Anda di halaman 1dari 51

Sejarah & Konsep Umum

Biologi Sel
Dr. Rudy Hidana, S.Pd., M.Pd.
Biologi Sel : Mempelajari kehidupan & organisme hidup
pada tingkat sel atau dibawahnya (subsel) organel,
molekul.

Berkembang dari pertengahan abad 17 hingga


sekarang ditunjang oleh kemajuan ilmu dan teknologi
lain yang relevan :
fisika
kimia
matematika

Perkembangan biologi sel bertumpu pada hasil riset


dengan percobaan-percobaan deskriptif dimasa lalu
hingga percobaan-percobaan analitik mutakhir/
modern saat ini.
Robert Hooke (1665) melihat irisan gabus (cork)
dengan kaca pembesar (loop) kotak-kotak kecil
disebut sel (cella).

Anthony van Leewenhook (1668) mengkonstruksi


mikroskop I
- mengamati air kolam organisme uniseluler
(bakteri, protozoa)
- melihat nukleus pada preparat darah ikan salmon.

Pengamatan dengan mikroskop melahirkan teori :


sel/makhluk hidup berasal dari sel/makhluk
sebelumnya.

Sebelum itu berlaku teori organisme hidup diciptakan


dari sesuatu yang tidak hidup.
Mathias Schleiden (1838) & Theodore Schwann
(1839) mengemukakan teori tentang sel :
- semua makhluk hidup (tumbuhan & hewan) terdiri
dari sel yang merupakan unit terkecilnya.
- setiap sel dapat berfungsi secara independent,
tetapi juga dapat berperan sebagai bagian integral
makhluk hidup.

Interaksi sel (makhluk hidup) dengan lingkungan


diamati oleh Charles Darwin & Alfred Wallace
melahirkan teori evolusi origin of species (1859) :
spesies baru timbul dari spesies lama yang survive
dari natural selection (seleksi alam), sedangkan
spesies yang tidak survive akan hilang (musnah).
Keberadaan spesies (tumbuhan & hewan) pada
jangka waktu tertentu dipengaruhi oleh
distribusi geografis dan adaptasinya dengan
lingkungan : komposisi tanah, suhu, curah hujan,
cuaca berlaku sebagai faktor seleksi.

Analisa variasi gen mendukung teori evolusi


Darwin beberapa gen ada yang conserve
(lestari) & beberapa ada yang mengalami
modifikasi pada beberapa spesies.
Komposisi & aktifitas komponen sel dipelajari secara
analitik oleh beberapa ahli biokimia :
- Edward Buchner (1897) extrak yeast dapat
mentransformasikan glukosa menjadi etanol.
- Emil Fisher (1900) menjelaskan pembentukan
protein dari asam amino melalui ikatan peptida.

1822 1884, Gregor Mendel menjelaskan bahwa


sifat/karakter makhluk hidup dibawa dalam bentuk
materi dan berpasangan pasangan tersebut
bersegregasi dan membentuk pasangan baru pada
generasi berikutnya secara random.
Materi genetik menempati lokasi tertentu pada
khromosom (lokus) dijelaskan oleh Barbara
McClintock (1931).

Materi genetik adalah DNA yang membawa informasi


& ditransmisikan dari generasi ke generasi dan
diekspresikan menjadi fenotip, dijelaskan oleh Avaery
McLeod & McCarry (1944).

Struktur DNA diformulasikan oleh Watson & Crick


(1953) dengan X-ray diffraction analysis. Penemuan
struktur DNA memungkinkan penemuan &
pengembangan teknologi/rekayasa dibidang biologi
molekuler dengan didukung oleh kemajuan ilmu-ilmu
lain seperti fisika dan kimia.
1980 era rekayasa dengan mengaplikasi kan
bioteknologi untuk mengubah dan memani pulasi
sistem hidup pada tingkat molekul, sel atau
organisme untuk memperoleh manfaat yang
sebesar- besarnya bagi kepentingan manusia.

