13 Biaya Pemilikan Dan Operasi Alat Berat 2007
13 Biaya Pemilikan Dan Operasi Alat Berat 2007
ALAT BERAT
1
1. Biaya Tetap ( Biaya Pemilikan )
2. Biaya Variabel ( Biaya Operasi )
2
1. Biaya Pemilikan ( Owning Cost )
3
a. Biaya Penyusutan ( Depreciation Cost )
Harga Penyerahan ( Rp )
Biaya Penyusutan ( Rp/jam ) =
Usia Ekonomis ( jam )
atau
DP
DC =
EL
dimana :
DC = Depreciation Cost ( Biaya Penyusutan )
DP = Delivered Price ( Harga Penyerahan )
EL = Economis Life ( Usia Ekonomis ) - jam
5
Harga Penyerahan :
adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memiliki alat tersebut termasuk pajak dan
bea masuk untuk alat tersebut jika
didatangkan dari luar negri.
Usia Ekonomis :
adalah usia dari alat dapat dipakai secara
ekonomis dan ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain kondisi kerja
dan tingkat pemeliharaan yang dilakukan
oleh pemilik.
6
Karena pengaruh kondisi kerja ini sangat besar
terhadap usia ekonomis alat. Maka berdasarkan
Caterpillar Performance Handbook edisi 22, untuk alat-
alat merk caterpillar kondisi daerah kerja dibagi dalam
tiga kondisi yaitu :
7
Tabel 10. 1
Perkiraan Usia Ekonomis Alat Berat
Bulldozer
D3 - D7 8.000 Jam 10.000 jam 12.000 jam
D8 - D10 15.000 jam 18.000 jam 20.000 jam
Wheel Loader
910 966 8.000 jam 10.000 jam 12.000 jam
980 - 982 10.000 jam 12.000 jam 15.000 jam
8
harga penyerahan diatas itu termasuk biaya ban dan
biaya perlengkapan khusus dan juga jika alat
mempunyai nilai sisa setelah mencapai usia ekonomis,
maka biaya penyusutan akan menjadi :
DP - ( SV + TC + SIC )
DC =
EL
dimana :
DC = Depreciation Cost ( Biaya Penyusutan )
DP = Delivered Price ( Harga Penyerahan )
SV = Salvage Value ( Nilai Sisa )
TC = Tires Cost ( Biaya Ban )
SIC = Biaya Perlengkapan Khusus
EL = Economis Life ( Usia Ekonomis ) - jam
9
Untuk memperkirakan nilai sisa ( Salvage value ) ini
cukup sulit. Tak mudah memperkirakan berapa alat
akan dijual setelah dipakai selama mencapai usia
ekonomis. Caterpillar Performance Handbook
memberikan angka perkiraan nilai sisa alat berat
setelah berakhir usia ekonomisnya kurang lebih 35 %
dari harga penyerahan.
SV = 35 % DP
10
Contoh 1
Sebuah bulldozer model D7 dibeli dengan harga
penyerahan dilokasi proyek dengan harga Rp 380.000.000.
Berapa biaya penyusutan perjam, jika alat ini beroperasi
pada daerah kerja kondisi sedang, dengan perkiraan usia
ekonomis 18.000 jam.
Solusi :
Harga Penyerahan ( Rp )
Biaya Penyusutan =
Usia Ekonomis ( jam )
Rp 380.000.000,-
=
18.000 jam
= Rp 21.111,11 / jam
11
Contoh 2
Sebuah Bulldozer model D7 dibeli dengan harga
penyerahan Rp 380.000.000,-. Diperkirakan setelah
berakhirnya usia ekonomis selama 18.000 jam dapat dijual
kembali dengan harga senilai 30 % dari harga penyerahan.
Hitunglah biaya penyusutan perjam.
Solusi
Harga Penyerahan - Nilai Sisa
Biaya Penyusutan =
Usia Ekonomis ( jam )
Rp 380.000.000,- 30 % Rp 380.000.000,-
=
18.000 jam
= Rp 13.722,22 / jam
12
Contoh 3.
13
Solusi
Biaya Penyusutan
= Rp 28.000,-/ jam
14
Contoh 4
15
Solusi
Biaya Penyusutan
= Rp 26.444,44 / jam
16
b. Biaya Bunga
Apabila seorang kontraktor tidak memiliki cukup modal
untuk membeli sebuah alat berat, biasanya mereka
berusaha untuk mendapatkan pinjaman dari berbagai
pihak, sebagai sebuah perusahaan tentunya
kemungkinan besar untuk memperoleh pinjaman dari
Bank. Dan pinjaman ini akan dikembalikan dengan
cara-cara tertentu sesuai dengan perjanjian kedua
belah pihak. Dan pengembalian ini ada keharusan
bagi kontraktor untuk membayar bunga pinjaman.
Dengan demikian kontraktor akan mengeluarkan biaya
tetap setiap periode waktu tertentu. Biaya inilah yang
diperhitungkan sebagai biaya bunga.
