TO 2
1
keluhan -> benjolan di payudara kanan
membesar
kuadran lateral atas payudara, melekat pada
dasar. Batas tidak jelas, ada retraksi papilla
mamae, dan gambaran peau d'orange.
Diagnosis?
KANKER PAYUDARA
Diagnosis?
pembahasan
Fraktur colles :
Fraktur os radius
1/3 distal dengan
angulasi ke arah
dorsal
Khas : gambaran
dinner fork/
garpu
Jawaban
a. Fraktur Smith
b. Fraktur Colles
c. Fraktur Monteggia
d. Fraktur Galeazzi
e. Fraktur Carpalia
13
laki-laki 35 tahun terjatuh sewaktu naik kuda,
dengan kepala jatuh lebih dulu dan leher
terpuntir.
Penderita sadar, mampu berjalan normal.
pemeriksaan, otot bahu dan lengan kiri
(m.Deltoid, m.Biceps, m.Triceps) lumpuh tipe
LMN , sikap lengan terkulai tak bergerak dengan
posisi pronasi sedang tangan dan jari-jari tangan
masih bisa bergerak normal
kedua tungkai normal. BAB dan BAK normal. Lesi
di?
Jawaban
a. Cortex cerebri
b. Medula spinalis
c. Plexus brachialis
d. N.Medianus
e. N.Radialis
14
Klinis
Abduksi
Rotasi Eksterna
Caput humeri
prominen
Tatalaksana
Reduksi dengan teknik :
Hippokrates
Kocher
Stimson
diikuti dengan imobilisasi
Jawaban
a. Fraktur humerus
b. Dislokasi humerus posterior
c. Dislokasi humerus anterior
d. Fraktur olekranon
e. Fraktur kaput humerus
15
Laki-laki 21 tahun -> benjolan di tungkai atas kiri. Benjolan
nyeri .
Interpretasi dari
pemeriksaan penunjang berikut adalah
Osteosarcoma
Sunburst appearance,
codmans triangle
Tetrad : CRAB
Multiple Calcium elevation
Osteochondroma
Penonjolan myeloma Renal impairment
tulang seperti Anemia
Bone pain, lytic lesion,
bunga kol fractures
(cauliflower) + Punched out lesion
OSTEOCHONDR Penonjolan
tulang seperti
OMA bunga kol
(cauliflower)
Terbatasnya fungsi dan gerakan
D. Traumatic Arthritis
20
Wanita 28 tahun nyeri sendi sejak 2 bulan yang lalu.
Nyeri sendi di jari-jari tangan kanan dan kiri, siku
lengan kanan dan kiri
Ruam kemerahan di wajah dan merasa tidak tahan
jika terkena sinar matahari dan sering sariawan
Rambut mudah rontok sewaktu menyisir.
Diagnosis yang tepat bagi pasien ini adalah
Systemic Lupus Erythematosus
Diagnosis ditegakkan jika ditemmukan
minimal empat dari 11 kritria dari American
College of Rheumatology
JAWABAN
D. SLE
21
Pria 64 tahun keluhan kencing tidak lampias, lebih
sering kencing sehingga bangun tiap malam sampai
3-4 kali yang terjadi sudah 2 bulan
Pancaran kencing menjadi lebih lemah
Nafsu makan masih baik, tubuh segar, tidak ada
nyeri saat kencing, kencing tersendat maupun
berdarah
Apakah pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan
untuk menunjang diagnosis?
BENIGN PROSTATIC
HYPERPLASIA
MANIFESTASI KLINIS
LUTS ( Lower Urinary Track Symptom )
Obstruktif Irritatif
Miksi terputus Urgensi
Hesitancy Frekuensi
Mengedan saat miksi Nokturia
Pancaran lemah Inkontinensia
Tidak lampias,
Miksi ganda
(berkemih lagi dalam waktu <2 jam)
Menetes di akhir miksi
Intenational prostate symptom score PF : colok dubur (pembesaran prostat,
(IPSS) konsistensi, nodul dan nyeri)
DIAGNOSIS
Nilai PSA
Nilai normal : 40-49 thn : 0-2,5 ng/mL - Transrectal/transabdominal ultrasonography
50-59 thn : 0-3,5 ng/mL - IVP dan sistogram
60-69 thn : 0-4,5 ng/mL - Flowmetri
70-79 thn : 0-6,5 ng/mL -
JAWABAN
A. Colok Dubur
22
Tn.Iqbal 66 tahun tidak bisa buang air kecil sejak
12 jam yang lalu
Awalnya buang air kecil terganggu, harus mengejan,
pancaran urin melemah, dan sering terbangun di
malam hari untuk buang air kecil.
Pemeriksaan colok dubur setelah pemasangan
kateter, teraba prostat membesar, bernodul keras,
dan permukaan tidak rata.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
Adenokarsinoma Prostat
Keganasan pada
jaringan prostat
Gejala mirip dengan
BPH
Colok dubur: Prostat
membesar, permukaan
tidak rata, keras, dan
nyeri
MANIFESTASI KLINIS
LUTS ( Lower Urinary Track Symptom )
Obstruktif Irritatif
Miksi terputus Urgensi
Hesitancy Frekuensi
Mengedan saat miksi Nokturia
Pancaran lemah Inkontinensia
Tidak lampias,
Miksi ganda
(berkemih lagi dalam waktu <2 jam)
Menetes di akhir miksi
Jawaban
B. Adenokarsinoma Prostat
23
Laki-laki 40 tahun keluhan BAK berwarna merah, tidak
disertai nyeri, dirasakan sejak 6 bulan yang lalu.
Pasien memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus sehari
sejak 20 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan lab didapatkan ureum 20 gr/dL,
kreatinin 1,2 mg/dL
Pada urinalisis didapatkan sedimen eritrosit banyak /
LPB.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
Tumor Buli
Merupakan tumor superfisial.
Dapat berinfiltrasi ke lamina propia, otot &
lemak perivesika yang kemudian menyebar
langsung ke jaringan sekitar (Basuki B.
Purnomo, 2000).
Ditandai dengan BAK bercampur darah yang
intermitten
Tumor Buli dari Cystoscopy Makroskopis Tumor Buli
24
Laki-laki 34 tahun dengan keluhan penis ereksi
terus-menerus sejak 4 jam lalu.
Penis ereksi tanpa ada keinginan seksual dan
saat ini terasa nyeri.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan penis ereksi,
tepi glands penis tidak teraba keras.
Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah
Priapismus
Gangguan seksual pada pria yang ditandai
dengan ereksi yang terus menerus tanpa
rangsangan seksual.
Umumnya terjadi pada penderita disfungsi
ereksi yang mendapat pengobatan dengan
suntikan papaverin
Jawaban
E. Priapismus
25
Anak perempuan 7 tahun sering buang air
kecil bahkan mengompol, padahal sebelumnya
tidak pernah mengompol.
Suhu 38 C, nyeri ketok costovertebra (+).
Pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis
Pemeriksaan kultur didapatkan bakteri >10 ^5
Urin yang sebaiknya digunakan untuk
pemeriksaan kultur?
Infeksi Saluran Kemih
Diagnosis
Urinalisis
Piuria, bakteriuria, hematuria, nitrit (+), leukosit >5/LPB
Kultur urin, definitif ISK
Jumlah koloni 105/mL dari jenis sample manapun
Simtomatik, jumlah koloni 102-104/mL
Urin dari pungsi suprapubik, berapapun jumlah koloni
Urin dari kateter, jumlah koloni 102 -104/mL
Urin terbaik untuk kultur adalah urin pancar
tengah
Urin suprapubik digunakan pada usia < 5
tahun atau tidak koperatif
Jawaban
A. Urin pancar tengah
26
Wanita 20 tahun ada benjolan pada kuadran lateral bawah
payudara kanan sejak 3 bulan yang lalu.
Massa berdiameter 2,5 cm, berbentuk oval, padat, halus, dan
mobile pada payudara
Benjolan tidak dipengaruhi oleh siklus menstruasi.
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah benng aksila.
Jika dilakukan biopsi eksisi pada benjolan tersebut, maka
kemungkinan besar akan menujukkan tanda-tanda penyakit:
TUMOR JINAK PADA PAYUDARA
FIBROADENOMA FIBROKISTIK
Golongan paling sering pada tumor payudara Multipel dan bilateral
(45-50%) Disertai rasa nyeri terutama menjelang haid
Konsistensi padat, kenyal, dapat digerakkan dari Ukuran berubah; menjelang haid lebih besar
jaringan sekitarnya, bentuk bulat lonjong, dan dan penuh, dan rasa sakit bertambah setelah
batas tegas menstruasi sakit hilang atau berkurang dan
Pertumbuhan lambat, tidak ada perubahan tumor mengecil
pada kulit Tidak berbatas tegas, kecuali pada kista yang
soliter
Tidak nyeri
Konsistensi padat, kenyal, dan dapat pula kistik
Usia muda (15-30 tahun)
Th/ medikamentosa simtomatik, dapat
Bilateral atau multiple dilakukan operasi jika:
Tidak ada metastase Nyeri tidak hilang dengan obat
Th/ Eksisi tumor Ditemukan pada usia pertengahan sampai
tua
SISTOSARKOMA FILOIDES MASTITIS
Infeksi kelenjar payudara yang biasanya
(CYSTOSARCOMA PHILLOIDES) terdapat pada wanita yang sedang menyusui
Tanda radang lengkap dapat ditemukan
Gambaran klinis seperti FAM dengan ukuran
besar Sering ditemukan pada saat sudah menjadi
abses
Bentuk bulat lonjong, permukaan berbenjol,
batas tegas, ukuran 20-30 cm
Konsistensi padat kenyal tetapi ada bagian yang
kisteus
Tidak ada perlengketan ke dasar atau kulit
GALAKTOKEL
Kulit payudara tegang dan berkilat dengan Massa tumor kistik yang timbul akibat
venektasi tersumbatnya saluran duktus laktiferus pada
ibu yang sedang atau baru selesai menyusui
Tidak ada metastasis
Tumor ini berisi air susu yang mengental
Terdapat malignant cystosarcoma philloides (27%
Th/ simpel mastektomi untuk mencegah residif, Tumor berbatas tegas, bulat, dan kisteus
pada orang muda/belum berkeluarga
JAWABAN
A. Fibroadenoma
27
Wanita 24 tahun G2P1A0 keluar darah dari kemaluan
Perdarahan keluar sedikit-sedikit disertai nyeri perut.
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 36,7C.
Ditemukan janin di luar vulva
Sebagian plasenta masih di dalam
Hb 10,4 mg/dL.
Diagnosis pasien ini adalah
Tabel Perbedaan Jenis Abortus
OUE Apa yg keluar? PP Test Tata laksana
Imminens Tertutup Darah + Utuh: rawat jalan
USG meragukan: ulangi 1-2
minggu lagi
Tokolitik
Insipiens Terbuka Darah + Evakuasi
Uterotonika pasca evakuasi
Antibiotik 3 hari
Inkomplit Terbuka Darah dan +/- Shockatasi shock
Jaringan Hb<8 gr % : transfusi
Evakuasi
Uterotonika (metergin tab 3 x
0,125 mg)
Antibiotik 3 hari
Komplit Tertutup Darah dan - Evakuasi
Jaringan Uterotonika
Antibiotik
Abortus Inkomplit Sebahagian jaringan hasil
konsepsi masih tertinggal di dalam uterus.
Serviks masih terbuka dan teraba jaringan dalam
kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri
eksternum
Perdarahan masih terjadi dan jumlahnya bisa
banyak atau sedikit tergantung pada jaringan
yang tersisa
JAWABAN
B. Abortus Inkomplit
28
Perempuan 22 tahun G2P1A0 hamil 7 minggu
mengalami perdarahan pervaginam sejak 5 jam
yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan bimanual didapatkan serviks
livid, OUE terbuka, teraba jaringan yang
keluar.
Tindakan yang selanjutnya dilakukan adalah
Abortus Inkomplit
Penatalaksanaan Umum:
Segera perbaiki tanda vital (nadi, tekanan darah, pernafasan, dan
suhu)
Penatalaksanaan Khusus:
- Perdarahan ringan atau sedang: Keluarkan hasil konsepsi yang keluar
dari serviks menggunakan jari atau forcep
- Perdarahan berat: lakukan evakuasi isi uterus menggunakan Aspirasi
Vakum Manual (AVM).
Kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan apabila AVM tidak
tersedia.
Jika evakuasi tidak dapat dilakuka segera: berikan ergometrin 0.2 mg IM.
Jawaban
B. Kuretase
29
Wanita 32 tahun nyeri perut secara tiba-tiba yang disertai
perdarahan.
