Anda di halaman 1dari 20

SAPONIN

By Kelompok 4
Anggota Kelompok 4

Aida Farhana F1F115001


Anisa Lastri F1F115012
Bilia Ayu Septiani F1F115046
Dina Karmila F1F115042
Fitri Kurniawati F1F115027
Hilda Nofitriana F1F115039
Hesty Aryeni F1F115008
Taridatin Nugraheni F1F115017
Pendahuluan

SAPONIN

Merupakan senyawa glikosida triterpenoida ataupun glikosida


stereoida yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat
seperti sabun serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya
membentuk busa dan menghemolisa sel darah merah (Harborne,
1996) .
Bila terhidrolisis menjadi aglikon yang disebut sapogenin.
Saponin mampu menghemolisis butir darah merah, bersifat racun
bagi hewan berdarah dingin, dan banyak diantaranya digunakan
sebagai racun ikan dan serangga.
Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali disebut
sebagai sapotoksin.
Sifat Sifat Saponin

Mempunyai rasa pahit.


Dalam larutan air membentuk busa yang stabil.
Menghemolisa eritrosit.
Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi.
Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidrok-sisteroid lainnya.
Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi.
Pembagian Saponin
Pembagian Saponin

Berdasarkan struktur aglikonnya :

Saponin Steroid

Saponin Triterpenoid

Kedua senyawa ini memiliki hubungan glikosidik pada atom C-3 dan
memiliki asal usul biogenetika yang sama lewat asam mevalonat dan
satuan-satuan isoprenoid.
Struktur Kimia Saponin Steroid
Struktur Kimia Saponin Steroid
Pembagian Saponin

Berdasarkan struktur glikonnya :

Glukosa

Arabinosa

Xylose

Glucuronic Acid
Jenis-jenis Saponin

Quilage saponin, Campuran dari 3 atau 4 saponin.


Alfafa saponin, Campuran dari paling sedikit 5 saponin.
Soy Bean saponin, terdiri dari 5 fraksi yang berbeda dengan sapogenin atau
karbohidratnya, atau dalam kedua-duanya.
Aktivitas Biologi Saponin

Saponin dapat menyebabkan sel darah merah pecah (lisis).


Mempengaruhi sistim imun.
Sebagai antioksidan.
Sebagai glukosa darah.
Uji Aktivitas Saponin

Uji identifikasi senyawa saponin:


Pada Identifikasi ini, sampel kering dirajang halus, dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan ditambah air suling, kemudian dididihkan selama 2 3
menit, didinginkan dan dikocok kuat kuat.
Jika dalam tabung reaksi timbul busa, maka busa ini mengindikasikan
adanya saponin.
Uji Aktivitas Saponin

Reaksi warna
0,3 gram ekstrak dilarutkan dalam 15 ml etanol, lalu dibagi menjadi
tiga bagian masing-masing 5 ml, disebut sebagai larutan IIA, IIB, dan
IIC.
Uji Liebermann-Burchard
Larutan IIA digunakan sebagai blanko, larutan IIB sebanyak 5 ml
ditambah 3 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes H2SO4 pekat, lalu
dikocok perlahan dan diamati terjadinya perubahan warna.
Uji Aktivitas Saponin

Terjadinya warna hijau biru menunjukkan adanya saponin steroid, warna


merah ungu menunjukkan adanya saponin triterpenoid dan warna
kuning muda munjukkan adanya sapogenin jenuh.

Uji Salkowski

Larutan IIA digunakan sebagai blanko, larutan IIC sebanyak 5 ml


ditambah 1 - 2 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi.

Adanya steroid tak jenuh ditandai dengan timbulnya cincin warna merah.

Uji Kromatografi Lapis Tipis.


THANKS

Anda mungkin juga menyukai