PENUNJANG
RADIOLOGI
UROLOGI
Pembimbing:
dr. Agung Prasetyo N, Sp.U
Cystogram USG
Uretrogram CT Scan
IVP MRI
Pemeriksaan
BNO Radionuklid
Radiologi
Foto Polos
USG Adrenal
• Tumor, kista dan perdarahan
USG Urethra
• Striktur
Korteks
Pyramid
Medula
Calyces
Pelvis
Medula
Prostat
Penampakan USG Prostat
Transrectal
Penampakan
USG Transabdominal
(Prostat berada di belakang
vesica urinaria)
Computed Tomography
Scan (CT Scan)
– Prinsip Dasar
– Memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu
objek untuk membentuk citra/gambar
– Informasi citra yang ditampilkan tidak overlap (per slice)
– Indikasi
– Evaluasi nyeri panggul akut, hematuria, infeksi pada ginjal, trauma
dan anatomi ginjal
– Karakterisasi neoplasma ginjal
– Kalsifikasi pre-renal & renal
– Perdarahan & Ekstravasasi urin
– Jenis
– Kontras
– Non Kontras
– Kontras
– Dilakukan untuk mengevaluasi anatomi dan memberikan
gambaran diferensiasi proses patologis pada parenkim ginjal
– Terdiri dari 4 fase yaitu
– Fase pra kontras
– Fase kortikomedular
Diferensiasi kortikomedular dapat terlihat pada 30 detik
– Fase Nefrogenik
Nefrografi dapat terlihat baik pada 70-100 detik
– Fase pyelografik
Ekskresi kontras ke sistem kolektivus diperkirakan 2-3 menit seletah
inisiasi administrasi kontras
– Non-kontras
– Berguna untuk mengevaluasi uro/nefrolithiasis
Gambaran Jaringan
pada CT Scan
Penampakan Anatomi Ginjal
Axial View
Radioopaque
Stone
In calyx
Dillated urine
filled pelvis
Stent
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
– Pencitraan tomografik berdasarkan perubahan/
perbedaan gelombang magnet melalui radiofrekuensi
menyebabkan vibrasi dari proton. Sinyal radio yang
dihasilkan dari proton akan direkam dan direkonstruksi menjadi gambaran jaringan
– Kelebihan
– Memberikan gambar yang lebih baik untuk jaringan lunak
– Tidak ada radiasi
– Kekurangan MRI
– Tidak untuk evaluasi urolithiasis
– Tidk bisa dilaksanakan bila pasien dengan pacemaker atau alat metal lainnya
– Relatif mahal
– Kontraindikasi MRI
– klip aneurisma intrakranial
– fragmen logam intra-orbital
– implan elektrik, magnetis, atau mekanis yang diaktifkan (termasuk alat pacu jantung,
biostimulator, neurostimulator, implan koklea, dan alat bantu dengar
• Demonstrasi anomali kongenital
MR untuk • Diagnosis trombosis vena ginjal
• Diagnosis dan stadium karsinoma sel
pencitraan ginjal
ginjal
• Mengevaluasi pembuluh transplantasi
ginjal
MR angiografi • tumor vena ginjal atau thrombosis
(Menggunakan injeksi • stenosis arteri ginjal.
bolus kontras Gadolinium)
Cystic
multiloculated pada
ginjal kiri
Pre-gadolinum Post-gadolinum
Radionuklida
– Definisi
isotop yang bersifat radioaktif yang bertugas memberi
label senyawa dengan organ target dan radiasi pengion
yang dihasilkan terdeteksi oleh sinar gamma
– Berfungsi untuk mengevaluasi
– Aliran darah ginjal
– Pencitraan korteks ginjal
– Filtrasi glomerulus ginjal
– Ekskresi ginjal
MAG3 Renography
Investigasi gagal
Penilaian fungsi Penilaian kelainan
ginjal akut atau
ginjal ginjal kongenital
kronis
Penilaian
Identifikasi refluks
kesuksesan
vesico-ureter
transplantasi ginjal
Hidrasi yang cukup (500 mL cairan oral 15-
30 menit sebelum pemeriksaan) sangat
penting untuk memastikan diuresis yang
baik (aliran urin1-3 mL / menit)
Penampakan Obstruktif
DMSA Renography
Penilaian Deteksi
fungsi ginjal jaringan parut
relatif pada ginjal
Pemeriksaan
Investigasi
parenkim
anomali ginjal
ginjal
DSMA: Normal Kidney DSMA: Pielonefritis
(bean shape)
Left Kidney:
Irregular upper
pole Right Kidney: normal
Daftar Pustaka
Borly NR, dan Grace PA. 2006, At a Glance Ilmu Bedah, Editor :Amalia
Safitri. Edisi : 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mc Aninh JW, Lue TF. 2013. Smith and Tanago: General Urology. Chapter
5 & 6. New York: McGraw Hill Medical.