Abdomen :
• Inspeksi : datar
• Auskultasi: bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
• Genitalia eksterna : laki-laki, dalam batas normal
• Rectal : terdapat lubang anus
Ekstremitas:
• N II (Optikus)
• Tajam penglihatan : tidak dapat dinilai
• Lapangan penglihatan : tidak dilakukan pemeriksaan
• Melihat warna : tidak dapat dinilai
• Fundus okuli : tidak dilakukan pemeriksaan
• N III (Okulomotor) kanan kiri
• Sela mata : 2 cm 2 cm
• Pergerakan mata ke superior: bebas bebas
• Pergerakan mata ke inferior : bebas bebas
• Pergerakan mata ke medial : bebas bebas
• Pergerakan mata ke superolateral: bebas bebas
• Strabismus : - -
• Nistagmus : - -
• Bentuk pupil: bulat, isokor bulat, isokor
• Refleks direk: + +
• Refleks indirect : + +
• N IV (Trochlearis) kanan kiri
• Pergerakan mata ke inferolateral: bebas bebas
• Sikap bulbus: sentral sentral
• Melihat dobel : tidak dilakukan
•
• N V (Trigeminus) kanan kiri
• Membuka mulut : + +
• Mengunyah :sulit dinilai
• Menggigit :sulit dinilai
• Refleks kornea : + +
• N VI (Abdusen) kanan kiri
• Pergerakan mata ke lateral : bebas bebas
• Sikap bulbus: sentral sentral
• Melihat dobel : tidak dilakukan pemeriksaan
•
• N VII (Fasialis) kanan kiri
• Menutup mata : + +
• Memperlihatkan gigi: tidak dilakukan pemeriksaan
• Bersiul : tidak dilakukan pemeriksaan
• Mengerutkan dahi : tidak dilakukan pemeriksaan
• Perasaan lidah 2/3 depan : tidak dilakukan pemeriksaan
• N VIII (vestibulochoclearis)
• Detik arloji : tidak dilakukan pemeriksaan
• Suara berbisik : tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Rinne : tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Weber : tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Swabach : tidak dilakukan pemeriksaan
•
• N IX (Glossofaringeus)
• Pengecapan lidah 1/3 belakang :tidak dilakukan pemeriksaan
• Sensibilitas faring :tidak dilakukan pemeriksaan
•
• N X (Vagus)
• Arcus faring : simetris, uvula di tengah
• Bicara : tidak dilakukan pemeriksaan
• Menelan : normal (pasien dapat minum)
• Okulokardiak : tidak dilakukan pemeriksaan
• N XI (Aksesorius) kanan kiri
• Memalingkan wajah : + +
• Mengangkat bahu : sulit dinilai
•
• N XII (Hipoglossus) kanan kiri
• Pergerakan lidah : + +
• Fasikulasi : tidak dilakukan pemeriksaan
• Tremor : tidak dilakukan pemeriksaan
• Artikulasi: tidak dilakukan pemeriksaan
• Deviasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Diagnosis Klinis
• Hidrosephalus
Initial Plan
Ip. Diagnosis :
•S :-
• O : MSCT Kepala tanpa kontras
Ip. Terapi :
• Pemasangan VP shunt
Ip. Monitoring :
• Keadaan umum
• Tanda vital
• Lab LCS
Ip. Edukasi :
• Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien saat ini
• Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan
• Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan, yaitu membuat saluran
drainase cairan otak yang berlebihan dari kepala ke rongga perut. Serta menjelaskan kemungkinan
resiko yang dapat terjadi setiap tindakan yang dilakukan.
Foto Klinis Pasien
Hasil MSCT Kepala dengan Kontras
Hasil:
•Tampak lesi hipodens besar (CT number ± 11 – 19 HU) batas tegas pada fossa anterior kanan dan kiri
disertai penipisan struktur korteks cerebri
•Pasca injeksi kontras tak tampak enhancement patologis
•Tak tampak kalsifikasi patologis pada parenkim otak
•Sulcus kortikalis tampak menyempit
•Fissura sylvii kanan dan kiri sulit diidentifikasi
•Vemtrikel lateralis kanan dan kiri dan III tampak melebar
•Ventrikel IV dan cisterna perimesencephalaic tampak baik
•Tak tampak idle shifting
•Pons dan cerebeli belum baik
Kesan:
•Lesi kistik besar pada fossa anterior kanan dan kiridisertai penipisan struktur korteks cerebri, curiga
gambaran arachnoid cyst DD/ porenphalic cyst
•Hydrochepalus non communicans, curiga et causa stenosis aquaductus sylvii
Tampak tanda peningkatan tekanan intrakranial
Foto Durante operasi