Keluhan disertai tubuh lemas dan pucat. Haid terlambat 2 bulan
Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 96x/menit, frekuensi nafas
22x/menit
Konjungtiva palpebra pucat dan akral dingin. Pemeriksaan
laboratorium Hb 7,4 mg/dL.
Pemeriksaan dalam didapatkan nyeri goyang serviks (+). PP test
(+).
Diagnosis yang tepat bagi pasien ini adalah
Kehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik (KE) :
kehamilan yang hasil
konsepsinya berimplantasi
di luar kavum uteri
Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET) : bila KE
berakhir dengan abortus /
ruptur tuba
Manifestasi Klinis
Terlambat haid
Nyeri perut disertai spotting
Anamnesis
Perdarahan pervaginam
Uterus membesar
Tidak ada kantung kehamilan/ ada kantung palsu
USG Kelainan adnexa ( adanya kantung kehamilan,
massa, cairan bebas sampai kavum Douglas)
Kuldosentesis
30
Wanita 25 tahun mengeluarkan darah per vaginam 2 hari yang
lalu setelah melakukan hubungan seksual.
Darah banyak dan bergumpal-gumpal.
Belum menstruasi 3 bulan terakhir ini dan tidak mengetes
kehamilan sebelumnya karena siklus menstruasi tidak teratur.
Saat ini perdarahan sudah berhenti.
Tes PP (+), mulut rahim tertutup.
Pada gambaran USG tak tampak adanya kantong kehamilan.
Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah
Mola Hidatidosa
A. Tanda Hegar
33
Ibu G2P1A0 hamil 20 minggu datang ke
praktik dokter untuk kontrol kehamilan.
Berdasarkan usia kehamilan pasien,
dimanakah posisi fundus saat ini?
Palpasi abdomen : tentukan tinggi fundus
untuk menentukan usia kehamilan, dan
dapat mendeteksi adanya kehamilan
multipel. Standar pengukuran dengan pita
ukur dimulai pada >20minggu. (Depkes )
Jawaban
A. Umbilikus
34
Pasien 30 tahun G1P0A0 gravida 32 minggu datang untuk
kontrol kehamilan
Kedua kakinya bengkak sejak 3 hari yang lalu.
Tekanan darah 180/110 mmHg dan edema kedua
ekstremitas bawah.
Pemeriksaan urin: proteinuria (-)
Sebelum hamil pasien sudah memiliki riwayat
hipertensi namun tidak terkontrol
Apakah diagnosis pasien tersebut?
EASY TO
Hipertensi
BP 140/90 Dalam
Kehamilan
REMEMBER
< 20 minggu 20 minggu
Hipertensi Impending
superimposed Hipertensi Hipertensi Eklamsia:
Preeklamsia
pada Kronis Gestasional
Preeklamsia Nyeri
kepala,
+Kejang
pandangan
Eklamsia kabur
Semua penyakit HT-
Hipertensi kronis apapun
terdeteksi <20 penyebabnya
minggu memiliki predisposisi
untuk berkembang
menjadi pre-
Proteinuria Proteinuria eklampsia atau
eklampsia selama
(-) (+) kehamilan.
HIPERTENSI KRONIS
SUPERIMPOSED WITH PRE-
DIAGNOSIS: ECLAMPSIA
HIPERTENSI KRONIS
Preeklampsia/eklampsia yang timbul
DIAGNOSIS: pada HT kronis
Hipertensi tercatat sebelum Proteinuria 300 mg/24 jam, tanpa
kehamilan. adanya proteinuria pada usia
Hipertensi terdeteksi pada kehamilan kehamilan < 20 minggu
< 20 mg Peningkatan proteinuria yang
Hipertensi menetap > 6 minggu mendadak atau trombosit < 100.000
JAWABAN
A. Hipertensi Kronis
35
Perempuan 31 tahun G4P1A0 gravida 10
minggu datang ke Puskesmas untuk
mengetahui waktu estimasi persalinannya.
HPHT pasien adalah 30 November 2015
dengan siklus menstruasi 35 hari
Kapankan perkiraan waktu kelahirannya?
Rumus Naegele
Hari Perkiraan Lahir (HPL) = Tanggal hari pertama haid terakhir + 7, bulan 3,
tahun + 1.
Jika bulan tidak bisa dikurangi 3 maka bulan ditambah 9 dan tidak ada
penambahan tahun.
Untuk yang memiliki siklus menstruasi selain 28 hari maka rumus nya menjadi:
HPL = HPHT + 9 bulan + (lama siklus haid 21 hari)
B. 14 September 2016
36
Wanita 50 tahun keluar benjolan dari
kemaluan.
Satu bulan yang lalu pasien mengalami hal
serupa tapi bisa masuk kembali
Keluar darah disangkal.
Pasien memilki 7 orang anak.
Diagnosis pada pasien ini adalah
Prolapsus Uteri
Definisi Prolaps Uteri
Turunnya uterus melalui dasar panggul
Pemeriksaaan ginekologi
Lakukan valsava (prolapsus ringan)
Tampak porsio atau korpus ada di luar vulva
Dinding vagina menonjol ke depan (sistokel)/belakang (rektokel)
Lakukan pemeriksaan sitologi bila perlu
Keyword:
Nyeri kepala, bengkak kedua tungkai
TD 180/110
Protein urin +3
Hamil 37 minggu
Kondisi pasien? Pre Eklamsi Berat
Terapi yang tepat?
PEMBAHASAN
PREECLAMPSIA BERAT, bila didapatkan 1 atau lebih gejala di
PREECLAMPSIA RINGAN :
bawah ini :
BP 140 / 90 mmHg after 20 weeks gestation BP 160 / 110 mmHg after 20 weeks gestation
Proteinuria 300 mg/24 hours or 1+ dispstick Proteinuria 2.0 g/24 hours or 2+ dispstick
Serum Creatinine > 1.2 mg/dL unless known to be previous
elevated
Platelets < 100.0000 / mm3
Microangiopathic hemolysis (increase LDH)
Elevated ALT or AST
Persistent headache or other cerebral or visual disturbances
Persistent epigastric pain
Pulmonary oedema + cyanosis
HELLP syndrome
INDIKASI
- UK < 37 mg, tanda impending eclampsia (-), keadaan
janin baik
MEDISINALIS
- Infus RL
- Pemnberian MgSO4
- Diuretik jika edema paru, CHF, edema anasarka
- Antihipertensi
PENGELOLAAN OBSTETRI
- Observasi dan evaluasi : USG, NST
- Bila 2x24 jam tidak ada perbaikan gagal
pengobatan medisinalis terminasi kehamilan
Pemberian magnesium sulfat
Dosis awal : 4 gr (20 cc MgSO4 20%) dilarutkan dalam 100 cc RL,
diberikan selama 15-20 menit
Dosis maintenance: 10 gr (50 cc MgSO4 20%) dalam 500 cc cairan RL,
diberikan dengan kecepatan 1-2 gr/jam (20-30 tpm)
Keyword:
Hamil 33 minggu
Nyeri perut hebat, perdarahan jalan lahir
Riwayat jatuh terduduk di tangga
DJJ tidak terdengar, perut teraba keras dan nyeri saat palpasi
Kondisi? Perdarahan antepartum
PEMBAHASAN
Perdarahan antepartum: Solutio placenta, Placenta previa
Solotio plasenta: Terlepasnya plasenta sebagian/seluruhnya
Faktor resiko :
Hipertensi
Kehamilan kembar anak kedua
Polihidramnion
Defisiensi nutrisi
Trauma abdomen
Riwayat dilakukan versi luar
Perdarahan dengan atau tanpa nyeri
Uterus tegang, perabaan bagian
janin sulit
Manifestasi Kondisi janin tergantung derajat
Klinis solusio plasenta
Jawaban: B. Solusio Placenta
Derajat Solusio Plasenta:
RINGAN SEDANG BERAT
Perdarahan 100 200 cc Perdarahan > 200 cc Uterus tegang dan kontraksi
Uterus tidak tegang Uterus tegang tetanik
Janin hidup Gawat janin / kematian janin Terdapat syok
Tidak terdapat tanda syok Terdapat tanda syok Janin sudah mati
39
Keyword:
Hamil 32 minggu TFU 35 minggu
Perut tidak enak, sesak, TFU 35cm
Bagian kecil sulit diraba, BJA sulit dinilai
PEMBAHASAN
Hidramnion:
Oligohidramnion
Polihidramnion
Jumlah cairan amnion yang berlebih. Secara kasar >2L. Etiologi
sebagian besar idiopatik.
Polihidramnion diasosiasikan dengan malformasi pada janin, terutama
sistem syaraf pusat ( anensefali, spina bifida ) dan traktus
gastrointestinal ( atresia esofagus )
Diagnosis : Uterus yang lebih besar dari usia kehamilan, dinding rahim
menegang, bagian fetus sulit diraba, denyut jantung sulit terdengar,
pemeriksaan USG
Jawaban: C. Hidramnion
Jawaban lain:
Myoma/kista dengan kehamilan: BJA masih mudah dinilai,
riwayat nyeri +/-
Gemelli: teraba 3 bagian besar, DJJ terdengar di dua tempat
berdampingan
Makrosomia: BJA masih mudah dinilai, bagian kecil masih bisa
teraba
40
Keyword:
Hamil aterm, menguluh mulas-mulas sejak 4 jam
Keluar air-air (-), darah (-)
Leopold: presentasi bokong, ingin lahir pervaginam
PEMBAHASAN
Letak Sungsang:
Bagian terendah adalah bokong
/kaki
Klasifikasi :
Letak bokong murni
Letak bokong kaki
Letak kaki
Jawaban: B. Manuver Bracht
Faktor predisposisi
Multiparitas
Bayi kembar
Gangguan volume air ketuban
Hidrosefal/anensefal
Tumor dalam panggul
Kelainan anatomi uterus
Keyword:
G3P1A0, hamil 35 minggu
Perdarahan pertama kali, tanpa nyeri
Keluar cairan bening (-), kontrasi yang bertambah hebat (-)
USG: plasenta terletak tepat di tepi ostium, tanpa menutup
jalan lahir
PEMBAHASAN
Letak plasenta yang tidak normal sehingga menutupi sebagian / seluruh ostium uteri interna Plasenta
previa
FAKTOR PREDISPOSISI
Grande multipara
Riwayat kuretase berulang
Manifestasi klinis
Perdarahan berulang tanpa nyeri
Darah berasal dari ostium uteri
Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi
Pada pemeriksaan luar, bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
Jawaban: D. Plasenta previa marginalis
Keyword:
Gravida 39 minggu, kencang-kencang sejak semalam
TFU: 32cm
PD: 3cm
Penipisan 75%
PEMBAHASAN
FASE PERSALINAN KALA 1:
1. Fase Laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks
Primigravida : 8 jam
Multigravida : 4 jam
2. Fase Aktif
Pembukaan 4 cm hingga mencaspai pembukaan lengkap atau 10 cm.
Primigravida : 4 jam
Multigravida : 2 jam
Jawaban: A. Kala I Fase Laten
Fisiologi persalinan:
1. Cervical Effacement
Pematangan serviks
Proses penipisan dan pendataran serviks
2. Cervical Dilatation
Pelebaran serviks
3. Show
Pematangan dan dilatasi serviks melonggarkan selaput membran dan
pelepasan mucus plug (operculum).
43
Keyword:
Kala II lancar Kala III
Darah menyemprot (+), Kontraksi uterus baik
Tatalaksana?
PEMBAHASAN
Kala III
Pelepasan dan pengeluaran plasenta
Lama: 15
Perdarahan 500 c
Keyword:
G3P2A0 parturient aterm kala II, meneran 2 jam belum lahir
Dilakukan dorong fundus
Abdomen: Nyeri tekan perut bawah (+)
TFU 38, Letak anak kepala 1/5
BJA (-), Kontraksi (-)
Inspeksi: perdarahan (+), Kateter: Urin bercampur darah
Pembukaan lengkap
Kepala ST-1 UUB kiri melintang
Ketuban (-), mekoneum (+)
Kala II
Pengeluaran janin, Lama 50 (primi), 20 (multi) pada pasien partus lama
Robekan korpus merupakan robekan terberat dan biasa terjadi saat persalinan.
Mekanisme : spontan atau ruda paksa.
Lokasi : korpus uteri atau segmen bawah uterus. Pada luka parut yang lemah bekas S.C.
Secara anatomis robekan uterus dibagi :
Komplet : mengenai endometrium, miometrium dan perimetrium hubungan langsung
antara kavum uteri dan rongga perut. GK/ nyeri perut mendadak, anemia, syok dan
kontraksi (-). BJA (-) & bagian2 janin teraba dgn mudah.
