• Determinasi lengkung gigi merupakan salah satu cara penetapan kebutuhan ruang untuk pengaturan gigi-gigi dalam perawatan ortodontik. • Determinasi lengkung gigi dilakukan untuk mengetahui diskrepansi ukuran mesiodistal gigi (kebutuhan ruang) setelah lengkung ideal dirancang seideal mungkin dari lengkung mula-mula yang ada pada pasien. Bahan dan alat yang digunakan : • Model studi • Plat gelas/mika tebal 2mm • Plastik transparan • Kawat tembaga diameter 0,7 mm • Spidol F (Fine) 2 warna • Kaliper geser skala 0,05 mm • Alkohol/thinner • Kapas Cara Kerja Penapakan lengkung pra koreksi 1. Penapakan pada rahang atas a. Model studi rahang atas diletakkan di atas meja datar sejajar lantai. b. Plat gelas/mika diletakkan di permukaan oklusal gigi. c. Kemudian di atas plat dilapisi dengan plastik transparan. d. Dengan pengamatan tegak lurus bidang, penapakan dilakukan dengan spidol mengikuti lebar mesiodistal gigi (M2 kanan-M2kiri). e. Menetapkan posisi puncak lengkung : membuat titik pada puncak lengkung sesuai dengan posisi midline (interdental I1) f. Menetapkan basis lengkung : membuat titik pada kedua kaki lengkung di daerah paling distal dari gigi (kanan-kiri) g. Mentransfer posisi basis lengkung rahang atas ke model rahang bawah : membuat garis pada permukaan bukal mahkota gigi rahang bawah kanan-kiri, tepat pada sisi distal gigi rahang atas yang dipilih sebagai basis lengkung. Cont. 2. Penapakan pada rahang bawah a. Plat gelas diletakkan pada permukaan oklusal model gigi rahang bawah b. Plastik transparan dibalik supaya posisi kanan-kiri RA sesuai dengan RB, titik basis lengkung RA dihimpitkan pada posisi basis RB yang sudah dibuat. c. Penapakan dengan spidol (warna yg sama dengan RA) mengikuti lebar mesiodistal terlebar M2 kanan-kiri . d. Menetapkan puncak lengkung. e. Menetapkan basis lengkung. Cont. 3. Pengecekan hasil penapakan a. Jarak puncak lengkung RA-RB = overjet b. Lebar kaki lengkung RA dan RB hasil penapakan = lebar kaki lengkung RA dan RB model studi
Pengukuran menggunakan kaliper geser
Penapakan lengkung pasca koreksi (lengkung ideal) 1. Penapakan pada RA a. Plat di atas model, kemudian plastik transparan dibalik seperti semula b. Tetapkan posisi puncak lengkung ideal : Jika tidak ada retrusi, puncak lengkung tetap. Retrusi maksimal sampai inklinasi gigi I atas tegak yaitu dengan meletakkan titik spidol (warna lain) tepat setinggi foramen incisivum. c. Ukur besar retrusi gigi anterior RA yang telah ditetapkan dengan mengukur posisi puncak lengkung mula-mula ke posisi puncak lengkung ideal. Hitung perubahan overjet (overjet mula – besar retrusi RA). Jika nilai (-) harus dilakukan retrusi pada rahang bawah agar tidak terjadi crossbite anterior. d. Tetapkan beberapa titik posisi gigi lain yang dianggap normal. Hubungkan titik-titik yang ada menjadi lengkung ideal. Cont. 2. Penapakan pada rahang bawah a. Plat gelas di atas model, plastik transparan dibalik, posisi basis dipaskan. b. Tetapkan overjet akhir : menetapkan posisi puncak lengkung ideal RB di belakang puncak lengkung ideal RA. c. Tetapkan besar retrusi/protrusi pada RB : mengukur jarak posisi titik puncak lengkung awal ke puncak lengkung ideal rahang bawah. d. Tetapkan beberapa titik posisi gigi lain yang dianggap normal. Hubungkan titik-titik yang ada menjadi lengkung ideal. Pengukuran diskrepansi lengkung • Adalah perbedaan antara panjang lengkung ideal yang dirancang dengan jumlah lebar mesiodistal gigi yang akan ditempatkan pada lengkung tersebut. • Caranya adalah : 1. Kawat tembaga dibentuk sesuai lengkung pada plastik transparan 2. tetapkan basis kanan dan kiri pada kawat dengan spidol 3. tetapkan posisi puncak lengkung tepat pada posisi median line RA. 4. Kawat tembaga diluruskan dan ukur panjang ideal • Selisih panjang basis kanan/kiri ke puncak lengkung dan jumlah lebar mesiodistal gigi sisi kanan/kiri = besar diskrepansi lengkung kanan/kiri Menetapkan cara pencarian ruang • > ½ lebar mesiodistal P1 cabut gigi P1 pada sisi tersebut
• > ¼ - ½ lebar mesiodistal P1 :
1. Pencabutan P1 pada salah satu lengkung jika ada pergeseran midline 2. Pencabutan P2 kanan-kiri jika lengkung simetris 3. Ekspansi kombinasi grinding mesiodistal gigi jika lengkung gigi kontraksi
• < ¼ lebar mesiodistal P1 :
1. Penggrindingan lebar mesiodistal gigi anterior jika pasien tidak rentan karies 2. Ekspansi jika lengkung gigi kontraksi