UNIT KOMPETENSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Memeriksa 1. Peralatan ukur berdasarkan jenis pekerjaan dipersiapkan secara
lengkap
Peralatan Ukur
2. Pengecekan terhadap kondisi peralatan ukur yang sudah
terkalibrasi dilakukan secara teliti
3. Laporan kondisi / kualitas peralatan ukur terkalibrasi dibuat secara
lengkap
2. Menggunakan 1. Peralatan ukur di lapangan berdasarkan jenis pekerjaan dipersiapkan
secara lengkap dan cermat
Peralatan Ukur
2. Penyetelan/setting peralatan pengukuran dilakukan sebelum
pengukuran
3. Peralatan ukur berdasarkan jenis pekerjaan dioperasikan sesuai
prosedur standar
3. Melakukan 1. Kesiapan dan kelayakan tempat penyimpanan peralatan ukur diperiksa
dengan cermat
Perawatan
2. Kondisi kelembaban & suhu tempat penyimpanan peralatan dijaga
Peralatan Ukur 3. Fungsi dan kebersihan peralatan ukur dipelihara dengan baik
MEMERIKSA
MEMPERSIAPKAN MEMELIHARA
KELAYAKAN
TEMPAT FUNGSI DAN
TEMPAT
PENYIMPANAN KEBERSIHAN
PENYIMPANAN
PERALATAN PERALATAN
PERALATAN
UKUR UKUR
UKUR
MENJAGA KONDISI
MEMBUAT APORAN
KELEMBABAN &
KONDISI/ KUALITAS SELESAI
SUHU TEMPAT
PENYIMPANAN PERALATAN UKUR
TERKALIBRASI
Jarak terdekat
Perbandingan panjang 1
JENIS-JENIS PERALATAN UKUR ALAT UKUR SEDERHANA
Cross staff
Site square
Optical square
JENIS-JENIS PERALATAN UKUR ALAT UKUR SEDERHANA
Waterpass/Sipat Datar
mengukur beda tinggi antar 2 titik
Theodolite
mengukur sudut horisontal dan vertikal
mengukur jarak
Total Station
mengukur sudut horisontal dan vertikal
(ketelitian lebih tinggi dari pada theodolite)
mengukur jarak
menentukan koordinat titik
GPS
menentukan posisi titik berdasarkan koordinat
global
Waterpass/Sipat Datar
Jenis-jenis Waterpass
Automatic Level
Dumpy Level
1. Handle/pegangan
2. Telescope Eyepiece/ Lensa okuler
3. Ring fokus lensa obyektif
4. Telescope Centering Optic/Optical
Plummet
5. Horizontal Clamp
6. Horizontal Tangent Screw
7. Keyboard/papan panel
8. Levelling Screw
9. Base Plate
Digital Theodolite
Garis Visir
Sumbu 1
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
Syarat Waterpass
Ba
d a
Benang diafragma
Bt
d a
Bb
Sb. 1
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
Cara II
Cara III
dst
1
2
Slag 2
Slag 1
Teropong Waterpass
Stadia Ba
d a
Garis Diafragma Bt
d a
Stadia Bb
Bt = ( Ba + Bb) / 2
Sb. 1
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
P2 1475 1460
P3 1445 1415 1430 1400 15
1359 1344
1329 1299 1314 1284 15
P3 1319 1456
P1 1288 1257 1410 1364 -122
1335 1466
1303 1271 1424 1382 -121
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
HITUNGAN WATERPASS
Beda Tinggi (m) BEDA TINGGI RATA- TINGGI TITIK DARI MSL (m)
RATA PERGI PULANG COR
No. Titik NO. TITIK
Naik Turun TANDA DARI PERGI (m) Atas Patok Atas Tanah
(m)
P1 100 P1
P2 0,107 0,107 0,107 0 100,107 P2
P3 0,015 0,015 0,015 0 100,122 P3
-0,122 -0,121 -0,121 0,001
P1 100,000 P1
H = 0,001
jika ada koreksi
dipilih pada slag
dengan jarak terjauh
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
Metode Pancar
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
Metode Crossing
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
Metode Penyeberangan
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
b2
m2
b1 m1
hAB B
II
A
I dm
db' dm
db
Bila alat tidak mempunyai kesalahan garis bidik maka beda tinggi yang
diperoleh dari posisi I dan II akan sama dan sebaliknya .
Pengukuran Beda Tinggi dengan Waterpass
Kemiringan garis bidik
Kemiringan :
= arc tan [ { b1 - m1 ) - ( b2 - m2 ) } / { ( db - dm ) - ( db - dm ) } ]
Keterangan :
- b1 adalah bacaan benang tengah ke rambu belakang pada alat di posisi I
- m1 adalah bacaan benang tengah ke rambu muka pada alat di posisi I
- b2 adalah bacaan benang tengah ke rambu belakang pada alat di posisi II
- m2 adalah bacaan benang tengah ke rambu muka pada alat di posisi II
(b
Contoh :
c = 1 mm / m ; artinya setiap jarak dari alat ke rambu sebesar 1 m
maka kesalahan bacaan adalah sebesar 1 mm
sv
sv
Ta
Azimuth
Azimut magnetis sudut diukur searah
jarum jam dari arah utara kompas
magnetis (bukan arah utara sebenarnya)
Azimut geografis sudut diukur searah
jarum jam dari arah utara sebenarnya/
meridian/Kutub Utara
Azimut peta sudut diukur searah jarum
jam dari arah utara pada peta
Azimut lokal sudut diukur searah jarum
jam dari arah suatu titik referensi
Pengukuran Posisi Horizontal dengan Theodolite (Digital Theodolite)
Sudut azimut
AC & BD = sudut bacaan horizontal
2 = 1 + AC - 180o
3 = 2 + BD - 180o
Pengukuran Posisi Horizontal dengan Theodolite (Digital Theodolite)
BC
AC
PRINSIP DASAR HITUNGAN
KOORDINAT
dAB sin AB
dAB cos AB
AB dAB
XB = XA + dAB sin AB
YB = YA + dAB cos AB
SOAL KEBALIKAN
BILA DIKETAHUI KOORDINAT 2 TITIK MAKA
DAPAT DIHITUNG JARAK MENDATAR SERTA
SUDUT JURUSAN ANTARA KEDUA TITIK ITU .
DAB = { ( XB - XA )2 + ( YB - YA )2 }1/2
AB = arc tan { ( XB - XA ) / ( YB - YA ) }
Ketentuan :
2. Bila pembilang positip dan penyebut negatip maka sudut jurusan AB = AB + 180o
4. Bila pembilang negatip dan penyebut positip maka sudut jurusan AB = AB + 360o
POLIGON
Pengukuran : - Jarak Mendatar
- Sudut Mendatar
- Tertutup
Poligon terbuka :
Mempunyai kontrol sudut bila diketahui sudut
jurusan awal & sudut jurusan akhirnya serta
mempunyai kontrol koordinat bila diketahui
koordinat awal dan koordinat akhirnya .
POLIGON