Inkomplet : perimetrium masih utuh. GK/ lebih << komplet. Setelah persalinan ibu
pucat s/d syok, namun perdarahan jalan lahir << dan teraba masa di parametrium.
Dipastikan dgn eksplorasi tangan ke uterus
Jawaban: 44. C. Ruptur Uteri
45. B. Laparotomi
Keyword:
Perdarahan 20 menit belum berhenti pasca salin
Melahirkan anak 3500 gr
Robekan perineum mencapai spingter ani interna
PEMBAHASAN
Keyword:
P1A0 pasca salin 10 hari, demam sejak 2 hari pasca salin
Nyeri perut, lokia berbau
Riwayat partus 16 jam, plasenta lahir 1 jam, eksplorasi (+)
T: 38.6, payudara bengkak dan keras, FU 3 jari diatas simfisis
Lokia rubra, bau
PEMBAHASAN
Infeksi yang terjadi akibat luka pada jalan lahir pasca persalinan (biasanya
pada tempat implantasi plasenta)
Keyword:
Kondisi partus lama oleh bidan, riwayat KPD, demam 38.5
Dilakukan SC hari ke 2 demam 39.5
TFU sepusat, nyeri tekan (+)
Lochia rubra berbau
PEMBAHASAN
Kondisi pasien: Infeksi purperalis
Terjadinya kenaikan suhu 38oC selama 2 hari berturut-turut setelah 24 jam pasca persalinan selama 10 hari pertama
masa nifas
Faktor antepartum
Anemia
Nutrisi
Hubungan seksual
PROM
Faktor intrapartum
Masuknya bakteri patogen ketika partus (co: infeksi intrauteri, kandung kemih)
Trauma (robekan/luka jahitan)
Manual plasenta
Perdarahan
Jenis-jenis
1. Luka Perineum, vulva, vagina dan serviks Lakukan drainase cairan
Nyeri dan panas pada lokasi yang terdapat luka terinfeksi
T serta menggigil bisa disertai nanah (akut)
2. Sapremia (Retention Fever)
Demam akibat retensi gumpalan darah atau selaput janin
Demam dan perdarahan yang cukup banyak
3. Sepsis Puerpuralis
Keadaan umum kurang bagus (gejala sepsis)
T serta menggigil
Bila terjadi dalam waktu yang cukup lama bisa terjadi Hb karena hemolisis dan leukosistosis
Jawaban: E. Endometritis
4. Endometritis bisa diberi uterotonika untuk pengeluaran lokia
Demam remitten 48 jam setelah post partum
Lokia , merah-cokelat, berbau
Subinvolusi uteri
Biasanya suhu menurun dengan sendirinya dan normal pada hari ke-7 sampai 10 postpartum
5. Parametritis lakukan insisi pada cavum douglas
T akan tetap tinggi hingga diatas 1 minggu postpartum
Biasanya disertai nyeri pada sebelah atau kedua belah perut bawah
6. Salpingitis
Sering disebabkan oleh Gonorrhea, terjadi pada minggu ke-2 postpartum
Deman disertai menggigil
Nyeri pada perut bagian bawah
49
Keyword:
Wanita 39 tahun dengan 5 anak
Sudah merasa cukup, ingin di KB, tidak ingin punya anak lagi
PEMBAHASAN
Keyword:
Wanita 30 tahun ingin menggunakan kontrasepsi oral, riwayat
melahirkan 1 bulan yang lalu
Sedang menyusui
PIL PROGESTIN
Mekanisme: Efek samping:
Minipil menekan sekresi gonadotropin dan Perubahan pola haid ,sakit kepala, pusing,
sintesis steroid seks di ovarium, perubahan suasana perasaan, nyeri payudara, nyeri
endometrium mengalami transformasi perut, dan mual.
lebih awal sehingga implantasi lebih sulit, Kelebihan:
mengentalkan lendir serviks. Pil diminum Dapat diminum saat menyusui, dapat dihentikan
setiap hari. kapapun tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan,
Efektivitas: dan tidak mengganggu hubungan seksual.
Bila digunakan secara benar, risiko Kekurangan:
kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu Harus diminum tiap hari.
dalam 1 tahun.
Jawaban: E. Progesteron only pill
Pilihan lain:
Pil yang mengandung esterogen menyebabkan menurunnya
produksi ASI, sehingga tidak direkomendasikan.
51
Keyword:
Demam 2 minggu, hilang timbul dan muncul setelah 2 hari
tidak demam. (demam intermitten)
Riwayat bepergian ke Riau
Conjunctiva anemis, sklera ikterik, hepatomegaly, lien DBN
Diagnosis: Malaria
Pemeriksaan paling CEPAT untuk MENEGAKKAN diagnosis?
Jawaban: B. Apus darah tebal
GOLD standard diagnosis malaria: Apus darah tipis dan tebal
Jawaban lain:
ICT: rapid test antigen untuk malaria falciparum dan vivax, namun bukan
merupakan GOLD standard karena terdapat krosreaktivitas dengan penyakit lain
Apus darah tepi: dilakukan untuk mengidentifikasi morfologi sel darah
52
Keyword:
Keluhan lemas, pernah demam, mata terlihat kuning
Conjunctiva anemis, sklera ikterik, hepatomegaly
Hb 8,9 MCV 86 MCH 28 normokromik normositik
Bilirubin total 6,5 Bilirubin indirek 5,5 meningkat
Penyebab ikterik?
PEMBAHASAN
Diagnosis pasien?
Kondisi anemia
kemungkinan karena
anemia hemolitik
(riwayat
demam,ikterik,hepatomegal
y,disertai normokrom
normositer anemia)
Bilirubin Indirek
meningkatmasalah
terjadi sebelum
terbentuknya bilirubin
direk di hepar (belum di
konjugasi)
Jawaban: A. Pre Hepatik
53
Keyword:
Nyeri ibu jari kaki sangat berat dan berulang sejak 1 hari
Edema (+), NT (+), Kemerahan (+)
Asam urat: 7,8 mg/dL
Rheumatoid factor (-)
Diagnosis? Gout Artritis (serangan akut)
PEMBAHASAN
TATALAKSANA GOUT ARTHRITIS:
GA Akut
NSAID (Contoh: indometasin 150-200 mg/hari selama 2-3 hari)
Colchicine (Dosis : 0,5-0,6 mg / hari, maksimal 6 mg)
Steroids
Keyword:
Nyeri lutut kanan, riwayat terjatuh 1 hari yang lalu
Baru pertama dirasakan
Riwayat DM 2 sejak 10 tahun, riwayat makan tidak teratur
Suhu 38,3, terdapat efusi pada lutut kanan
WBC 14.000
Diagnosis?
