Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN PEMBERIAN

TABLET TAMBAH DARAH


Sistematika Penyajian

1 Latar Belakang

2 Kebijakan dan Strategi

3 Kegiatan dan Cakupan

4 Tantangan
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG

• Anemia pd masa remaja berisiko untuk


terjadinya defisiensi besi pada saat hamil
(Lynch, 2000).
• Tingginya prev. anemia pada WUS dan BUMIL
sebagian besar WUS dan BUMIL menderita
defisiensi besi,
• Bila tambahan kebutuhan ini tidak terpenuhi
dari simpanan, maka perlu didapat dari
suplementasi (Hallberg, 1992).
• Ibu hamil yg menderita anemia berisiko:
keguguran, bayi lahir sebelum waktunya, bayi
berat lahir rendah, serta perdarahan sebelum,
saat dan setelah melahirkan.
Batasan Anemia
Anak Balita 11 gram %
Anak Usia Sekolah 12 gram %
Wanita Dewasa 12 gram % Kategori Prevalensi
Laki-laki Dewasa 13 gram % Masalah
Ibu Hamil 11 gram % Berat ≥40%
Ibu Menyusui> 3 12 gram % Sedang 20,0-39,9%
bulan Ringan 5,0-19,9%
Normal ≤4,9%
Masalah Anemia di Indonesia

50.0

40.0 36.4 37.8 37.1

30.0

20.0

10.0

0.0
Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Penyebab Kematian Ibu di Indonesia

50% kematian
disebabkan perdarahan
dan eklampsia

Penyebab tidak langsung ~ 45% :


 Infeksi, a.l : Malaria, TBC, Hepatitis
 Penyakit Jantung, Decomp Cordis
 Hipertensi
 Diabetes Mellitus
 Epilepsi

Sumber: SKRT 2001


PENYEBAB DAN DAMPAK ANEMIA

9
Lansia

Anak Remaja • Kualitas


• Degenerasi
• Kespro
remaja
Anak Usia • Konseling:
Gizi
Sekolah HIV/AIDS,
NAPZA dll
• Fe
Balita •Penjaringan
•Bln Imunisasi Anak
Sekolah
Bulin, Bayi •Upaya Kes Sklh
Bufasdan •PMT
Ibu Hamil • Pemantauan
BBL pertumbuhan &
perkembangan
PUS-WUS • ASI eksklusif• PMT
• Imunisasi dasar
lengkap
• P4K • Inisiasi Menyusu Dini • Pemberian
• Buku KIA • Vit K 1 inj makan
• ANC terpadu • Imunisasi Hep B • Penimbangan
• Kelas Ibu Hamil • Rumah Tunggu • Vit A
• Konseling • Kemitraan Bidan Dukun
• Fe & asam folat • MTBS
• Pelayanan • KB pasca persalinan
• PMT ibu hamil
KB
• TT ibu hamil • PONED-PONEK
• PKRT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Indikator Kinerja Program (IKP)
Gizi KIA - RPJMN
TARGET
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN
Base
2015 2016 2017 2018 2019
line
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Persentase persalinan
1 di fasilitas pelayanan 70,4% 75% 77% 79% 82% 85%
Meningkatnya kesehatan (PF)
ketersediaan dan
PROGRAM BINA keterjangkauan
GIZI DAN pelayanan Persentase kunjungan
3 KESEHATAN IBU kesehatan yang 2 neonatal pertama 71,3% 75% 78% 81% 85% 90%
DAN ANAK bermutu bagi (KN1)
seluruh
masyarakat
Persentase ibu hamil
3 24,2% 24,2% 22,7% 21,2% 19,7% 18,2%
kurang energi kronik
Indikator Pembinaan Gizi Masyarakat
(RPJMN)

Target
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN
Base 2015 2016 2017 2018 2019
line

% ibu hamil KEK yang 150.000 50% 65% 80% 95%


1 -
mendapatkan PMT (13%)

Meningkatnya % ibu hamil yang


Pembinaan Gizi
3,1 pelayanan gizi mendapatkan Tablet
Masyarakat 82%
masyarakat 2 Tambah Darah (TTD) 90 82% 85% 90% 95% 98%
(2013)
tablet selama masa
kehamilan
% Bayi usia kurang dari 6
3 bulan yang mendapat ASI 38% 39% 42% 44% 47% 50%
Eksklusif
% Balita kurus yang
4 mendapat makanan - 70% 75% 80% 85% 90%
tambahan
Indikator Pembinaan Gizi Masyarakat
( RENSTRA )
Target
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN Base
line 2015 2016 2017 2018 2019

% ibu hamil KEK yang 150.000 65%


1 - 50% 80% 95%
mendapatkan PMT (13%)
Persentase ibu hamil yang
Pembinaan Meningkatnya 2 mendapat Tablet Tambah 82% 82% 85% 90% 95% 98%
3,1 Perbaikan Gizi pelayanan gizi Darah (TTD)
Masyarakat masyarakat Persentase bayi usia s/d 6
3 bulan yang mendapat ASI 38% 39% 42% 44% 47% 50%
eksklusif
Persentase bayi baru lahir
4 mendapat Inisiasi Menyusu 35% 38% 41% 44% 47% 50%
Dini (IMD)
Persentase balita kurus
5 yang mendapat makanan 0 70% 75% 80% 85% 90%
tambahan
Persentase remaja puteri
6 yang mendapat Tablet 0 10% 15% 20% 25% 30%
Tambah Darah (TTD)
UU No 36 / 2009
Pasal 142;
(1) Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus kehidupan prioritas: kelompok
rawan (bayi, anak balita, remaja perempuan, Ibu hamil dan menyusui);
(2) Menetapkan standar AKG, Yan Gizi, dan Tenaga Gizi pada berbagai tingkat pelayanan;
dan
(3) Bertanggung jawab atas pemenuhan kecukupan gizi pada keluarga miskin dan dalam
situasi darurat;
(4) Bertanggung jawab terhadap pendidikan dan informasi yang benar tentang gizi kepada
masyarakat;
5) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya untuk mencapai
status gizi yang baik.

