Anda di halaman 1dari 13

Disusun oleh :

M sandy gumilang
Wibowo utomo
Ivan dimas
Haidar fadhlur rahman
Yoan tamia saragih
 Baru-baru ini kita ketahui bahwa menteri pendidikan
telah membuat sebuah peraturan baru mengenai MOS
dan OSPEK. Kita tahu bahwa MOS ataupun OSPEK
adalah masa dimana siswa ataupun mahasiswa baru
untuk mengenal dan membaur dengan kondisi sekolah
ataupun instansi masing-masing. Tetapi banyak pihak
dimana menambahkan suatu kegiatan yang menurut
kami itu sangatlah tidak bermanfaat.
 Perpeloncoan pada MOS ataupun OSPEK sering
dilakukan oleh para senior dengan alasan melatih
mental dan untuk perkenalan diri. Tetapi para senior
juga memiliki rasa ingin balas dendam karena sudah
pernah dipelonco oleh kakak tingkatnya. Apabila hal
ini tidak dihentikan, perpeloncoan pada MOS dan
OSPEK akan terus berlanjut bagaikan rantai yang tak
terputus.
 PERMENDIKBUD NO 55
 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(No. 20 tahun 2003)
 Undang-Undang Perlindungan Anak (No. 23
Tahun 2002)
 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
 1. Tiap sekolah selenggarakan masa orientasi
peserta didik baru selama jam belajar di sekolah
pd minggu pertama masuk sekolah selama 3-5
hari
 2. Masa orientasi peserta didik bertujuan utk
mengenalkan program sekolah,lingkungan,cara
belajar,penanaman konsep pengenalan diri,&
kepramukaan
 3. Masa orientasi peserta didik sbg pembinaan
awal ke arah terbentuknya kultur sekolah yang
kondusif bagi proses pembelajaran lebih lanjut
 4. Sekolah dilarang melaksanakan masa orientasi
yang mengarah kpd tindakan kekerasan,
pelecehan atau tindakan destruktif yang
merugikan peserta didik baru
 5. Terkait masa orientasi, sekolah dilarang
memungut biaya dan membebani orangtua dan
peserta didik dalam bentuk apapun

 6. Kepala sekolah dan guru di sekolah yang


bersangkutan bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan masa orientasi peserta didik baru

 7. Dinas pendidikan provinsi/kab/kota


mengendalikan masa orientasi peserta didik baru
menjadi kegiatan yang bermanfaat, bersifat
edukatif & kreatif
 Pasal 12 (Kewajiban Peserta Didik)
(a) Setiap peserta didik berkewajiban menjaga
norma-norma pendidikan untuk menjamin
keberlangsungan proses dan keberhasilan
pendidikan. Pasal 40 (Kewajiban Pendidik dan
Tenaga Kependidikan)
(a) Setiap Pendidik dan tenaga kependidikan
berkewajiban menciptakan suasana pendidikan
yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.(c) Setiap Pendidik dan
Tenaga Kependidikan berkewajiban memberi
teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
 Pasal54
Anak di dalam dan di lingkungan sekolah
wajib dilindungi dari tindakan kekerasan
yang dilakukan guru, pengelola sekolah atau
teman-temannya di dalam sekolah yang
bersangkutan atau lembaga pendidikan
lainnya.
 Pasal 335 (Perbuatan Tidak Menyenangkan)
1) Diancam dengan pidana penjara paling lama
satu tahun atau denda paling banyak tiga ratus
rupiah; Ke-1: Barang siapa secara melawan
hukum memaksa orang lain supaya melakukan
atau membiarkan sesuatu dengan memakai
kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun
perlakuan yang tak menyenangkan atau dengan
memakai ancaman kekerasan,
sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang
tak menyenangkan, baik terhadap orang itu
sendiri atau orang lain; Ke-2: Barangsiapa
memaksa orang lain supaya melakukan, tidak
melakukan atau membiarkan sesuatu dengan
ancaman pencemaran atau pencemaran tertulis.
 Pasal310 (Perbuatan Penghinaan)
1) Barang siapa sengaja menyerang
kehormatan atau nama baik seseorang
dengan menuduhkan sesuatu hal yang
maksudnya terang supaya hal itu diketahui
umum, diancam karena pencemaran dengan
pidana penjara penjara paling lama sembilan
bulan atau pidana denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah.
 Pasal 351 (Perbuatan Penganiayaan Berat)
Penganiayaan diancam pidana penjara paling
lama dua tahu delapan bulan atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah
 Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat,
yang bersalah diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun.
 Jika mengakibatkan mati, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
 Dengan penganiayaan disamakan sengaja
merusak kesehatan
 Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak
pidana
 Pasal 352 (Perbuatan Penganiayaan Ringan)
Selain daripada yang tersebut dalam pasal 353
dan 356, maka penganiayaan yang tidak
mengakibatkan sakit atau halangan untuk
melakukan jabatan atau pekerjaan sebagai
penganiayaan ringan, dihukum penjara selama-
lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp. 4.500,-. Hukuman ini boleh
ditambah dengan sepertiganya bila kejahatan
itu dilakukan terhadap orang yang bekerja
padanya atau yang ada di bawah perintahnya.
 Percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat
dihukum
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
mengeluarkan bukti nyata untuk mengatasi
masalah perpeloncoan pada MOS dengan
bantuan dari masyarakat Indonesia. Bukti
nyata tersebut terwujd pada situs
http://mopd.kemdikbud.go.id./ , dengan
situs ini masyarakat bisa melapor kepada
KEMENDIKBUD terkait masalah perpeloncoan
pada MOS

Anda mungkin juga menyukai