PEMBAHASAN
Nyeri sendi pada pasien:
Akut
Unilateral (regional)
Pertama kali dirasakan
Gejala penyerta: Demam tinggi (didapatkan pada Artritis Septik, pada SLE
demam tidak terlalu tinggi)
Keyword:
Wanita 22 th, Nyeri BAK 2 hari, panas pada kelamin
Frekuensi BAK meningkat
Lab Leukosit 6/lpb, pyuria (+), bacteriuria (+)
Bakteri penyebab TERSERING?
PEMBAHASAN
Gejala Uretritis:
LUTS
Disuria, frekuensi, pyuria
LUTS : gejala obstruksi dan iritasi
Obstruksi
Miksi terputus, hesitancy, mengedan saat miksi, pancaran lemah, tidak lampias,
miksi ganda (berkemih lagi dalam waktu <2 jam), menetes di akhir miksi
Iritasi
Frekuensi, urgensi, nokturia, inkontinensia
Urinalisis:
Piuria, bakteriuria, hematuria, nitrit (+), leukosit >5/LPB
Jawaban: C. E Coli
Keyword:
Perempuan 19 tahun
Nyeri berkemih sejak 2 hari yang lalu.
Perut terasa sakit dan terasa panas bila berkemih.
Tidak ada demam.
Pada pemeriksaan urin didapatkan banyak leukosit.
Diagnosis?
56
Keyword:
Perempuan 19 tahun
Nyeri berkemih sejak 2 hari yang lalu.
Perut terasa sakit dan terasa panas bila berkemih.
Tidak ada demam.
Pada pemeriksaan urin didapatkan banyak leukosit.
Diagnosis?
ISK vs BSK
Banyak kesamaan, pembedanya adalah KOLIK
hanya milik BSK!!
Diagnosis?
57
Keyword:
Wanita 22 tahun
Nyeri seperti terbakar saat BAK sejak 3 hari lalu,
keluhan disertai demam tidak terlalu tinggi.
Nyeri ketok CVA (+)
Eritrosit yang diinfeksi Younger cells (but Red cells up to 14 Reticulocytes Older cells
can invade cells of all days old
ages)
Eritrosit Sama dgn normal Lebih besar, pucat Lebih besar Sama dgn normal
Terapi?
63
Keyword
Wanita 30 tahun, nyeri ulu hati sejak 1 bulan yang lalu,
memberat 2 hari yang lalu sehingga ulu hati terasa
ditusuk-tusuk.
Sudah mendapatkan antasida dan metoklorpramid.
Pada pemeriksaan penunjang pada pasien ini
ditemukan Helicobacter pylori
Terapi?
Diagnosis Infeksi H.pylori
Secara langsung melalui endoskopi
Rapid urease test, histologi, kultur dan PCR)
Secara tidak langsung tanpa endoskopi
Urea breath test (GOLD STANDARD), stool test,
urine test, dan serologi
Syarat pemeriksaan H.pylori:bebas antibiotik
dan PPI selama 2 minggu.
Regimen Pengobatan Ulkus Peptik
Terapi Eradikasi Helikobakter pylori lini I
PPI + Amoksisillin + Klaritromisin
PPI + Metronidazol + Klaritromisin
PPI + Metronidazol + Tetrasiklin
nb: terapi selama 1 minggu
PPI Antibiotik
Omeprazole 2x20mg/hari Amoksisillin 2x1000mg/hari
Esomeprazole 2x20mg/hari Klaritromisin 2x500mg/hari
Lansoprazole 2x30mg/hari Metronidazol 3x500mg/hari
Pantoprazole 2x40mg/hari Tetrasiklin 4x250mg/hari
B. Amoksisilin + omeprazole
+ clarithromycin
64
Keyword
Perempuan 3 tahun, keluhan nyeri ulu hati hebat,
disertai muntah darah.
Sebelumnya mengkonsumsi NSAID selama 1
bulan. Dokter menduga pasien mengalami ulkus
peptikum.
Terapi?
65
Keyword
Perempuan 30 tahun, batuk darah sebanyak 200 ml.
Pemeriksaan BTA SPS positif dua kali.
Dua tahun yang lalu pasien pernah mendapat terapi
OAT selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh. Pasien
ada riwayat pemakai obat narkoba suntik.
Terapi?
KLASIFIKASI BERDASARKAN RIWAYAT PENGOBATAN
1. Kasus baru
Riwayat mengkonsumsi OAT (-) atau OAT (+) < 1bulan
2. Kasus dengan riwayat pengobatan
Klasifikasi Keterangan
Kambuh Riw OAT (+) tuntas dan sembuh, namun sekarang
didiagnosis TB
Gagal pengobatan Pasien TB dengan OAT(+) hingga akhir pengobatan,
namun dinyatakan gagal
Putus obat / Loss to Pasien TB dengan OAT(+) 1 bulan, tapi putus selama 2
follow up /default bulan berturut-turut.
OAT KATEGORI 2
2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HRE)3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya :
Pasien kambuh
Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya
Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to followup)
D. 2RHZES 1RHZE 5(RHE)3
66
Keyword
Wanita 24 tahun asma sejak 20 tahun lalu.
Saat ini pasien sedang menggunakan salbutamol
inhalasi dan budesonid inhalasi 100ug pagi dan
malam hari, tetapi asma masih sering kambuh.
Dosis ICS .
MILD INTERMITTENT Daily symptom. LTRA:
MILD PERSISTENT
Gejala 2x/minggu Supaya efektif, ICS: Efek LABA = SABA alternatif Tambah
tapi lbh tahan lama untuk kondisi
Hanya digunakan jika 1-2x/hari
1-2x/hari. nasal polip, obat oral
bergejala Sebagai
maintenance! LABA ga buat bayi! NSAID prednisone
sensitivity., etc
Regimen terapi?
67
Keyword
Laki-laki 60 tahun seorang pasien ICU mengalami demam
sejak 1 jam yang lalu. Pasien dirawat di ICU sejak 5 hari
yang lalu karena penurunan kesadaran.
Dijumpai ronchi basah pada lapang paru kanan.
TD 100/80 mmHg, HR 102x/menit, RR 30x/menit, suhu
38.3OC. Hb 12gr/dl, leukosit 20.000, trombosit 160.000.
Regimen terapi?
NOSOKOMIAL
HAP VAP HCAP
moksifloksasin INHIBITOR
A. B-lactamase inhibitor + florokuinolon
68
Keyword
Anak 5 tahun sulit makan
Konjungtiva anemis, TD 100/70 mmHg, HR 100x/menit, RR
28x/menit, hepatosplenomegali (-), pemeriksaan jantung
paru dalam batas normal.
Hb 6,3 gr/dl, leukosit 7200/mm3, trombosit 177000/mm3,
pemeriksaan apus darah tepi hipokromik mikrositik.
Penatalaksanaan ?
68
Keyword
Anak 5 tahun sulit makan.
Konjungtiva anemis, TD 100/70 mmHg, HR 100x/menit, RR
28x/menit, hepatosplenomegali (-), pemeriksaan jantung
paru dalam batas normal.
Hb 6,3 gr/dl, leukosit 7200/mm3, trombosit 177000/mm3,
pemeriksaan apus darah tepi hipokromik mikrositik.
Penatalaksanaan ?
Dx: Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
Manifestasi Klinis Laboratorium
Pucat, irritable, gelisah, nafsu Anemia hipokromik mikrositer
makan , lemah, mudah kena (RBC Count, MCV)
infeksi Serum Ferritin
Koilonychia Saturasi transferrin (Serum Fe ,
Atrofi papil lidah TIBC)
Cheilosis SADT: sel pensil, anisositosis,
Pica poikilositosis, hipokrom
Anemia Defisiensi Besi
Terapi Suplementasi besi
Atasi etiologi (asupan kurang, infeksi Terapeutik: 3-5 mg besi
berulang, perdarahan, kecacingan, elemental/kgbb/hari, dibagi 3
kebutuhan meningkat) dosis, PO 30 menit sebelum
Transfusi PRC jika: makan. Sampai Hb normal
Hb < 4 g/dL ditambah 2 bulan setelahnya
Hb 4-6 g/dL, bila anak
sebagai cadangan besi
mengalami masalah
Profilaksis: 1 mg besi
kardiovaskular
Dosis PRC: 2-3 mL/kgbb/kali elemental/kgbb/hari
Ditambah dengan diuretik Tablet sulfas ferosus
Target Hb 7 g/dL mengandung 20% besi
elemental
E. Tablet fe sampai 2 bulan setelah
Hb normal
69
Keyword
Pucat sejak 1 minggu, mudah lelah dan sering memar
tanpa penyebab yang jelas.
Konjungtiva anemis, hepatosplenomegali (-).
Hb 6 g/dl, leukosit 3200/mm3, trombosit 54.000
l/mm3.
Diagnosi?
69
Keyword
Pucat sejak 1 minggu, mudah lelah dan sering memar
tanpa penyebab yang jelas.
Konjungtiva anemis, hepatosplenomegali (-).
Hb 6 g/dl, leukosit 3200/mm3, trombosit 54.000
l/mm3.
Diagnosis?
ANEMIA APLASTIK
Suatu anemia karena kegagalan sumsum tulang membentuk
ketiga unsur sel darah normal dengan akibat pansitopenia,
tanpa ada infiltrasi sel lain, dengan BM(sumsum tulang)
hipoplasia-aplasia, sel-sel lemak
Insidens puncak : 3-5 tahun
Patofisiologi
Kerusakan sel induk/selpluripoten/sterm sel & ketidak mampuan
jaringan BM untuk tumbuhnya stem sel
KRITERIA DIAGNOSA
ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK
Anemis, lemah, lesu, gairah (-) Anemia
Perdarahan Perdarahan kulit / mukosa
Tanda-tanda infeksi panas badan Tidak ada organomegali
Riwayat obat-obatan (+)/(-) Tidak ada limfadenopati
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah tepi: pansitopenia, tanpa sel blast
Sumsum tulang : Aplasia, hipoplasia, sel lemak >>, limfosit ,
eritropoesis,granulopoesis
A. Anemia aplastik
b. ITP hanya trombositopenia, keluhan
perdarahan tipe platelet
c. Trombositopenia esensial
d. Leukemia mielositik akut ada mieloblas >
20%
e. Anemia hipokrom mikrositer pada ADB,
Thalasemia, anemia sideroblastik
70
Keyword
Laki-laki usia 48 tahun sering buang air kecil pada
malam hari, sering haus dan lapar.
Glukosa darah puasa 125 mg/dL. Hasil
pemeriksaan ulang glukosa darah puasa tetap
125 mg/dL.
Pemeriksaan selanjutnya?
70
Keyword
Laki-laki usia 48 tahun sering buang air kecil pada
malam hari, sering haus dan lapar.
Glukosa darah puasa 125 mg/dL. Hasil
pemeriksaan ulang glukosa darah puasa tetap
125 mg/dL.
Pemeriksaan selanjutnya?
MANIFESTASI KLINIS
Langkah
Diagnosis
D. Melakukan tes toleransi glukosa oral
71
Keyword
Perempuan 30 tahun sering berdebar-debar tanpa
sebab yang jelas sejak 1 minggu yang lalu.
HR 115 kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu axiliar 37 C,
mata exopthalmus (+), pembesaran tiroid yang difus,
dan akral teraba hangat.
Serum T3 dan T4 meningkat, sementara TSH menurun.
Diagnosis?
72
Keyword
Laki-laki 45 tahun dada berdebar, mudah tersinggung dan sering
marah sejak 1 bulan yang lalu.
Obese, TD 150/90 mmHg, jerawat di wajah dan perlemakan di fosa
supraklavikular dan abdomen.
Leukositosis dengan neutrofil meningkat, limfosit menurun dan
tidak ada eosinofil. hipokalemia dan alkalosis metabolik ringan. GDP
dalam batas normal tetapi tes toleransi glukosa 2 jam, pada sampel
menit ke-60 dan 120: >200 mg/dL. Pemeriksaan urinalisis
ditemukan kadar kortisol bebas 156 g/24 jam.
Diagnosis?
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi Klinis
B. Cushing Syndrome
73
Keyword
Tn. U, 40 tahun, BB 96 kg, TB 172 cm, lingkar
perut 103 cm, TD 150/90 mmHg.
