Anda di halaman 1dari 39

Memasang Instalasi tenaga listrik

SMKN 1 BANGIL
DIGUNAKAN UNTUK LINGKUNGAN SENDIRI
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fase
2. Merencanakan panel hubung bagi 3 fase instalasi tenaga
3. Memasang panel hubung bagi 3 fase instalasi tenaga
4. Memasang kotak-kontak 3 fase.

Teknologi dan Rekayasa


Rancangan instalasi listrik merupakan pegangan dan
pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu titik instalasi
listrik PUIL 2000 (4.1.1.1.). Rancangan harus dibuat jelas, serta
mudah dibaca dan dipahami oleh pelaksana di lapangan. Karena
itu gambar rancangan harus memenuhi ketentuan dan standar
yang berlaku.
Selain itu uraian dan syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh
pemesan/konsultan harus diperhatikan. Hal ini menyangkut mutu
pekerjaan dan material yang dipersyaratkan, jadwal pengerjaan
dalam koordinasi dengan pekerjaan sipil dan mekanik pada
bangunan yang dikerjakan sesuai dengan PUIL 2000 (4.1.1.1.).

Teknologi dan Rekayasa


Berkas rancangan instalasi listrik terdiri atas :
1. Gambar situasi
yang menunjukkan dengan jelas letak gedung dan rencana
penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
2. Gambar instalasi
Rencana tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak
perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya),
seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar motor listrik, PHB, dan
lain-lain;
3. Diagram garis
Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran
dan besaran nominal komponennya;

Teknologi dan Rekayasa


4. Gambar rinci:
Gambar rinci dapat juga diganti atau dilengkapi dengan
keterangan atau uraian.
5. Perhitungan teknis:
Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
6. Tabel bahan instalasi:
Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapannya, jenis
PHB
7. Uraian teknis:
Ketentuan tentang sistem proteksi dengan mengacu kepada
pasal (3.5);
8. Perkiraan biaya:
Perkiraan biaya, meliputi: biaya pembelian bahan, biaya upah
kerja, biaya PPN,dan biaya pajak
Teknologi dan Rekayasa
Ketentuan instalasi tenaga:
1. Ketentuan–ketentuan pokok instalasi penerangan dan tenaga
mengadopsi dari PUIL 2000, antara lain adalah:
2. Kabel atau kabel tanah berprisai dan berinti banyak (NYYGbY) (sistem 3
phasa) boleh dimasukkan dalam lorong atau pipa lebih dari satu
rangkaian termasuk kabel kontrolnya
3. Sarana pemutusan untuk motor listrik KHAnya minimum 115 % x I
penuh dari beban motor;
4. Sakelar otomatis untuk motor peralatan pencegahan kebakaran harus
dapat dilalui dengan aman arus sebesar 125 % x I motor beban penuh;
5. Rangkaian pokok yang mensuplai beberapa motor, untuk mencegah
kebakaran sakelarnya harus diseting membuka pada muatan 600%xIn
motor-motor dalam waktu minimum 20 detik dan maksimum 50 detik;
6. Tahanan isolasi instalasi konsumen minimal 1000 tiap voltnya, tidak
termasuk mesin listrik, transformator dan dan lainnya, sedang instalasi
dalam ruangan lembab minimum 100  tiap voltnya;
Teknologi dan Rekayasa
7. Motor 3 phasa yang dipasang tetap tanpa pengawasan dengan
daya 1 PK atau lebih, harus diamankan terhadap beban lebih;
8. Sebuah instalasi motor listrik dan besar ukuran kapasitas
sakelar ditunjukkan pada Gambar;
9. Daya pemutusan (break capacity) suatu sakelar sekurang-
kurangnya sama dengan arus hubung singkat;

Sakelar I 42 x 250 % = 105 A Sakelar utama


Sakelar II 54 x 200 % = 108 A 170,8 A.
Sakelar III 68 x 150% = 102 A

Teknologi dan Rekayasa


10. Badan motor yang dapat dibawa dan bekerja dengan
tegangan di atas 50 V, terhadap tanah harus ditanahkan
atau diberi isolasi ganda yang menjamin bebas dari
tegangan setuh;
11. Dalam instalasi industri, papan hubung bagi (PHB) untuk
motor dan untuk penerangan harus dipisahkan; dan
12. Motor yang tidak tampak dari pegontrolnya dekat motor
tersebut harus diberi sakelar untuk mematikan motornya.

Teknologi dan Rekayasa


Perencanaan instalasi tenaga:
1. Daya instalasi tenaga
2. Arus nominal motor
3. Jenis dan ukuran penghantar
4. Ukuran pengaman
5. Ukuran saklar pemutus edaran cabang
6. Ukuran pemutus tenaga saklar magnetis
7. Tahanan pentanahannya sesuai PUIL 2000
8. Gambar bagan instalasi tenaga
9. Gambar denah instalasi tenaga

Teknologi dan Rekayasa


Daya

Daya untuk arus bolak-balik 1 fasa


P = V . I . Cos φ

Daya untuk arus bolak-balik 3 fasa


P = √3 . V . I . Cos φ

Teknologi dan Rekayasa


Ukuran Penampang Penghantar

125 % x Arus Nominal

Teknologi dan Rekayasa


Ukuran Penghantar

Panjang Penghantar satu fasa


L=V.A/2.I.ρ

Panjang Penghantar satu fasa


L = V . A / √3 . I . ρ

Ket:
L = panjang maksimum penghantar yang diperbolehkan
A = penampang kabel
I = arus nominal
ρ = tahanan jenis

Teknologi dan Rekayasa


- Ukuran penampang penghantar sebesar 125% x arus
nominal(beban penuh).
- Panjang penghantar ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
L=Ur.A/2.In.ρ untuk ac 1 fasa
L=Ur.A/√3.In.ρ untuk ac 3 fasa
- Ukuran nominal pengaman beban cabang adalah
IA= k. In

Teknologi dan Rekayasa


Menentukan Pengawatan Pada panel

Gambar Rangkaian pengelompokan beban

Teknologi dan Rekayasa


Gambar Contoh
rangkaian
pengawatan
dalam panel
distribusi

Teknologi dan Rekayasa


Bentuk konstruksi PHB
Konstruksi terbuka
Pada jenis PHB konstruksi terbuka, bagian-bagian yang
aktif atau bertegangan seperti rel dan beberapa peralatan serta
terminal dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari segala
arah.
Konstruksi kotak (box)
PHB jenis kotak (box), ada yang terbuat dari bahan isolasi,
plat logam, baja tuang, dan bahan lainnya. Di dalam kotak tersebut
sudah dilengkapi dengan tempat untuk pengikat pemasangan rel,
sekering, saklar, kontaktor dan peralatan lainnya. Gambar
menunjukkan contoh konstruksi PHB berbentuk bentuk kotak atau
box.

Teknologi dan Rekayasa


Contoh Pemasangan PHB Kontruksi Terbuka
Teknologi dan Rekayasa
Konstruksi PHB Berbentuk Kotak (Box)

Teknologi dan Rekayasa


Contoh Pemasangan Panel Listrik dan Komponen-Komponen

Teknologi dan Rekayasa


Panel dengan dilengkapi pengaman ELCB

Teknologi dan Rekayasa


ELEKTRIC LEAKAGE CIRCUIT BREAKER(ELCB)

ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif,arus negatif dan grounding pada
instalasi listrik.Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara
listrik dan tubuh manusia.perlu kita ketahui,bahwa listrik sangat penting perannnya dalam kehidupan
sehari-hari.Tapi kita juga harus mewasdai bahaya dari arus listrik.Efek dari sengatan listrik sangat
bervareasi dari cacat fisik dan psikis sampai pada membawa korban jiwa.Telah banyak kasus yang terjadi di
sekitar kita meninggalnya seseorang karna tersengat arus listrik.Mungkin ELCB patut kita perhitungkan
untuk tingkat keamanan di rumah kita,baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan listrik maupun
untuk instalasi listrik di rumah kita.
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia,maka arus akan mengalir melalui
tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB
sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemasangan ELCB.
Pastikan instalasi listrik dalam keadaan baik,artinya samua sambungan harus tertutup rapat dengan
menggunakan isolasi dan pastikan pengabelan positif maupun negatip jangan bersetuhan dengan
grounding atau tembok dan apapun yang berhubungan dengan bumi atau grounding sebab walaupun arus
negatif/netral bersentuhan dengan tembok dan sejenisnya yang berhubungan dengan bumi maka ELCB
akan memutuskan arus seketika.
Pastikan semua peralatan rumah tangga seperti pompa air,kulkas lampu dan lain sebagai dalam kondisi
yang baik atau normal,karna jika ada alat yang dalam kondisi tidak baik/kurang normal juga bisa memicu
ELCB memutuskan arus.
Teknologi dan Rekayasa
PHB 3 fase didalamnya terdapat komponen-komponen antara lain :
1. Kerangka / Rak
2. Saklar Utama
3. NH Fuse Utama (Normaly open Hold fuse)
4. Rel Tembaga
5. NH Fuse jurusan
6. Isolator penumpu Rel
7. Alat ukur Ampere & Volt meter
8. Sistem Pembumian
9. Lampu Kontrol / Indikator

Teknologi dan Rekayasa


Gambar Tata letak
komponen pada
panel

Teknologi dan Rekayasa


Gambar : Panel lengkap dengan rangkaian kontrol motor tiga phase putar
kanan-kiri dengan tombol tekan dan pengaman Relai Thermis beban lebih
Teknologi dan Rekayasa
Langkah-langkah Kerja Pengoperasian PHB 3 fase
1. Petugas Pelaksana melakukan pengoperasian Peralatan Hubung
Bagi 3 Fase baru.
2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3. Material Kerja dan Alat Bantu
sesuai dengan kebutuhan
3. Setelah Petugas sampai di Lokasi gunakan Alat K-3 dan selanjutnya
lapor ke Posko, petugas akan mengoperasikan PHB – 3 fase baru
4. Periksa konstruksi PHB – 3 Fase baru meliputi :
- Buka tutup Saklar Utama
- Lampu kerja dan Lampu Test
- Isolator Fuse Holder
- Konduktor pentanahan (arde)
- Kekencangan Baut
- Rating NH Fuse sesuai dengan kapasitas Trafo Terpasang

Teknologi dan Rekayasa


5. Berikan Vaselin pada Pisau Saklar Utama dan Fuse Holder
6. Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar rel dan antara Rel dengan
Body serta tahanan pembumian dan dicatat dalam Formulir Berita
Acara (BA).
7. Bersihkan Rel. Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama (Hefboom
Saklar). Sepatu Kabel dari kotoran/korosi. Dan bersihkan ruangan
dalam panel hubung bagi.
8. Periksa kekencangan peningkatan mur/baut pada Saklar Utama
Sepatu Kabel, Rel, Fuse Holder, kondisi isolator binnen dan Sistem
pembumian.
9. Lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan secara visual dan amankan
seluruh peralatan kerja.
10. Lapor ke posko bahwa kondisi PHB 3 Fase dan Petugas dalam keadaan
aman.

Teknologi dan Rekayasa


11. Setelah menerima ijin pemasukan tegangan dari posko masukan CUT
OUT (CO).
12. Lakukan penukaran tegangan pada sisi masuk saklar utama dan
amati putaran fasa dan selanjutnya catat dalam formulir BA.
13. Masukkan saklar utama (Hefbom Saklar).
14. Masukkan NH Fuse masing-masing jurusan.
15. Lapor ke posko, bahwa pekerjaan pengoperasian PHB 3 Fase baru
telah selesai dan petugas akan meninggalkan lokasi pekerjaan.
16. Lepaskan Alat K-3 yang sudah tidak dipergunakan lagi.
17. Buat laporan dan berita acara pelaksanaan pekerjaan pengoperasian
PHB 3 Fase baru.
18. Buat laporan pekerjaan pengoperasian PHB 3 Fase baru dan berita
acara diserahkan kepada Asman Distribusi.

Teknologi dan Rekayasa


Pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHBK)
yaitu panel listrik diletakkan pada tempat yang kering dengan
ventilasi yang cukup, kecuali bila panel listrik telah dilindungi
terhadap lembab. Panel listrik mudah dilayani dan tidak terhalang
oleh bagian atau sisi gedung atau bagian gedung yang lainnya.
Pada PHB juga dilengkapi alat ukur listrik, diantaranya adalah
voltmeter dan amperemeter
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam perencanaan
dan pemasangan panel listrik, antara lain adalah
1. Lokasi panel listrik utama
2. Pemberian tanda pada panel listrik utama
3. Penataan panel listrik
4. Pembumian

Teknologi dan Rekayasa


Ketentuan-Ketentuan Tentang Perlengkapan Hubung Bagi dan
Kendali (PHBK) serta komponennya dikutip dari Standart Nasional
Indonesia (SNI)
Ketentuan-Ketentuan Tentang Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali
(PHBK) serta komponennya menurut Standart Nasional Indonesia
diuraikan pada bagian ini, terdiri dari pasal dan keterangannya serta
gambar berikut ini.
Pasal Keterangan
6.1 Ruang lingkup
6.1.1 Bagian ini mengatur persyaratan PHBK yang meliputi,
pemasangan, sirkit, ruang pelayanan, penandaan untuk semua
jenis PHBK, baik tertutup, terbuka, dan pasangan dalam,
maupun pasangan luar.
6.1.2 Bagian ini mengatur juga persyaratan khusus untuk komponen
yang merupakan bagian PHBK.

Teknologi dan Rekayasa


6.5.2.1 Lemari hubung bagi, kotak hubung bagi dan meja hubung bagi
harus dipasang pada tempat yang sesuai, kering dan berventilasi
cukup. Bila tidak, perlengkapan tersebut harus diamankan
terhadap udara lembab.
6.5.2.2 Dengan tidak mengurangi ketentuan pada 6.2.2.2, bilamana
PHBK membuka ke depan, ruang bebas antara dinding atau
benda tetap dan pintu-pintu PHBK yang terbuka secara
maksimal, atau antara dinding dan komponen PHBK yang ditarik
keluar, harus tidak kurang dari 0,45 m.
6.5.2.3 Bila pada tempat umum terpaksa harus ditempatkan lemari
hubung bagi, maka pemasangannya harus pada ketinggian
sekurang-kurangnya 1,2 m dari lantai sampai dengan alas lemari
hubung bagi, atau diberi pagar agar tidak didekati oleh umum.
6.5.2.4 Untuk instalasi perumahan, lemari atau kotak hubung bagi harus
dipasang sekurang-kurangnya 1,5 m di atas lantai.

Teknologi dan Rekayasa


6.5.2.5 Bila lemari/kotak hubung bagi tidak boleh dipasang dalam ruang
cuci, maka ia harus ditempatkan pada jarak sekurang-kurangnya
2,5 m dari mesin cuci, kecuali bila lemari/kotak hubung bagi itu
kedap air.
6.5.2.6 Lemari/kotak hubung bagi tidak boleh dipasang di : kamar mandi,
tempat cuci tangan, toilet, di atas kompor, di atas bak air atau di
tempat yang sejenis.
Konstruksi lemari dan panelnya
6.5.3.1 Panel lemari/kotak hubung bagi harus cukup tebal sehingga
ketahanannya terhadap gaya mekanis memenuhi persyaratan.
6.5.3.2 Dinding dari lemari/kotak hubung bagi harus cukup tebal
sehingga ketahanannya terhadap gaya mekanik memenuhi
persyaratan, dan harus dibuat dari bahan yang tak dapat terbakar.
6.6 Komponen yang dipasang pada Perlengkapan Hubung Bagi dan
Kendali (PHBK)

Teknologi dan Rekayasa


Lemari hubung bagi, kotak hubung bagi dan meja hubung bagi
6.5.1 Bentuk
6.5.1.1 Bentuk PHBK tertutup ada 3 macam yaitu:
a) Bentuk lemari, yang selanjutnya disebut lemari hubung
bagi, dengan ciri sebagai berikut:
1) Selungkup dan kerangka umumnya terbuat dari logam,
biasanya dari besi.
2) Konstruksinya dimaksudkan untuk dipasang berdiri pada
lantai, pada pondasi, pada dinding atau didalam dinding.
3) Pada sebelah depan dipasang panel logam yang
mencegah sentuhan langsung dengan bagian yang
bertegangan. Pada sebelah lain bisa saja tidak dipasang
pelindung (semi tertutup).

Teknologi dan Rekayasa


b) Bentuk kotak, yang selanjutnya disebut kotak hubung bagi
atau deretan kotak hubung bagi dengan ciri sebagai berikut :
1) Jika merupakan deretan kotak hubung bagi, kotak
tersebut dipasang dengan kuat yang satu pada yang lain,
dan jika perlu menggunakan kerangka.
2) Selungkup dan kerangka kotak PHB umumnya dari logam,
biasanya dari besi atau aluminium.
c) Bentuk meja, yang selanjutnya disebut meja hubung bagi
dengan ciri mempunyai bidang untuk pelayanan yang
mendatar atau miring, biasanya tingginya kurang dari 1 m.

Teknologi dan Rekayasa


Gambar Pemasangan Saklar Pada Sirkit Keluar
(SNI: Contoh gambar bagan untuk 6.2.5.1)

Teknologi dan Rekayasa


PEMELIHARAAN KOMPONEN PANEL DISTRIBUSI LISTRIK
A. Pemeliharaan saat tidak bertegangan.
Prosedur Pemeliharaan antara lain :
1. Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait
2. Siapkan perlatan pendukung dalam malaksanakan pe -meliharaan
misalnya alat tangan, alat ukur, tulisan-tulisan yang perlui” ADA
PERBAIKAN PANEL”, “AWAS JANGAN MASUKAN ARUS LISTRIK”,
“MAAF ALIRAN LISRIK TERGANGGU” dan sebagainya sesuai
kondisi
3. Letakan tulisan tersebut pada tempat yang tepat, sehingga
pelaksanaan pemeliharaan berjalan dengan lancar
4. Putuskan aliran listrik yang masuk dengan memposisikan saklar
utama panel pada OFF dan kuncilah tuas saklar utama agar tidak
berubah posisi (segel pengaman)
5. Ceklah dan yakinkan bahwa semua komponen dalam panel bebas
tegangan
Teknologi dan Rekayasa
B. Pemeliharaan saat bertegangan.
Prosedur Pemeliharaan antara lain:
1. Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait
secara vertikal misal pimpinan industri, PLN.
2. Siapkan peralatan untuk mengadakan pemeriksaan panel
saat bertegangan misalnya sarung tangan dari karet, tespen
dan alat tangan lainnya yang mendukung harus dalam
kondisi tahanan isolasinya baik
3. Siapkan tulisan/informasi untuk umum yang dipasang dekat
panel saat melakukan pengecekan panel misal” HATI-HATI
ADA TEGANGAN LISTRIK”, “AWAS BAHAYA LISTRIK” dll.
4. Hidupkan saklar masukan utama panel
5. Periksa dan cek terminal setiap saklar dan semua
komponen dalam panel masih kerja baik atau tidak

Teknologi dan Rekayasa


Hal yang penting dalam pemeliharaan peralatan panel adalah
kondisi isolasi. Semakin tingi daya sekat/isolasi suatu peralatan
panel listrik semakin baik.
Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:
1. Predective Maintenance(Conditional Maintenance)
Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik.
2. Preventive Maintenance (Time Base maintenace)
Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk
memeprtahankan unjuk kerja peralatan yang optmum sesuai
umur teknis peralatannya.

Teknologi dan Rekayasa


3.Corrective Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada
waktu-waktu tertentu.
4. Breakdown Maintenance
Adalah pememliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya
darurat.
Pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol dapat dilakukan
saat tegangan kerja sedang aktif, dengan menggunakan alat ukur
listrik, atau saat panel dalam keadaan bebas tegangan/tanpa
tegangan. Untuk itu perlu diperhatiakn prosedur dan K3 yang harus
diperesiapkan sebelum memulai pekerjaan pemeliharaan.

Teknologi dan Rekayasa


Terima Kasih

Teknologi dan Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai