Anda di halaman 1dari 22

Menurut The International Standard For

Terminology in Quality Management, ISO


8402:
Audit mutu merupakan suatu pengujian
yang sistematis dan independent untuk
menentukan apakah aktivitas mutu dan
hasil sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan dan apakah pengaturan
yang direncanakan tersebut
diimplemantasikan secara efektif dan
cocok untuk mencapai tujuan.
Tipe audit dapat dibedakan tergantung dari pada
obyek dan tujuan audit :
1. Internal dan Eksternal
Tergantung pada siapa auditornya; audit
eksternal dilakukan oleh orang luar terhadap
perusahaan. Hasil audit sering dibagi oleh
perusahaan yang diaudit dan pelanggan yang
melakukan audit.

2. Sistem, Produk, Proses, Lokasi, dan Organisasional


Audit ini mensyaratkan keahlian teknologi auditor.
3. Garis dasar (baseline) dan reguler
Baseline audit, biasanya lebih menyeluruh dan
intensif.
Regular audit, dapat diperluas dengan audit
khusus atau audit ad hoc dengan alasan
kerusakan yang banyak, perubahan-perubahan,
dan ketersediaan sumber daya.

4. Khusus dan komprehensif


Audit khusus (special audits), adalah terbatas.
Audit komprehensif (comprehensive audits),
mencakup area-2 lain seperti akuntansi, operasi,
pemasaran.
Klien; yaitu manajer senior menyewa
seorang auditor eksternal yang
diakreditasi untuk mengaudit sistem mutu
seorang pemasok.

Auditor; merencanakan dan melakukan


audit dan melaporkan kepada klien.

Auditee; adalah orang yang bertanggung


jawab untuk area yang diaudit dan
memberikan akses terhadap bukti yang
diperlukan oleh auditor.
Auditor

