TUBES Statistika Terapan Kelas A Kelompok 5
TUBES Statistika Terapan Kelas A Kelompok 5
KESIMPULAN
Rumusan Masalah
Subjek survey penelitian ini adalah mahasiswa arsitektur, teknik sipil dan lainnya dalam lingkup desain dan
Subjek konstruksi bangunan.
Penelitian ini menyelidiki kesadaran dan penerimaan BIM dan CAD melalui survey, yang serupa dengan
Kuesioner penelitian sebelumnya. Subjek survei menerima sebuah kuesioner tertulis dan diminta untuk mengisinya
sendiri.
Jenis Penelitian
BERDASARKAN HASIL / ALASAN YANG DIPEROLEH
Jurnal ini menerapkan jenis penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan
adalah penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, bertujuan
agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif, dan efisien.
Dalam jurnal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui kesadaran dan penerimaan BIM
dan CAD pada mahasiswa arsitektur di Malang.
Alur Penelitian
BIM
Kuisioner Pengalaman
Bagian 2 CAD
BIM
Kuisioner Skala
Pengakuan
Bagian 3 Likert 5
CAD Ketertarikan poin
BIM
Kuisioner
Saran
Bagian 3
CAD
Kuesioner
1 tahap pembagian kuesioner yang berisi pertanyaan tentang kesadaran dan penerimaan BIM dan CAD.
Hasil Sementara:
- Responden utama sebesar 47.7% berasal dari Universitas Brawijaya.
- Responden utama sebesar 61.5% merupakan mahasiswa arsitektur,
38.5% berasal Teknik sipil.
- Responden terbanyak sebesar 43.1% merupakan mahasiswa tahun
ke-3.
- Penggunaan software desain terbanyak adalah AutoCAD sebesar
92,3% dan sketchup sebesar 78,5% dari responden.
Statistik Tanggapan 1
Hasil Sementara :
- Mayoritas responden 67,7% b belum pernah mempelajari BIM di kampus.
- Penggunaan software BIM terbesar adalah Revit, namun sebagian besar responden belum pernah
menggunakan software BIM.
- Mayoritas responden 55,4% belum pernah menggunakan BIM.
- Mayoritas responden 72,3% belum pernah menggunakan BIM dalam tugas perancangan.
Penerapan pendidikan BIM saat ini belum efektif karena setengah dari mahasiswa tidak pernah
mempelajari atau menerapkan perangkat lunak BIM, walaupun kebutuhan akan pendidikan BIM
tinggi.
Statistik Tanggapan 1
Hasil Sementara :
- Mayoritas responden 78,5% sudah pernah mempelajari CAD di kampus.
- Penggunaan software CAD terbesar adalah AutoCAD, namun sebagian responden ada yang
belum pernah menggunakan software CAD.
- Mayoritas responden 89.2% sudah pernah menggunakan CAD.
- Mayoritas responden 84.6% sudah pernah menggunakan CAD dalam tugas perancangan.
Penerapan pendidikan CAD saat ini sudah cukup efektif karena lebih setengah dari mahasiswa sudah
pernah mempelajari atau menerapkan perangkat lunak CAD dengan kebutuhan akan pendidikan CAD
tinggi.
Statistik Tanggapan 1
Hasil :
- Mayoritas responden sebesar 35.4% mempelajari BIM di kampus, namun sebagian responden
belum pernah mempelajarinya.
- Mayoritas responden sebesar 89,2% beranggapan bahwa BIM perlu diajarkan di kampus.
Penerapan pendidikan BIM saat ini belum efektif karena masih banyak dari mahasiswa tidak pernah
mengetahui atau menerapkan perangkat lunak BIM, walaupun kebutuhan akan pendidikan BIM
tinggi.
Statistik Tanggapan 1
Hasil :
- Mayoritas responden sebesar 67.7% mempelajari CAD di kampus, dan hanya sebagian kecil
responden belum pernah mempelajarinya.
- Mayoritas responden sebesar 92.3% beranggapan bahwa CAD perlu diajarkan di kampus.
Penerapan pendidikan CAD saat ini sudah cukup efektif karena mayoritas dari mahasiswa sudah
pernah mengetahui atau menerapkan perangkat lunak CAD dengan kebutuhan akan pendidikan CAD
tinggi.
Untuk mengetahui kesadaran dan penerimaan
Statistik Tanggapan 2 BIM oleh Mahasiswa Arsitektur pada
Universitas di Malang
Skala : (1: Tidak sadar sama sekali, 5: sangat sadar)
Hasil Sementara :
- Tingkat kesadaran responden terhadap BIM cukup tinggi.
- Mayoritas responden sudah pernah mendengar tentang BIM.
- Mayoritas responden sudah mengetahui tentang BIM.
- Mayoritas responden sangat tertarik terhadap BIM.
- Mayoritas responden merasa sangat perlu dipernalkan terhadap BIM dalam pengerjaan
tugas perancangan.
Untuk memajukan pendidikan mengenai BIM, akan sangat membantu jika BIM diajarkan
di kampus sebagai bagian dari kurikulum yang dipersyaratkan.
Untuk mengetahui kesadaran dan penerimaan
Statistik Tanggapan 2 CAD oleh Mahasiswa Arsitektur pada
Universitas di Malang
Skala : (1: Tidak sadar sama sekali, 5: sangat sadar)
Hasil Sementara :
- Tingkat kesadaran responden terhadap CAD sangat tinggi.
- Mayoritas responden sangat mendengar tentang CAD.
- Mayoritas responden sangat mengetahui tentang CAD.
- Mayoritas responden sangat tertarik terhadap CAD.
- Mayoritas responden merasa perlu dipernalkan terhadap CAD dalam pengerjaan tugas
perancangan.
Untuk memajukan pendidikan mengenai CAD, akan sangat membantu jika CAD diajarkan
di kampus sebagai bagian dari kurikulum yang dipersyaratkan.
Statistik Tanggapan 2
Skala : (1: Tidak sadar sama sekali, 5: sangat sadar)
Hasil Sementara :
- Mayoritas responden merasa perlu diajarkannya
BIM dan CAD.
- Mayoritas responden menginginkan adanya
pelatihan mengenai BIM dan CAD.
Untuk memajukan pendidikan mengenai BIM dan
CAD, akan sangat membantu jika BIM dan CAD
diajarkan di kampus sebagai bagian dari kurikulum
yang dipersyaratkan.
Statistik Tanggapan 1
Hasil :
- Hasil uji normalitas, maka distribusi data normal.
Statistik Tanggapan 1
Hasil :
- Dilihat dari nilai mean statistik, maka dapat dilihat bahwa tingkat kesadaran mahasiswa mengenai BIM
rendah. Namun mahasiswa merasa bahwa BIM perlu diajarkan pada pengerjaan tugas perancangan.
- Dilihat dari nilai mean statistik, maka dapat dilihat bahwa tingkat kesadaran mahasiswa mengenai CAD
tinggi.
FAKTOR KESADARAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran BIM dan CAD diselidiki dengan melakukan analisis
faktor terhadap tanggapan. Dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (Analisis
Komponen Utama) dan Quartimax rotation (rotasi kuarsa),
Faktor Kesadaran
Tahapan :
1. Barletts test of sphercity (BTS)
Angka KMO dan Barletts Test (yang tampak
pada nilai chi-square) sebesar 258.664
dengan nilai signifikansi 0.000. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya korelasi antar
variable dan layak untuk proses lebih lanjut.
2. Kaiser-Meyer
Pada table KMO dan Barletts Test diatas
terlihat angka KMO measure of sampling
adequacy (MSA) adalah 0.702. Karena nilai
0.702 (nilai > 0.5), maka hal ini menunjukkan
kecukupan dari sampel.
3. Anti-Image Matrices
Pada table anti-image matrice diatas, khusus
pada bagian (anti-image correlation) terlihat
angka yang bertanda (a) yang menandakan
besaran sebuah variable. Nilai MSA masing-
masing variable besarnya >0.5, maka semua
variable dapat diproses lebih lanjut.
Faktor Kesadaran
1. Communalities
Tahapan Extraction:
Nilai ektraksi semua indikator >0.5 maka indikator sudah
menghasilkan faktor-faktor baru yg memiliki keterkaitan erat dengan
indikator yg lama.