( N 1)
x DP x IR
IRC 2 N
Hpy
18
dimana ;
IRC = Biaya Bunga ( Rp/jam )
N = Usia Ekonomis ( tahun )
DP = Harga Penyerahan ( Rp )
IR = Suku bunga ( % pertahun )
Hpy = Jam kerja rata-rata ( jam/tahun )
19
contoh 5
solusi
Biaya Bunga
( N 1 )
x DP x IR
IRC 2 N
Hpy
20
( 91 )
x Rp 800.000.000, x 12%
IRC 2 x 9
2.000 jam
Rp 53.333.333,33
2.000 jam
Rp 26.666,66
21
c. Biaya Asuransi
( N 1)
x DP x I
IC 2 N
Hpy
dimana ;
IC = Biaya Asuransi ( Rp/jam )
N = Usia Ekonomis ( tahun )
DP = Harga Penyerahan ( Rp )
I = asuransi ( % pertahun )
Hpy = Jam kerja rata-rata ( jam/tahun )
23
Contoh 6
Solusi
Biaya Asuransi ( IC ) =
( N 1)
x DP x I
IC 2 N
Hpy 24
( 8 1)
x Rp 900.000.000 x 2%
IC 2 x 8
2.000 jam
Rp 10.125.000,
2000 jam
Rp 5062,5 / jam
25
d. Biaya Pajak
26
Rumus untuk menghitung biaya Pajak adalah
( N 1)
x DP x T
TC 2 N
Hpy
dimana ;
TC = Biaya Pajak ( Rp/jam )
N = Usia Ekonomis ( tahun )
DP = Harga Penyerahan ( Rp )
T = Pajak ( % pertahun )
Hpy = Jam kerja rata-rata ( jam/tahun )
27
Contoh 7
Sebuah Dump-Truck dibeli dengan harga penyerahan
dilokasi proyek Rp 900.000.000,-. Diperkirakan alat ini
dapat mencapai usia ekonomis 8 tahun dengan jam kerja
rata-rata pertahun 2.000 jam. Sesuai dengan ketentuanyang
berlaku pajak peralatan sebesar 1 % pertahun. Hitung biaya
pajak perjamnya.
Solusi
Biaya Pajak ( TC ) =
( N 1)
x DP x T
TC 2 N
Hpy
28
( 8 1)
x Rp 900.000.000 x 1 %
TC 2 x 8
2.000 jam
Rp 5.062.500 ,
2000 jam
Rp 2531,25 / jam
29
dari ketiga persamaan diatas dapat dijadika menjadi
satu persamaan :
( N 1)
x DP x ( IR I T )
2N
Hpy
dimana ;
N = Usia Ekonomis ( tahun )
DP = Harga Penyerahan ( Rp )
IR = suku bunga ( % pertahun )
I = Asuransi ( % pertahun )
T = Pajak ( % pertahun )
Hpy = Jam kerja rata-rata ( jam/tahun )
30
jadi dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan
BP = DC + IRC + IC + TC
dimana :
BP = Biaya Pemilikan
DC = Biaya Penyusutan
IRC= Biaya Bunga
IC = Biaya Asuransi
TC = Biaya Pajak
31
contoh 8
32
Contoh 9
33
2. Biaya Operasi ( Biaya Variabel )
Biaya Operasi adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan operasi sebuah alat
berat. Biaya ini memang tergantung pada
beroperasi atau tidaknya sebuah alat, berbeda
dengan biaya pemilikan, biaya operasi tidak akan
dikeluarkan bila alat dalam keadaan tidak
beroperasi. Oleh karena itu biaya operasi ini
tergantung dari intensitas pemakaian alat.
Sehingga besarnya biaya operasi yang harus
dikeluarkan sangat ditentukan dari jumlah bahan
bakar dan bahan-bahan yang lain serta
perlengkapan yang dikonsumsi oleh alat tersebut.
34
Secara teoritis biaya-biaya yang harus dihitung dalam
bagian biaya operasi ini adalah :
35
a. Biaya Bahan Bakar
36
Berdasarkan beberapa referensi kebutuhan bahan
bakar secara umum dapat ditentukan dengan angka
teoritis sebagai berikut :
38
Kebutuhan minyak pelumas dalam sebuah alat besar
biasanya diberikan data-data secara lengkap. Bahkan
bagian-bagian mana yang perlu mendapatkan minyak
pelumas secara rinci juga dijelaskan. Biasanya yang dihitung
sebagai pengkonsumsi minyak lumas adalah bagian bak
mesin ( crankcase ), transmission, final drive dan hydraulic
control. Namun bila tidak ada data lengkap tentang
kebutuhan minyak lumas ini, maka dapat ditentukan dengan
persamaan berikut ini :
Hp x f x 0,006 lb per Hp Hr c
q
7,4 lb per gal t
dimana : q = jumlah minyak lumas yang dikonsumsi
Hp = Hourse power mesin
C = Kapasitas Crankcase ( gallon )
t = interval penggantian pelumas ( jam )
39
Rumus di atas menggunakan satuan english. Bila
menggunakan satuan metrik sebagaimana yang
berlaku dinegara kita, maka rumus tersebut akan
berubah jadi:
Catatan
> angka 1,014 adalah berasal dari
1 Hp english unit = 1,014 metrik unit
> angka 0,002716 kg adalah
hasil kali 0,006 dengan 0,4536
1 pound (lb) = 0,4536 kg
> angka 0,8868 kg adalah
1 pound (lb) = 0,4536 kg
1 US gallon = 3,785 liter
40
Interval waktu penggantian minyak pelumas untuk
kondisi pekerjaan yang tidak berdebu biasanya berkisar
antara 100 200 jam. Sedangkan untuk daerah yang
banyak debu diperlukan penggantian pelumas setiap 50
jam. Angka ini merupakan angka pengalaman, karena
tidak ada ketentuan yang menyatakan setiap berapa jam
pelumas harus diganti.
Tabel 13. 1
Konsumsi Minyak dan Gemuk Lumas per jam
41
Biaya Filter
Tabel 13. 2
Perhitungan Kebutuhan Biaya Filter Per Jam
42
2. Biaya Penggantian Ban
44
Wheel Tractor Scraiper
A B C
APPLICATION ZONES
45