JENIS-JENIS

WIRELINE LOG
 LOG SPONTANEOUS
POTENTIAL (SP)
- Log yg paling awal dikembangkan
- Terutama digunakan utk identifikasi batuan permeabel
- Mencatat perbedaan voltase arus searah (DC) antara
potensial yg terjadi secara alami dari suatu elektroda yg dpt
bergerak dlm lubang bor dg potensial tertentu yg terletak di
permukaan
- Satuan milivolt
- Kurva SP muncul krn arus listrik yg terutama dipengaruhi oleh
faktor-faktor elektrokimia [perbedaan salinitas filtrat lumpur
bor (Rmf) dg tahanan jenis air formasi (Rw) lap permeabel]
N : elektroda di permukaan
M : elektroda di lubang bor
 LOG SPONTANEOUS
POTENTIAL (SP)
- Krn utk mendptkan rekaman kurva SP dibutuhkan suatu fluida
yg konduktif mk log SP tdk dpt bekerja dlm lubang bor yg diisi
lumpur pemboran non-konduktiv (oil base mud)
- Direkam pd track 1
- Kegunaan :
deteksi lapisan permeabel
deteksi batas lapisan permeabel
penentuan Rw
penentuan volume shale dalam lapisan permeabel
 LOG SPONTANEOUS
POTENTIAL (SP)
- SSP (Static Spontaneous Potential) mewakili Nilai SP
max pd lapisan permeabel, porus, bebas lempung,
tebal dan mengandung air formasi.
- Batas lapisan permeabel ditentukan dr titik infleksi
SBL
- Jika Rmf = Rw, mk tdk ada defleksi SP dr SBL
- Besar kecilnya defleksi SP tergantung pd perbedaan
antara Rmf dan Rw dan tdk tergantung pd
permeabilitas
 LOG SPONTANEOUS
POTENTIAL (SP)
- Faktor-faktor yg mempengaruhi nilai SP :
Kandungan lempung
- Adanya lempung mengurangi defleksi SP
- Nilai SP dlm shale relativ konstan
shale base line
Defleksi SP diukur dr SBL
- Zona permeabel ditunjukkan oleh adanya defleksi kurva SP
dr shale base line
Defleksi ke kiri (negativ) jika Rmf > Rw
Defleksi ke kanan (positiv) jika Rmf < Rw
 LOG SPONTANEOUS
POTENTIAL (SP)
Ketebalan lapisan
Dlm lapisan tipis (< 10 ft) nilai SP yg terekam < SSP
nilai SP hrs dikoreksi thd ketebalan lapisan.
Resistivitas batuan
Semakin tinggi resistivitas batuan, nilai SP
semakin kecil
Lubang bor dan invasi
Efek kecil shg dpt diabaikan
 LOG GAMMA RAY
- Mengukur radioaktivitas alamiah dlm formasi yg berasal dr
peluruhan 3 unsur dlm batuan (Uranium, Thorium dan
Potassium)
- Unsur-unsur radioaktiv terakumulasi dlm batuan dengan
permeabilitas rendah (batuan berbutir halus)
Shale radioaktivitas tinggi, defleksi GR ke kanan
Formasi permeabel radioaktivitas rendah, defleksi ke kiri
Batupasir yg kaya K-feldspar, mika, air yg kaya Uranium atau
glaukonit menunjukkan nilai GR tinggi (spt shale)
utk mengantisipasi kesalahan interpretasi digunakan SGR
 LOG GAMMA RAY
- Satuan API (GAPI)
- Direkam pd track 1 bersama log SP dan kaliper.
Skala dr kiri ke kanan (0 100 atau 0 150 API)
- Pencatatan dipengaruhi oleh efek lubang bor
Peralatan log GR dikalibrasikan pd kondisi lubang
bor dg diameter 8 inch yg diisi lumpur 10-lb.
Semakin besar lubang bor dan semakin berat
lumpur kurva GR lebih rendah.
 LOG GAMMA RAY
- Kegunaan :
Evaluasi volume shale (Vsh)
IGR = (GRlog - GRmin) / (GRmax - GRmin)
Vsh = 0.33[2(2 x IGR) 1,0] consolidated rock
Vsh = 0.83[2(3,7 x IGR) 1,0] unconsolidated rock

