ARINA RAHAYU
201410410311234
FARMASI A
KASUS 18
Hidrosefalus
Hidrosefalus ?
Epidemiologi
Diagnosis
Studi Kasus
S-O-A-P
Hidrosefalus Klasifikasi Hidrosefalus
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan
Epidemiologi anak
Diagnosis
Tidak terdapat obstruksi
pada aliran CSF tetapi villus
Tatalaksana Hidrosefalus arachnoid untuk
Komunikasi mengabsorbsi CSF terdapat
dalam jumlah yang sangat
Studi Kasus sedikit atau malfungsional
S-O-A-P
Hidrosefalus
Epidemiologi Epidemiologi
Etiologi
Data menyebutkan bahwa hidrosefalus
kongenital terjadi pada 3 dari 1000
Patofisiologi kelahiran di Amerika Serikat dan
ditemukan lebih banyak di negara
Manifestasi berkembang seperti Brazil yaitu
klinis sebanyak 3,16 dari 1000 kelahiran.
Diagnosis
S-O-A-P
Hidrosefalus
Etiologi
anak 0-2 tahun
Epidemiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Pasca infeksi (meningitis granulomatosa dan bakteri)
Tatalaksana
S-O-A-P
Hidrosefalus Etiologi
anak >2-12 tahun
Epidemiologi
Etiologi
Penekanan lesi massa pada sistem ventrikel
Patofisiologi
S-O-A-P
Hidrosefalus
Produksi CSF Absorbsi
meningkat menurun
Epidemiologi Hidrocefalus
Kepala
Etiologi CSF Berlebih Peningkatan TIK
membesar
Penekanan saraf Gangguan aliran
Patofisiologi lokal darah ke otak
Kulit meregang hingga tipis
Manifestasi / pasien tidak dapat Sekresi prostagladin, Gangguan perfusi
klinis bergerak atau bradikinin jaringan serebral
menggerakkan kepala
Diagnosis
Nyeri Saraf tertekan
Tatalaksana Kerusakan
mobilisasi
Mual / muntah
Studi Kasus
Imobilasi
Kekurangan
Aktivitas
cairan
S-O-A-P
Hidrosefalus
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi
klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Studi Kasus
S-O-A-P
Hidrosefalus
TIK yang meninggi: muntah, nyeri kepala, edema pupil saraf otak
Epidemiologi
Patofisiologi
Kepala bayi terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan tubuh
Manifestasi
klinis
Ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya teraba
Diagnosis tegang dan mengkilat dengan pelebaran vena di kulit kepala
Studi Kasus
Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan neurologis berupa gangguan
kesadaran motorik atau kejang-kejang, kadang-kadang gangguan pusat vital
S-O-A-P
Hidrosefalus
Epidemiologi CT
Etiologi Scan
Patofisiologi
Manifestasi
klinis
Diagnosis
Diagnosis
S-O-A-P
Hidrosefalus
Asetazolamid Untuk menurunkan produksi
Non-operatif CSF dan meningkatkan
Epidemiologi absorbsinya
Furosemid
Etiologi
Patofisiologi
Shunting VP Shunt
Manifestasi
klinis
Tatalaksana Alergi : -
Merokok/alcohol : -
Studi Kasus Obat tradisional : -
OTC : -
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Menonjol
Etiologi
Pusing
Patofisiologi Muntah
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi
klinis
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Data Klinik
Epidemiologi
Patofisiologi 4/12 5/12 6/12 7/12 8/12 9/12 10/12 11/12 12/12 13/12 14/12 15/12 16/12
CGS 456 + + + + + + + + + + + + +
Manifestasi
Nadi 80-100 104 100 100 118 120 120 100 100 100 100 100
klinis x/menit
RR 18-22 24 20
Diagnosis x/menit
Suhu 37 36,2 36.6 37,2 36,5 36 37 36,3 36,5 36,5
0,5C
Tatalaksana
Pusing
Demam
Studi Kasus
Keadaan Tenang
umum
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Data Klinik (lanjutan)
Epidemiologi
Manifestasi Nadi 80-100 100 100 110 100 100 100 80 110 80 82 80
x/menit
klinis RR 18-22
x/menit
Diagnosis Suhu 37 36,6 36,2 37 36,2 37,8 38,5 37,8 36
0,5C
Pusing + + + + + +
Tatalaksana
Demam
Keadaan Tenang
umum
Studi Kasus
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Data Klinik (lanjutan)
Epidemiologi
Data Nilai Tanggal
Etiologi Klinik Normal 30/12 31/1 1/1 2/1 3/1 4/1 5/1 6/1 7/1 8/1 9/1 10/1 11/1
2
CGS 456 + + + + + + + + + + + + +
Patofisiologi
Nadi 80-100 82
Manifestasi x/menit
klinis RR 18-22
x/menit
Suhu 37
Diagnosis
0,5C
Pusing
Tatalaksana Demam + + + + + + + + + + + +
Keadaan Tenang
umum
Studi Kasus
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Data Klinik (lanjutan)
Epidemiologi
Data Nilai Tanggal
Etiologi Klinik Normal 21/1 22/1 23/1 28/1 29/1 30/1 31/1 1/2 2/2 3/2 4/2 7/2 8/2
CGS 456 + + + + + + + + + + +
Patofisiologi Nadi 80-100 100
x/menit
Manifestasi RR 18-22 26
klinis x/menit
Suhu 37 0,5C
Diagnosis Pusing
Demam + + + + + + + +
Tatalaksana Keadaan Tenang + +
umum
