bawah kepalanya.
 Bersihkan debu, tanah atau kotoran lain disekitarnya tanpa mencabut
apapun yang menancap di tubuh korban, termasuk pisau, kaca, kayu,
atau yang lain.
 Apabila di tubuh korban tidak terlihat ada benda yang menancap dan
terlihat cukup bersih dari kotoran dan debu, Anda bisa membalut
lukanya dengan kain untuk mengurangi perdarahan.
 Jika memungkinkan, balut luka tersebut agak kencang untuk
memberikan tekanan pada jaringan agar proses perdarahan cepat
berhenti.
Untuk menangani syok hipovolemik, tenaga medis akan
Penanganan lanjutan untuk langsung berusaha untuk menggantikan cairan yang
syok hipovolemik hilang dengan memasang infus dan melakukan transfusi
darah. Selain itu, tentu saja kondisi-kondisi lain yang
menyertai syok tersebut seperti luka atau cedera juga
akan sambil ditangani.
Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal
G. ASKEP SYOK HIPOVOLEMIK a.
lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua,
DENGAN KEKURANGAN Identitas
pekerjaan orang tua, penghasilan. Untuk umur pada pasien
CAIRAN pasien/bio
diare akut, sebagian besar adalah balita di bawah lima tahun.
data

b. Buang air besar (BAB) lebih tiga kali sehari. BAB kurang
Keluhan dari empat kali dengan konsistensi cair (diare tanpa
PENGKAJIAN utama dehidrasi). BAB 4-10 kali dengan konsistensi cair (dehidrasi
ringan/sedang). BAB lebih dari sepuluh kali (dehidrasi berat).
Bila diare berlangsung kurang dari 14 hari adalah diare akut.
Bila berlangsung 14 hari atau lebih adalah diare persisten.

c.
Riwayat 1) Riwayat kesehatan dahulu Penyakit apa saja yang pernah
kesehatan diderita.
2) Riwayat kesehatan sekarang
3) Riwayat kesehatan keluarga
 

DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN


/ INTERVENSI

Hipovolemia berhubungan a. Kriteria NOC


dengan kehilangan cairan b. Kriteria hasil
c. Adapun intervensi yang dapat
aktif.
dirumuskan sesuai dengan NIC
Adapun implementasi yang dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan, yaitu:
a. Mengobservasi tanda dan gejala dehidrasi (kulit membran mukosa kering,
kenaikan berate jenis urin tiap 4 jam, dan rasa haus).
b. Pantau masukan dan keluaran dengan cermat meliputi frekuensi, warna, dan
  konsistensi.

IMPLEMENT c. Pantau ketidakseimbangan elektrolit (natrium klorida dan kalium).


d. Timbang berat badan setiap hari.
ASI
e. Monitor tanda-tanda vital setiap 4 jam.
f. Monitor pemeriksaan laboratorium (elektrolit, berat jenis urin, dan nitrogen
urea darah).
g. Lakukan tindakan untuk mengurangi demam (ganti pakaian katun dan
kompres hangat).
h. Kolaborasi dengan dokter tentang dehidrasi, terutama untuk dehidrasi berat
dan jika terdapat penyakit berat lainnya).
Evaluasi merupakan fase kelima dan fase terakhir dalam proses keperawatan.
Evaluasi adalah evaluasi yang direncanakan, berkelanjutan, dan terarah ketika
klien dan profesional kesehatan menentukan kemajuan klien menuju pencapaian
tujuan/hasil dan keefektifan rencana asuhan keperawatan (Kozier et al., 2010).
Hasil yang diharapkan (Nurarif & Kusuma, 2015) :
EVALUASI
a. Mempertahankan pengeluaran urin sesuai dengan usia dan berat badan, jenis
urine normal, dan hematokrit normal.
b. Tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh berada dalam batas normal.
Tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran
mukosa lembab, tidak ada rasa haus
 
Syok hipovolemik merupakan kegagalan perfusi jaringan yang disebabkan
oleh kehilangan cairan intravaskuler. Proses kegagalan perfusi akibat
kehilangan volume intravaskuler terjadi melalui penurunan aliran darah
KESIMPULAN balik ke jantung (venous return) yang menyebabkan volume sekuncup dan
curah jantung berkurang. Penurunan hebat curah jantung menyebabkan
hantaran oksigen dan perfusi jaringan tidak optimal yang dalam kedaan berat
menyebabkan syok.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai