Anda di halaman 1dari 20

SIMPLISIA KULIT BUAH MANGGIS

(G. MANGOSTANA L.)

NAMA : RATIH KUMALA DEWI PANJAITAN


NIM : 19131984017
DOSEN : SHOFIAN SYARIFUDIN S.SI, M.SI,APT
 
 
TAKSONOMI
Klasifikasi botani pohon manggis adalah sebagai
berikut:
 Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

 Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

 Sub-divisi  : Angiospermae (berbiji tertutup)
 Kelas : Dicotyledoneae (biji berkeping dua)

 Ordo : Guttiferanales

 Famili : Guttiferae

 Genus : Garcinia

 Spesies :Garcinia mangostana L.

 (Anastasia dalam Rukmana, 2010)


MORFOLOGI
 Manggis -> tinggi sekitar 15 meter.
 Berbatangkayu bulat, dan tegak.
 Berdaun tunggal bentuklonjong, ujung meruncing, pangkal
yang tumpul dan tepi rata, panjang daun sekitar 20 - 25
cm dengan lebar 6 -9 cm, tebal dan tangkai berbentuk
silinder berwarna hijau.
 Manggis berbunga tunggal dan berkelamin dua
berada diketiak daun dengan panjang1-2 cm.
 Buah bulat, diameter 6-8 cm dan berwarna cokelat
keunguan.
 Biji bulatberwarnakuning (2 cm ) dan terdapat 5 -7 biji.
 Berakar tunggang dengan warna putih kecokelatan
(Hutapea, 1994).
NAMA LAIN TUMBUHAN
Nama ilmiah tanaman Manggis adalah Garcinia
mangostana L.
 Nama Daerah:

Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam


nama local seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus
(Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista
(Sumatera Barat), Mangih (Minangkabau), Mangustang
(Halmahera), Manggis (Jawa).
  Nama Asing:

Manggistan (Balanda), Manggosteen (Inggris),


Mangastane (Jerman), Mangostao (Portugis),
Mangustan (Hindi), Mengop/Mengut
(Burma),Mangostan (Perancis), Mangusta (Malaysia).
 
DAERAH TUMBUHAN
Manggis merupakan tanaman asli daerah
tropis kawasan Asia Tenggara. Sebagian literatur
memastikan daerah asal tanaman manggis adalah
Kepulauan Sunda Besar dan Semenanjung Malaya.
Selain itu juga disebutkan terdapat di hutan-
hutan belantara di Kalimamtan Timur dan
Kalimantan Tengah (Rukmana,1995). Tumbuhan ini
dapat tumbuh di Jawa pada ketinggian 1-1000
dari permukaan laut, pada berbagai tipe tanah
(pada tanah liat dan lempung yang kaya bahan
organik) (Sudarsono, dkk., 2002).
SYARAT TUMBUH
a. Iklim
 Dalam budidaya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bunga
untuk tumbuhnya buah. Angin yang baik tidak terlalu kencang.
 Daerah yang cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang
memiliki curah hujan tahunan 1.500–2.500 mm/tahun dan merata
sepanjang tahun.
 Temperatur udara yang ideal berada pada kisaran 22-32 derajat C.

b. Media Tanam
 Tanah yang paling baik untuk budidaya manggis adalah tanah yang
subur, gembur, mengandung bahan organik.
 Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk budidaya manggis
adalah 5–7. 3) Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan
daerah dengan drainase baik dan tidak tergenang serta air tanah
berada pada kedalaman 50–200 m. c. Ketinggian Tempat Pohon manggis
dapat tumbuh Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah
sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik
dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl
(Prihatman,kemal 2000).
PEMANFAATAN KULIT MANGGIS
 Kulit manggis yang dahulu hanya dibuang saja ternyata menyimpan sebuah
harapan untuk dikembangkan sebagai kandidat obat. Kulit buah manggis
setelah diteliti ternyata mengandung beberapa senyawa dengan aktivitas
farmakologi misalnya antiinflamasi, antihistamin, pengobatan penyakit jantung,
antibakteri, antijamur bahkan untuk pengobatan atau terapi penyakit HIV.
Beberapa senyawa utama kandungan kulit buah manggis yang dilaporkan
bertanggungjawab atas beberapa aktivitas farmakologi adalah golongan
xanton. Senyawa xanton yang telah teridentifikasi, diantaranya adalah 1,3,6-
trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis(3- metil-2-butenil)- 9H-xanten-9- on and
1,3,6,7- tetrahidroksi-2,8-bis(3-metil-2-butenil)- 9Hxanten- 9-on. Keduanya
lebih dikenal dengan nama alfa mangostin dan gamma-mangostin.
 Dilaporkan senyawa xanton yang diisolasi dari kulit buah manggis, ternyata
juga menunjukkan aktivitas farmakologi yaitu garcinon E. Lebih lanjut,
mengidentifikasi kandungan xanton dari ekstrak larut dalam diklorometana,
yaitu 2 xanton terprenilasi teroksigenasi dan 12 xanton lainnya. Dua senyawa
xanton terprenilasi teroksigenasi adalah 8-hidroksikudraksanton G, dan
mangostingon[7-metoksi- 2 - (3-metil-2-butenil) – 8 - (3-metil-2-okso-3-
butenil) - 1,3,6 - trihidroksiksanton. Sedangkan keduabelas xanton lainnya
adalah : kudraksanton G, 8- deoksigartanin, garsimangoson B, garsinon D,
garsinon E, gartanin, 1-isomangostin, alfamangostin, gamma-mangostin,
mangostinon, smeathxanthon A, dan tovofillin A
 

Gambar 1.1 Mangostin 3,6,8-trihidroksi-2-metoksi-1, 7 – bis (3-


methylbut-2-enil) xanthen-9-satu

Tabel 1.1 Properti Mangostin


KANDUNGAN KIMIA
Kulit buah manggis(GarciniamangostanaL.)
mengandung:
 Flavonoid

 xantondan derivatnya.

 Tannin

Alfa-mangostin(α-mangostin) &gamma-mangostin(γ-
mangostin) = senyawabioaktif xantonyang utama
[kulitbuahmanggis]
β-mangostin-gartanin-8-deoxygartanin-garcinoneA,
B, C, D danE-mangostinon,-danisomangostin.
(Obolskiyet al., 2009; Jiet al., 2007; Walker,
2007).
XANTON

Xanton mempunyai Struktur Kimia Yang


Khusus yang dinamakan sistem cincin maromatik
trisiklik yang disubstitusi dengan isoprene,
fenol,danmet. Oksi sehingga memberikan banyak
kemungkinan struktur.
KAJIAN FARMAKOLOGI KULIT BUAH MANGGIS

Pemanfaatan kulit buah manggis sebenarnya sudah


dilakukan sejak dahulu. Kulit buah manggis secara
tradisional digunakan pada berbagai pengobatan di
Negara India, Myanmar Sri langka, dan Thailand. Secara
luas, masyarakat Thailand memanfaatkan kulit buah
manggis untuk pengobatan penyakit sariawan, disentri,
cystitis, diare, gonorea, dan eksim. Di era modern, 7
pemanfaatan kulit buah manggis secara luas di Negara
tersebut memicu minat para ilmuwan untuk menyelidi
dan mengembangkan lembih lanjut aspek ilmiah
keberkhasiatan kulit buah manggis tersebut.
SIMPLISIA

Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simpleks


yang berasal dari kata simple yang berarti satu
atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk
menyebutkan bahan-bahan obat alam yang masih
berada dalam wujud aslinya atau mengalami
perubahan bentuk. Simplisia adalah bahan alamiah
yang dipergunakan sebagai bahan obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali
dinyatakan lain berupa bahan yang telah
dikeringkan (Gunawan & Mulyani, 2004).
Simplisia dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
 Simplisia nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh,


bagian tanaman, eksudat tanaman atau gabungan ketiganya.
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari
tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari
selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan
nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan atau
diisolasi dari tanamannya.
 Simplisia hewani

Simplisia hewani adalah berupa hewan utuh atau zat-zat berguna


yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni.
 Simplisia pelikan atau mineral

Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan


pelikan atau mineral yang belum diolah atau setelah diolah
dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni
(Gunawan & Mulyani, 2004).
PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA
 Pengumpulan Bahan Baku
 Sortasi Basah

