Irigasi - Modul 1 SISTEM IRIGASI
Irigasi - Modul 1 SISTEM IRIGASI
MODUL 1
TEKNIK IRIGASI
PENDAHULUAN
Di daerah daerah yang ditanami padi, luas petak yang ideal adalah
antara 50-100 ha, kadang-kadang sampai 150 ha.
Batas-batas petak tersier harus jelas seperti misalnya: Parit, Jalan,
batas desa, sungai, dll.
Petak tersier dibagi menjadi petak-petak kwarter, dengan luas 8-15
ha.
Panjang saluran tersier sebaiknya 1500 m, kadang-kadang panjang
saluran tersier mencapai 2000 m.
Panjang saluran Kwarter maksimum 500 m tetapi prakteknya kadang
mencapai 800 m.
PETAK SEKUNDER
Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang
kesemuanya dilayani oleh saluran sekunder
Menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran
primer atau sekunder
Batas-batas petak sekunder umumnya berupa tanda-tanda
topografi yang jelas seperti saluran pembuang
Luas petak berbeda-beda tergantung pada situasi daerah
Saluran sekunder sering terletak dipunggung medan,
mengairi kedua sisi saluran, hingga saluran pembuang yang
membatasinya
Saluran sekunder boleh juga direncana sebahai saluran garis
tinggi yang mengairi lereng-lereng medan yang lebih rendah
PETAK PRIMER
BANGUNAN UTAMA
Bangunan yang direncanakan di sepanjang sungai atau
aliran air untuk membelokkan air kedalam jaringan saluran,
agar dipakai untuk keperluan irigasi
Terdiri dari:
Bangunan pengelak dengan peredam energi
Pengambilan utama
Pintu Bilas
Kolam olak
Kantong lumpur (bila perlu)
Tanggul Banjir
Bangunan pelengkap lainnya
BANGUNAN UTAMA
Bangunan utama dapat diklasifikasikan kedalam sejumlah kategori
tergantung pada perencanaannya yaitu:
Bendung Gerak: Bangunan yang dilengkapi dengan pintu yang dapat dibuka
untuk mengalirkan air pada waktu terjadi banjir besar dan ditutup bila air
kecil
Pengambilan Bebas
Stasiun Pompa
Irigasi dengan pompa bisa
dipertimbangkan apabila
pengambilan secara gravitasi tidak
bisa dilakukan.
JARINGAN IRIGASI
Saluran Irigasi:
Jaringan Irigasi Utama
Saluran Primer membawa air dari
jaringan utama kesaluran sekunder dan
ke petak-petak tersier yang diairi
Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakhir.
Kualitas air irigasi tergantung pada campuran yang terbawa oleh air.
Campuran yang terbawa bisa dalam bentuk:
Larutan (Solution)
Suspensi (Suspension)
Air irigasi dengan kualitas tertentu cocok untuk suatu daerah irigasi
sangat tergantung pada kondisi lokal dari:
- Iklim
- Tanah
- Jenis tanaman yang tumbuh
- Jumlah/ tinggi air yang dipakai
KUALITAS AIR IRIGASI
Air Irigasi perlu penambahan prosentase: Oksigen, carbon, hidrogen diperoleh dari air dan udara
Boron Nitrogen didapat dari udara melalui:
Chlorida Bahan organik yang ada pada tanah
Sulphat Kegiatan bakteri tanah
Sodium Proses pertumbuhan tanaman kacang-kacangan
Zat padat terlarut
KUALITAS AIR IRIGASI