Khairiah, SKM
Dinkes Bireuen, 18 Oktober 2016
1. Pendahuluan
2. Perkembangan program SHK di Indonesia
3. Kebijakan SHK
4. Kebijakan Laboratorium SHK
5. Rencana Pengembangan dan Penguatan
Program SHK
6. Penutup
1. Pendahuluan
Menyiapkan Generasi Emas
Untuk Bonus Demografi
Bonus Demografi
tahun 2025-2035 >
Ledakan aset SDM
usia potensial/kerja :
penduduk usia
produktif 70 % dari
total jumlah penduduk
Bonus Demografi
Berkah? >< Bencana?
ayat (2) SBBL sebagaimana dimaksud pd ayat (1) paling sedikit meliputi skrining hipotiroid
kongenital. dst
Permenkes No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital
Pasal 3
Tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah provinsi dalam skrining hipotiroid kongenital meliputi :
d. koordinasi dan advokasi dukungan sumber daya manusia, sarana, prasarana, dan pembiayaan penyelenggaraan
Skrining Hipotiroid Kongenital skala provinsi dan lintas kabupaten/kota.
Pasal 4
Tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota dalam skrining hipotiroid kongenital meliputi:
f. penyediaan sumber daya manusia, sarana, prasarana, dan pembiayaan penyelenggaraan Skrining Hipotiroid
Kongenital skala kabupaten/kota, dimulai dari penyediaan kertas saring.
SKRINING BAYI BARU LAHIR
Anak yang sehat dan cerdas modal dasar dan aset penting
pembangunan bangsa.
Tidak semua anak dapat tumbuh menjadi sehat dan cerdas karena
berbagai faktor, salah satunya karena anak lahir dengan kelainan
bawaan. Kelainan bawaan ada yg bisa dikoreksi misal Hipotiroid
kongenital.
TUJUAN :
Mengetahui kelainan sedini mungkin, sebelum gejala klinis muncul
Secepatnya memberikan intervensi (obat, diit khusus, dll), untuk
mencegah kecacatan atau kematian bayi
Mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak sesuai potensi
genetiknya
KELAINAN BAWAAN
Amerika : 1974
Eropa : 1974
Inggris : 1982
Hong Kong : 1978
Singapura : 1981
Korea : 1991
Thailand : 1992
Philippina : 1996
Malaysia : 1991
Indonesia : 2006 (setelah pilot study 2000-2006)
HIPOTIROID KONGENITAL
Kekurangan hormon tiroid (hormon kelenjar gondok) sejak
dalam kandungan
Terjadi jika bayi tidak memiliki kelenjar tiroid atau jika
kelenjar tiroid tidak terbentuk secara sempurna.
Pada bayi baru lahir gejala tidak jelas (95%), karena dalam
kandungan bayi terlindungi oleh hormon tiroid ibu
Bila ditunggu sampai tampak gejala, sudah terjadi
hambatan perkembangan otak mental terbelakang dan
retardasi pertumbuhan
Kejadian sporadis di dunia, insiden 1: 3000; di daerah
endemis GAKI 1: 300-900
Skrining Hipotiroid Kongenital
Pemeriksaan laboratorium darah bayi baru lahir.
Pengambilan spesimen darah paling ideal adalah
umur bayi 48 sampai 72 jam.
Bila ratio guru murid pada sekolah SLB 1:5 dan 1 kelas 10 orang maka berapa
guru SLB & berapa sekolah SLB yang harus disiapkan?
Beban biaya yg dikeluarkan keluarga untuk memelihara dan melindungi
(ketergantungan ekonomi) anak HK seumur hidup.
Beban psikologi dan sosial keluarga tidak terukur
COST BENEFIT .
SHK DILAKSANAKAN Vs SHK TIDAK DILAKSANAKAN
SHK memberi manfaat sebanyak 9,38 kali
Potensi kerugian negara 3,1% total PDB Rp 309 T
2. Perkembangan Program SHK
di Indonesia
PERKEMBANGAN PROGRAM SHK
Tahun 2000-2005 pilot study SHK di RSCM Jakarta dan RSHS Bandung
Rekomendasi Health Technology Assessment (HTA), KPM, POGI, IDAI, 27
September 2006.
Program pendahuluan dilaksanakan tahun 2008 di 8 provinsi (Sumbar, DKI
Jakarta, Jabar, Jateng, Jogjakarta, Jatim, Bali, Sulsel).
Ditetapkan 2 laboratorium rujukan SHK (RSCM & RSHS)
Rekomendasi Tim Teknis Pengkajian dan Penapisan Teknologi Kesehatan tahun
2013 SHK perlu dilakukan untuk semua bayi baru lahir, menjadi
program nasional.
Permenkes no 25 thn 2014 ttg Upaya Ksht Anak SHK pd setiap bayi baru lahir
perluasan bertahap ke 34 provinsi.
Permenkes no 78 thn 2014 tentang SHK
PERKEMBANGAN PROGRAM SHK
Rasio kejadian HK, 2000sept 2014, dari 213.669 bayi baru lahir
dilakukan SHK, tes Diagnositik positif 85 bayi> 1 : 2513 (lebih tinggi
dari rasio global 1:3000)
STRATEGI
u/ Meningkatkan Jangkauan dan kualitas tatalaksana kasus
Hipotiroid Kongenital
negatif
SHK pelacakan
negatif
positif Tes diagnostik
Lab Rujukan Seumur hidup
positif Pengobatan atau sementara
Lab RSU/RS
Kertas saring
Swasta/ Lab Konsultasi dr.
BBL diambil darah swasta Sp.A
di fasyankes setempat
Dilanjutkan
dr.Umum
23
1)Melakukan /
mengkoordinir
PKS dgn Lab
Rujukan,
Kordinator
2)Koordinator
mengambil &
penyediaan
mengirim sampel,
kertas saring
melacak bayi u/
3)Membantu test konfirmasi D/
pelacakan kasus
positif & tindak
lanjut, 4)Monev Lab Lokal: tes
konfirmasi D/
pelks SHK
RSCM &
RSHS
4.Kebijakan Laboratorium
Pemeriksan SHK
Laboratorium SHK
Laboratorium pemeriksa SHK : Laboratorium dengan
tambahan fungsi khusus untuk dapat memeriksa parameter
pemeriksaan TSH neonatus berdasarkan prinsip mikro elisa
dan atau fluorometri, dengan biaya efektif sesuai standar.
Laboratorium pemeriksa harus mempunyai jejaring untuk
penerimaan bahan pemeriksaan dan tindak lanjutnya.
Laboratorium rujukan adalah laboratorium SHK yang
berfungsi sebagai pemeriksa, konfirmasi dan pembina.
Laboratorium rujukan dan laboratorium pemeriksa
ditetapkan oleh kementerian kesehatan.
Standar Laboratorium Pemeriksa SHK
Sarana prasarana
SDM
Peralatan sesuai metode yang dianjurkan
Penyelenggaraan laboratorium yang melaksanakan prinsip
penjaminan mutu
Pelatihan
Cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik
Akreditasi Laboratorium Klinik
Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan
Mutu Eksternal (PME)
Pencatatan dan pelaporan
Lab. pemeriksa
Lab. Rujukan/Pembina
Fasyankes rujukan
Fasyankes primer
PENETAPAN LABORATORIUM DAN JEJARING (1)
18 (+Kalteng,
Jumlah provinsi Sulteng,
melaksanakan program SHK 14 Riau,Sultra) 22 26 30 34
% Kab/Kota melaksanakan
program SHK di provinsi
pelaksana SHK* 50% 75% 100%
% RS pemerintah melayani
SHK di kab/kota pelaksana
SHK** 50% 75% 100%
% Puskesmas perawatan
melayani SHK di kab/kota
pelaksana SHK** 50% 75% 100%
* Indikator di level Provinsi
** Indikator di level kab/kota
(draft untuk masukan dan diskusi)
RENCANA PENGEMBANGAN LABORATORIUM SHK
Kecerdasan Anak
TERIMA KASIH menjadi
Masa Depan Bangsa