Deteksi lapisan permeabel

Evaluasi mineral radioaktiv (potash atau bijih Uranium)
Evaluasi mineral non-radioaktiv (lapisan batubara)
Korelasi sumur ke sumur
Log GR
 LOG DENSITAS
- Log porositas yg mencatat densitas elektron formasi.
- Kegunaan :
Menentukan porositas
Identifikasi mineral evaporit
Deteksi zona gas
Menentukan densitas hidrokarbon
Evaluasi reservoir shally sand &litologi kompleks
- Log radioaktif dg sumber sinar gamma
(Cobalt-60 dan Cesium-137).
 LOG DENSITAS
- Prinsip pencatatan :
Sinar gamma yg dipancarkan oleh peralatan logging
bertabrakan dg elektron-elektron dlm formasi shg partikel
sinar gamma kehilangan energi (efek Compton Scattering).
Sinar gamma yg terhambur dan mencapai detektor mrpk
indikator densitas formasi.
Jumlah Compton Scattering mrpk fungsi langsung dr jumlah
elektron dan dpt dihubungkan dg densitas bulk (b) formasi.
- Direkam pd track 3, satuan gr/cc, skala 1,95 2,95.
- Tipe log :
FDC (Formation Density Compensated)
LDL (Litho Density Log)
Log Densitas
 LOG DENSITAS
- b tergantung pada :
densitas matriks
porositas
densitas fluida formasi
D = (ma b) / (ma - f)
D - porositas dr log densitas
ma - densitas matriks
b - densitas bulk (dibaca dr log)
f - densitas fluida (salt mud = 1,1,
fresh mud = 1, gas = 0,7)
 LOG DENSITAS
Faktor-faktor yg mempengaruhi :
borehole
shallines mempengaruhi pengukuran
jumlah sinyal
hidrokarbon adanya hidrokarbon
mengubah nilai f
 LOG NETRON
- Mengukur konsentrasi ion Hidrogen dalam formasi.
- Dlm formasi bersih mengukur porositas yg diisi
cairan.
- Log nuklir dengan sumber Americium dan Berylium.
- Dlm zona gas, harga porositas yg dicatat log Netron
lebih rendah dr pd zona minyak atau zona air (gas
effect).
- Respon log netron tergantung pd :
perbedaan tipe detektor
spasi antara sumber dan detektor
litologi
 LOG NETRON
- Prinsip perekaman :
Netron yg dipancarkan dr peralatan logging bertabrakan dg
inti material dlm formasi shg netron kehilangan energi.
Kehilangan energi maksimum akan terjadi pada saat netron
bertabrakan dg atom Hidrogen krn massa kedua materi tsb
hampir sama. Shg jumlah kehilangan energi maksimum
mrpk fungsi dr konsentrasi Hidrogen. Krn dalam formasi
porus, Hidrogen terkonsentrasi dlm pori yg terisi fluida,
maka jumlah kehilangan energi berhubungan dg porositas
formasi.
Log Netron
 LOG NETRON
- Faktor yg mempengaruhi :
borehole size pressure
mud cake mud weight
formation salinity fluid type
borehole salinity shale
borehole temperature
- Direkam pd track 2 atau 3, skala 60 0 (dari
kiri ke kanan).
 LOG NETRON
- Tipe log :
SNP (Sidewall Neutron Porosity)
2 sumber + 2 detektor
CNL (Compensated Neutron Log)
1 sumber + 2 detektor
- Nilai porositas direkam dlm apparent porosity
batupasir, batugamping atau dolomit.
 LOG SONIK
- Log porositas yg mengukur interval waktu lewat (t) dr suatu gelombang
suara kompresional yg merambat melewati 1 ft formasi
- Contoh log : BHC (borehole compensated)
- t tergantung pd litologi dan porositas
Persamaan Wyllie (1958)
s = (tlog - tma) / (tf - tma)
s - porositas sonik
tma interval waktu lewat matriks
tlog - interval waktu lewat formasi
tf - interval waktu lewat fluida
(fresh mud = 189, salt mud = 185)
- t microsecond/ft, direkam pd track 2 atau 3
 LOG SONIK
Faktor-faktor yg mempengaruhi :
Kompaksi
Sifat elastisitas batuan akan konstan jika tekanan pada
batuan cukup besar (ribuan psi). Pd daerah tekanan rendah
(dangkal) diperlukan koreksi faktor kompaksi (Cp)
S = (tlog - tma) / (tf - tma) x 1/Cp
Cp = tsh x c / 100
Cp - faktor kompaksi C - konstanta
tsh interval waktu lewat shale
S - porositas dr log sonik
 LOG SONIK
Faktor-faktor yg mempengaruhi :
Kandungan shale
Kehadiran serpih mempengaruhi t
Rekahan
Persamaan Wyllie (1958) hanya dpt diterapkan pada
batupasir dan batugamping dg porositas intergranuler atau
interkristalin. Pd batuan karbonat dg porositas sekunder
(vug atau fracture) porositas yg tercatat < porositas
sesungguhnya
SPI (secondary porosity index) = s
 LOG SONIK
Faktor-faktor yg mempengaruhi :
Hidrokarbon
Kandungan hidrokarbon meningkatkan t
Efek lubang bor
- Lubang bor hrs diisi dg cairan utk menjamin transmisi
suara dr alat logging ke dinding lubang bor.
- Ukuran lubang bor hrs tdk boleh 50% lebih besar dr pd
ukuran bit. Lubang yg terlalu besar menyebabkan t yg
terekam tdk akurat.
 Log DT