Pengesahan Audit

Pertanggung
jawaban
Klien Auditee
1. Mentaati persyaratan-2, yaitu standar audit,
dan berkomunikasi dan mengklarifikasi ini
dengan mitra audit yang lain.
2. Merencanakan dan melaksanakan
penugasan audit dengan baik.
3. Mencatat observasi dan melaporkan.
4. Memverifikasi tindakan korektif
5. Mengamankan dokumen audit
6. memelihara kerahasiaan
7. Bekerjasama dengan auditor yang
memimpin.
1. Membantu dalam menetapkan
rencana audit
2. Mewakili tim audit
3. Menyampaikan laporan audit
1. Menentukan kebutuhan untuk suatu
audit dan memprakarsai audit
2. Menerima laporan audit
3. Menentukan tindak lanjut audit
1. Memberitahu staff mengenai audit
2. memberikan dukungan dan sumber
lain untuk auditor
3. memberikan akses terhadap fasilitas
dan material pembuktian
4. Bekerjasama dengan auditor
5. Melakukan tindakan korektif.
1. Menilai ketaatan terhadap prosedur
pengendalian mutu dan standar program
mutu.
2. Menilai proses pengambilan keputusan
untuk keabsahan
3. Menilai karakteristik mutu dari produk serta
proses yang berkaitan dengan spesifikasi
dari pelanggan atau pendesain melalui
pengendalian dari inspeksi reguler.
4. Memperbaiki efektivitas dari program
manajemen mutu
5. Mengeksplorasi penyebab kerusakan,
keluhan pelanggan, dan masalah lain.
6. Memperoleh sertifikasi formal dari program
manajemen mutu
7. Mengarahkan dan memotivasi staf dalam masalah
mutu, menunjukkan perhatian manajemen untuk
mutu, dan menciptakan kesadaran mutu.
8. Menunjukkan perhatian manajemen untuk mutu
terhadap pemasok atau pelanggan serta
memperoleh perlindungan terhadap tuntutan liabilitas
produk (product Liability Claims)
9. Memperkenalkan suatu formalitas yang perlu dan
konsistensi dalam program mutu usaha yang kecil
10. Melakukan pelatihan dan memberikan pengetahuan
teknis.
Mutu = Ukuran relatif dari ke baik
an / bagus
Sebuah produk / jasa yang baik /
bagus memenuhi kepuasan
pelanggan:
Mutu rancangan / quality of design
yaitu tampilannya / Feature
Mutu kesesuaian / quality of
conformance yaitu fungsinya
1. Biaya pencegahan (prevention cost)
2. Biaya penilaian (appraisal cost)
3. Biaya kegagalan internal (internal
failure cost)
4. Biaya kegagalan eksternal (external
failure cost)
1. Menentukan ketidak sesuaian
2. Menentukan efektivitas sistem mutu
3. Memberikan peluang untuk perbaikan
sistem mutu
4. Memenuhi persyaratan peraturan
5. Memudahkan registrasi / pendaftaran
atas sistem mutu
6. Menilai pemasok dan memverifikasi
sistem mutu pemasok
7. Menilai dan memverifikasi sistem mutu
perusahaan sendiri.
1. Perusahaan (manajemen puncak), untuk
menilai seberapa mampu jajaran
dibawahnya mengimplementasikan sistem
manajemen kualitas yg telah disepakati &
menjadi panduan operasional perusahaan
dalam mencapai tingkat kualitas yg telah
ditetapkan.
2. Pelanggan, untuk mendapatkan kepastian
bahwa produk yang
dikonsumsi/digunakan telah sesuai
dengan standar kualitas yang disyaratkan.
3. Pemerintah, untuk mendapatkan kepastian
bahwa produk yang dihasilkan & dilepas ke
pasar telah sesuai dg standar kualitas yang
telah ditetapkan pemerintah & aman untuk
dikonsumsi/digunakan oleh konsumen.
4. Asosiasi, untuk mendapatkan informasi
tentang bagaimana perusahaan yang
menjadi anggotanya mengelola manajemen
kualitasnya sehingga mampu menghasilkan
produk sesuai dengan yg disyaratkan
pelanggannya.
5. Lembaga sertifikasi, untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menerapkan
sistem kepastian kualitas yg telah ditetapkan
oleh lembaga sertifikasi, sehingga bisa diambil
tindak lanjut dari keberadaan sertifikasi yang
telah diberikan.
1. Auditor harus berkualifikasi dan independen.
2. Maksud dan tujuan dari audit harus
diklarifikasikan dan disetujui.
3. Audit harus direncanakan dan dipersiapkan
secara memadai.
4. Orang yang bertanggung jawab atas aktivitas
yang akan diaudit harus secara baik dan
diberitahukan sebelum dan sesudah audit.
5. Rencana audit dan laporan akhir harus tertulis.
6. Auditor harus menindaklanjuti (mengaudit
kembali) tindakan perbaikan.
7. Penilaian terhadap standar harus obyektif,
faktual dan apabila mungkin kuantitatif.
8. Audit harus tidak terlalu mengganggu
operasi yang berjalan.
9. Frekuensi audit harus bervariasi dengan
kebutuhan aktual dan demikian juga
intensitas dan luas dari audit.
10. Kertas kerja dan dokumen-2 lain dari audit
harus disimpan dalam bentuk yang baik
dan teratur.
11. Uji petik untuk mengumpulkan bukti harus
tidak memihak dan dapat dipercaya
(sampel yang cukup besar).
1. Perencanaan audit
2. Pelaksanaan audit
3. Mempelajari hasil audit
4. Tindakan perbaikan
Identifikasi Tujuan :
Siapa
Mengimplementasikan
Apa
rencana & tindakan
Dimana
Kapan
Mengapa
Standarisasi
Bagaimana
Menetapkan ukuran
kinerja
Review kemajuan
Menetapkan anggota
tim
ACT PLAN

STUDY DO
Respon terhadap Melakukan rapat perkenalan
kesimpulan auditor Diskusi ruang lingkup
Rancangan jadwal audit
Wawancara
Investigasi
Mengembangkan Evaluasi
rencana tindakan
Melakukan rapat penutup
Ringkasan hasil
Merumuskan & Dokumen
mendokumentasikan
tindakan korektif Mempersiapkan laporan akhir
1. Klausul 4 tentang Sistem Manajemen
Kualitas.
2. Klausul 5 tentang Tanggung Jawab
Manajemen
3. Klausul 6 tentang Manajemen Sumber
Daya
4. Klausul 7 tentang Realisasi Produk
5. Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisis,
dan peningkatan

Anda mungkin juga menyukai