Studi Kasus
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Data Klinik (lanjutan)
Epidemiologi
Studi Kasus
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus Data Lab Nilai Normal Tanggal
31/12 5/12 28/12 6/1 18/1 21/1 23/1 27/1 28/2 4/2
Darah
Lengkap:
Epidemiologi HgB 13,4-19,8 11,1 9,7 11,4 13,3 12,8
LY
gr/dL
19-48% 55,6 D
Etiologi GR
LY # 1-3,7 10-3 L
41,9
4,6 10-3 a
t
RBC 3,9-5,9 106 3,84 106
HCT 41-65% 33,4 33,5 36,5
Patofisiologi MCH 27-31 PG 25,3
MCHC
RDW
33-37 gr/dL
11,5-14,5%
29,1
14 13,7
a
Manifestasi
klinis
MPV
WBC
7,2-11,1 FL
6-21 103 L 13,5
6,3
11,69
6,1
17,12
L
Kreatinin
GR #
0,3-0,7 0,3
6,7 a
Diagnosis
b
PCT 0,083 0,64
PPW 9-13 FL 15,4
PLT 50-450 103 L
Neut #
Tatalaksana Lmph #
Mono #
CRP kuanti
Studi Kasus GDA
Cl 97-103 116,5 100,9
K 3,4-4,7 mEq/L 3,11 2,76 4
Na 134-150 142 132,4 134
S-O-A-P pH 7,34-7,45 7,5
pCO2 34-45 30
PO2 80-104 136
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Hasil pemeriksaan
Epidemiologi
Berdasarkan hasil biakan liqour konvensional, tidak terdapat
Etiologi pertumbuhan kuman batang/coccus baik garam positif maupun
negatif
Patofisiologi
Manifestasi
klinis Hasil pemeriksaan PA diketahui bahwa terdapat tumor daerah
cerebellum dan tidak tampak adanya tanda-tanda keganasan
Diagnosis
Tatalaksana
Berdasarkan hasil kultur dari darah aerob dan anaerob diketahui
Staphylococcus Coagulase negatif dan tidak ada pertumbuhan kuman
Studi Kasus anaerob. Sedangkan dari hasil kultur nanah anaerob, diketahui
terdapat Kliebsiella Pneuminiae dan Acinoto Bactes Spp.
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Profil pengobatan
VP Tanggal Pemberian Obat
Epidemiologi Obat Rute Dosis Frek Shunt
4/12 5/12 6/12 7/12 8/12 9/12 10/12
D5 NS i.v 1200cc/4ja
Etiologi m
D5 NS i.v 40cc/jam
Dexametason i.v ampul 3x1/2
Patofisiologi Ranitidin i.v 15 mg 3x1 2x25mg 2x15mg p.o
Novellmycin i.v 500 mg 2x1
Manifestasi Novalgin i.v 200mg 3x200
klinis Antrain i.v ampul 3x1/2 3x1/
3
Paracetamol p.o 100mg 3x1
Diagnosis
Tanggal Pemberian Obat
Obat Rute Dosis Frek
11/12 12/12 13/12 14/12 15/12 16/12 17/12 18/12 19/12
Tatalaksana
Piracetam p.o 0,3 mg 3x1
Multivit syr p.o cth 3x1
Studi Kasus Eritromisin
syr
Na Fusidat
S-O-A-P As Fusidat
Frego p.o tablet 2x1
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Profil pengobatan (lanjutan)
Epidemiologi Obat Rute Dosis Frek
Tanggal Pemberian Obat
Patofisiologi
Tanggal Pemberian Obat
Obat Rute Dosis Frek
Manifestasi
25/1 26/1 27/1 28/1
klinis D5 NS i.v 1000cc/24jam
Aminofusin Ped i.v 150cc/24 jam
Diagnosis
Antrain i.v 250 mg 3x1
Ranitidin i.v 12,5 mg 2x1
Tatalaksana Ondansentron i.v 2 mg 3x1
Metoclopramid i.v 1/3 amp 3x1
Studi Kasus
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Profil pengobatan (lanjutan)
Epidemiologi Obat Rute Dosis Frek
Tanggal Pemberian Obat
S-O-A-P
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Terapi Dosis Indikasi Analisis
Novellmycin 500mg/i.v Antibiotik golongan lain sebagai Karena dilakukan pembedahan maka diberikan
Epidemiologi pencegahan infeksi pada pembedahan antibiotik untuk mengurangi kejadian infeksi
abdomen khususnya infeksi luka
Eritromisin 125mg/p.o Antibiotic makrolida mengobati infeksi Diberikan untuk mengatasi infeksi kulit yang timbul
Etiologi
sirup akibat bakteri dengan menghambat pasca operasi
sintesis protein
Patofisiologi Amikasin 100mg/i.v Merupakan antibiotik aminoglikosida Diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri Kliebsiella
Pneuminiae sesuai hasil kultur nanah anaerob agar
Manifestasi tidak terjadi infeksi
Ampicillin
klinis sulbaktam
400mg/i.v Sebagai antibiotic penicillin yang Diberikan untuk mencegah infeksi karena bakteri
menghambat sintesis dinding sel bakteri Acinoto Bactes sesuai hasil kultur nanah anaerob
Metoclopramid 1/3 amp/1.v Sebagai antiemetic yang bekerja dengan Diberikan untuk mencegah mual muntah
akibat pembedahan, memiliki fungsi yang
Studi Kasus merangsang mortilitas saluran cerna
sama dengan ondansentron sebaiknya pilih
salah satu yaitu ondansentron karena
kerjanya lebih selektif
S-O-A-P
Paracetamol 100mg/p.o Sebagai analgesic dan antipiretik Diberikan untuk menurunkan demam yang
dikeluhkan oleh pasien
Subyektif Obyektif Assesment Plan
Hidrosefalus
Epidemiologi
Manifestasi
klinis
Diagnosis
Tatalaksana
Studi Kasus
S-O-A-P