Log Sonik
 LOG RESISTIVITAS
- Digunakan untuk :
identifikasi kandungan fluida formasi
identifikasi zona permeabel
menentukan porositas

- Tipe log :
Log Induksi
Log Elektroda
 LOG RESISTIVITAS
Log Induksi
- terdiri dr satu atau lebih kumparan transmisi yg meman-
carkan arus bolak-balik berfrekuensi tinggi.
- banyaknya jmlh kumparan dimaksudkan utk memfokuskan
pengukuran tahanan jenis utk meminimalkan efek material
dlm lubang (zona terinvasi).
- utk dpt mengukur nilai Rt yg lebih akurat, log ini hrs digu-
nakan dlm non-salt saturated drilling muds (Rmf > 3 Rw).
- terdiri dr 3 kurva : Induksi SP
Short normal
 LOG RESISTIVITAS
Log Elektroda
- elektroda dlm lubang bor dihubungkan dg generator, arus
listrik mengalir dari elektroda ke dlm formasi melalui fluida
lubang bor.
- utk dpt mengukur Rt yg lebih akurat diperlukan salt
saturated drilling muds (Rmf Rw).
- tipe log : Microspherically Focused Log (MSFL)
Normal Log Microlaterolog (MLL)
Microlog (ML) Lateral Log
Proximity Log (PL) Spherically Focused Log (SFL)
 LOG RESISTIVITAS
- Jenis log resistivitas dan kedalaman pengukuran :
a. Zona Rembesan (Rxo) b. Zona Transisi (Ri)
Microlog Short Normal
Microlaterolog Laterolog-8
Proximity Log SFL
MSFL Medium Induction Log
Shallow Laterolog
 LOG RESISTIVITAS
- Jenis log resistivitas dan kedalaman pengukuran :
c. Zona Tak Terinvasi (Rt)
Induction Log 6FF40 Laterolog 3
Lateral Log Laterolog - 7
Deep Induction Log Long Normal
Deep Laterolog
Log Resistivitas