Trigliserida 167 mg/dl, HDL 33 mg/dl, LDL 92
gr/dl, kolesterol total 240, GDP 180 mg/dl.
Diagnosis?
Sindroma Metabolik
E. Sindrom Metabolik
74
Keyword
Laki-laki 39 tahun kolesterol total 213 mg/dl,
trigliserida 611 mg/dl, LDL 234 mg/dl, HDL 30
mg/dL.
Pilihan antihipertensi?
Jawaban : ACE-I atau
ARB
83
Keyword:
Ny. C, 55 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan pusing sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai mual dan muntah.
Pada saat pemeriksaan fisik ditemukan tekanan
darah 155/90 mmHg.
Pemeriksaan lain dalam batas normal.
Perempuan, 55 thn
83. C
KU : pusing disertai mual muntah sejak 2 hari
TD : 155/90 mmHg
Dx ?
Jawaban : HT grade 1
88. D
Pedoman TB Nasional 2014
89
Keyword:
Seorang anak laki-laki, 1 tahun, berat badan 8,2 kg
keluhan pucat sejak 1 minggu yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan ikterik dan
splenomegali.
Hasil laboratorium menunjukkan Hb 7,2 g, MCV 70 fl, MCH
24 pg, MCHC 18 g/dl
Ditemukan gambaran basophilic stippling pada darah tepi,
SI dan TIBC normal, HbF 75%, HbA 15%, Coombs Test
negatif.
89. D
Laki-laki, 1 thn
KU : pucat 1 minggu
Ikterik, splenomegali
Lab : HB 7,2 g%, Leukosit & Platelet N
MCV 70 fl, MCH 24 pg, MCHC 18 g/dl
darah tepi : basophilic stipplling
Hipokrom Mikrositer
SI dan TIBC N
HbF 75%, HbA 15%
Coomb Test (-)
DD Anemia Hipokrom Mikrositer
Defisiensi besi Penyakit kronis Talasemia Sideroblastik
Feritin serum Menurun <20 Normal 20-200 Meningkat > 50 Meningkat > 50
Elektroforesis Hb N N Hb A2 meningkat N
90
Keyword:
Seorang perempuan 4 tahun BB 28kg datang
dengan riwayat kejang disertai demam.
Demam kemudian kejang klonik umum 2 -3
menit.
20 jam kemudian demam meningkat dan
kemudian kejang selama 2
3 menit.
Setelah kejang anak sadar. Saat datang suhu 39C
90. B
Perempuan, 4 thn Tatalaksana Saat Kejang Demam
BB 28 kg Antikonvulsan Diazepam
IV 0,3-0,5 mg/kgBB kec 1-2 mg/i, dosis max 20
KU : riw. Kejang demam mg (menurunkan risiko kejang 20-60%)
Per rektal 0,5-0,75 mg/kgBB
berulang <10 kg : 5 mg
Suhu saat ini : 39,5 C >10 kg : 10 mg
Indikasi rumatan/Continious
Kejang lama > 15 menit
Adanya kelainan neurologiss yg nyata sebelum atau sesudah kejang, con :
hemiparesis, cerebral palsy, dll
Kejang fokal
Dipertimbangkan jika :
Kejang berulang 2 dalam 24 jam
Kejang demam pd bayi < 12 bln
Kejang demam 4x/thn
91
Keyword:
Seorang anak perempuan berumur 2 tahun dibawa
ibunya ke IGD dengan keluhan kejang sejak 20 menit
yang lalu.
Sebelumnya pasien ada riwayat kejang selama 5 menit.
Pasien demam dan batuk sejak 3 hari yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kejang tonik klonik
pada kedua tangan dan kaki, suhu 400c berat badan 12
kg
91. C
Perempuan, 2 thn Tatalaksana Saat Kejang Demam
Antikonvulsan Diazepam
BB 12 kg IV 0,3-0,5 mg/kgBB kec 1-2 mg/i, dosis max 20
mg (menurunkan risiko kejang 20-60%)
KU : kejang selama Per rektal 0,5-0,75 mg/kgBB
20 menit <10 kg : 5 mg
>10 kg : 10 mg
Riw kejang (+) Setelah 2x pemberian (int 5 mnt)
Suhu 40 C tdk respon
Fenitoin
Terapi ? IV 10-20 mg/kgBB kec 1 mg/kgbb/i
KEYWORD
Anak, diare tanpa dehidrasi.
Dokter memberi edukasi minum air dan oralit.
Status dehidrasi ?
b. Dehidrasi ringan sedang
96
Anak, 2 thn
KU : diare 10 hari 8x/hari
BAK terakhir 5 jam lalu
Tampak mengantuk, tidak mau
minum, turgor sgt turun, perut Dehidrasi berat
cembung, mukosa bibir kering, mata
sgt cekung
Tanda hipoperfusi dan
Pasien apatis, akral dingin, CRT>3 dtk, kegagalan sirkulasi
TD 80/70 mmHg, nadi 120x/i, RR 24x/i
Dx ?
v
B. Syok
Hipovolemik
97
Laki-laki, 7 tahun
BAK kemerah-merahan sejak 1 hari ini hematuria
Mata sembab sejak 1 minggu yang lalu edema
Baru saja sembuh dari demam dan sakit saat menelan riwayat ISPA
PF dbn
Lab : proteinuria (+3), titer ASTO meningkat, kadar C3 25 mg/dl.
Diagnosis?
Glomerulonefritis akut KLASIFIKASI
Infeksi
Timbulnya hematuria, GN pasca infeksi streptokokus ( tersering)
proteinuria dan silinder GN infeksi non-streptokokus
eritrosit mendadak.
Manifestasi klinis dapat Non Infeksi
disertai hipertensi, edema, - Penyakit ginjal primer
azotomia serta retensi cairan Glomerulonephritis membranoproliferatif
dan garam Nefropati IgA
Glomerulonephritis proliferatif mesangial
Glomerulonephritis progresif cepat ( rapidly
progressife glomerulonephritis RPGN )
A. Glomerulonefritis pasca streptokokus
98
KEYWORD
Laki-laki, 3 thn
KU : pucat 1 bln
Malas bermain, mudah lelah, penurunan nafsu makan
Konjungtiva anemis, mukosa bibir pucat, murmur sistolik 4/6
Lab : anemia hipokrom mikrositer, leukosit & platelet N