Rekayasa yang sudah diaplikasikan & terbukti


manfaatnya :
gene cloning
terapi gen
sel hibrid (hibridoma)
binatang transgenik
klon organisme
Filogeni & Ontogeni Sel
Sel : Unit kehidupan terkecil hewan & tumbuhan.

Mempelajari sel diperlukan untuk mendapat


pengertian mendasar tentang kehidupan.

Bidang kedokteran/kesehatan :
- pengertian mendasar tentang kehidupan pada
tingkat sel & molekul dalam keadaan normal dan
patologis.
- Diperlukan untuk pengelolaan dan manajemen
kesehatan : diagnosis
pengobatan
rehabilitasi
dll.
Sebagai unit kehidupan dapat memperlihatkan
sifat-sifat hidup yang universal :
1. mengekstraksi energi dari lingkungan.
2. bereaksi (peka) terhadap rangsang tropisme.
3. tumbuh dan berkembang biak mempertahan
kan kelangsungan (kontinuitas) kehidupan.

Berdasarkan komposisi sel yang menyusunnya


dibedakan organisme :
- uniseluler sel adalah organisme
- multiseluler organisme terdiri dari banyak
sekali sel dan terorganisasi :
sel jaringan organ.
Berdasarkan tingkat evolusinya sel dibedakan
menjadi 2 golongan : prokariota & eukariota.

Virus : terdiri dari komponen-komponen hidup dan


dapat menunjukkan sifat-sifat hidup /
aktifitas kehidupan apabila berinteraksi
dengan sel hidup.

Sel mempunyai sistem (pengaturan) universal yang


lestari (conserve) tidak berubah oleh proses
evolusi :
- membawa informasi genetik berupa DNA dan
mentransfer informasi genetik untuk mengatur &
mengontrol aktifitas kehidupan.
- memproduksi dan menggunakan ATP untuk
menyelenggarakan aktifitas kehidupan.
Informasi genetik (DNA) berperan sebagai gen.

Transfer (distribusi) informasi genetik :

1. memindahkan informasi genetik dari sel generasi


satu ke sel generasi berikutnya melalui proses
replikasi pada waktu pembelahan sel/mitosis.

2. menterjemahkan informasi genetik dalam DNA


menjadi informasi bentuk lain dan didistribusi
kan ke bagian-bagian sel lain atau lingkungan
sel, melalui proses transkripsi dan translasi
ekspresi gen menghasilkan fenotip.
Sistem (pengaturan) informasi genetik dalam sel :

Prokariota :
- DNA terlokasi bebas di dalam sel, tidak
mempunyai batas yang jelas dengan sitoplasma.
- Replikasi, transkripsi dan translasi dilakukan
dengan cara sederhana.

Eukariota :
- DNA terorganisasi/tersusun kompleks membentuk
khromatin,terletak dalam organel yang terpisah
dari sitoplasma nukleus & mitokhondria.
- Replikasi,transkripsi dan translasi terorganisasi
sangat kompleks melibatkan banyak enzim dan
organel
Cara sel mengambil energi dari lingkungan :

Autotrof : mengambil energi dari sinar matahari


pada proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan dan
mikroorganisme berkhlorofil.

Heterotrof : mengambil molekul berenergi/organik


dari substrat/makanan diantaranya dari sel autotrof.

Energi dari lingkungan diubah menjadi energi yang


dapat digunakan sel melalui reaksi-reaksi yang
terintegrasi & terorganisasi metabolisme.
Metabolisme dibedakan menjadi 2 fase :

1. Katabolisme
fase degradatif molekul besar dalam substrat
atau dalam sel itu sendiri dirombak menjadi
molekul-molekul kecil & sederhana (intermediate)
Reaksi katabolisme adalah exergonik melepas
kan energi bebas yang dikonservasi dalam
molekul karier ATP.

2. Anabolisme
fase biosintesis molekul besar dan komponen
sel disintesis dari molekul sederhana & building
block. Reaksi anabolisme adalah endergonik
memerlukan input energi dari hidrolisis ATP.
Energi di dalam sel dibebaskan dengan reaksi oksidasi
& reduksi.

Reaksi oksidasi adalah reaksi pemindahan/transfer


elektron dari molekul donor e- (reduktor) ke molekul
aseptor e- (oksidator) dihasilkan reduktor baru
dan oksidator baru.

AH + B BH + A

oksidasi : kehilangan e- ; bilangan oksidasi


bertambah
reduksi : mendapat tambahan e-; bilangan
oksidasi menurun
Sel heterotrof dibedakan menjadi 2 golongan
berdasarkan caranya menggunakan aseptor elektron
(oksidator)
- aerob : menggunakan O2 sebagai aseptor
elektron terakhir.
- anaerob : menggunakan molekul selain O2
sebagai aseptor elektron.

Berdasarkan cara menggunakan donor elektron


(reduktor);
- khemoorganotrof : menggunakan molekul organik
kompleks (gula, protein, lipid) sebagai donor
elektron.
- khemolitotrof : menggunakan zat anorganik
(H2S, amonia) sebagai donor elektron.
Virus

Terdiri dari materi genetik DNA atau RNA linier


atau sirkuler dalam mantel protein dsbt kapsid.
Beberapa virus diluar kapsid diselubungi envelope
lipoprotein; virus berukuran 10 275 nm.

Virus yang bebas diluar sel (virion) bersifat inert


(tidak aktif) karena tidak mempunyai perangkat
untuk transformasi energi, replikasi, transkripsi dan
translasi.

Bila virus menginfeksi sel, virus melepaskan materi


genetik kedalam sel dan meninggalkan kapsul/
envelope diluar sel, atau mengalami uncoating di
dalam sel.
Di dalam sel DNA/RNA virus bereplikasi, bertrans
kripsi dan bertranslasi menggunakan enzim dan aparat
sel untuk membentuk virus baru dalam jumlah besar
sel akan melepas virion keluar.

Beberapa virus akan merusak & memecah sel lisis


mati. Beberapa ada yang keluar tanpa merusak sel.

Pada beberapa spesies DNA atau cDNA virus dapat


berintegrasi ke DNA genom menjadi provirus
menginduksi sel bertransformasi menjadi maligna.
Prokariota / Bakteri

Sel sederhana terdiri dari membran dan isi sel


(sitoplasma), mempunyai ukuran 10 70 m.

Membran plasma terdiri dari struktur yang disusun


fosfolipid bilayer & protein yang tersusun mosaik.

Diluar membran sel diliputi dinding sel terdiri dari


komponen-komponen mukopolisakharida dan
peptidoglikan (polimer/ulangan N-asetilglukosamin &
N-asetilmuramat).
Membran bakteri dapat berfungsi :

1. Menyelenggarakan transport elektron melalui


sistem sitokhrom dsbt fosforilasi oksidatif
untuk menghasilkan ATP.
2. Menyediakan enzim untuk sintesis & transport
komponen dinding sel : peptidoglikan & asam
teikhoat.
3. Mensekresikan enzim-enzim hidrolisis ekstra-
seluler.
4. Memediasi replikasi dan segregasi DNA ke sel
baru (sel keturunan).
5. Memfasilitasi transport ion & molekul keluar &
masuk sel.
Dinding sel bakteri gram positip lebih tebal terdiri
dari rantai peptidoglikan yang dihubungkan oleh
tetrapeptida, dan asam teikhoat.

Dinding sel bakteri gram negatif mempunyai


kandungan peptidoglikan lebih sedikit, diliputi lapisan
lipid, protein dan lipopolisakharida (LPS) endotoxin.

Di dalam sitoplasma tdpt materi genetik DNA


berbentuk supercoil & menempati daerah dsbt
nukleoid. Diluar nukleoid sitoplasma terdiri dari cairan
sel berisi bahan-bahan dan molekul besar/
makromolekul spt ribosom (70 S) dan bahan-bahan
cadangan sebagai perangkat kehidupan sel.
Bentuk umum bakteria : kokus
basili
spirillum
spiroseta
vibrio

Bakteri dapat hidup di lingkungan sangat bervariasi

Eubakteria hidup di alam/lingkungan biasa : tanah,


air dan organisme lain yang lebih besar.

