sm B1 B3 B5 B7 ...
sm-1 B2 B4 B6 B8 ...
Semua koefisien diasumsikan bernilai real dan positif.
Penambahan baris-baris koefisien selanjutnya adalah
sebagai berikut :
sm B1 B3 B5 B7 ...
sm-1 B2 B4 B6 B8 ...
sm-2 U1 U3 U5 U7 ...
sm-3 U2 U4 U6 U8 ...
sm-4 V1 V3 V5 V7 ...
sm-5 V2 V4 V6 V8 ...
. . . . .
. . . . .
. . . . .
s0 Z1
dengan:
Contoh:
1. Suatu persamaan karakteristik
1 + G(s) H(s) = s3 + 4s2 + 100s + 500 = 0
baris yang dihasilkan dari persamaan karakteristik adalah
baris pertama dan kedua, baris selanjutnya didapatkan dari
kedua baris tersebut dengan aturan yang telah ada.
s3 1 100
s2 4 500
s -25 0
s0 500 0
Ada 2 perubahan tanda pada kolom pertama, yaitu 4 ke -25 dan
-25 ke 500 sehingga ada 2 akar pada bidang s sebelah kanan,
maka sistem merupakan sistem yang tidak stabil.
Ada beberapa kemungkinan yang terjadi pada tabulasi tersebut,
yaitu:
1)Jika pada suatu baris (sebelum s0), kolom paling kiri bernilai 0
sedangkan kolom yang lain tidak bernilai 0, maka kolom
paling kiri yang bernilai 0 digantikan konstanta positif yang
cukup kecil (ε).
Contoh:
2. Diketahui persamaan karakteristik sistem
1 + G(s) H(s) = s5 + s4 + 4s3 + 4s2 + 2s + 1 = 0
Tidak ada akar pada bidang s sebelah kanan karena tidak ada
perubahan tanda pada kolom paling kiri, sehingga sistem
merupakan sistem yang stabil. Namun demikian, terdapat
sepasang akar konjugate pada sumbu imajiner yaitu pada
s1= j4 dan s2= -j4. Nilai tersebut didapat dari baris kedua
tabulasi, yaitu:
F(s) = 10s2 + 160 = 0
Latihan:
R(s) + K C(s)
- s(s2+s+1)(s+2)
s 6 3s 5 2s 4 9s 3 5s 2 12s 20 0
ss 2s 4 K 0