Anda di halaman 1dari 53

MANAGEMEN

KETENAGAAN
DALAM
KEPERAWATAN
GUSTOP AMATIRIA, M.Kep
KETENAGAAN

Oganisasi merupakan kumpulan sekelompok


orang-orang untuk mewujudkan tujuan
Staf merupakan fungsi manajemen yang sangat
penting
Staf merupakan fungsi yang sangat komplek
Apa Tenaga/Staf/Pegawai ?
Anggota organisasi/badan usaha yang
memperoleh imbalan
Penerima kerja
Berada dalam sistem kerja
Kedudukan sebagai pegawai diperoleh melalui
proses
Suatu saat akan menghadapi pemutusan
hubungan kerja.
Manajemen ketenagaan
Definisi :
Menurut Nitisimo(1979) Adlh ilmu untuk melaksana
kan POAC di bidang ketenagaan sehingga effisiensi
dan efektifitas ketenagaan dapat ditingkatkan
Kegiatannya :
Penarikan dan Seleksi
Pendayagunaan
Pengembangan
Pemeliharaan
Tujuan Managemen Ketenagaan
Manusia merup unsur penting dalam setiap
organisasi
Keberhasilan org dlm mencapai tujuan & sasarannya
serta kemampuan menghadapi tentengan internal
maupun eksternal sgt ditentukan oleh kemampuan
mengelola SDM setepat-tepatya.
Tujuan manajemen ketenagaan di ruang rawat :
Mendayagunakan tenaga Keperawatan Yg
efektif dan produktif yang dapat memberikan
pelayanan bermutu sehingga dapat memenuhi
kepuasan pengguna jasa
Fungsi Managemen Ketenagaan
I. Fungsi Manajerial
1. Perencanaan
- Penetapan tujuan, standar, penetapan aturan,
prosedur, penyusunan rencana, perkiraan
prediksi dan proyeksi dimasa datang untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan.
2. Pengorganisasian
- Menyusun pengorganisasian, merancang
pelaksanaan tugas, pendelegasian wewenang,
pengkoordinasian pekerjaan
Lanjutan..

3. Pengarahan
- Menggerakan tenaga untuk menyelesaikan tugas,
memotivasi bawahan, membina moral.
4. Pengawasan
- Menyusun standar, pemeriksaan untuk mengkaji
prestasi kerja dibandingkan dengan standar.
II. Fungsi Operasional
1. Pengadaan tenaga
Usaha utk mendptkan jml dan jenis tenaga yg
diperlukan yg meliputi kegiatan :
Lanjutan..

Perencanaan kebutuhan tenaga


Rekrutmen dan seleksi
Penempatan Karyawan
Orientasi Karyawan
Lingkup ruang rawat :
Perencanaan kebut tenaga yg berupa usulan sesuai
kebutuhan serta orientasi tenaga baru
2. Pengembangan tenaga
Keg peningkatan pengetahuan, ketrampilan mll prog
training, penilaian prestasi kerja, prog kompensasi.
III. Fungsi Pemutusan Hubungan Kerja
Mengembalikan tenaga pada masyarakat melalui pensiun
Perencanaan Tenaga
Merup proses dari memperkirakan scr kuantitatif &
kualitatif tenaga yang diperlukan.
Siagian (1983) perencanaan ketenagaan hrs memenuhi
syarat :
1. Mengetahui Sifat-Sifat/ciri
Disusun utk mempermudah tercapainya tujuan
Disusun oleh org yg memahami tujuan orgss
Disusun oleh org yg memahami teknik perenc
Disertai dgn perincian yg teliti
Bersifat sederhana, sistematis, jelas prioritasnya
Bersifat luwes, praktis
Mudah dimodifikasi
Merup Prediksi atas kejadian
Lanjutan..

2. Memandang proses perencanaan Utk menjawab


5W+1H
a. What : Keg apa yg hrs dijalankan
b. Where : Dimana keg akan dilaksanakan
c. Who : Siapa Yg melaksanakan
d. When : Kapan keg tsb dilaksanakan
e. Why : Mgp keg perlu dilaksanakan
f. How : Bgmn cara melaksanakan kegiatan
Lanjutan..

3. Memandang Proses perencanaan tenaga sebagai


proses ilmiah
a. Mengetahui sifat hakiki masalah
b. Mengumpulkan data yang akurat
c. Menganalisa & menginterprestasikan data
d. Menetapkan alternatif penyelesaian masalah
e. Memilih cara penyelesaian masalah
f. Melaksanakan rencana yang telah disusun
g. Menilai hasil yang dicapai
Teknik memperkirakan/ Forcasting
Tenaga
1.Tekhnik Delphi
Dilakukan survei kebut tenaga, hasilnya dilaporkan &
dianalisa o/ ahli utk dilakukan survei kembali apkh
peningkatan beban kerja perlu tambahan tenaga
2. Analisa Kecenderungan (Ekstrapolasi & Indeksasi)
Ekstrapolasi : Memperhitungkan perub masa lalu utk
membuat proyeksi dimasa datang
Indeksasi : Metode estimasi kebut tenaga diwaktu akan
datang dgn menandai tingkat perkembangan karyawan.
Lanjutan..

3. Analisa Beban Kerja


Dengan memperhitungkan dan menganalisa beban
kerja ; job deskripsi, job spesifikasi dan job
distribusi
1. Pengelompokan pasien
2. Penentuan kebutuhan staf
3. Seleksi
4. Orientasi
5. Jadwal
6. Penugasan
7. Absensi
8. Pengembangan staf
9. Penurunan /pergantian
Langkah-Langkah perencanaan tenaga
menurut Drucker (Gillies 1989)
1. Mengidentifikasi bentuk & beban yan.kep yang
akan diberikan
2. Menentukan kategori perawat yang akan
ditugaskan untuk melaks. yan.kep
3. Menentukan jumlah setiap kategori perawat yang
dibutuhkan
4. Menerima & menyaring untuk mengisi posisi yang
ada
5. Menyeleksi calon-calon yang ada
6. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit /
shiff
7. Memberikan tanggung jawab untuk meleksanakan
tugas yan.kep
Penerimaan & Seleksi Tenaga
Keperawatan
Penerimaan / rekrutmen adlh tahap pertama
proses utk mendapatkan staf baru dan mendorong
mereka untuk mengajukan lamaran kerja dalam
mengisi kekosongan tenaga
Seleksi kerja adlh proses pemilihan calon staf atau
tenaga baru yang tepat sesuai dengan posisi yang
kosong
Penerimaan dan seleksi staf sebaiknya:
- Tdk dilakukan diruang rawat
- Ruangan dpt merencanakan usulan penambahan
tenaga
Proses Orientasi
Training ttg peraturan umum & kebijakan RS &
Keperawatan
Orientasi dpt bersifat sentralisasi yg dilakukan
oleh bid keprwt atau desentralisasi yg dilakukan
diruangan. Lamanya tergantung pd kompleknya
pekerjaan
Prosesorg dewasa, dimana staf baru ditugaskan
utk mempelajkari topik-topik ttt dgn tujuan yg
tlh dirinci utk kemudian dilakukan diskusi
Lanjutan

Internship ; staf baru bekerja dengan mencontoh


staf lama, setelah dinilai kemampuannya staf
baru dapat diberi tugas tersendiri. Staf lama yang
dijadikan model harus yang punya kemampuan
dan ketrampilan
Preceptorship; dimana staf baru bekerja
bersama-sama dengan staf senior yang ditunjuk
sebagai preceptor.
Pendayagunaan Tenaga Keperawatan
Dgn Efisien & Peningkatan Produktifitas
Produktifitas adlh perbandingan antara hasil yg
dicapai dgn sumber yg digunakan.
Efisien adlh ketepatan cara, usaha dlm menjalankan
sesuatu dgn tdk embuang-buang sumber daya
waktu, biaya dan tenaga
Produktifitas tenaga keperawatan dipengaruhi oleh:
-Pendidikan - Tingkat penghasilan
-Sikap - Gizi & Kesehatan
-Motivasi - Lingkungan kerja
-Kesempatan kerja & Prestasi
Lanjutan

Perhitungan
Jml Pt Yg di layani
Produktifitas = --------------------------
Jml Perawat
Jml Pt Yg di layani
Produktifitas = ------------------------------------
Jam kerja prwt u/merawat Pt
Waktu kegiatan keperawatan
Produktifitas = --------------------------------------
Waktu standar kegiatan
Absent & Turn Over
Turn Over adalah keluar masuknya tenaga dalam
suatu organisasi
Absent adlh ketidakhadiran tenaga yang
disebabkan oleh banyak hal.
Absen & Turn over tenaga keperawatan adlh sgt
mahal
Tenaga kep memakan biaya 60% dari biaya tenaga
lain
Kehilangan tenaga berarti kehilangan biaya seleksi,
biaya oirientasi, tenaga potensial, produktivitas,
menurun kepercayaan klien
Peningkatan produktifitas &
menurunkan Turn Over dan absen :

Lingkungan Yang Kondusif


Penghargaan; reinforcement, motivasi, gaji,
promosi dan kenaikan pangkat
Pengembangan; Pendidikan dan pelatihan
(Formal dan Informal)
Ketegasan dan kejelasan Reward dan punisment
Menetapkan jumlah tenaga keperawatan
sesuai dengan kategori klien yang dirawat
yaitu :
a. Keperawatan mandiri ( Self Care ):
Memerlukan bantuan minimal dalam melakukan
tindakan kep & pengobatan
b. Keperawatan sebagian ( Partial Care):
Memerlukan bantuan sebagian dalam tindakan
keperawatan & pengobatan
c. Keperawatan Total ( Total Care ) :
Memerlukan bantuan penuh dalam perawatan
diri & perlu observasi ketat
d. Keperawatan intensif ( Intensif Care ) :
Memerlukan observasi & tindakan yang terus
menerus
1. Waktu keperawatan langsung (Direct Care)
Waktu yang dibutuhkan + 4 5 jam /psn/hr
( Gillies, 1989 )
Self Care : x 4 jam = 2
Partial Care : x 4 jam = 3
Total Care : 1-1 x 4 jam = 4-6
Intensive Care : 2 x 4 jam = 8
2. Waktu keperawatan tidak langsung
hasil penelitian di RS Grace Rata-rata = 38 mnt/psn/hr
( Gillies, Wolf & Young) adl 60 mnt/psn/hr
3. Waktu penyuluhan kesehatan = + 15 mnt/psn/hr ( Gillies,1989 )
Hal-hal yang perlu diketahui untuk menentukan beban kerja perawat :

1. Jumlah pasien yang dirawat/hr/bln/th di unit tsb


2. Kondisi/ tingkat ketergantungan pasien
3. Rata-rata hr keperawatan pasien
4. Pengukuran keperawatan langsung, tidak lgs , wkt
penyuluhan kes/psn
5. Frekuensi tindakan keperawatan yang dibutuhkan psn
Masalah komunitas
Hukum & PP
Pengaruh politik
Kemajuan IPTEK
Pendidikan konsumen
Keadaan ekonomi
Pengaruh musim dan cuaca

Jumlah tenaga ahli & terampil ditentukan oleh tingkat


ketergantungan klien
menurut Abdullah & Levine : 55 % tenaga ahli, 45 %
tenaga terampil
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan
untuk masing-masing unit (Gillies, 1989):

Jml jam kep yg X Rata Sensus X Jml hr/th


dibutuh psn/hr psn/hr
----------------------------------------------------------------------------
Jml hr/th Hr libur tiap prwt X Jml Jam kerja tiap prwt

Jml Jam yg dibutuh/th


= --------------------------------------------------
Jml Jam kep yg diberikan prwt/ th

= Jml prwt yg diperlukan unit


Contoh :

Bangsal Medikal Bedah


Rata-rata jam perawatan/psn/hr = 5 jam
Rata-rata 20 psn/hr
Jam kerja = 40 jam. 5 hr/mgg. 20 hr cuti/th. 120 hr libur/th

Perhitungan :

5 jam x 20 psn x 365 hr = 36500 jam


365 hr140(120+20) hr x 8 jam 1800 jam
= 20,2

Jadi kebutuhannya = 20,2 perawat/ unit ( 21 )

Pembagian tenaga keperawatan ( penyusunan jadwal )


tanggung jawab Ka Ru / pengawas krn
mengetahui tingkat kesibukan ruangan &
karakteristik stafnya
1. Ada keseimbangan antara kebutuhan unit kerja &
kebut staf
2. Siklus penugasan ( sibuk-tidak, berat-ringan ) hrs
dilalui semua staf, dan harus mempunyai jam
kerja yang sama
3. Setiap staf harus mengalami siklus ( rotasi) : pagi,
siang, malam
4. Metode siklus yang dipakai hrs sesui dg kondisi,
kuantitas, kulalitas staf
5. Siklus yg digunakan mengikuti metode penugasan
yg dipakai
6. Setiap staf mencatat hr dinas, libur & shif
Formulasi untuk perkiraan jml staf/shift
Menurut Swanburg (1990)
Hasil sensus harian selama 6 bulan di unit Medikal
Bedah = 25 TT ditemukan 19 psn rata-rata dirawat
Rata-rata perawat kontak dengan dg pasien 5
jam/ps/24 jam
Total jam dinas rata-rata 8 jam,
Maka jumlah staf yg dibutuhkan
= 95 : 8 = 11,9 12 org/hr
Total jam perawatan yang dibutuhkan /mgg
=40 jam jml /shift/mgg =12 x 7(hr/mgg)
=84 jam
Jika jml staf sama setiap hr dg 5 hr kerja/mgg dan
8 jam/shift
Maka jml staf yang dibutuhkan/hr
= 84 : 5 = 16,8 org
= 17 org
Menurut Warstler dalam Swanburg ( 1990 )

Proporsi dinas pagi = 47 %, dinas sore = 35


%, dinas malam = 18 %
Artinya bila total staf/hr = 17 org
Maka dinas pagi = 47 % x 17 = 8 org
Dinas sore = 35 % x 17 = 6 org
Dinas malam = 18 % x 17 = 3 org
Cara Modifikasi Kerja Mingguan
10 jam/hr & 4 hr kerja/mgg dg total jam
kerja/mgg adl 40 jam
Pada metode ini terjadi tumpang tindih
+ 6 jam/24 jam
Jadi jam tersebut bisa digunakan untuk
ronde keperawatan, penyelesaian pencatatan
askep dll
Kelemahannya adl membutuhkan staf yang
banyak
Lanjutan
12 jam dalam 1 shift, dg perincian = 3 hr kerja, 4 hr
libur & 4 hr kerja sistem ini adl sistem 10 jam
memerlukan tenaga yang banyak
7 jam dalam 2 mgg, dg perincian 10 jam/hr
( 7 hr kerja & 7 hr libur )
8 jam/hr dg 5 hr kerja/mgg, sistem ini lebih
banyak dipakai karena dapat mengurangi
kelelehan staf & produktifitas tinggi
CARA LAIN PEMBUATAN JADWAL DG
Nursing Management Information System (NMIS)

Pembuatan jadwal dinas dg pertimbangan


produktifitas kerja staf
Produktifitas kerja diukur dg
= Output or jam staf yg dibutuh x 100 %
Input Jam staf yg tersedia
Dari hasil penelitian timemotion study
(Swanburg, 1990)
Jml staf yg dibutuhkan
Jam staf yang tersedia
= 380,50 x 100 % = 94,7 %
402,00
Makin rendah jam staf yang tersedia, maka
makin tinggi produktifitas kerja staf
(aspek kelelahan staf perlu dipertimbangkan )
Pengukuran produktifitas
Jam kerja perawat = jam/psn/hr
Jml hr perawatan

Dari penelitian tsb dalam Swanburg (1990)


52000 = 18,03 jam/psn/hr
2883,5

Sehingga kontak perawat & pasien yg produktif


= 18,03 jam/psn/24 jam
Perhitungan Tenaga
Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Keperawatan (Menurut Depkes)
1. Pengelompokan Unit kerja di RS
a. Ruang Inap
b. Kamar Operasi
c. Gawat Darurat
d. Critical Care
e. Kamar Bersalin
2. Model pendekatan dlm perhitungan kebutuhan Tenaga
Keperawatan
Beberapa model perhitungan kebutuhan tenaga
keperawatan di RS
1. Ruang Rawat Inap
.
A. Berdasarkan Klasifikasi Pasien
Cara perhitungan berdasarkan :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan kasus
Rata-rata pasien perhari
Jam perawatan yg dperlukan/hari/pasien
Jam perawatan yg diperlukan / ruangan/hari
Jam kerja efektif setiap prwt/bidan 7 jam /hari
Rumus :
Jml Jam perawatan
Jml Perawat = ---------------------------------
Jam kerja efektif pershif
Hasil diatas ditambah faktor .koreksi :
Hari Libur/Cuti/Hari Besar (Loss Day/ LD)

Jml Hari Mgg (1 Thn) + Cuti + Hari Besar X Jml Prwt Tersedia
LD = ------------------------------------------------------
Jml Hari Kerja Effektif

Jml Perawat Yg mengerjakan tugas non Keperawatan


(Ex: membuat perincian pulang, kebersihan ruangan,
kebersihan alat makan, dll. Diperkirakan 25 % dari jam
pely keperaw
Jml tenaga Keperawatan + LD X 25
= --------------------------------------------------
100
Contoh :
Perhitungan tenaga dalam satu ruangan :
N0 Jenis / Kategori Rata2 Pt / Rata2 jam Jml jam pera
hari Prwt/Pt/Hr watan/Hr
a b c d e

1 Pt Peny. Dalam 10 3,5 35


2 Pt. Bedah 8 4 32
3 Pt. Gawat 1 10 10
4 Pt. Anak 3 4,5 13,5
5 Pt. Kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93
.
B. Berdasarkan Ketergantungan Pasien
Pt diklasifikasikan dlm beberapa kategori yg didasar kan pd
kebutuhan thd askep meliputi :
1. As.Kep Minimal (Minimal Care) = 2jam/Pt/Hr
2. As.Kep Sedang = 3.08 jam/Pt/Hr
3. As.Kep Agak Berat = 4.15 jam/Pt/Hr
4. Askep. Maksimal = 6.16 jam/Pt/Hr
Rumus :
Jml Jam perawatan di ruangan/Hr
Jml Perawat = --------------------------------------------
Jam efektif perawat

Hasilnya Ditambah dgn LD Dan kegiatan Non Nursing Job


(Pekj. Non Keperawatan.
Kategori Asuhan Keperawatan
1. Asuhan Keperawatan Minimal; Kriterianya :
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
Makan & minum dilakukan sendiri
Ambulasi dengan pengawasan
Observasu tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
Pengobatan minimal. Status psikologi stabil
2. Asuhan Keperawatan Sedang; Kriterianya :
Kebersihan diri dibantu. Makan minum dibantu
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari satu kali
.
3. Asuhan Keperawatan Agak Berat; Kriterianya :
Sebagian besar aktifitas dibantu
Observasi tanda vital setiap 2-4 jam sekali
Terasang folley chateter. Intake output dicatat
Terpasang Inpus
Pengobatan lebih dari sekali
Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
4. Perawatan Maksimal (Total); Kriterianya :
Segala aktifitas diberikan oleh perawat
Posisi diatur. Observasi tanda vital setiap 2 jam
Makan memerlukan NGT. Terapi intra vena
Penggunaan Sucsion
Gelisah / Disorientasi
Contoh Perhitungan Tk. Ketergantungan
Perhitungan tenaga dalam satu ruangan :
N0 Jenis / Kategori Rata2 Pt / Rata2 jam Jml jam pera
hari Prwt/Hr watan/Hr
a b c d e

1 Askep Minimal 7 2 14
(minimal Care)
2 Askep Sedang 7 3,08 21,56
3 Askep Agak Berat 11 4,15 45,65
4 Askep Maksimal 1 6,16 6,16

Jumlah 26 87,37
2. Kamar Operasi
A. Dikamar Operasi
Dasar perhitungannya :
1. Jml & Jenis operasi
2. Jml kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi (Diprediksi 6 jam/hr) pd hari
kerja
4. Tugas Perawat dikamar operasi; Instrumentator,
perawat sirkulasi (2 org/ tim)
5. Ketergantungan Pasien
- Operasi besar : 5 jam/ 1 operasi
- Operasi sedang ; 2 jam / 1 operasi
- Operasi kecil : 1 jam / 1 operasi
Rumus :
.
Jml Jam prwt/Hr X jml Operasi X Jml pwt dlm Tim
-----------------------------------------------------------------
Jam kerja efektif perhari
Contoh Kasus:
Dalam suatu RS tdp 30 operasi perhari dgn; - operasi besar 6 orang,
operasi sedang 15 Org, operasi kecil 9 org, Hitung kebutuhan tenaga
perawatnya ?

B. Diruang Penerimaan dan RR


Ketergantungan Pasien di ruang penerimaan 15 menit / Pt
Ketergantungan pasien di RR 1 jam / Pt
3. Gawat Darurat
Dasar perhitungan di Unit Gawat Darurat adlh :
a. rata-rata jml pt perhari
b. Jml jam perawatan perhari
c. Jam efektif perawat / hari
Contoh :
- Rata2 jml pt / hr = 50
- Jml Jam perawatan = 4 jam
- Jam efektif = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga =
50 X 4
----------- = 29 Org + Loss Day (78/286 X 29) = 37 Org
7
4. Critical Care
Dasar perhitungan di Unit Critical Care adlh :
a. rata-rata jml pt perhari
b. Jml jam perawatan perhari
c. Jam efektif perawat / hari
Contoh :
- Rata2 jml pt / hr = 10
- Jml Jam perawatan = 12 jam
- Jam efektif = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga =
10 X 12
----------- = 17 Org + Loss Day (78/286 X 17) = 22 Org
7
5. Rawat Jalan
Dasar perhitungan di Unit Rawat Jalan adlh :
a. rata-rata jml pt perhari
b. Jml jam perawatan perhari
c. Jam efektif perawat / hari
Contoh :
- Rata2 jml pt / hr = 100
- Jml Jam perawatan 1 hari/Pt = 15 menit
- Jam efektif = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga =
100 X 15
----------- = 4 Org + Koreksi 15 % (15/100 X 4) = 4,6 Org
7 x 60
6. Kamar Bersalin
Dasar perhitungan di Kamar Bersalin adlh :
a. Waktu yg diperlukan Utk pertolongan Persalinan mencakup kala I s.d
kala IV = 4 jam / Pt
b. Rata2 Jml pasien perhari
c. Jam efektif kerja bidan / hari = 7 jam / Hr
Contoh :
- Bila dalam 1 hari terdapat 10 orang pasien melahirkan di kamar
bersalin; hitung tenaga bidannya ?
Jadi kebutuhan Bidan =
10 X 4
---------- = 5,7Org= 6 Org + Loss Day (78/286 X 6) = Org
7
Soal A
Kota Bandar Lampung berencana mendirikan suatu
RS Daerah tipe C dgn kapasitas 100 TT.
Direncanakan RS tersebut terdiri atas 20 % ruang
anak, 25 % ruang bedah, 20% ruang kebidanan dan
selebihnya ruang peny. Dalam. Dinas kesehatan
menentukan bahwa rata-rata jam kerja 7 jam perhari,
cuti 12 hari perminggu dan hari libur dan tanggal
merah dalam setahun sebanyak 75 hari.
RSU juga akan dilengkapi dgn ruang UGD dan poli
klinik dgn perkiraan pt UGD perhari rata-rata
sebanyak 25 org dan poli kinik sebanyak 50 orang.
Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan bila pada
tahun I diperkirakan BOR RS sebesar 60 %
Soal B
Suatu yayasan berencana mendirikan suatu RS
swasta dengan kapasitas 100 TT yang terdiri atas 25
% kelas VIP, 25 % kelas I, 30 % kelas II dan
selebihnya bangsal. Pihak manajemen berencana
menberikan libur kepada pegawai sebanyak 12 hari
dalam 1 tahun dan ada 75 hari tanggal merah dan
libur nasional dengan rata-rata jam kerja perhari 7
jam. RS itu juga berencana membuka poli klinik
dengan perkiraan 50 pasien perhari. Bila anda
diminta untuk menjadi manajer ketenagaan RS
tersebut berapa banyak tenaga perawat yang
dibutuhkan bila BOR RS diperkirakan sebesar 60%

Anda mungkin juga menyukai