Anda di halaman 1dari 17

PULPITIS

KELOMPOK II
1. MELY ANDRIYANI
2. DWI RAHAYU KUSUMANINGTYAS
3. DEVI WAHYU RIZKY
4. ARIFA KHARISMA BUDI P
5. MAHESTI INAS PRALITA
6. NITA SYARIFAH
7. VINA MAILA SUAIDA
DEFINISI PULPITIS

Adalah suatu radang yang


terjadi pada jaringan pulpa
gigi dengan gambaran klinik
yang akut. Merupakan
kelanjutan dari Hiperemi
Pulpa, yaitu bakteri telah
menggerogoti jaringan pulpa
(Tarigan 2006).
MACAM – MACAM PULPITIS
Walton dan Torabinejad (1998) adalah :
1. Pulpitis Reversibel

Adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang tidak parah. Jika penyebabnya

dihilangkan, inflamasinya akan pulih kembali dan pulpa akan kembali

normal. Penyebab >> stimuli ringan seperti fraktur email yang

mengakibatkan terbukanya dentin.

2. Pulpitis Irreversibel

Adalah inflamasi parah yang tidak akan pulih kembali sekalipun

penyebabnya dihilangkan. Pulpa lambat atau cepat akan menjadi nekrosis.

Gejala >> menyebabkan episode nyeri spontan atau terus menerus tanpa

ada stimulus eksternal.


PULPITIS REVERSIBLE
Pulpitis reversible merupakan proses
inflamasi ringan yang apabila penyebabnya
dihilangkan maka inflamasi menghilang dan
pulpa akan kembali normal.
Faktor-faktor yang menyebabkan pulpitis
reversible, antara lain stimulus ringan atau
sebentar seperti karies insipient, erosi
servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar
prosedur operatif, kuretase periodontium
yang dalam dan fraktur email yang
menyebabkan tubulus dentin terbuka.
Gejala
Pulpitis reversible bersifat asimtomatik dapat disebabkan karena
karies yang baru muncul dan akan kembali normal bila karies
dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik, apabila ada gejala
(bersifat simtomatik) biasanya berbentuk pola khusus.
Aplikasi stimulus dingin atau panas, dapat menyebabkan rasa sakit
yang tajam. Jika stimulus ini dihilangkan, nyeri akan segera reda.
Stimulus panas dan dingin menimbulkan nyeri yang berbeda pada
pulpa normal.
Ketika panas diaplikasikan pada gigi dengan pulpa yang tidak
terinflamasi, respon awal yang langsung terjadi (tertunda), namun
jika stimulus panas ditingkatkan maka intensitas nyeri akan
meningkat. Sebaliknya, jika stimulus dingin diberikan, pulpa normal
akan segera terasa nyeri dan menurun jika stimulus dingin
dipertahankan. Berdasarkan observasi hal ini, respon dari pulpa
sehat maupun terinflamasi tampaknya sebagian besar disebabkan
oleh perubahan dalam tekanan intrapulpa.
Patologi : pulpitis reversible dapat berkisar
dari hiperemia ke perubahan inflamasi ringan
sampai sedang terbatas pada daerah dimana
tubuli dentin terlibat, seperti misalnya karies
dentin.

Secara mikroskopis, terlihat dentin reparatif,


gangguan lapisan odontoblas, pembesaran
pembuluh darah, ekstravasasi cairan edema
dan adanya sel inflamasi kronis yang secara
imunologis kompeten. Meskipun sel inflamasi
kronis menonjol, dapat dilihat juga sel inflamasi
akut.
PULPITIS IRREVERSIBLE
Pulpitis irreversible merupakan inflamasi
parah yang tidak akan bisa pulih walaupun
penyebabnya dihilangkan dan lambat atau
cepat pulpa akan menjadi nekrosis. Pulpa
irreversible ini seringkali merupakan akibat
atau perkembangan dari pulpa reversible.
Dapat pula disebabkan oleh kerusakan pulpa
yang parah akibat pengambilan dentin yang
luas selama prosedur operatif, trauma atau
pergerakan gigi dalam perawatan ortodontic
yang menyebabkan terganggunya aliran darah
pulpa.
Gejala
 Pada awal pemeriksaan klinik pulpitis irreversibel ditandai dengan suatu
paroksisme (serangan hebat), rasa sakit dapat disebabkan oleh hal
berikut:
 perubahan temperatur yang tiba-tiba, terutama dingin;
 bahan makanan manis ke dalam kavitas atau pengisapan yang dilakukan
oleh lidah atau pipi;
 sikap berbaring yang menyebabkan bendungan pada pembuluh darah
pulpa.
 Rasa sakit biasanya berlanjut jika penyebab telah dihilangkan, dan dapat
datang dan pergi secara spontan, tanpa penyebab yang jelas.
 Rasa sakit seringkali dilukiskan oleh pasien sebagai menusuk, tajam atau
menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah.
 Rasa sakit bisa sebentar-sebentar atau terus-menerus tergantung pada
tingkat keterlibatan pulpa dan tergantung pada hubungannya dengan
ada tidaknya suatu stimulus eksternal.
 Terkadang pasien juga merasakan rasa sakit yang menyebar ke gigi di
dekatnya, ke pelipis atau ke telinga bila bawah belakang yang
terkena.Menentukan lokasi nyeri pulpa lebih sulit dibandingkan nyeri
pada periapikal/periradikuler dan menjadi lebih sulit jika nyerinya
semakin intens.Stimulus eksternal, seperti dingin atau panas dapat
menyebabkan nyeri berkepanjangan.
lanjutan
Patologi : disebabkan oleh suatu stimulus
berbahaya yang berlangsung lama seperti karies.
Bila karies menembus dentin dapat menyebabkan
respon inflamasi kronis. Venula pascakapiler
menjadi padat dan mempengaruhi sirkulasi di
dalam pulpa, serta dapat mengakibatkan nekrosis.
Daerah nekrotik ini menarik leukosit PMN dengan
kemotaktik dan memulai reaksi inflamasi akut.
Terjadi fagositosis oleh PMN pada daerah nekrosis.
Setelah itu PMN yang masa hidupnya pendek, mati
dan melepaskan enzim lisosomal. Enzim ini
menyebabkan lisis beberapa stroma pulpa dan
bersama debris seluler PMN yang mati
membentuk eksudat purulen (nanah).
lanjutan
Reaksi ini menghasilkan mikroabses (pulpitis akut).
Pulpa memproteksi dengan membatasi daerah
mikroabses dengan jaringan penghubung fibrus. Di
pusat abses tidak dijumpai mikroorganisme karena
aktivitas fagositik PMN. Bila proses karies
berlanjut dan menembus pulpa akan terjadi
ulserasi (pulpitis ulseratif kronis) yang cairannya
keluar melalui pembukaan karies ke dalam kavitas
mulut dan mengurangi tekanan intrapulpal dan
rasa sakit. Secara histologis terlihat suatu daerah
fibroblas yang berproliferasi membentuk dinding
lesi, dimana mungkin terdapat massa mengapur.
Daerah di luar abses atau ulserasi mungkin normal
atau mungkin mengalami perubahan inflamatori.
ETIOLOGI
 Penyebab Pulpitis yang paling sering ditemukan adalah kerusakan
email dan dentin, penyebab kedua adalah cedera.

 Penyebab kerusakan pulpa dapat dikelompokan sebagai berikut:


1. Fisik
Mekanik ( trauma, atrisi, abrasi )
Termis (preparasi cavum,tambalan yang dalam tanpa semen base).
Elektris (aliran listrik dari vital tester,tambalan-tambalan logam yang
berlainan).
2. Kimia:
Asam fosfat yang berasal dari silikat, AgNO3, monomeracrylic ·
Erosi karena asam-asam.

3. Bakterial
Toksin yang berhubungan dengan karies ·Invasi langsung kuman-
kuman pada pulpa.
MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda dan gejala pada pasien pulpitis Reversible:

a) Gigi yang mengalami pulpitis akan nyeri berdenyut, terutama malam

hari. Nyeri ini mungkin menjalar sampai ke daerah sinus dan pelipis

(pulpitis gigi atas) atau ke daerah telinga (pulpitis gigi bawah).

b) Bila kemasukan makanan, karena rangsangan asam, manis, atau

dingin akan terasa sakit sekali. Sakit saat mengunyah menunjukkan

bahwa peradangan telah mencapai jaringan periapikal.

c) Gigi biasanya sudah berlubang dalam dan pulpa terbuka.

(www.pkmsekura.blogspot.com, 2011)
Pemeriksaan Penunjang
Diberikan rangsangan dingin.
Jika setelah rangsangan dihentikan nyerinya hilang, berarti pulpa
masih sehat. Pulpa bisa dipertahankan dengan cara mencabut
bagian gigi yang membusuk dan menambalnya.
Jika nyeri tetap ada meskipun rangsangan dingin telah
dihilangkan atau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa
tidak dapat dipertahankan.

2.Penguji pulpa elektrik.


Alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah pulpa
masih hidup, bukan untuk menentukan apakah pulpa masih sehat.
Jika penderita merasakan aliran listrik pada giginya, berari
pulpa masih hidup.
Pemeriksaan Penunjang
3.Menepuk gigi dengan sebuah alat.
Jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri,
berarti peradangan telah menyebar ke
jaringan dan tulang di sekitarnya.

4.Rontgen gigi.
Dilakukan untuk memperkuat adanya
pembusukan gigi dan menunjukkan apakah
penyebaran peradangan telah menyebabkan
pengeroposan tulang di sekitar akar gigi
PENGOBATAN
1. Jika pulpitis diketahui pada stadium dini, maka penambalan
sementara yang mengandung obat penenang saraf bisa
menghilangkan nyeri. Tambalan ini bisa dibiarkan sampai 6-8
minggu dan kemudian diganti dengan tambalan permanen.

2. Jika terjadi kerusakan pulpa yang luas dan tidak dapat


diperbaiki, satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri
adalah dengan mencabut pulpa, baik melalui pengobatan
saluran akar maupun dengan pencabutan gigi.

3. Bila tidak ada peradangan dental, lubang gigi dbersihkan


dengan ekskavator , lalu dikeringkan dengan kapas dan diberi
kapas yang ditetesi eugenol. Berikan analgetik bila perlu.
PENGOBATAN
4. Bila sudah ada peradangan jaringan periapikal, berikan

antibiotik selama 5 hari

5. Pada umumnya, perawatan yang diberikan terhadap gigi

pulpitis akut adalah pulpektomi vital dengan membuang

seluruh jaringan pulpa apabila keadaan saluran akar

memungkinkan untuk dilakukan preparasi saluran akar dan

tersedia waktu yang mencukupi. Setelah pembuangan

jaringan pulpa, gulungan kapas kecil yang berisi Ca(OH)2

yang merupakan obat pilihan dimasukkan ke dalam ruang

pulpa sebelum kavitas ditutup dengan oksida seng eugenol.


PENCEGAHAN
 Melakukan penambalan pada gigi yang
terkena karies
 Menjaga kesehatan gigi dengan cara
menggosok gigi 2 kali sehari

Anda mungkin juga menyukai