 Pencucian

 Pengubahan Bentuk

 Pengeringan

 Sortasi Kering

 Pengepakan Dan Penyimpanan


EKSTRAKSI
 Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan
pelarut cair (Anonim, 2000). Ekstraksi juga merupakan penarikan
zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan
menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat yang diinginkan
larut. Bahan mentah obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
atau hewan tidak perlu diproses lebih lanjut kecuali dikumpulkan
dan dikeringkan. Bahan-bahan dalam tanaman terdiri dari
campuran zat yang heterogen, beberapa mempunyai efek
farmakologi dan oleh karena itu dianggap sebagai zat yang
dibutuhkan dan zat lain yang tidak aktif secara farmakologi
dianggap sebagai zat inert (Ansel, 2005).
 Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia
yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada
perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana
perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian
berdifusi masuk ke dalam pelarut (Anonim, 2009
Proses Pembuatan Ekstrak
 Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti
sifat dari bahan mentah obat dan daya penyesuaian dengan tiap
macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh
ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna. Sifat dari
bahan mentah obat merupakan faktor utama yang harus
dipertimbangkan dalam memilih metode ekstraksi (Ansel, 2005).
 Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut terbagi menjadi 2
yaitu dengan cara dingin dan dengan cara panas (Anonim, 2000).
1. Cara Dingin
 Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan
menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada temperatur ruangan.
 Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai
sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan.
2. Cara Panas
 Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan
dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses
pada residu pertama sampai 3- 5 kali sehingga termasuk proses ekstraksi
sempurna.
 Soxlet
Soxlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu
dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
 Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada
temperatur yang lebih tinggi dari ruangan kamar yaitu 40- 50 ˚ C.
 Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air,
temperatur terukur 96-98˚ C selama waktu tertentu (15-20 menit).
 Dekok
Dekok adalah infus pada waktu lebih lama ( ≥ 30 menit) dan temperatur
sampai titik didih air (Anonim, 2000).
Kesimpulan
 Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan
apapun juga dan kecuali diyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia
dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral.
 Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari
bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair (Anonim, 2000). Ekstraksi juga merupakan
penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang
dipilih dimana zat yang diinginkan larut
 Proses Pembuatan Simplisia :

 Pengumpulan Bahan Baku

 Sortasi Basah

 Pencucian

 Pengubahan Bentuk

 Pengeringan

 Sortasi Kering

 Pengepakan Dan Penyimpanan

 Proses Pembuatan Ekstrak ada dua cara yaitu dengan cara dingin dan panas

 Kulit buah manggis setelah diteliti ternyata mengandung beberapa senyawa dengan aktivitas
farmakologi misalnya antiinflamasi, antihistamin, pengobatan penyakit jantung, antibakteri,
antijamur bahkan untuk pengobatan atau terapi penyakit HIV

Saran
 Diharapkan masyarakat seharusnya mengerti seluk beluk tanaman manggis agar dapat
memanfaatkan semua bagiannya dengan maksimal dan mengembangkan produk apa saja
yang dapat dihasilkan dari limbah kulit buah manggis .
DAFTAR PUSTAKA
 Anonim,1986.Sediaan Galenik.Jakarta;Departemen Kesehatan RI
Anonim,1979.Farmakope Indonesia.Edisi III.Jakarta;Departemen Kesehatan RI
Anonim,1995.Farmakope Indonesia.Edisi IV.Jakarta;Departemen Kesehatan
RI
Anonim,2000.Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.Cetakan
Pertama;Jakarta;Departemen Kesehatan RI
Ansel,C.Howard.2005.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.Edisi
IV.Jakarta;Universitas Indonesia
Bernasconi.G.et al.1995.TeknologiKimia.EdisiII.Jakarta;PT.Pradnya Paramita
Day,R. A., dan Underwood, A. L., 1999, Analisis Kimia Kuantitatif
(Penerjemah Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Ph. D.), Penerbit Erlangga,
Jakarta,hal: 491
Gunawan,Didik &Mulyani. 2002.Ilmu Obat Alam (Farmakognosi).
Jakarta:Swadaya
Harborne,J.B.1978.Metode Fitokimia.Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan.Terbitan Kedua.Penerbit ITB;Bandung
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai