Penyakit Rongga Mulut Geriatri
Penyakit Rongga Mulut Geriatri
1. Gigi
Perubahan pada gigi yang berkaitan dengan usia
dapat dibagi menjadi dua keadaan, yaitu :
Proses fisiologis normal
Diskolorisasi
Dentin
Seiring perjalanan waktu dentin akan mengalami
penurunan terhadap persepsi,suhu, sensitivitas
elektrik, tekanan dan nyeri.
1. Ulkus
2. Lesi mukosa yang berhubungan dengan pemakaian
gigi palsu
3. Kandidiasis
4. Angular cheilitis
5. Lichen Planus
1.Penyakit Mukosa dan Infeksi rongga mulut
Ulkus aphtosa
Etiologi : perubahan sistem imun, defisiensi nutrisi (fe, B6,
B12), diabetes mellitus, gangguan usus besar, crohn’s
disease, pasien dengan imunosupresi
Gambaran klinik :
ulkus aphtose minor : < 0,6 cm, ulkus dangkal dengan
pseudomembran abu-abu, dikelilingi daerah eritem non
keratinisasi.
Ulkus aphtose mayor : > 0,6 cm, lebih nyeri, bertahan
berminggu-minggu – bulanan, jaringan penyembuhannya
akan membentuk scar.
Kandidiasis
Angular cheilitis
Etiologi:
Defisiensi Vitamin B atau zat besi
Biasanya bila pada orang tua diperberat dengan infeksi
kandidiasis
Tampilan
kerutan dan kulit yang tampak kendur pada sudut bibir
Mucosa tampak kering dan pecah/ robek
Terapi :
salep Nystatin-triamcinolone acetonide setiap jam, pada sudut bibir
yang terdapat angular cheilitis.
1.Penyakit Mukosa dan Infeksi rongga mulut
Lichen Planus
Merupakan penyakit kulit yang memiliki manifestasi
oral. Memiliki 2 macam tampilan:
Retikular: merupakan tipe yang ringan, tidak memiliki gejala
Erosif : mempengaruhi lapisan epitel dan disertai nyeri
Etiologi: penyakit autoimune yang diperparah
dengan kondisi psikologis penderita.
Terapi: untuk yang retikular tidak ada terapi yang
spesifik. Untuk tipe erosif dapat diberikan obat anti
radang, dan perlu diperiksa setahun 2 kali karena ada
kecenderungan untuk menjadi keganasan.
2.Masalah yang Berhubungan dengan Gigi dan
Periodontal
Keausan Gigi
Keausan gigi pada lansia biasanya merupakan
kombinasi berbagai penyebab.
Ada tiga istilah untuk menyebutkan keausan gigi yang
dibedakan dari penyebabnya yaitu: erosi, abrasi, dan
atrisi.
Erosi hilangnya lapisan email dan dentin akibat zat
kimia (biasanya asam).
Atrisi kehilangan jaringan gigi akibat kontak gigi
dengan gigi. (cletching, bruksism, popping)
Abrasi keausan gigi karena benda keras (misal:
akibat penyikatan gigi yang terlalu kuat, menggigit
logam atau benda keras lainnya).
2.Masalah yang Berhubungan dengan Gigi dan
Periodontal
Atrisi
Abrasi
Erosi
2.Masalah yang Berhubungan dengan Gigi dan
Periodontal
Etiology
Regurgitasi: asam lambung, asam dalam diet makanan, atau asam yang
terdapat pada atmosfir hampir selalu menyebabkan erosi gigi. Pada
lansia regurgitas meningkat karena berbagai gangguan pencernaan
yang bervariasi dari tukak lambung akut sampai gangguan pencernaan
yang ringan. Erosi regurgitasi dapat terjadi walaupun pasien tidak
muntah. Selain itu alkohol juga mengakibatkan gastritis kronis, dan
regurgitasi tetap terjadi walaupun tidak disadari.
Saliva dan mulut kering: mulut kering yang sering terjadi pada pasien
lansia selain dihubungkan dengan penambahan umur, pembedahan
kelenjar ludah ataupun radioterapi juga dapat menyebabkan karies dan
erosi gigi. Erosi gigi terjadi karena ketika terjadi regurgitasi/ adanya
makanan yang bersifat asam kurang diencerkan oleh saliva.
2.Masalah yang Berhubungan dengan Gigi dan
Periodontal
Etiologi (lanjutan)
Karies
Hipofungsi kelenjar
• Etiologi : Diit buruk
saliva
Karies
Periodontal
a) Periodontitis
Diperberat oleh adanya kemunduran kemampuan
motorik, oral hygiene yang buruk.
Terapi :
- Xerostomia yang timbul akibat obat-obatan akan
berlangsung reversible jika penggunaan obat
penyebab dihentikan. Namun hal ini harus
dikonsultasikan dengan dokter yang menangani.
Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit sistemik skeletal yang menyebabkan
fragilitas tulang sehingga menyebabkan tulang mudah patah. 80 %
terjadi pada wanita karena hubungan dengan menopause.
Etiologi : perubahan masa tulang akibat ketidakseimbangan
pembentukan dan resorpsi tulang.
Gambaran klinik : pada kelainan sistemik ditemukan nyeri punggung
terutama ketika beraktifitas dan lebih rentan terjadinya fraktur tulang
multiple. Osteoporosis juga menyebabkan penurunan mineralisasi
mandibula hingga 30 % - 50 % yang tampak pada gambaran radiografi
sehingga angka kejadian fraktur tulang mandibula. Selain pada tulang
juga berpengaruh pada lepasnya perlekatan jaringan periodontal
resorpsi tulang alveolar.
Terapi : pemberian suplemen kalsium, kalsitonin, dan estrogen.
Penanganan Umum