Anda di halaman 1dari 13

Kuantitas dan kualitas air irigasi

Kuantitas air irigasi


• Mencari sumber air yang terdekat (sungai,
danau, waduk, air tanah)
• Memperkirakan ketersediaan air dengan
metode hidrologi yg lazim ( cth. Menghitung
debit andalan dengan basic year, basic month,
flow characteristic, dll)
• Mencari solusi /pemecahan masalah bila air
tersedia tidak mencukupi debit yang
dibutuhkan
• Alternatif solusi atasi air kurang????
Kualitas air irigasi
• Parameter utama yang mempengaruhi
kualitas air irigasi untuk tanaman
1. Salinitas
2. Permeabilitas
3. Toksisitas
4. lainnya
Salinitas
• Masalah salinitas terjadi jika kandungan garam
dalam air irigasi tinggi, sehingga terakumulasi
daerah perakaran. Akibatnya akar tanaman tidak
mampu lagi menghisap air, dan tanaman menjadi
layu (mati).
• Garam-garam dalam konsentrasi yang berlebihan
dapat mengurangi kegiatan osmotik tanaman dan
mencegah penyerapan zat gizi bagi tanaman.
contohnya Kalsium, Magnesium dan Potassium
• Mengurangi salinitasi pada bagian perakaran ini
dilakukan dengan proses leaching (pencucian)
Permeabilitas
• Laju infiltrasi tanah akan berkurang akibat dari
kandungan garam tertentu atau kekurangan
garam tertentu dari air irigasi.
• Faktor yang berpengaruh adalah :
a. Kandungan Na relatif terhadap Ca dan Mg
b. Kandungan bikarbonat dan karbonat
c. Kandungan garam dalam air
Permeabilitas (lanjutan)
• Kandungan beberapa jenis garam dapat
mempengaruhi metabolisme tanaman dan mengurangi
kelulusan tanah, mencegah drainase (pembuangan air)
dan mempersulit kegiatan aerasi
(pernafasan/pengudaraan di daerah perakaran)
• Jenis garam2an tersebut biasanya dibawa dari kegiatan
pemupukan. Diantaranya ialah Ca, Mg, dan potassium.
• Konsentrasi kritis/ijin tergantung banyak faktor
• 700mg/lt berbahaya bagi beberapa jenis tanaman
• 2000mg/lt berbahaya bagi hampir seluruh tanaman
Toksisitas
• Tidak semua air cocok untuk keperluan irigasi,
setidaknya air irigasi tidak mengandung :
1. Bahan kimia yang beracun bagi tanaman atau orang
yang memakan tanaman tersebut. Contoh :
Selenium, meski dalam konsentrasi rendah beracun
bagi ternak.
2. Bahan kimia yang bereaksi dengan tanah (yang
kurang baik). Misal Boron (B), Chlorida (Cl), dan
Natrium (Na) . Meski dalam jumlah kecil Boron
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, namun
dalam konsentrasi lebih dari 4mg/lt dapat
mengganggu tanaman.
Toksisitas (lanjutan)
3. Bakteri yang membahayakan orang atau
binatang yang memakan tanaman tersebut
Lainnya
Persyaratan kualitas lainnya :
1. Tingkat keasaman (pH) air. Kebutuhan pH
biasanya berkisar antara 6,4 s/d 8,5
2. Suhu air normal, kecuali di daerah dingin
dan diperlukan air yang bersuhu lebih tinggi
3. Masalah drainase
4. Kondisi muka air tanah
Lainnya(lanjutan)
Beberapa hal yang mengurangi pertumbuhan
tanaman dalam kaitannya dengan air irigasi :
1. kondisi tergenang (water logging),
2. proses pematangan yang lambat akibat
kandungan Nitrogen yang berlebihan
3. Bercak putih pada daun akibat bikarbonat
yg berlebih (pada irigasi pancar/curah)
Standar kualitas di perairan umum
(tambahan)

• Golongan A : untuk air minum tanpa


pengolahan terlebih dahulu
• Golongan B : dipakai sebagai bahan baku air
minum melalui suatu pengolahan
• Golongan C : untuk air perikanan dan
peternakan
• Golongan D : air untuk pertanian dan usaha
perkotaan, industri dan PLTA
Petunjuk (guidelines) dalam evaluasi kualitas air irigasi
(tambahan)

• Prosedur evaluasi :
1. Tingkat kandungan unsur tertentu yang
terkandung dalam air yang diduga
mengakibatkan masalah tertentu bagi tanaman
2. Mekanisme interaksi tanah-air –tanaman yang
menyebabkan pengurangan produksi
3. Tingkat bahaya yang akan terjadi dalam waktu
yang lama
4. Alternatif pengelolaan untuk mencegah,
memperbaiki dan memperlambat akibat negatif

Anda mungkin juga menyukai