4. Penamaan Faktor
Faktor 1 yaitu faktor Kesadaran CAD,
Faktor 2 adalah faktor Pengakuan BIM,
dan faktor 3 adalah Ketertarikan BIM
Kesimpulan dari Faktor
Kesadaran
Dengan tingginya tingkat kesadaran
mengenai CAD, maka Pendidikan harus fokus
pada pengajaran tentang apa itu CAD dan
mendorong semangat untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai CAD. Di sisi lain, walaupun
tingkat kesadaran mengenai BIM rendah, namun
tingkat ketertarikan mahasiswa terhadap BIM
tinggi sehingga fokus Pendidikan BIM untuk
memberi kesempatan untuk pendidikan bagi
mereka yang sudah menunjukkan ketertarikan.
Perbedaan Antar Universitas
Perbedaan dalam kesadaran dan penerimaan BIM dan CAD antar Universitas
dianalisis. Responden dikelompokkan berdasarkan asal universitas, yaitu UB dan universitas
UIN serta ITN dimasukkan ke dalam kelompok Universitas Lainnya. Yang mana jumlah dari
Universitas Brawijaya adalah 31 responden, dan dari kelompok universitas lainnya adalah 34
responden.
Ada perbedaan dalam kesadaran dan ketertarikan BIM dan CAD antar Universitas. Ditunjukan pada hasil sig
yang mana sub-variabel kesadaran CAD yaitu 0,589, ketertarikan BIM yaitu 0,127, dan Ketertarikan BIM yaitu 0, 127
adalah sig lebih besar dari 0,05.
H0: sig > 0,05
Terdapat perbedaan dalam
pengakuan BIM dan CAD
antar Universitas.
Ada perbedaan dalam kesadaran dan ketertarikan BIM dan CAD antar Universitas. Ditunjukan pada hasil sig
yang mana sub-variabel kesadaran CAD yaitu 0,460 , ketertarikan BIM yaitu 0,896, dan Ketertarikan BIM yaitu 0, 983
adalah sig lebih besar dari 0,05.
Perbedaan Antara Tahun
Jurusan
Perbedaan dalam kesadaran dan penerimaan BIM dan CAD antar jurusan
dianalisis. Responden dikelompokkan berdasarkan jurusan Arsitektur dan Teknik Sipil.
Yang mana jumlah dari jurusan Arsitektur adalah 40 responden, dan dari jurusan Teknik
Sipil adalah 20 responden.
Didapatakan hasil analisis yaitu pada indikator Software BIM yang sering
digunakan Jurusan rata-rata paling tinggi dalam parameter adalah revit pada Jurusan
Arsitektur.
Didapatakan hasil analisis yaitu pada indikator ketertarikan BIM berdasarkan
jurusan rata-rata paling tinggi dalam parameter Mengetahui Tentang BIM Dalam Tugas
Perancangan dan Tertarik terhadap BIM adalah adalah jurusan Teknik Sipil.
Didapatakan hasil analisis yaitu pada indikator Software CAD yang sering
digunakan jurusan rata-rata paling tinngi dalam parameter indikator tersebut adalah
corel draw, photoshop, dan autocad pada Jurusan Arsitektur.
T-test
H0: sig > 0,05
Terdapat perbedaan dalam
pengakuan BIM dan CAD
antar Jurusan.
Ada perbedaan dalam kesadaran dan ketertarikan BIM dan CAD antar Jurusan . Ditunjukan pada hasil sig
yang mana sub-variabel ketertarikan BIM yaitu 0,161, dan Ketertarikan BIM yaitu 0, 161 adalah sig lebih besar dari 0,05.
Ada juga tidak adanya perbedaan dalam kesadaran dan ketertarikan BIM dan CAD antar Jurusan .
Ditunjukan pada hasil sig yang mana sub-variabel kesadaran CAD yaitu 0,20 yang mana sig kurang dari 0,05
H0: sig > 0,05
Terdapat perbedaan dalam
pengakuan BIM dan CAD
antar Jurusan.
Ada perbedaan dalam kesadaran dan ketertarikan BIM dan CAD antar Jurusan. Ditunjukan pada hasil sig
yang mana sub-variabel kesadaran CAD yaitu 0,560 , ketertarikan BIM yaitu 0,839, dan Ketertarikan BIM yaitu 0, 349
adalah sig lebih besar dari 0,05.
Perbedaan Antara
Tahun Angkatan
Analisis perbedaan kesadaran dan penerimaan BIM dan CAD antara tahun angkatan
mahasiswa dilakukan. Mahasiswa di tahun pertama sampai ke-2 dikelompokkan sebagai
tingkat bawah, dan mahasiswa di tahun ke-3 atau lebih tinggi dikelompokkan sebagai 'tingkat
atas'. Yang mana tingkat bawah memiliki koresponden 24 orang. Dan tingkat atas
sebanyak 41 orang.
Didapatakan hasil analisis yaitu pada indikator software BIM yang sering digunakan
angkatan rata-rata paling tinggi revit dan rhinocherous adalah angkatan bawah.
Didapatakan hasil analisis yaitu pada indikoator Software CAD y sering digunakan
angkatan rata-rata paling tinngi adalah corel draw, photoshop, dan autocad adalah
angkatan atas.
T-test
H0: sig > 0,05
Terdapat perbedaan dalam
pengakuan BIM dan CAD
antar Tahun angkatan .
Ada perbedaan dalam kesadaran dan ketertarikan BIM dan CAD antar Jurusan . Ditunjukan pada hasil sig
yang mana sub-variabel kesadaran CAD yaitu 0,766 ketertarikan BIM yaitu 0,251 dan Ketertarikan BIM yaitu 0, 251
adalah sig lebih besar dari 0,05.
H0: sig > 0,05
Terdapat perbedaan dalam
pengakuan BIM dan CAD
antar Tahun angkatan .
Ada perbedaan dalam kesadaran dan ketertarikan BIM dan CAD antar Jurusan . Ditunjukan pada hasil sig
yang mana sub-variabel ketertarikan BIM yaitu 0,168 adalah sig lebih besar dari 0,05.
Ada juga tidak adanya perbedaan dalam kesadaran dan ketertarikan BIM dan CAD antar Jurusan .
Ditunjukan pada hasil sig yang mana sub-variabel kesadaran CAD yaitu 0,33 dan pengakuan BIM yaitu 0,25 yang mana sig
kurang dari 0,05
Kesimpulan
Mahasiswa arsitektur di Malang terutama menggunakan perangkat lunak CAD untuk merancang daripada perangkat
lunak BIM, dan setengahnya tidak pernah mengalami pendidikan atau perangkat lunak BIM. Meski begitu, permintaan
pendidikan BIM cukup tinggi.
Mengenai CAD, tingkat kesadaran para mahasisw cukup tinggi dan sudah pernah menggunakannya. Karena
memanfaatkan CAD penting untuk berlatih BIM, berarti pendidikan BIM saat ini di perguruan tinggi tidak cukup atau
cukup komprehensif untuk melatih mahasiswa berlatih.
Kesadaran mahasiswa akan BIM dan CAD dipengaruhi oleh tiga factor kesadaran CAD, Ketertarikan BIM,
danpengakuan BIM. Mahasiswa yang lebih sadar akan CAD lebih tertarik pada hal BIM. Oleh karena itu, pendidikan
BIM harus fokus pada peningkatan pengakuan BIM, dan pendidikan BIM dengan memberi lebih banyak kesempatan
untuk belajar.
Dibandingkan dengan universitas di Malang, mahasiswa UB lebih sadar akan BIM daripada mahasiswa universitas
lainnya. Perbedaan kesadaran ini bisa mencerminkan inisiatif pemerintah yang kuat untuk mengenalkan BIM di
Indonesia.
Dibandingkan dengan tahun angkatan, mahasiswa tingkat atas lebih sadar akan BIM, menerima lebih banyak
pendidikan, dan menggunakan perangkat lunak BIM lebih banyak daripada mahasiswa tingkat bawah. Ini berawal dari
kenyataan bahwa pendidikan BIM difokuskan pada kurikulum tingkat atas.
Keseimbangan kurikulum BIM untuk mahasiswa tingkat bawah dan tingkat atas perlu dipertimbangkan dan diatur.
Terima Kasih