Pasal 143
Bertanggung jawab meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi.
STRATEGI PENCEGAHAN
PENANGGULANGAN MASALAH GIZI

100
Suplemen gizi mikro

80 Fortifikasi Makanan
Diversifikasi Diet

60
%

40

20

0
1980 1990 1995 2000 2005 2010 2025
KEGIATAN DAN CAKUPAN
Intervensi Penanggulangan Anemia
Ibu Hamil mendapat TTD:
Intervensi:Semua ibu hamil mendapat TTD minimal
90 tablet selama kehamilan, diberikan
segera setelah diketahui hamil
Sumber data: Laporan Puskesmas, sebulan sekali

Remaja Putri mendapat TTD:


Intervensi:Semua remaja putri usia 12 sampai
dengan 18 tahun yang berada di institusi
sekolah mendapat TTD 1 tablet setiap
minggu sekali dan 1 tablet setiap hari
selama 10 hari masa haid, diberikan
selama minimal 4 bulan
Sumber data: Laporan UKS, sebulan sekali
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 88 tahun 2014
Tentang:
Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu
Hamil
Komposisi:
Setiap Tablet Tambah Darah sekurangnya mengandung:
a.Zat besi setara dengan 60 mg besi elemental (dalam bentuk
sediaan Ferro Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Gluconat); dan
b.Asam Folat 0,400 mg (400 µg)
Proporsi Konsumsi Fe 90+ hari selama Hamil,
2010-2013*
80.0

60.0

33.2
40.0

20.0

18.0

0.0

Banten
Lampung

Sulut

NTT
Jatim

NTB
Kalteng

Sulteng

Sumut

Bengkulu

Sumbar

Kep.Riau
Sulsel
Kalsel
Sultra

Kaltim
Malut

Bali
DIY
Jabar
Aceh

Riau

INDONESIA

DKI
Maluku

Sumsel

Jambi
Sulbar

Papua

Pabar

Jateng
Kalbar

Gorontalo

Babel
2010 2013

* 2010 = untuk konsumsi semua tablet Fe;


2013 = untuk konsumsi semua tablet Fe, termasuk yg dijual bebas;
Cakupan Pemberian TTD Tahun 2014
100

90 85.1

80

70
61.4
60

50

40

30

20

10

Sumber data: Data Rutin Direktorat Bina Gizi, 2014


Guidelines for iron supplementation to other
population groups

Group Dosage
Children 2.5 years 20.30 mg iron
Children 6.11 years 30.60 mg iron
Adolescents and adults 60 mg iron (see
notes)
Notes:
n For children 2.5 years, iron dosage is based on 2 mg iron/kg body weight/day.
n If the population group includes girls or women of reproductive age, 400 µg folic acid
should be included with the iron supplementation for the prevention of birth defects in those who
become pregnant.
n Research is ongoing to determine the most cost-effective dosing regimen for iron
supplementation to these age groups in different contexts. The efficacy of once- or twice-weekly
supplementation in these groups appears promising, and the operational efficiency of intermittent
dosing regimens is being evaluated. While policy recommendations are being formulated, program
planners should adopt the dosing regimen believed to be most feasible and sustainable in their
communities.
TANTANGAN
Tantangan :
Suplementasi
Tablet TTD (Besi-Asam Folat)
• Meningkatkan cakupan pemberian TTD melalui peningkatan suplai dan
distribusi logistik

Integrasi dengan program KIA


• Meningkatkan daya terima melalui pendidikan gizi dan pelatihan bagi
petugas kesehatan di lapangan
• Meningkatkan kualitas pendidikan gizi
• Memperbaiki pencatatan dan pelaporan
Kunci Keberhasilan
Program Suplementasi TTD
• Link dengan intervensi lain
• Kemitraan dengan swasta
• Studi kelayakan
• Pengembangan teknologi/transfer
• Quality control
• Standar dan regulasi
• Monitoring dan evaluasi
• Pencatatan dan Pelaporan
Kemitraan Publik-Swasta untuk menanggulangi
masalah kurang zat gizi mikro
 Fortifikasi pangan/ suplementasi adalah strategi
intervensi utama. Peluang lain: pemuliaan tanaman, dan
promosi diet
 Upaya multi sektoral diperlukan
 Kolaborasi dalam kebijakan fortifikasi pangan, regulasi,
standar dan minitoring sangat diperlukan
 Mekanisme pemantauan dan evaluasi
 Intervensi mandiri dan permanen
Tantangan dalam memperluas
program pemberian TTD

• Mengatasi keterbatasan dana


• Memperkuat konstituensi untuk program mikronutrien
• Meningkatkan kualitas SDM
• Mendekatkan akses pada target yang lebih luas
• Memenuhi suplai dan memperbaiki sistem distribusi TTD
• Meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi antar
sektor
MEKANISME DISTRIBUSI TTD

Tk. Pusat Produsen Produsen

Tk. Propinsi

Tk. Kab.Kota Instalasi Farmasi PBF/


Distributor
Farmasi

Tk. Kecamatan Puskesmas


Apotik Toko Obat

Tk. Desa Posyandu Bidan di Poskesdes Pustu Rumah UKS/Poliklinik Bidan di Pos Dokter/Bidan
Desa/Polindes Sakit Kantor/Perusahaan/ Desa/Polindes Obat Praktik Mandiri/
Poskestren Desa Poliklinik

Masyarakat SASARAN SASARAN


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai