Anda di halaman 1dari 19

KEPITING BIOLA SEBAGAI

PEREKAYASA EKOSISTEM
DI KAWASAN HUTAN MANGROVE

MULYANTO. FPIK – UB
KEPITING BIOLA

• Organisme ini diberi nama KEPITING BIOLA


(fiddler crab), sebab yang jantan, ketika makan
gerakan capitnya seperti pemain biola (Crane,
1975).
• Perekayasa ekosistem PEREKAYASA
(ecosystem engineers)
1) mengatur ketersediaan
EKOSISTEM
makanan, air dan • Berdasarkan
perlindungan mekanisme
2) mempengaruhi proses 1) autogenic engineers
alami merubah lingkungan
3) mempengaruhi karena struktur fisiknya
kehadiran atau 2) allogenic engineers
kedidakhadiran merubah lingkungan
tanaman dan hewan karena aktifitasnya
lain (Miller, Johnson (Kristensen, 2008).
dan Smith, 2008).
KONDISI MANGROVE HERBIVORA

SERASAH
DETRITUS

BAKTERI

TIDAK ADA
LIANG MAKAN KEPITING BIOLA

DEPLESI
SIRKULASI OKSIGEN
HUMUS
UDARA + AIR
PERAIRAN
DEKOMPOSISI
POTENSIAL PANTAI
CN RASIO ANAEROB
REDOSK
SENTAWA BAKTERI
DEKOMPOSISI DEKOMPOSISI BERACUN
AEROB LEBIH CEPAT
NUTRIEN
RASIO C : N
• RASIO C : N adalah keseimbangan C dan
N dalam suatu materi
• Rasio ini menentukan mudah / sulitnya
bakteri dalam mendekomposisi BO.
• Untuk bakteri : C (karbohidrat) untuk
energi dan N (protein) untuk
membangun sel.
• Rasio C : N optimal bagi bakteri 30 : 1
SUMBER C DAN N BAHAN C / N RATIO
SERBUK KAYU 500 : 1
POTONGAN KAYU 100 – 500 : 1
KERTAS 170 : 1
KULIT KAYU 120 : 1
JERAMI 40 – 100 : 1
CEMARA JARUM 70 : 1
DAUN 60 : 1
BATANG JAGUNG 60 : 1
LIMBAH SAYURAN 12 – 20 : 1
AMPAS KOPI 20 : 1
RUMPUT 20 : 1
POLONG 15 : 1
BAHAN C / N RATIO SUMBER C DAN N
UBI GULA 48 : 1

BERAS 31 : 1

KENTANG 30 : 1

JAGUNG HIBRIDA 30 : 1

TERIGU 26 : 1

FITOPLANKTON 6,5 : 1
DEKOMPOSISI AEROBIK
Menurut Prawiro (1983)
• C6H12O6 + O2  6CO2 + 6H2O + energi.
• CxHyOzN2S + O2  6CO2 + 6H2O + NH4+ +
SO42– + energi.

• Apabila protein habis  terjadi nitrifikasi


• NH4+ + OH– + 1,5 O2  H+ + NO2– + 2H2O
• NO2– + 0,5 O2  NO3
DEKOMPOSISI ANAEROBIK
• C6H12O6  2CO2 + 2C2H5OH + energi.
• CxHyOzN2S + H2O  6CO2 + NH4+ + CH4 +
H2S + energi.
TUJUAN
MEMBUKTIKAN
KEPITING BIOLA
1. MENURUNKAN RASIO C : N
2. MENINGKATKAN POTENSIAL
REDOKS (OKSIGEN)
DI SEDIMEN KAWASAN MANGROVE
LOKASI
PENELITIAN
30
C/N Rasio Tanah Stasiun Penelitian
C/N rasio (stasiun)
25  > 30 terjadi
20
immobilisasi
C/N Rasio

15

10
(tanaman akan sulit
5 menyerap hara
0
LT = 16 NLT = 22 NLM = 23 LP = 13 NLP = 19
karena terjadi
LT : liang tambak ; NLT : non liang tambak ; NLM : non liang mangrove
; LP : liang pantai ; NLP non liang pantai persaingan dengan
decomposer)
(Yamakura dan
Sahunalu, 1990).
 20 – 30 mineralisasi =
immobilisasi
 < 20 terjadi
mineralisasi
C/N Rasio Liang Kepiting Biola
C/N RASIO antar
20

18
KEDALAMAN LIANG
16

• Rendahnya C/N rasio di


14

12
permukaan tanah
C/N Rasio

10

8
membuktikan
6 1) perombakan bahan
4 organik lebih cepat
2 terjadi jika tersedia
0
0 cm = 20 cm = 40 cm = 0 cm = 20 cm = 40 cm =
oksigen.
15 16 17
Liang di Tambak
12 14 14
Liang di Pantai
2) aktifitas makan dari
kepiting biola di
permukaan tanah
• Berdasarkan uji t sig.< 0,05 berpengaruh terhadap
• C/N 0 cm ≠ 20 cm kualitas bahan organik.
• C/N 0 cm ≠ 50 cm
• C/N 20 cm = 50 cm.
POTENSIAL REDOKS (Eh) antar STASIUN
 potensial redoks yang
Potensial Redoks Sedimen lebih tinggi
2.5
mengindikasikan
2 1.98
tanahnya lebih
1.87
bersifat oksidatif,
1.5
1.33
karena adanya
1 1.01
sirkulasi air dan
udara.
0.5 0.531
0.357
0.51
minimum  Ponnamperuma
Volt

0 -0.007 -0.002
maksimum
rata-rata
(1978) kondisi
-0.434
oksidatif ditunjukkan
-0.5
-0.66 dengan Eh yang
-1
-0.82
tinggi dan positif,
-1.32 -1.26 kondisi reduktif
-1.5
-1.74
ditunjukkan dengan
-2
LT NLT NLM LP NLP Eh yang rendah dan
bahkan negatif.
POTENSIAL REDOKS (Eh) antar KEDALAMAN LIANG
Potensial Redoks Kedalaman Liang Kepiting Biola
1.5
1.255

1 1.178

Potensial Redoks (Volt)


0.747

0.5
0.597
LT
0
0 cm 20 cm 40 cm LP
-0.332
-0.5

-0.777
-1
Kedalaman liang

• Eh di permukaan positif, di kedalaman 20 cm turun dan


di 40 cm (di bawah dasar liang) negatif.
• Ini membuktikan bahwa KB sangat berperan terhadap
ketersediaan oksigen dan Eh
• Krauskopf (1967) secara umum agen oksidasi paling
kuat di alam adalah oksigen
KESIMPULAN
1. C/N rasio yang dihuni oleh kepiting biola <
yang tidak dihuni oleh kepiting biola.
2. C/N rasio di kedalaman 0 cm < 20 cm dan 40
cm.
3. Potensial redoks yang dihuni kepiting biola >
yang tidak dihuni oleh kepiting biola.
4. Potensial redoks di kedalaman 0 cm positif,
semakin ke bawah turun dan di dasar liang
negatif
SARAN
• Kepiting biola dapat diintroduksikan
bersamaan dengan moment menanaman
mangrove, ini didasarkan pada peranan
organisme tersebut yang dapat
menurunkan C/N rasio dan menaikkan
potensial redoks tanah di ekosistem
mangrove yang umumnya bersifat
anaerob.
DAFTAR PUSTAKA
1. Crane, J. 1975. Fiddler Crabs of the World. Ocypodidae : Genus
Uca. Princeton University Press, New Jersey: 736 pp.
2. Krauskopf. K.B. 1967. Introduction to Geochemistry. Mc Graw-Hill
Book Co. New York
3. Kristensen, E. 2008. Mangrove Crabs as Ecosystem Engineers; with
Emphasis on Sediment Processes. Journal of Sea Research 59
(2008) 30–43
4. Miller, G.J., S. A. Johnson and L. L. Smith. 2008. Ecological
Engineers: Southeastern Pocket Gophers Are One of Nature's
Architects. IFAS Extension. University of Florida.
5. Ponnamperuma, F. N. 1978. Electrochemical Changes in Submerg
Soil. In IRRI, Soil and Rice. IRRI, Los Banos, Philipines.
6. Prawiro, R.H. 1983. Ekologi Lingkungan Pencemaran. Satya Wacana.
Semarang. 130 hal.
7. Yamakura, Y and P. Sahunalu. 1990. Soil Carbon/Nitrrogen Ratio as
a Site Quality Index for Some South-East Asian Forest. Journal of
Tropical Ecology, Vol. 6, Np. 3. pp. 371 – 377.

Anda mungkin juga menyukai