Anda di halaman 1dari 14

Tinjauan Pustaka

Definisi

Sinonim : LEPRA = MORBUS HANSEN

Definisi :

Peny inf kronik

Disebabkan : Mycobacterium leprae

Saraf perifer (afinitas pertama), kulit, mukosa tr. resp atas

organ lain, kec : saraf pusat


Epidemiologi
Di Indonesia penderita anak-anak dibawah umur 14 tahun didapatkan 13%,
tetapi anak dibawah 1 tahun jarang sekali.

Frekuensi tertinggi terdapat pada kelompok umur antara 25 35 tahun.

Terdapat diseluruh dunia, t.u Asia, Afrika, Amerika Latin, daerah tropis &
subtropis serta masyarakat yg sosial ekonomi rendah.

Kasus baru ditahun 2008 sebesar 17.441 orang

Distribusi tidak merata, yg tertinggi antara lain : pulau jawa, sulawesi, maluku
& papua.

Di Indonesia jumlah kasus kusta yg tercantum permulaan tahun 2009 adlh


21.538 org.
Etiologi
Mycobacterium leprae

Kuman ukuran 3 - 8 mikro meter x 0,5 mikrometer.

Tahan asam, dan alkohol

Bakteri gram-positif.
Patogenesis
Kuman kusta mempunyai masa inkubasi rata-rata 2-5 tahun > penularan terjadi
apabila M.lepra utuh keluar dari tubuh pasien, masuk ke tubuh orang lain

Masih belum jelas > cara penularan belum diketahui. Anggapan klasik, kontak
langsung yang lama dan erat.

Infeksi secara inhalasi > M. leprae dapat hidup beberapa hari dalam droplet.
Hanya sedikit orang yang akan terjangkit kusta setelah kontak dengan
pasien kusta > kekebalan tubuh.

M.leprae > patogenisitas dan daya invasi yang rendah.

95% manusia kebal terhadap kusta.

5% yang dapat ditulari > 70% dapat sembuh sendiri dan 30% menjadi
sakit.
GEJALA KLINIS
Gejala klinis sesuai dengan kerentanan orang tersebut > tergantung Sistem
Imunitas Seluler (SIS)

Bila SIS baik > gambaran tuberkuloid

Bila SIS buruk > gambaran lepromatous


Pemeriksaan Fisik
5A
Anestesi
Anhidrosis
Atrofi
Alopesia
Achromia
Tipe TT Tipe BB
kerusakan saraf :
- N. Ulnaris

- N. Medianus

- N. Radialis

- N. Poplitea posterior

- N. Tibialis posterior

- N. Fasialis

- N. Trigeminus
Reaksi Kusta
Dalam perjalanan penyakit Lepra sering timbul gambaran klinik yang disebut LEPRA
(Lepra Reaction) t.d:

1. Reaksi Lepra Tipe I (Reversal Reaction)

Sering pada tipe Pausi-basiler (TT-BB)

1.a. Reaksi Down Grading o.k. imunitas penderita menurun, sehingga


proliferasi bakteri >>, timbul lesi-lesi baru tipe L

1.b. Reaksi Up Grading o.k. peningkatan imunitas penderita, sehingga lesi


yang tenang meradang akut tipe T

Gejala:

Kelainan kulit bertambah dengan atau tanpa ringan/ berat cacat a.l. Claw Hand
2. Reaksi Lepra Tipe II (Eritema Nodosum

Leprosum/ ENL)

Sering timbul tipe multibasiler (BL-LL), di sini imunitas humoral


menurun, sehingga terjadi reaksi dengan antigen yang banyak dilepas
serta mengaktifkan sistem komplemen kompleks imun

Umumnya sedang dapat terapi DDS (Dapsone)

Gejala:

Malaise, mialgia, demam sampai menggigil

Infiltrat bertambah nodulus/ nodus eritematosus berkelompok +

nyeri tekan terutama di muka, punggung, dada

Iritis, neuritis, arthritis, pleuritis, nefritis, orchitis

Anda mungkin juga menyukai