Archaebakteria hidup & tumbuh di lingkungan


khusus, tidak ditoleransi makhluk lain bakteri
metanogen, halofil & termoasidofil.
Bakteri berkembang biak (reproduksi) dengan cara
sederhana :

DNA berasosiasi dengan membran plasma, bereplika si


sehingga terbentuk 2 DNA baru & diikuti segmen tasi
sel dengan pembentukan membran plasma / dinding sel
yang membagi sel menjadi dua bagian.

Dalam media biakan replikasi akan menghasilkan koloni


yang terdiri dari jutaan sel dalam waktu singkat.

Beberapa bakteri membentuk endospora struktur


miniatur yang dpt membentuk sel baru secara
vegetatif
Eukariota

Sel dengan tingkat evolusi sempurna.

uniseluler : yeast, amuba, protozoa.


Multiseluler : binatang & tumbuh-tumbuhan
terorganisasi sel jaringan organ

Komposisi sel : sistem membran


organel
sitosol
sitoskeleton
Sistem membran :

Terdiri dari lipid lapis ganda (bilayer) dan protein


tersusun secara mosaik. Molekul protein dan lipid
berinteraksi dengan ikatan nonkovalen.

Komposisi dan jenis lipid/protein yang menyusun


membran sel bervariasi menurut jenis, fungsi sel dan
spesies.

Membran sel eukariota melipat/melekuk ke dalam


sitoplasma & bermodifikasi membentuk organel.
Organel yang dibentuk dari sistem membran :

1. Nukleus
- organel mempunyai ukuran paling besar.
- terdiri dari 2 lapis membran : membran luar &
membran dalam membentuk porus.
- di dalam nukleus terdapat materi genetik DNA
yang berinteraksi dengan oktamer histon &
terorganisasi membentuk khromatin. Khromatin
berkondensasi membentuk khromosom pada waktu
mitosis.
2. Endoplasmik retikulum
Terdiri dari membran selapis membentuk kantong-
kantong pipih meluas memenuhi hampir seluruh isi sel.
Merupakan tempat sintesis protein dan lipid membran
sel atau yang akan disekresikan keluar sel.

3. Aparatus golgi
Kelanjutan endoplasmik retikulum mempunyai bentuk
sisternae dengan ujung-ujungnya mbtk perluasan
(vesikel). Vesikel dapat lepas dari sisternae &
bermigrasi membawa protein yang siap dideposit pada
membran sel atau disekresikan keluar sel. Berfungsi
sebagai tempat untuk penyempurnaan (maturasi)
protein & lipid membran sel atau yang disekresikan
keluar sel.
4. Lisosom
Organel yang dibentuk oleh selapis membran;
berisi enzim-enzim hidrolisis yang dapat
menguraikan molekul besar atau partikel asing
yang masuk atau di fagosit sel.

5. Mikrobodi (peroksisom)
Seperti lisosom berisi enzim oksidase
menetralkan peroksida (H2O2) yang dihasilkan
oleh reaksi-reaksi oksidasi dengan O2.
6. Mitokhondria

Organel penting, terdiri dari dua lapis membran, mbr


luar & mbr dalam, berbentuk oval. Mbr dalam mbtk
perlekukan ke arah dalam disebut kristae. Mbr dalam
mbtk ruangan diisi cairan dsbt matriks mitokhondria.
Di dalam matriks terdapat DNA, ribosom, dan enzim-
enzim untuk reaksi aerob.

Di dalam matriks dan krista mitokhondria terjadi


reaksi transformasi energi menghasilkan ATP
melalui reaksi aerob.
Sitoskeleton (kerangka sel)

Terdapat di dalam sitosol, dibawakan oleh mikrotubul


dan mikrofilamen.

Mikrotubul : berbentuk tubulus, disusun oleh


protein globuler tubulin.
Mikrofilamen : berbentuk filamen, disusun oleh
protein globuler aktin.

Fungsi sitoskleton : menentukan morfologi sel


aparat gerak (motilitas)
aparat untuk pembelahan sel
(mitosis) spindel.
Terima Kasih
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai