Anda di halaman 1dari 21

SAPONIN

By Kelompok 4
Pendahuluan

SAPONIN

Merupakan senyawa glikosida triterpenoida ataupun glikosida


stereoida yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat
seperti sabun serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya
membentuk busa dan menghemolisa sel darah merah (Harborne,
1996) .
▪ Saponin berasal dari kata Latin yaitu ‘sapo’ yang bearti mengandung
busa
▪ stabil bila dilarutkan dalam air.Kemampuan busa dari saponin
disebabkan olehkombinasi dari sapogenin yang bersifat hidrofobik
(larut dalam lemak) dan bagian rantai gula yang bersifat hidrofilik
(larut dalam air) (Naoumkina et al., 2010). Saponin adalah glikosida
triterpena dan sterol, telah terdeteksi dalam lebih dari 90 suku
tumbuhan.Glikosida saponin adalah glikosida yang
aglikonnya berupa sapogenin.Saponin tersebar luas di antara
tanaman tinggi, keberadan saponin sangat mudah ditandai dengan
pembentukan larutan koloidal dengan air yang apabila dikocok.
▪ Saponin adalah deterjen alami yang mempunyai sifat aktif permukaan,dimana struktur
molekulnya terdiri dari aglikon steroid atau triterpen yang disebut dengan sapogenin
dan glikon yang mengandung satu atau lebih rantai gula (Osbourn, 2003;Guclu-
Ustundag and Mazza, 2007; Vincken et al., 2007). Saponin dengan sifat deterjennya
dapat mempengaruhi substans yang larut dalam lemak pada pencernaan, meliputi
pembentukan misel campuran yang mengandung garam empedu, asam lemak,
digliserida, vitamin yang larut dalam lemak dan dengan mineral (Cheeke, 20011). Dari
segi ekonomi, saponin penting juga karena kadang-kadang menimbulkan keracunan
pada ternak atau karena rasanya yang manis. Pola glikosida saponin kadang-kadang
rumit, banyak saponin yang mempunyai satuan gula sampai lima dan komponen yang
umum adalah asam glukoronat (Harborne, 1996). Pada tenak ruminansia, saponin
berpotensi sebagai agen defaunasi dalam manipulasi proses fermentasi di dalam
rumen. Penggunaan saponin yang
▪ ditambahkan ke dalam ransum dapat menurunkan populasi protozoa rumen
secara parsial atau keseluruhan (Wiseman and Cole,1990). Berdasarkan sifat-sifat
tersebut, senyawa saponin mempunyai kegunaan yang sangat luas, antara lain sebagai
detergen, pembentuk busa pada alat pemadam kebakaran, pembentuk busa pada
industri sampo dan digunakan dalam industri farmasi serta dalam bidang fotografi
(Prihatman, 2001)
∞ Bila terhidrolisis menjadi aglikon yang disebut sapogenin.
∞ Saponin mampu menghemolisis butir darah merah, bersifat racun
bagi hewan berdarah dingin, dan banyak diantaranya digunakan
sebagai racun ikan dan serangga.
∞ Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali disebut
sebagai sapotoksin.
Sifat – Sifat Saponin

∞ Mempunyai rasa pahit.


∞ Dalam larutan air membentuk busa yang stabil.
∞ Menghemolisa eritrosit.
∞ Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi.
∞ Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidrok-sisteroid lainnya.
∞ Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi.
Pembagian Saponin
Pembagian Saponin

Berdasarkan struktur aglikonnya :

Saponin Steroid

Saponin Triterpenoid

Kedua senyawa ini memiliki hubungan glikosidik pada atom C-3 dan
memiliki asal usul biogenetika yang sama lewat asam mevalonat dan
satuan-satuan isoprenoid.
Struktur Kimia Saponin Steroid
Struktur Kimia Saponin Steroid
Pembagian Saponin

Berdasarkan struktur glikonnya :

Glukosa

Arabinosa

Xylose

Glucuronic Acid
Jenis-jenis Saponin

∞ Quilage saponin, Campuran dari 3 atau 4 saponin.


∞ Alfafa saponin, Campuran dari paling sedikit 5 saponin.
∞ Soy Bean saponin, terdiri dari 5 fraksi yang berbeda dengan sapogenin atau
karbohidratnya, atau dalam kedua-duanya.
Aktivitas Biologi Saponin

∞ Saponin dapat menyebabkan sel darah merah pecah (lisis).


∞ Mempengaruhi sistim imun.
∞ Sebagai antioksidan.
∞ Sebagai glukosa darah.
Uji Aktivitas Saponin

Uji identifikasi senyawa saponin:


∞ Pada Identifikasi ini, sampel kering dirajang halus, dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan ditambah air suling, kemudian dididihkan selama 2 – 3
menit, didinginkan dan dikocok kuat – kuat.
∞ Jika dalam tabung reaksi timbul busa, maka busa ini mengindikasikan
adanya saponin.
Uji Aktivitas Saponin

Reaksi warna
∞ 0,3 gram ekstrak dilarutkan dalam 15 ml etanol, lalu dibagi menjadi
tiga bagian masing-masing 5 ml, disebut sebagai larutan IIA, IIB, dan
IIC.
Uji Liebermann-Burchard
∞ Larutan IIA digunakan sebagai blanko, larutan IIB sebanyak 5 ml
ditambah 3 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes H2SO4 pekat, lalu
dikocok perlahan dan diamati terjadinya perubahan warna.
Uji Aktivitas Saponin

∞ Terjadinya warna hijau biru menunjukkan adanya saponin steroid, warna


merah ungu menunjukkan adanya saponin triterpenoid dan warna
kuning muda munjukkan adanya sapogenin jenuh.

Uji Salkowski

∞ Larutan IIA digunakan sebagai blanko, larutan IIC sebanyak 5 ml


ditambah 1 - 2 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi.

∞ Adanya steroid tak jenuh ditandai dengan timbulnya cincin warna merah.

Uji Kromatografi Lapis Tipis.


THANK’S

Anda mungkin juga menyukai