0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kuantitas dan kualitas air irigasi yang diperlukan untuk pertanian. Kuantitas air ditentukan berdasarkan debit air yang tersedia, sedangkan kualitas air dipengaruhi oleh salinitas, permeabilitas, dan toksisitas yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Standar kualitas air irigasi dikelompokkan menurut penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kuantitas dan kualitas air irigasi yang diperlukan untuk pertanian. Kuantitas air ditentukan berdasarkan debit air yang tersedia, sedangkan kualitas air dipengaruhi oleh salinitas, permeabilitas, dan toksisitas yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Standar kualitas air irigasi dikelompokkan menurut penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kuantitas dan kualitas air irigasi yang diperlukan untuk pertanian. Kuantitas air ditentukan berdasarkan debit air yang tersedia, sedangkan kualitas air dipengaruhi oleh salinitas, permeabilitas, dan toksisitas yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Standar kualitas air irigasi dikelompokkan menurut penggunaannya.
irigasi Kuantitas air irigasi Mencari sumber air yang terdekat (sungai, danau, waduk, air tanah) Memperkirakan ketersediaan air dengan
metode hidrologi yg lazim ( cth. Menghitung
debit andalan dengan basic year, basic month, flow characteristic, dll) Mencari solusi /pemecahan masalah bila air
tersedia tidak mencukupi debit yang
dibutuhkan Alternatif solusi atasi air kurang????
1. Menampung air hujan, cth. Embung
2. Mendapatkan pasokan air dari DI lain. Cth suplesi, HLD, dll 3. Menyesuaikan pola tanam, jika tdk terdapat alternatif pasokan air. Kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam satuan l/dt/ha Kualitas air irigasi Parameter utama yang mempengaruhi kualitas air irigasi untuk tanaman 1. Salinitas 2. Permeabilitas 3. Toksisitas 4. lainnya Salinitas Masalah salinitas terjadi jika kandungan garam dalam air irigasi tinggi, sehingga terakumulasi daerah perakaran. Akibatnya akar tanaman tidak mampu lagi menghisap air, dan tanaman menjadi layu (mati). Garam-garam dalam konsentrasi yang berlebihan dapat mengurangi kegiatan osmotik tanaman dan mencegah penyerapan zat gizi bagi tanaman. contohnya Kalsium, Magnesium dan Potassium Mengurangi salinitasi pada bagian perakaran ini dilakukan dengan proses leaching (pencucian) Permeabilitas Laju infiltrasi tanah akan berkurang akibat dari kandungan garam tertentu atau kekurangan garam tertentu dari air irigasi. Faktor yang berpengaruh adalah :
a. Kandungan Na relatif terhadap Ca dan Mg
b. Kandungan bikarbonat dan karbonat c. Kandungan garam dalam air Permeabilitas (lanjutan)
Kandungan beberapa jenis garam dapat
mempengaruhi metabolisme tanaman dan mengurangi kelulusan tanah, mencegah drainase (pembuangan air) dan mempersulit kegiatan aerasi (pernafasan/pengudaraan di daerah perakaran) Jenis garam2an tersebut biasanya dibawa dari kegiatan pemupukan. Diantaranya ialah Ca, Mg, dan potassium. Konsentrasi kritis/ijin tergantung banyak faktor 700mg/lt berbahaya bagi beberapa jenis tanaman 2000mg/lt berbahaya bagi hampir seluruh tanaman Toksisitas Tidak semua air cocok untuk keperluan irigasi, setidaknya air irigasi tidak mengandung :
1. Bahan kimia yang beracun bagi tanaman atau
orang yang memakan tanaman tersebut. Contoh : Selenium, meski dalam konsentrasi rendah beracun bagi ternak. 2. Bahan kimia yang bereaksi dengan tanah (yang kurang baik). Misal Boron (B), Chlorida (Cl), dan Natrium (Na) . Meski dalam jumlah kecil Boron dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, namun dalam konsentrasi lebih dari 4mg/lt dapat mengganggu tanaman. Toksisitas (lanjutan)
3. Bakteri yang membahayakan orang atau
binatang yang memakan tanaman tersebut Lainnya Persyaratan kualitas lainnya : 1. Tingkat keasaman (pH) air. Kebutuhan pH biasanya berkisar antara 6,4 s/d 8,5 2. Suhu air normal. Kecuali di daerah dingin dan diperlukan air yang bersuhu lebih tinggi 3. Kondisi muka air tanah Lainnya(lanjutan) Beberapa hal yang mengurangi pertumbuhan tanaman dalam kaitannya dengan air irigasi : 1. kondisi tergenang (water logging), 2. proses pematangan yang lambat akibat kandungan Nitrogen yang berlebihan 3. Bercak putih pada daun akibat bikarbonat yg berlebih (pada irigasi pancar/curah) Standar kualitas di perairan umum (tambahan) Golongan A : untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu Golongan B : dipakai sebagai bahan baku air
minum melalui suatu pengolahan
Golongan C : untuk air perikanan dan
peternakan Golongan D : air untuk pertanian dan usaha